Anda di halaman 1dari 45

ELEKTRONIKA ANALOG

PENGUAT DAYA KELAS A

- MIRDA DEWANGGA 3031


- CHERLY SARSAPARILLA 3032
- ABU DZAR RAHMAN S 3033
10.1
TITIK Q
10.1 Titik Q
Arus dan tegangan kolektor (quiescent, dalam
keadaan istirahat) adalah Ic dan VCE jika tidak ada
sinyal input. Dalam gambar 10-1a, misalnya, arus
kolektor stasioner kira-kira 2 mA (abaikan
penurunan VBE). Tegangan kolektor-emiter
stasioner adalah tegangan catu (supply) dikurangi
penurunan pada resistor kolektor dan emiter
VCE = Vcc – Ic (Rc + RE) = 30 – 0,002(10,500)
Karena itu, koordinat dari titik Q adalah 2 ma dan
9 V, seperti ditunjukkan dalam gambar 10-1b
Tak jadi soal jenis bias yang digunakan, cara untuk
menentukan titik Q adalah sama : anda
menghitung Ic dan VCE dengan menggunakan
rangkaian ekivalen dc. Kemudian anda plot titik Q
tersebut dengan Ic pada sumbu vertikal dan VCE
pada sumbu horizontal seperti ditunjukkan dalam
gambar 10-1c. Untuk menjaga jejak (track) dari
titik Q dalam perhitungan kita, kita akan
memberikan subskrip padanya sebagai berikut :
ICQ berarti arus kolektor stasioner (quiescent),
dan VCEQ berarti tegangan kolektor-emiter
stasioner.
10.2
GARIS BEBAN DC
10.2 Garis Beban DC
Seperti dibahas bagian yang lebih dulu, garis
beban dc menyatakan semua titik operasi dc
yang mungkin. Ujung atas dari garis beban dc
disebut titik penjenuhan (saturation point)
dan ujung bawah disebut titik sumbat (cutoff
point). Titik Q terletak pada suatu tempat
sepanjang garis beban dc.
Jika transistor dalam gambar 10-1a jenuh,
semua tegangan catu akan muncul pada Rc
dan Re, memberikan arus sebesar
Ic(sat) = Vcc = 30 = 2, 86 mA
Rc + Re 3000 + 7500
Sebaiknya jika transistor dioperasikan dalam
daerah titik sumbat (cutoff), semua tegangan
catu (supply) akan muncul pada terminal
kolektor-emiter :
VCE(cutoff) = VCC = 30 V
10.3
GARIS BEBAN AC
10-3 Garis beban AC
Dalam rangkaian ekivalen ac ini beban ac
dipandang oleh kolektor adalah rc dan beban
ac dipandang oleh emiter adalah rE. Seperti
anda tahu, penggunaan kapasitor kopling dan
bypass berarti rc dapat berbeda dari Rc, dan
Re berbeda dari RE.
Dengan menjumlahkan tegangan keliling loop
kolektor-emiter dalam gambar 10-3 kita
dapatkan Vce + ierE + ierc = 0
Karena ic = ie kita dapat menuliskan kembali
persamaan tersebut sebagai
ie = - Vce
rc + re
Jika sebuah sinyal ac menggerakkan sebuah
penguat, sinyal tersebut menyebabkan
perubahan arus kolektor dan tegangan.
Perubahan ini diberikan oleh
Ie = IC – ICQ
Vce = VCE - VCEQ
Dengan mensubstitusikan hubungan ini ke
dalam (10-1) didapat
IC – ICQ = VCE – VCEQ
-
rc + re (10-2)
yang dapat disusun kembali menjadi
VCE VCEQ
Ic = - + ICQ +
rc + re rc + re (10-3)
Ini adalah sebuah persamaan linear dalam IC dan VCE;
persamaan tersebut serupa dengan
y = mx + b
Seperti dibuktikan dalam matematika dasar,
grafik dari persamaan linear selalu berupa
sebuah garis lurus dengan kemiringan m dan
titik potong vertikal b
Gambar 10-4 menunjukkan grafik dari
persamaan (10-3). Garis ini disebut garis
beban ac karena garis tersebut menyatakan
semua titik operasi ac yang mungkin. Pada
suatu saat selama perioda ac, titik operasi
sesaat terletak pada suatu tempat sepanjang
garis beban ac, titik yang tepat ditentukan
oleh jumlah perubahan dari titik Q
Sinyal Besar
Garis beban ac adalah alat peraga untuk
memahami operasi sinyal besar. Selama
setengah perioda positif dari tegangan sumber
ac, arus kolektor berayun dari titik Q ke atas ke
arah penjenuhan. Pada setengah perioda
negatif dari tegangan sumber ac, arus kolektor
berayun dari titik Q ke bawah ke arah titik
sumbat (cutoff). Penguat sinyal besar
menggunakan semua atau hampir semua
daerah aktif.
Contoh 10-1
Transistor BC107 dalam gambar 10-5a
mempunyai rating maksimum sebagai berikut:
IC (maks) = 100 mA dan BVCEO = 45V. Tunjukkan
bahwa tidak ada dari rating-rating tersebut
yang dilewati selama perioda ac.
Penyelesaian
Bayangkan rangkaian ekivalen dc dan anda
dapat menghitung ICQ = 10 mA dan VCEQ = 15V
(abaikan VBE). Gambar 10-5b menunjukkan
titik Q.
Kemudian bayangkan rangkaian ekivalen ac.
Setelah men-Thevenin-kan (Thevenizing)
rangkaian basis dan kolektor, kita dapatkan
Gambar 10-5c. Seperti ditunjukkan, re = 0 dan
rc = 250 Ω. Dengan mangacu ke garis beban ac
yang umum dalam Gambar 10-4, kita dapat
menghitung titik-titik ujung pada garis beban
sebagai berikut :
IC (sat) = ICQ + VCEQ
rc + re (10-4)

VCE(cutoff) = VCEQ + ICQ(rc + re)


= 15 + 10-2(250) = 17,5 V
(10-5)
Gambar 10-5b menunjukkan arus penjenuhan ac
dan tegangan sumbat (cutoff voltage) ac.
Karena BC107 mempunyai rating IC(maks) sebesar
100 mA, tidak ada bahaya melewati rating ini
karena paling banyak kita dapat memperoleh
arus kolektor sebesar 70mA. Juga tegangan
kolektor yang terbesar, terjadi pada titik sumbat
(cutoff) dan sama dengan 17,5 V yang jauh lebih
kecil daripada BVCEO sebesar 45 V.
Sepintas lalu, tegangan sumbat (cutoff) sama
dengan 30V dan arus penjenuhan dc sama
dengan 20 mA. Karena itu, garis beban dc
berbeda dari garis beban ac.
Contoh 10-2
Tunjukkan garis beban ac untuk pengikut
emiter dalam Gambar 10-6a.
Penyelesaian
Mula-mula dapatkan ICQ dan VCEQ. Dengan
tegangan dc kira-kira 10V pada resistor emiter
50Ω kita dapatkan
ICQ = 10 = 0,2 A
50

VCE = 20 – 10 = 10V
Kemudian bayangkan rangkaian ekivalen ac
seperti ditunjukkan dalam Gambar 10-6c.
Karena rc = 0 dan re = 25 Ω, kita hitung ujung-
ujung dari garis beban sebagai berikut:
IC (sat) = ICQ + VCEQ
rc + re
= 0,2 + 10 = 0,6A
25
VCE(cutoff) = VCEQ + ICQ(rc + re)
= 10 + 0,2(25) = 15V
Contoh 10-3
Terangkan gambar 10-7
Penyelesaian
Titik Q mempunyai ICQ = 1 mA dan VCEQ = 7
V. Selama setengah siklus positif dari tegangan
sumber ac, arus berayun dari 1 (titik Q) ke 1,5
mA (titik A); tegangan kolektor-emiter berayun
dari 7 ke 6V. Pada setengah siklus negatif dari
tegangan sumber ac, arus kolektor berayun
dari 1 (titik Q) ke 0,5 mA (titik B); tegangan
kolektor-emiter berayun dari 7 ke 8 V.
Pada suatu saat selama perioda ac, koordinat arus kolektor
dan tegangan berada pada garis beban ac. Karena ini kita
dapat membayangkan titik operasi sesaat mulai pada titik Q
dan bergerak sepanjang garis beban ac ke arah titik A.
Setelah mencapai puncaknya di A ttik operasi sesaat
berayun dari A melalui Q ke B. Kemudian dia kembali ke Q,
dimana perioda berikutnya mulai.
Gambar 10-7 harga menunjukkan bagian dari garis beban
ac. Karena kemiringan garis ini adalah

m = - 0,5 mA/V

tegangan sumbat (cutoff voltage) adalah 9V dan arus


penjenuhan ac adalah 4,5 mA.
10.4
TITIK Q OPTIMUM
UNTUK KELAS A
10-4 TITIK Q OPTIMUM UNTUK KELAS A

Jika Anda memberikan sinyal yang terlalu besar


(overdrive) kepada penguat, sinyal output akan
tergunting (clipped) pada salah satu atau kedua
puncaknya. Gambar 10-8a menunjukkan
pengguntingan pada setengah siklus negatif dari
tegangan sumber. Karena titik Q lebih dekat ke
titik sumbat(cutoff) daripada ke titik penjenuhan,
titik operasi sesaat mengenai (hits) titik
sumbat(cutoff) sebelum titik penjenuhan. Karena
ini kita dapatkan pengguntingan titik sumbat
(cutoff clipping) seperti ditunjukkan.
Jika titik Q terlalu tinggi, yaitu lebih dekat ke
titik penjenuhan daripada ke titik sumbat, kita
dapatkan pengguntingan penjenuhan
(saturation-clipping) seperti ditunjukkan
dalam Gambar 10-8b. Pada setengah siklus
positif dari tegangan sumber, titik operasi
sesaat bergerak ke titik penjenuhan dan
menghasilkan pengguntingan positif dari
kolektor.
Untuk mendapatkan sinyal tak tergunting
maksimum, kita dapat menempatkan titik Q
pada pusat dari garis beban ac (Gambar 10-
8c). Dengan cara ini titik operasi sesaat dapat
berayun secara sama dalam kedua arah
sebelum terjadi pengguntingan. Dengan
ukuran yang benar dari sinyal input, kita dapat
memperoleh sinyal output tak tergunting
maksimum yang mungkin.
Definisi Kelas A
Dari semula kita telah mengatakan transistor harus
tinggal dalam daerah aktif untuk seluruh siklus ac.
Untuk membedakan operasi ini dari jenis lain, kita
menamakannya operasi kelas A. Dalam hubungannnya
dengan garis beban ac, operasi kelas A berarti tidak ada
pengguntingan yang terjadi pada salah satu ujung dari
garis beban. Jika terjadi pengguntingan, operasi
tersebut tidak lagi disebut operasi kelas A.
Dalam penguat kelas A tempat yang terbaik untuk
menempatkan titik Q adalah di pusat garis beban ac.
Alasannya, jika titik Q di tengah garis beban, kita
dapatkan siklus output tak tergunting dengan
kemungkinan yang terbesar.
Titik Q ditempatkan di Pusat

Gambar 10-8d menunjukkan titik Q yang


ditempatkan di pusat. ICQ dan VCEQ adalah
arus dan tegangan stasioner (quiescent).
Geometri yang sederhana menceritakan
kepada kita, arus penjenuhan harus dua kali
besarnya ICQ dan tegangan sumbat (cutoff
voltage) dua kali besarnya VCEQ; jika tidak,
titik Q tidak terletak di tengah.
Dalam simbol,
IC(sat) = 2 ICQ (di pusat Q) (10-6)
VC(cutoff) = 2VCEQ (di pusat Q) (10-7)

Karena tegangan sumbat dari suatu penguat


yang digerakkan basisnya diberikan dengan
Gambar 10-4, kita dapat menemukan
hubungan penting antara harga-harga
stasioner (quiescent) dan resistansi ac sebagai
berikut.
Dalam gambar 10-4 tegangan sumbat adalah
VCE(cutoff) = VCEQ + ICQ (rc + re) (10-8)
Karena ini, kita dapat mensubstitusikan ruas
kanan dari persamaan (10-7) untuk
mendapatkan
2VCEQ = VCEQ + ICQ(rc + re)
Dengan menyusunnya kembali, kita dapatkan
rc + re = VCEQ (di pusat Q) (10-9)
ICQ
Untuk mendapatkan Q yang terletak di pusat,
resistansi ac dari rangkaian kolektor dan
emiter harus sama dengan rasio dari tegangan
kolektor stasioner (quiescent) ke arus kolektor
stasioner (quiescent). Persamaan ini berguna
dalam menganalisa dan merancang penguat
daya.
Contoh 10-4
Gambar 10-9a adalah sebuah pembelah fase
(pembalik fase). Apakah yang dikerjakan
olehnya dan apakah titik Q terletak d pusat?
Penyelesaian
Mula-mula gambarkah rangkaian ekivalen ac.
Setelah mengubahnya kita dapatkan Gambar
10-9b. Karena ic sangat mendekati ie, pada
dasarnya tegangan puncak yang sama muncul
pada rc dan re. Sinyal kolektor berbeda fase
180° dengan sinyal basis, sinyal emiter sefase
dengan sinyal basis. Karena itu, output dari
pembelah fase adalah sepasang gelombang
sinus yang amplitudonya hampir sama tetapi
fasenya berlawanan.
Kemudian, cek apakah titik Q di pusat. Jumlah resistansi ac
dari kolektor dan emiter adalah
Rc + re = 50 + 50 = 100Ω
Jika kita gambarkan rangkaian ekivalen dc dari Gambar 10-
9a, kita dapat melihat tegangan basis 5V. Idealnya seluruh
tegangan ini muncul pada resistor emiter 100Ω. Karena itu,
ICQ ≡ IE ≡ VE ≡ 5 = 50 mA
RE 100
VCEQ = VC – VE = 10-5= 5V
Rasionya adalah
VCEQ = 5 = 100Ω
ICQ 0,05
Yang benar sama dengan rc + re. Jadi pembelah fase dalam
Gambar 10-9a mempunyai titik Q yang terletak di pusat.

Anda mungkin juga menyukai