1. PENDAHULUAN
Studi aliran daya adalah bagian yang penting karena studi aliran daya
digunakan dalam perencanaan perluasan sistem tenaga listrik dan dalam
menentukan pengoperasian sistem tenaga listrik yang terbaik. Maka dari itu
studi aliran daya mempunyai suatu tujuan yaitu :
a) Untuk memeriksa tegangan-tegangan pada setiap bus yang ada dalam
sistem yang dipelajari; biasanya variasi tegangan yang diperbolehkan
adalah 5 %
b) Memeriksa kapasitas semua peralatan ( transformator dan saluran
transmisi ) yang ada dalam sistem tenaga listrik apakah cukup besar
untuk menyalurkan daya yang diinginkan,
c) Untuk memperoleh kondisi mula untuk studi-studi selanjutnya yaitu :
Studi Hubung singkat, studi stabilitas dan juga studi di rugi-rugi saluran
transmisi.
Informasi-informasi diatas sangat penting untuk menganalisa keadaan
sekarang dari sistem dan guna perancangan dalam pengembangan sistem
selanjutnya. Persoalan aliran daya ini terdiri dari perhitungan aliran daya dan
tegangan dari suatu jaringan pada suatu kondisi tertentu.
Studi atau analisa aliran beban ini merupakan studi dasar dan
merupakan studi yang paling pokok dari semua studi dalam sistem tenaga
listrik. Oleh karena itu penentuan data-data yang dipakai dalam studi ini harus
seteliti mungkin.
ITATS 2012
y ij =
1
1
=
z ij rij + jxij
ITATS 2012
ITATS 2012
I 1 Y11
I Y
2 21
M M
=
I i Yi1
M M
I n Yn1
Y12
Y22
M
Yi 2
M
Yn 2
L Y1i L Y1n V1
L Y2i L Y2 n V2
L M
M M
L Yii L Yin Vi
M
M M
L Yni L Ynn Vn
(1)
Atau
(2)
dimana Ibus adalah injeksi arus bus (contoh arus sumber luar). Arus adalah
positif jika mengalir menuju kearah bus, dan negatif jika sebaliknya (mengikuti
arah bus). Vbus adalah vektor dari tegangan bus diukur dari node-referensi.
(contoh tengan node). Ybus dikenal sebagai matrik admitansi bus. Elemen
diagonal dari masing-masing node adalah jumlah dari admitansi yang
terhubung pada node tersebut, dan dikenal sebagai admitansi sendiri (selfadmittance) dan diformulasikan sebagai berikut :
n
Yii = y ij
ji
(3)
j =0
ITATS 2012
Off-diagonal adalah negatif dari admitansi antara node, dan dikenal sebagai
admitansi bersama (mutual admittance) dan diformulasikan sebagai berikut:
Yij = Y ji = y ij
(4)
Jika arus bus diketahui, persamaan (2) dapat diselesaikan untuk tegangan
n_bus sebagai berikut :
1
Vbus = Ybus
I bus
(5)
Contoh 1
Jika emf seperti terlihat pada gambar 1, adalah E1 = 1.10 0 dan E 2 = 1.00 0
gunakan program MATLAB, Tentukan :
a. Matrik admitansi bus
b. Matrik impedansi bus
c. Tegangan bus
Penyelesaian :
Dengan transformasi sumber, ekivalen sumber arus adalah :
I1 =
1.1
= j1.1 per satuan
j1.0
I2 =
1.0
= j1.25 per satuan
j 0.8
Program MATLAB
function[Ybus] = ybus(zdata)
nl=zdata(:,1); nr=zdata(:,2); R=zdata(:,3); X=zdata(:,4);
nbr=length(zdata(:,1)); nbus = max(max(nl), max(nr));
Z = R + j*X;
y= ones(nbr,1)./Z;
Ybus=zeros(nbus,nbus);
for k = 1:nbr;
if nl(k) > 0 & nr(k) > 0
Ybus(nl(k),nr(k)) = Ybus(nl(k),nr(k)) - y(k);
Ybus(nr(k),nl(k)) = Ybus(nl(k),nr(k));
ITATS 2012
end
end
for n = 1:nbus
for k = 1:nbr
if nl(k) == n | nr(k) == n
Ybus(n,n) = Ybus(n,n) + y(k);
else, end
end
end
Dari ke R
z=[0
0 1.0
0 0.8
0 0.4
0 0.2
0 0.2
0 0.08];
[Ybus] = ybus(z)
Vbus = Zbus*Ibus
Ybus =
0 - 8.5000i
0 + 2.5000i
0 + 5.0000i
0 + 2.5000i
0 - 8.7500i
0 + 5.0000i
0 + 5.0000i
0 + 5.0000i
0 -22.5000i
0 +12.5000i
0 +12.5000i
0 -12.5000i
0 + 0.5000i
0 + 0.4000i
0 + 0.4500i
0 + 0.4500i
0 + 0.4000i
0 + 0.4800i
0 + 0.4400i
0 + 0.4400i
Zbus =
ITATS 2012
0 + 0.4500i
0 + 0.4400i
0 + 0.5450i
0 + 0.5450i
0 + 0.4500i
0 + 0.4400i
0 + 0.5450i
0 + 0.6250i
Vbus =
1.0500
1.0400
1.0450
1.0450
dari
f (x ) = 0
(6)
x = g (x )
(7)
Jika x (k ) adalah sebuah estimasi awal dari variabel x, maka urutan iterasi nya
adalah dalam bentuk
x (k +1) = g (x (k ) )
(8)
Sebuah penyelesaian adalah diperoleh jika perbedaan antara nilai absolut dari
iterasi adalah lebih kecil dibanding dari ketentuan nilai akurasinya, contohnya :
x (k +1) x (k )
(9)
ITATS 2012
x (k +1) = x ( x ) + g (x (k ) ) x (k )
3.1.2
(10)
f 1 ( x1 , x 2 , ........., x n ) = c1
f 2 ( x1 , x 2 , ........., x n ) = c 2
(11)
......................................
f n ( x1 , x 2 , ........., x n ) = c n
x1 = c1 + g1 ( x1 , x 2 ,...., x n )
x 2 = c 2 + g 2 ( x1 , x 2 ,...., x n )
(12)
.................................
x n = c n + g n ( x1 , x 2 ,...., x n )
(13)
ITATS 2012
Contoh 2
Gunakan Metoda Gauss-Seidel untuk mendapatkan akar-akar dari persamaan
berikut :
f (x ) = x 3 6 x 2 + 9 x 4 = 0
Penyelesaian :
Untuk penyelesaian harga x, pernyataan persamaan diatas adalah ditulis
kembali sebagai berikut :
1
6
4
x = x3 + x2 +
9
9
9
Dengan menggunakan algoritma Gauss-Seidel, dan menggunakan estimasi
awal
x (0 ) = 2
dengan menggunakan persamaan (8), diperoleh hasil sebagai berikut :
Iterasi pertama adalah
x (1) = g (2 ) =
1 3 6 2 4
(2) + (2) + = 2.2222
9
9
9
x (2 ) = g (2.2222 ) =
1
(2.2222 )3 + 6 (2.2222 )2 + 4 = 2.5173
9
9
9
Program MATLAB
clc
dx=1;
x=2;
iter = 0;
disp('Iter
dx
x')
ITATS 2012
dx
2.2222
0.2222
2.2222
2.5173
0.2951
2.5173
2.8966
0.3793
2.8966
3.3376
0.4410
3.3376
3.7398
0.4022
3.7398
3.9568
0.2170
3.9568
3.9988
0.0420
3.9988
4.0000
0.0012
4.0000
4.0000
0.0000
4.0000
ITATS 2012 10
Contoh 3
Gunakan Metoda Gauss-Seidel untuk mendapatkan akar-akar dari persamaan
berikut dengan faktor percepatan = 1.25 :
f (x ) = x 3 6 x 2 + 9 x 4 = 0
Penyelesaian :
Mulai dengan estimasi awal x (0 ) = 2 dan dengan menggunakan persamaan
(10), diperoleh hasil sebagai berikut :
Iterasi pertama adalah :
g (2 ) =
1 3 6 2 4
(2) + (2) + = 2.2222
9
9
9
g (2.2778 ) =
1
(2.2778)3 + 6 (2.2778)2 + 4 = 2.5902
9
9
9
dx
x)
ITATS 2012 11
dx
2.2222
0.2222
2.2778
2.5902
0.3124
2.6683
3.0801
0.4118
3.1831
3.6157
0.4326
3.7238
3.9515
0.2277
4.0084
4.0000 -0.0085
3.9978
4.0000
0.0022
4.0005
4.0000 -0.0005
3.9999
ITATS 2012 12
f (x ) = c
(14)
f (x (0 ) + x (0 ) ) = c
Dengan perluasan sisi sebelah kiri dari persamaan diatas dalam deret Taylors
kira-kira x (0 ) adalah hasilnya
( )
f x
(0 )
(0 )
1 d2 f
df
+ x (0 ) + 2
2! dx
dx
(0 )
(x ( ) )
0
+ ......... = c
Dengan asumsi kesalahan x (0 ) adalah sangat kecil, bentuk orde tinggi dapat
diabaikan, yang dihasilkan dalam bentuk
(0 )
df
c ( 0 ) x ( 0 )
dx
dimana
c (0 ) = c f (x (0 ) )
Tambahan x (0 ) ke estimasi awal akan dihasilkan dalam pendekatan ke dua
x (1) = x (0 ) +
c (0 )
df
dx
(0 )
c (k ) = c f (x (k ) )
x (k ) =
c (k )
df
dx
(k )
x (k +1) = x (k ) + x (k )
(15)
(16)
(17)
c (k ) = j (k ) x (k )
(18)
dimana
ITATS 2012 13
(k )
df
=
dx
(k )
Contoh 4
Gunakan Metoda Newton-Raphson untuk mendapatkan akar-akar dari
persamaan berikut :
f (x ) = x 3 6 x 2 + 9 x 4 = 0
Penyelesaian :
Algoritma Newton-Raphson akan memberikan penyelesaian secara analisis
sebagai berikut :
df ( x )
= 3 x 2 12 x + 9
dx
( )
c (0 ) = c f x (0 ) = 0 (6 ) 6(6 ) + 9(6 ) 4 = 50
df
dx
(0 )
x (0 ) =
= 3(6 ) 12(6 ) + 9 = 45
2
c (0 )
df
dx
(0 )
50
= 1.1111
45
13.4431
= 4.2789
22.037
x (3 ) = x (2 ) + x (2 ) = 4.2789
2.9981
= 4.0405
12.5797
x (4 ) = x (3 ) + x (3 ) = 4.0405
0.3748
= 4.0011
9.4914
x (5 ) = x (4 ) + x (4 ) = 4.0011
0095
= 4.0000
9.0126
Program MATLAB
ITATS 2012 14
Program ini memberikan penyelesaian secara iterasi berdasarkan prosedurprosedur persamaan dengan metoda Newton-Raphson sebagai berikut :
clc
dx=1;
x=input('Enter the initial estimate -> ');
iter = 0;
disp('iter Dc
dx
x')
dx
-50.0000
45.0000
-1.1111
4.8889
-13.4431
22.0370
-0.6100
4.2789
-2.9981
12.5797
-0.2383
4.0405
-0.3748
9.4914
-0.0395
4.0011
-0.0095
9.0126
-0.0011
4.0000
-0.0000
9.0000
-0.0000
4.0000
ITATS 2012 15
3.2.1
Persamaan n-dimensi
Dengan meninjau kembali persamaan n-dimensi yang diberikan oleh
persamaan (11), dan dikembangkan sisi sebelah kiri dari persamaan (11)
kedalam deret Taylors kira-kira estimasi awal dan semua bentuk orde tinggi
diabaikan, maka dapat dinyatakan formulasi sebagai berikut :
( f1 )
(0 )
( f2 )
(0 )
( fn )
(0 )
(0 )
f
f
+ 1 x1(0 ) + 1
x1
x 2
(0 )
f
f
+ 2 x1(0 ) + 2
x1
x 2
(0 )
f
f
+ n x1(0 ) + n
x1
x 2
(0 )
x 2(0 ) + ... + 1
x n
(0 )
x 2(0 ) + ... + 2
x n
(0 )
x 2(0 ) + ... + n
x n
(0 )
x n(0 ) = c1
(0 )
x n(0 ) = c 2
M
(0 )
x n(0 ) = c n
ITATS 2012 16
( )( ) ( )( ) K ( )( ) x ( )
( )( ) ( )( ) K ( )( ) x ( )
f1
c1 ( f 1 )(0 ) x1
(0 ) f
c 2 ( f 2 ) x21
=
M
M
0
(
)
c ( f ) f n
n
n
x1
f1
x2
f 2
x2
( )( ) ( )( )
0
f n
x2
O
K
f1
xn
f 2
xn
0
2
( 0 ) x ( 0 )
n
( )
f n
xn
C ( k ) = J ( k ) X ( k )
atau
[ ]
X (k ) = J (k )
C (k )
(19)
X (k +1) = X (k ) + X (k )
(20)
dimana
X (k )
(k )
x1(k )
(k )
x
= 2
M
x n(k )
C (k )
dan
( )( ) ( )( ) K ( )( )
( )( ) ( )( ) K ( )( )
f1
x1
f 2
= x1
M
fxn
1
( )
f1
x2
f1
xn
f 2
x2
f 2
xn
(k )
( )
f n
x2
(k )
O
K
f n ( k )
xn
c1 ( f 1 )(k )
(k )
c 2 ( f 2 )
=
c ( f )(k )
n
n
(21)
(22)
( )
dimana
ITATS 2012 17
Contoh 5
Gunakan metoda Newton-Raphson untuk mendapatkan perpotongan kurva dari
persamaan berikut :
x12 + x 22 = 4
e x1 + x 2 = 1
Penyelesaian :
Secara grafik, penyelesaian dari sistem ini adalah telah direpresentasikan
dengan perpotongan lingkaran x12 + x 22 = 4 dengan kurva e 1 + x 2 = 1 . Gambar
x
dibawah menunjukkan titik perpotongan mendekati (1, -1.7) dan (-1.8, 0.8).
Dengan mengambil turunan parsial dari fungsi diatas maka hasilnya dalam
bentuk matrik Jacobian berikut :
2 x1 2 x 2
J = x
1
1
e
Program MATLAB
iter = 0;
x=input('Enter initial estimates, col. vector [x1; x2] -> ');
Dx = [1; 1];
C=[4; 1];
disp('Iter DC
Jacobian matrix
Dx
x');
2*x(2)
1];
Dx=J\DC;
x=x+Dx;
fprintf('%g', iter), disp([DC, J, Dx, x])
end
ITATS 2012 18
Jacobian matrix
Dx
2.7500
1.0000
-2.0000
0.8034
0.3513
1.6487
-1.5928
-0.7085
3.6818
-0.1205
-0.1111
2.8499
-0.0019
-0.0025
2.7321
-0.0000
-0.0000
2.7296
1.0000
1.0000
1.0000
x
1.3034
1.0473
0.2344 -1.7389
1.0051
0.0092 -1.7296
1.0042
0.0000 -1.7296
1.0042
ITATS 2012 19
Contoh 6
Selesaikan persamaan berikut menggunakan metoda Newton_Raphson, mulai
dengan harga awal x1 = 1, x 2 = 1, dan x3 = 1
x12 x 22 + x32 = 11
x1 x 2 + x 22 3 x3 = 3
x1 x1 x3 + x 2 x3 = 6
Penyelesaian :
Dengan mengambil turunan parsial dari fungsi diatas dalam bentuk matrik
Jacobian sebagai berikut :
2 x1
J = x 2
1 x3
2 x2
x1 + 2x 2
x3
x1 + x 2
2 x3
2*x(3)
x(1)+2*x(2) -3
1-x(3) x(3)
-x(1)+x(2)]
Dx=J\DC
x=x+Dx
end
ITATS 2012 20
DC
10.0000
4.0000
5.0000
2.0000
1.0000
0.0000
J
-2.0000
3.0000
1.0000
iter
2
DC
-25.1250
-48.7500
-1.3125
11.5000
6.0000
-5.2500
J
-12.0000
17.7500
6.2500
12.5000
-3.0000
0.2500
Dx
-2.4829
-2.2213
-1.8582
iter
3
DC
-4.6834
-10.4491
0.4861
6.5343
3.7787
-3.3918
J
-7.5575
10.8246
4.3918
8.7836
-3.0000
0.5116
Dx
-1.0721
-0.6799
-0.3207
iter
4
DC
-0.7899
-1.1913
0.1258
4.3901
3.0988
-3.0711
J
-6.1976
8.3927
4.0711
iter
5
DC
-0.0312
-0.0276
0.0063
iter
6
4.0118
3.0022
-3.0026
J
-6.0044
8.0103
4.0026
DC
1.0e-004*
-0.3669
-0.1784
0.0957
2.0000
-3.0000
0.0000
-6.0000
8.0000
4.0000
x
5.7500
6.0000
6.2500
x
3.2671
3.7787
4.3918
x
2.1951
3.0988
4.0711
8.1423
-3.0000
0.9037
Dx
-0.1892
-0.0966
-0.0685
x
2.0059
3.0022
4.0026
8.0052
-3.0022
0.9963
Dx
-0.0059
-0.0022
-0.0026
x
2.0000
3.0000
4.0000
J
4.0000
3.0000
-3.0000
Dx
4.7500
5.0000
5.2500
8.0000
-3.0000
1.0000
Dx
1.0e-005
-0.5577
-0.1130
-0.2645
2.0000
3.0000
4.0000
ITATS 2012 21
V , sudut fasa
tegangan
ditentukan.
Bus
ini
membuat
berbeda
antara
ITATS 2012 22
4.1
(23)
atau
n
j =0
j =1
I i = Vi yij y ijV j
ji
(24)
Pi + jQi = Vi I i*
(25)
atau
Ii =
Pi jQi
Vi*
(26)
y ijV j
i ij
Vi *
j =0
j =1
ji
(27)
V1
y i1
V2
yi 2
Ii
y in
Vn
yi 0
Gambar 7 : Bus dari sistem tenaga
ITATS 2012 23
Pi sch jQisch
Vi (k +1) =
Vi
*( k )
+ yijV j(k )
ji
(28)
ij
dimana yij adalah admitansi dalam per satuan. Pi sch dan Qisch adalah amsingmasing daya nyata dan daya reaktif dalam per satuan. Dalam penulisan
menurut KCL, arus masuk bus i asumsi positif. Jadi, untuk bus dimana daya
nyata dan daya reaktif adalah injeksi kedalam bus, seperti bus generator, Pi sch
dan Qisch mempunyai harga positif. Untuk bus beban, dimana daya nyata dan
daya reaktif adalah mengalir menjauhi dari bus, Pi sch dan Qisch mempunyai
harga negatif. Jika persamaan (27) adalah untuk menyelesaikan Pi dan Qi ,
maka :
n
n
(k )
Pi (k +1) = Vi * Vi (k ) y ij V j(k ) y ij
j =0
j =1
n
n
(k )
Qi(k +1) = Vi * Vi (k ) y ij V j(k ) y ij
j =0
j =1
ji
(29)
ji
(30)
ij
ITATS 2012 24
Pi sch jQisch
Vi (k +1) =
Vi
*( k )
+ YijV j(k )
j i
Yii
ji
(31)
dan
Pi
( k +1)
( k +1)
Qi
n
*(k ) (k )
(k )
= Vi Vi Yii + YijV j
j =1
j i
n
*(k ) (k )
(k )
= Vi Vi Yii + V j yij
j =1
j i
ji
ji
(32)
(33)
Untuk P-Q bus , daya riil dan daya reaktif Pi sch dan Qisch adalah
diketahui. Mulai dengan estimasi awal, persamaan (31) adalah menyelesaikan
untuk komponen tegangan riil dan imajiner. Untuk kontrol tegangan bus (P-V
bus) dimana Pi sch dan Vi adalah ditentukan, pertama persamaan (33) adalah
diselesaikan untuk Qi(k +1) , dan kemudian menggunakan persamaan (31) untuk
menyelesaikan Vi (k +1) . Namun, karena Vi adalah ditentukan, hanya bagian
imajiner dari Vi (k +1) adalah tetap dipelihara dan bagian riil (nyata nya) dipilih
agar memenuhi :
(e ( ) ) + ( f ( ) )
= Vi
k +1
k +1
atau
(34)
(35)
dimana ei(k +1) dan f i (k +1) adalah komponen riil dan imajiner dari tegangan Vi (k +1)
dalam urutan iterasi.
ITATS 2012 25
5.1
jadi jumlah iterasi lebih sedikit, dengan menggunakan faktor percepatan pada
setiap hasil iterasi. Misalkan faktor percepatan, maka harga dipercepat
k)
Vi (k +1) = Vi (k ) + Vi (cal
Vi (k )
(36)
maka,
dan selanjutnya dicari V4(k +1) dan seterusnya, harga berkisar antara 1.4 dan
1.7. Harga yang kecil untuk sistem yang kecil dan harga yang besar untuk
sistem yang besar. Proses tetap berlanjut hingga perubahan dalam komponen
riil dan komponen imajiner dari tegangan bus hingga iterasi ditentukan secara
akurat sebagai berikut :
(37)
ITATS 2012 26
I ij
Vi
Il
Vj
yij
I i0
yi 0
I ji
I j0
yi 0
Arus saluran Iij, diukur pada bus i dan didifinisikan positif dalam arah i j
adalah diberikan oleh
I ij = I l + I i 0 = y ij (Vi V j ) + y i 0Vi
(38)
dengan cara yang sama, arus saluran diukur pada bus j dan didifinisikan positif
dalam arah j i adalah diberikan oleh
I ji = I l + I j 0 = y ij (V j Vi ) + y j 0V j
(39)
Daya Komplek Sij dari bus i ke j dan Sji dari bus j ke i adalah :
S ij = Vi I ij*
(40)
S ji = V j I *ji
(41)
Rugi-rugi daya dalam saluran i j adalah jumlah aljabar dari aliran daya dan
diformulasikan sebagai berikut :
S L ij = S ij + S ji
(42)
contoh 7
Diagram satu garis dari sistem tenaga tiga-bus sepeti pada gambar 9a, dengan
pembangkit pada bus_1. Tegangan magnitude pada bus_1 adalah 1.05 per
satuan. Beban pada bus_2 dan bus_3 adalah seperti ditunjukkan pada gambar
ITATS 2012 27
9. Impedansi saluran adalah dibuat dalam per satuan pada base 100-MVA dan
supceptansi line charging adalah diabaikan.
1. Gunakan metoda Gauss-Seidel, tentukan harga Tegangan fasor pada
beban bus_2 dan bus_3 (P-Q bus) akurasi hingga empat desimal
2. Tentukan daya slack bus real dan reaktif
3. Tentukan aliran daya pada saluran dan rugi-rugi saluran dan gambar aliran
dayanya
V1 = 1.05 0
Penyelesean:
1. Impedansi saluran dirubah ke dalam bentuk admitansi
y12 =
1
= 10 j 20
0.02 + j 0.04
S 2sch =
S 3sch =
(256.6 +
j110.2 )
= 2.566 j1.102 per satuan
100
(256138.6 +
100
j 45.2 )
ITATS 2012 28
V1 = 1.05 0
Bus_1 adalah diambil sebagai bus referensi (slack bus), mulai dari estimasi
awal V2(0 ) = 1.0 + j 0.0 dan V3(0 ) = 1.0 + j 0.0 , V2 dan V3 adalah dihitung
sebagai berikut :
P2sch jQ2sch
*( k )
2
V2(1) =
+ y12V1 + y 23V3(0 )
y12 + y 23
2.566 + j1.102
1.0 j 0
(26 j 52)
= 0.9825 j 0.0310
dan
P3sch jQ3sch
V3(1) =
*( k )
3
+ y13V1 + y 23V2(1)
y13 + y 23
1.386 + j 0.452
1 .0 j 0
(26 j 52)
= 1.001 j 0.0353
Untuk iterasi ke dua adalah :
ITATS 2012 29
2.566 + j1.102
(2 )
V2
0.9825 + j 0.0310
(26 j52)
= 0.9816 j 0.0459
dan
1.386 + j 0.452
(2 )
V3
1.0011 j 0.0353
(26 j52)
= 1.0008 j 0.0459
Proses adalah berlanjut dan penyelesaian konvergen dengan keakurasian
atau
Daya nyata dan daya reaktif pada slack bus adalah :
ITATS 2012 30
P1 = 4.095 per satuan = 409.5 MW dan Q1 = 1.890 per satuan = 189 M var
3. Untuk mendapatkan aliran daya pada saluran, pertama arus pada saluran
dihitung. Dengan mengabaikan kapasitor charging, arus-arus pada saluran
sebagai berikut :
ITATS 2012 31
contoh : 8
Diagram satu garis sistem tenaga seperti ditunjukkan dalam gambar 10a
dengan Generator pada bus_1 dan bus_3. Tegangan magnitude pada bus_1
adalah di atur 1.05 per satuan. Tegangan magnitude pada bus_3 adalah tetap
1.04 per satuan dengan pembangkitan daya nyata sebesar 200 MW. Beban
terdiri dari 400 MW dan 250 Mvar adalah diambil dari bus_2. Impedansi saluran
adalah per satuan pada dasar (base) 100 MVA, dan supseptansi line charging
diabaikan. Tentukan aliran daya dengan menggunakan metoda Gauss-Seidel
termasuk aliran daya pada saluran dan rugi-rugi saluran.
ITATS 2012 32
2
0.02+j0.04
400
0.01+j0.03
0.0125+j0.25
Slack Bus
V1 = 1.05 0
250
Mvar
V = 1.04
3
200
MW
Penyelesaian :
Impedansi saluran dirubah ke bentuk admitansi adalah sebagai berikut :
y12 = 10 j 20
y13 = 10 j 30
y 23 = 16 j 32
S 2sch =
P3sch =
(400 +
j 250 )
= 4.0 j 2.5 per satuan
100
200
= 2 per satuan
100
Bus_1 adalah diambil sebagai bus referensi (slack bus), mulai dari estimasi
awal
V2(0 ) = 1.0 + j 0.0 dan V3(0 ) = 1.0 + j 0.0 , V2 dan V3 adalah dihitung
sebagai berikut :
ITATS 2012 33
P2sch jQ2sch
V2(1) =
*( k )
2
y12 + y 23
4 .0 + j 2 .5
+ y12V1 + y 23V3(0 )
1.0 j 0
(26 j52 )
= 0.97462 j 0.042307
Bus_3 adalah bus pengatur dimana tegangan magnitude dan daya nyata
adalah ditentukan. Untuk kontrol tegangan bus , pertama daya reaktif dihitung
sebagai berikut :
Q3(1) = V3*
[V (0)( y
3
13
+ y 23 ) y13V1 y 23V2(1)
(1)
Vc 3 =
V3*
y13 + y 23
2.0 j1.16
+ y13V1 + y 23V2(1)
1.04 j 0
(26 j 62)
= 1.03783 j 0.005170
Karena V3 adalah tetap konstan pada 1.04 per satuan, hanya bagian imajiner
dari Vc(31) adalah dipelihara (retained), i.e f 3(1) = 0.005170 dan bagian nyata
adalah diperoleh dari
e3(1) =
(1.04)2 (0.005170)2
= 1.039987
Jadi
ITATS 2012 34
P2sch jQ2sch
(2 )
V2
V2*
+ y12V1 + y 23V3(1)
y12 + y 23
4.0 + j 2.5
0.97462 + j 0.42307
(26 j52)
= 0.971057 j 0.043432
(1)
Q3(2 ) = V3* V3(1) ( y13 + y 23 ) y13V1 y 23V2(2 )
]}
P3sch jQ3sch
Vc(32 ) =
V3*
+ y13V1 + y 23V2(2 )
y13 + y 23
2.0 j1.38796
1.039987 + j 0.00517
(26 j 62)
= 1.03908 j 0.00730
Karena V3 adalah tetap konstan pada 1.04 per satuan, hanya bagian imajiner
dari Vc(32 ) adalah dipertahankan tetap, i.e f 3( 2 ) = 0.00730 dan bagian nyata
adalah diperoleh dari
e3(2 ) =
(1.04)2 (0.00730)2
= 1.039974
Jadi
ITATS 2012 35
(3 )
Q3 = 1.42904
(3 )
V3 = 1.03996 j 0.00833
(4 )
V2 = 0.97065 j 0.04533
(4 )
Q3 = 1.44833
(4 )
V3 = 1.03996 j 0.00873
(5 )
V2 = 0.97062 j 0.04555
(5 )
Q3 = 1.45621
(5 )
V3 = 1.03996 j 0.00893
(6 )
V2 = 0.97061 j 0.04565
(6 )
Q3 = 1.45947
(6 )
V3 = 1.03996 j 0.00900
(7 )
V2 = 0.97061 j 0.04569
(7 )
Q3 = 1.46082
(7 )
V3 = 1.03996 j 0.00903
S 31 = 38.88 j 21.569
S L 23 = 9.85 + j19.69
Diagram aliran daya adalah ditunjukkan pada gambar 10b, dimana arah daya
nyata adalah ditunjukkan dengan dan arah daya reaktif adalah ditunjukkan
dengan a . Harga dalam kurung adalah rugi-rugi daya nyata dan daya reaktif
dalam saluran.
ITATS 2012 36
ITATS 2012 37
Vx =
1
Vj
a
(43)
I i = a * I j
(44)
I i = y t (Vt V x )
Dengan memasukkan untuk Vx, maka I i = y tVi
Juga, dari persamaan (45), maka I j =
yt
Vj
a
(45)
1
Ii
a*
Ij =
yt
y
V + t2 V j
* i
a
a
(46)
I i yt
I = yt
j a*
yta Vi
yt
2 Vj
(47)
Vi
Ii
yt
Vx
Ij
Vj
ITATS 2012 38
yt / a
Non-tap side
( )y
( aa1 )yt
Tap side
1 a
a2
j
t
Contoh 9
Sistem tenaga listrik IEEE-14 bus seperti ditunjukkan pada gambar 13 dan
data-data sistem sebagai berikut :
13
14
12
11
10
6
G
4
5
3
G
ITATS 2012 39
Data Saluran
No.
Saluran
1
1
2
2
2
3
4
4
4
5
6
6
6
7
7
9
9
10
12
13
Bus
Dari
1
1
2
2
2
3
4
4
4
5
6
6
6
7
7
9
9
10
12
13
ke
2
5
3
4
5
4
5
7
9
6
11
12
13
8
9
10
14
11
13
14
R (pu)
X(pu)
0.01938
0.05403
0.04699
0.05811
0.05695
0.06701
0.01335
0.00000
0.00000
0.00000
0.09498
0.12291
0.06615
0.00000
0.00000
0.03181
0.12711
0.08205
0.22092
0.17093
0.05917
0.22305
0.19797
0.17632
0.17388
0.17103
0.04211
0.20912
0.55618
0.25202
0.19890
0.25581
0.13027
0.17615
0.11001
0.08450
0.27038
0.19207
0.19988
0.34802
1/2B
(pu)
0.02640
0.02460
0.02190
0.01870
0.01700
0.01730
0.00640
0.00000
0.00000
0.00000
0.00000
0.00000
0.00000
0.00000
0.00000
0.00000
0.00000
0.00000
0.00000
0.00000
Tap
Sett
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
0.978
0.969
0.932
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
Data Bus
Bus
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Bus Voltage
Generation
Mag
Deg
MW
Mvar
MW
Mvar
1.060
1.045
1.010
1.000
1.000
1.070
1.000
1.090
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0.00
21.70
94.20
47.80
7.60
11.20
0.00
0.00
29.50
9.00
3.50
6.10
13.50
14.90
00.00
12.70
19.00
3.90
1.60
7.50
0.00
0.00
6.60
5.80
1.80
1.60
5.80
5.00
00.00
40.00
00.00
00.00
00.00
00.00
00.00
00.00
00.00
00.00
00.00
00.00
00.00
00.00
00.00
42.40
23.40
00.00
00.00
12.20
00.00
17.40
00.00
00.00
00.00
00.00
00.00
00.00
Load
Reactive
power limit
Mvar Mvar
-Min -max
0
0
-40.0
50.0
0.0
40.0
0
0
0
0
-6.0
24.0
0
0
-6.0
24.0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Shunt
capasitor
0
0
0
0
0
0
0
0
0.190
0
0
0
0
0
ITATS 2012 40
No.Bus
1.045
-40.0
1.010
0.0
40.0
1.070
-6.0
24.0
1.090
-6.0
24.0
50.0
0.190
DATA TRANSFORMATOR
Bus ke Bus
TAP SETTING
4
0.978
0.969
0.932
--Beban----Pembangkitan-Static Mvar
MW Mvar
MW
Mvar
Qmin Qmax +Qc/-Ql
00.0 00.00
00.00 00.00
0.0
0.0
0
22.2 13.02
40.00 42.40
-40.0
50.0
0
96.5 19.47
00.00 23.40
0.0
40.0
0
48.9
3.99
00.00 00.00
0.0
0.0
0
7.8
1.64
00.00 00.00
0.0
0.0
0
11.5
7.69
00.00 12.20
-6.0
24.0
0
0.0
0.00
00.00 00.00
0.0
0.0
0
0.0
0.00
00.00 17.40
-6.0
24.0
0
30.2 17.01
00.00 00.00
0.0
0.0 0.190
9.2
5.95
00.00 00.00
0.0
0.0
0
3.6
1.84
00.00 00.00
0.0
0.0
0
6.3
1.64
00.00 00.00
0.0
0.0
0
13.8
5.94
00.00 00.00
0.0
0.0
0
15.3
5.13
00.00 00.00
0.0
0.0
0];
ITATS 2012 41
%
%
%
linedata=
Line code
Bus bus
nl
nr
[1
2
1
5
2
3
2
4
2
5
3
4
4
5
4
7
4
9
5
6
6
11
6
12
6
13
7
8
7
9
9
10
9
14
10
11
12
13
13
14
R
p.u.
0.01938
0.05403
0.04699
0.05811
0.05695
0.06701
0.01335
0.00000
0.00000
0.00000
0.09498
0.12291
0.06615
0.00000
0.00000
0.03181
0.12711
0.08205
0.22092
0.17093
X
p.u.
0.05917
0.22305
0.19797
0.17632
0.17388
0.17103
0.04211
0.20912
0.55618
0.25202
0.19890
0.25581
0.13027
0.17615
0.11001
0.08450
0.27038
0.19207
0.19988
0.34802
lfybus
lfgauss
busout
lineflow
ITATS 2012 42
Voltage
Sudut
No.
Mag.
Derajat
Beban
1.060
1.045
1.010
1.011
1.018
1.070
1.045
1.090
1.029
1.028
1.045
1.046
1.043
1.019
0.000
-5.066
-12.977
-10.451
-9.062
-14.695
-13.421
-13.205
-15.005
-15.156
-15.074
-15.389
-15.470
-16.453
Injeksi
Daya
MW
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Total
Pembangkitan
Mvar
0.000
22.200
96.500
48.900
7.800
11.500
0.000
0.000
30.200
9.200
3.600
6.300
13.800
15.300
265.300
0.000
13.020
19.470
3.990
1.640
7.690
0.000
0.000
17.010
5.950
1.840
1.640
5.940
5.130
83.320
MW
Mvar
Mvar
241.216
40.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
281.216
-14.497
58.089
34.264
0.000
0.000
25.920
0.000
27.681
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
131.457
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.190
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.190
Ke
2
5
2
1
3
4
5
3
2
4
4
2
3
Mvar
-14.497
-21.165
4.507
45.069
28.867
3.648
2.069
1.766
14.794
1.933
7.173
-3.990
-0.645
-9.697
MVA
241.652
160.779
78.065
48.457
157.608
74.880
57.602
43.843
97.627
72.394
23.899
49.063
55.796
25.137
Rugi-rugi Daya
MW
Trans. Tap
Mvar
4.439
2.946
7.702
6.851
4.439
2.422
1.772
1.007
7.702
5.580
1.424
-0.541
2.422
0.394
5.580
-2.524
1.772
0.394
1.424
-2.524
ITATS 2012 43
5
7
9
5
1
2
4
6
6
5
11
12
13
6
5
11
12
8
7
9
4
7
10
14
10
9
11
11
6
10
12
6
13
13
6
12
14
14
9
13
Rugi Total
-58.458
26.763
15.322
-7.800
-74.989
-42.800
58.906
45.505
-11.500
-45.505
8.143
8.163
18.315
-11.500
-45.505
8.143
8.163
0.000
2.435
-30.200
-15.322
-27.034
3.238
9.518
-9.200
-3.235
-4.037
-3.600
-8.017
4.095
-6.300
-8.053
1.345
-13.800
-18.020
-1.340
7.013
-15.300
-9.409
-6.915
1.655
-5.198
3.225
-1.640
2.343
-2.307
-1.561
11.767
18.230
-7.097
9.279
5.958
13.259
18.230
-7.097
9.279
5.958
27.681
27.695
-16.820
-1.971
-14.848
-0.118
-0.599
-5.950
0.127
-7.578
-1.840
-9.014
7.712
-1.640
-5.730
0.517
-5.940
-12.677
-0.513
3.618
-5.130
0.831
-3.418
58.482
27.263
15.658
7.971
75.026
42.862
58.926
47.002
21.555
46.055
12.346
10.106
22.611
21.555
46.055
12.346
10.106
27.681
27.802
34.568
15.449
30.843
3.241
9.537
10.956
3.238
8.587
4.043
12.064
8.732
6.510
9.884
1.441
15.024
22.032
1.435
7.891
16.137
9.446
7.714
0.447
0.000
0.000
0.095
1.456
1.254
0.978
0.969
2.946
1.007
0.447
-0.000
6.851
-0.541
0.095
4.670
0.932
-0.000
0.126
0.110
0.295
4.670
0.265
0.228
0.582
-0.000
0.126
0.110
4.670
0.265
0.228
0.000
1.146
0.000
0.000
0.003
0.109
1.254
0.988
0.008
0.232
0.003
0.057
0.008
0.134
0.126
0.057
0.265
0.134
0.110
0.004
0.228
0.004
0.295
0.004
0.098
0.582
0.004
0.199
0.109
0.098
14.231
0.232
0.199
29.751
ITATS 2012 44
I i = YijV j
(48)
j =1
I i = Yij V j ij + j
(49)
j =1
Pi jQi = Vi* I i
(50)
Pi jQi = Vi i Yij V j ij + j
(51)
j =1
Pi = Vi V j Yij cos( ij i + j )
(52)
Qi = Vi V j Yij sin ( ij i + j )
(53)
j =1
j =1
ITATS 2012 45
(k )
(k )
(k )
P2
P2
P2
P2(k ) P2
L
M
L
2
V2
Vn
M 2
M M
O M
M M
O
M
(k )
(k )
(k )
(k )
Pn
Pn
Pn
M Pn
K
M
K
P (k )
n
V2
Vn
2
n
M
M
O M
M
M
O
M
M
(k )
(k )
(k )
(k )
Qn K Qn M Qn K Qn
Qn(k )
n
V2
Vn
2
2 (k )
(k )
n
KKK
V2 ( k )
(k )
Vn 2
Dalam persamaan diatas, bus_1 adalah diasumsi slack bus. Matrik Jacobian
memberikan dalam bentuk linier antara perubahan sedikit (kecil) dalam sudut
tegangan i(k )
Jacobian adalah turunan parsial dari persamaan (52) dan (53), setelah
dievaluasi pada i(k ) dan Vi (k ) . Dalam bentuk matrik dapat ditulis sebagai
berikut :
ITATS 2012 46
P J 1
Q = J
3
J 2
J 4 V
(54)
(2n 2 m) x (2n 2 m) . J1
adalah orde (n 1) x (n 1) , J2 adalah orde (n 1) x (n 1 m ) , J3 adalah orde
(n 1 m) x (n 1) , dan J4 adalah orde (n 1 m) x (n 1 m)
n 1 m, dan Matrik Jacobian adalah orde
Pi
= Vi V j Yij sin ( ij i + j )
i
j i
Pi
= Vi V j Yij sin ( ij i + j )
i
(55)
ji
(56)
Pi
= 2 Vi Yii cos ii + Vi V j Yij cos( ij i + j )
Vi
j i
Pi
Vj
= Vi Yij cos( ij i + j )
ji
(57)
(58)
Qi
= Vi V j Yij cos( ij i + j )
Qi
j i
Qi
= Vi V j Yij cos( ij i + j )
Qi
(59)
ji
(60)
Qi
= 2 Vi Yii sin ii V j Yij sin ( ij i + j )
Vi
j i
(61)
ITATS 2012 47
Qi
Vj
= Vi Yij sin ( ij i + j )
ji
(62)
Pi (k ) = Pi sch Pi (k )
(63)
(64)
(65)
Vi (k +1) = Vi (k ) + Vi (k )
(66)
i(0 ) = 0.0 . Untuk pengatur tegangan bus, dimana Vi dan Pi sch adalah
ditentukan, sudut fasa adalah di setting sama dengan sudut slack-bus.
Atau 0 contoh i(0 ) = 0.0
2. Untuk bus beban, Pi (k ) dan Qi(k ) dihitung dari persamaan (52) dan (53)
dan Pi (k ) dan Qi(k ) adalah dihitung dari persamaan (63) dan (64).
3. Untuk kontrol tegangan bus, Pi (k ) dan Pi (k ) adalah dihitung dari
persamaan (52) dan (63).
4. Elemen dari matrik Jacobian (J1, J2, J3 dan J4) adalah dihitung dari
persamaan (55)-( 62).
ITATS 2012 48
Pi(k )
dan
Q i(k )
(67)
Contoh 10.
Diagram satu garis sistem tenaga seperti ditunjukkan dalam gambar 14a
dengan Generator pada bus_1 dan bus_3. Tegangan magnitude pada bus_1
adalah di atur 1.05 per satuan. Tegangan magnitude pada bus_3 adalah tetap
1.04 per satuan dengan pembangkitan daya nyata sebesar 200 MW. Beban
terdiri dari 400 MW dan 250 Mvar adalah diambil dari bus_2. Impedansi saluran
adalah per satuan pada base 100 MVA, dan
diabaikan. Tentukan aliran daya dengan menggunakan metoda NewtonRaphson, termasuk aliran daya pada saluran dan rugi-rugi saluran.
1
2
0.02+j0.04
400
0.01+j0.03
0.0125+j0.25
Slack Bus
V1 = 1.05 0
250
Mvar
V = 1.04
3
200
MW
ITATS 2012 49
Penyelesaian :
Impedansi dirubah ke bentuk admitansi adalah sebagai berikut :
y12 = 10 j 20
y13 = 10 j 30
y 23 = 16 j 32
Ybus
20 j 50
= 10 + j 20
10 + j 30
10 + j 20
26 j 52
16 + j 32
10 + j 30
16 + j 32
26 j 62
dengan merubah matrik admitansi bus ke dalam bentuk polar dengan sudut
dalam radian maka
53.85165 1.9029
Ybus = 22.360682.0344
31.622781.8925
22.360682.0344
31.622781.8925
58.13777 1.1071
35.777092.0344
35.777092.0344
67.23095 1.1737
Besarnya daya nyata (real) pada bus_2 dan bus_3 dan daya reaktif pada
bus_2 masing-masing adalah :
P2
= V2 V1 Y21 sin ( 21 2 + 1 ) + V2 V3 Y23 sin ( 23 2 + 3 )
2
ITATS 2012 50
P2
= V2 V3 Y23 sin ( 23 2 + 3 )
3
P2
= V1 Y21 cos( 21 2 + 1 ) + 2 V2 Y22 cos( 22 2 + 3 )
V2
+ V3 Y23 cos( 23 2 + 3 )
P3
= V3 V2 Y32 sin ( 32 3 + 2 )
2
P3
= V3 V1 Y31 sin ( 31 3 + 1 ) + V3 V2 Y32 sin ( 32 3 + 2 )
3
P3
= V3 Y32 cos( 32 3 + 2 )
V2
Q2
= V2 V1 Y21 cos( 21 2 + 1 ) + V2 V3 Y23 cos( 23 2 + 3 )
2
Q2
= V2 V3 Y23 cos( 23 2 + 3 )
3
Q2
= V1 Y21 sin ( 21 2 + 1 ) 2 V2 Y22 sin ( 22 2 + 3 )
V2
V3 Y23 cos( 23 2 + 3 )
S 2sch =
P2sch =
(400 +
j 250 )
= 4.0 j 2.5 per satuan
100
200
= 2.0 per satuan
100
Tegangan slack bus adalah V1 = 1.050 per satuan dan Tegangan magnitude
bus_3 adalah V3 = 1.04 per satuan . Mulai dengan estimasi awal V2(0 ) = 1.0 ,
ITATS 2012 51
2(0 ) = 0.0 dan 3(0 ) = 0.0 , daya residual adalah dihitung dari persamaan (63)
dan (64) sebagai berikut :
0.2200 27.14000 16.64000
49.72000
Penyelesaian dari persamaan matrik diatas, Tegangan bus baru dalam iterasi
pertama adalah :
2(0 ) = 0.045263
3(0 ) = 0.007718
V2(0 ) = 0.026548
Sudut Tegangan fasa adalah dalam radian. Untuk iterasi kedua sebagai berikut
(1)
0.099218 51.724675 31.765618 21.302567 2
3
0.050914 28.538577 17.402838 48.103589 V (1)
2
dan
2(1) = 0.001795
3(1) = 0.000985
V2(1) = 0.001767
ITATS 2012 52
3
0.000143 28.548205 17.396932 47.954870 V (2 )
2
dan
2(2 ) = 0.000038
V3 = 1.04 0.4988 0
Daya Reaktif pada bus_3 adalah :
+ V1 V3 Y13 cos(13 1 + 3 )
ITATS 2012 53
Diagram aliran daya adalah ditunjukkan pada gambar 13b, dimana arah daya
nyata adalah ditunjukkan dengan dan arah daya reaktif adalah ditunjukkan
dengan a . Harga dalam kurung adalah rugi-rugi daya nyata dan daya reaktif
dalam saluran.
ITATS 2012 54
Voltage
Sudut
Beban
No.
Mag.
Derajat
1.060
1.035
1.010
1.007
1.011
1.070
1.047
1.080
1.030
1.029
1.046
1.053
1.046
1.018
0.000
-5.315
-13.499
-10.782
-9.234
-15.098
-13.869
-13.869
-15.492
-15.711
-15.525
-15.973
-16.007
-16.774
Injeksi
Daya
MW
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Total
Pembangkitan
Mvar
0.000
22.200
96.500
48.900
7.800
11.500
0.000
0.000
30.200
9.200
3.600
6.300
13.800
15.300
265.300
0.000
13.020
19.470
3.990
1.640
7.690
0.000
0.000
17.010
5.950
1.840
1.640
5.940
5.130
83.320
MW
Mvar
Mvar
239.573
40.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
279.573
-16.002
51.157
33.789
0.000
0.000
23.624
0.000
25.528
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
118.097
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.190
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.190
Ke
2
4
MW
239.573
170.729
79.563
17.800
-165.699
75.298
56.438
41.735
-96.500
-72.811
-23.684
Mvar
-16.002
-6.126
7.321
38.137
15.687
-1.772
-1.674
0.007
14.319
7.671
9.758
MVA
240.107
170.838
79.899
42.087
166.440
75.319
56.463
41.735
97.557
73.214
25.615
2
3
5
-48.900
-54.710
24.139
-61.891
-3.990
3.017
-12.115
10.300
49.063
54.793
27.009
62.742
2
5
2
1
3
4
5
3
Rugi-rugi Daya
MW
Trans. Tap
Mvar
5.029
3.093
9.561
7.488
5.029
2.487
1.728
0.928
9.561
5.899
1.342
-0.727
2.487
0.456
5.899
-2.357
1.728
0.456
0.520
1.342
-2.357
0.335
ITATS 2012 55
7
9
5
1
2
4
6
6
5
11
12
13
7
4
8
9
8
7
9
4
7
10
14
10
9
11
11
6
10
12
6
13
13
6
12
14
14
9
13
Rugi Total
27.768
15.810
-7.800
-76.470
-40.807
62.411
47.071
-11.500
-47.071
8.489
8.289
18.795
0.000
-27.768
0.000
27.768
0.000
-0.000
-30.200
-15.810
-27.768
4.497
8.881
-9.200
-4.491
-4.709
-3.600
-8.362
4.762
-6.300
-8.203
1.903
-13.800
-18.531
-1.892
6.623
-15.300
-8.786
-6.514
-7.588
2.416
-1.640
0.167
-0.735
-9.965
8.919
15.934
-4.007
8.995
3.248
10.174
0.000
9.221
-19.662
16.384
25.528
20.283
-16.820
-1.099
-15.341
-0.799
0.420
-5.950
0.816
-6.766
-1.840
-8.729
6.889
-1.640
-3.071
1.431
-5.940
-9.654
-1.421
5.135
-5.130
-0.218
-4.912
28.786
15.993
7.971
76.470
40.814
63.201
47.909
19.650
47.241
12.368
8.902
21.372
0.000
29.259
19.662
32.241
25.528
20.283
34.568
15.848
31.724
4.567
8.891
10.956
4.564
8.244
4.043
12.088
8.375
6.510
8.760
2.381
15.024
20.895
2.366
8.381
16.137
8.789
8.158
0.000
0.000
1.633
1.316
0.978
0.969
3.093
0.928
0.520
0.000
7.488
-0.727
0.335
4.913
0.932
0.000
0.127
0.085
0.264
4.913
0.266
0.177
0.520
0.000
-0.000
0.000
1.633
0.621
1.043
-0.000
0.621
0.000
0.000
0.006
0.095
1.316
1.043
0.017
0.201
0.006
0.053
0.017
0.123
0.127
0.053
0.266
0.123
0.085
0.011
0.177
0.010
0.264
0.011
0.110
0.520
0.010
0.223
0.095
0.110
14.991
0.201
0.223
32.605
ITATS 2012 56
untuk
memperbaiki
effisiensi
perhitungan
maupun
teknik
P J 1 0
Q = 0 J V
(68)
P
P = J 1 =
(69)
Q
Q = J 4 V =
V
V
(70)
atau
persamaan (69) dan (70) menunjukkan persamaan matrik yang telah dipisah
menjadi dua persamaan decoupled yang membutuhkan waktu lebih sedikit
dibandingkan waktu pemecahan yang dibutuhkan oleh persamaan (54).
Penyederhanaan
dapat
dibuat
untuk
meng-eliminasi
kebutuhan
untuk
ITATS 2012 57
Pi
2
= Q i V i Yii sin ii
i
2
= Q i V i B ii
Dimana Bii = Yii sin ii adalah bagian imajiner dari elemen diagonal dari matrik
admitansi bus. Bii adalah jumlah susceptance dari seluruh elemen inciden
bus_i. Dalam sistem tenaga, susceptance-sendiri Bii Qi , dan mungkin kita
mengabaikan Qi . Penyederhanaan selanjutnya adalah diperoleh dengan
menganggap Vi
Pi
= Vi Bii
i
(71)
Pi
= Vi V j Bij
i
Penyederhanaan
selanjutnya
adalah
diperoleh
dengan
menganggap
V j 1 ,maka
Pi
= Vi Bij
i
Dengan cara yang sama, elemen diagonal dari J4 yang telah dijelaskan dalam
persamaan (61) mungkin ditulis kembali sebagai berikut :
n
Q i
= Vi Yii sin ii Vi V j Yij sin( ij i + j )
Vi
j =1
ITATS 2012 58
Q i
= Vi Yii sin ii + Q i
Vi
Sekali lagi, karena Bii = Yii sin ii Qi mungkin diabaikan dan persamaan (61)
direduksi menjadi
Q i
= Vi Bii
Vi
(73)
Qi
V j
= Vi Bij
(74)
Dengan asumsi ini, persamaan (69) dan (70) diambil bentuk sebagai berikut
P
= B'
Vi
(75)
Q
= B'' V
Vi
(76)
B' dan B" adalah bagian imajiner dari matrik admitansi bus Ybus . Karena
elemen
dari
matrik
ini
adalah
konstan,
kita
membutuhakan
bentuk
segitiga(triangularized) dan di inveskan pada awal dari iterasi. B ' adalah orde
Qi tidak ditentukan. Gambaran baris dan kolom dari Ybus adalah ter-eliminasi.
Jadi, B " adalah orde dari (n 1 m ) , dimana m adalah jumlah dari kontrol
tegangan bus. Oleh karena itu, dalam algoritma aliran daya decoupled,
berturut-turut perubahan tegangan magnitude dan sudut fasa adalah
[ ]
= B'
P
Vi
(77)
ITATS 2012 59
[ ]
V = B''
Q
Vi
(78)
Contoh 12
Tentukan penyelesaian aliran daya dari contoh soal.10 dengan menggunakan
metoda Fast Decoupled
Penyelesaian
Matrik admitansi bus dari sistem adalah :
Ybus
20 j 50 10 + j 20
= 10 + j 20
26 j 52
10 + j 30 16 + j 32
10 + j 30
16 + j 32
26 j 62
Dalam sistem ini, bus_1 adalah slack bus dan matrik susceptance untuk mengevaluasi sudut fasa 2 dan 3 adalah
52
B' =
32
32 62
0.014545
0.023636
dari persamaan (52) dan (53), daya riil pada bus_2 dan bus_3, dan daya reaktif
pada bus_2 masing-masing adalah :
ITATS 2012 60
S 2sch =
P3sch =
(400 +
j 250 )
= 4.0 j 2.5 per satuan
100
(200 ) = 2.0
100
per satuan
Tegangan slack bus adalah V1 = 1.050 0 per satuan dan tegangan manitude
bus_3 adalah V3 = 1.04 per satuan . Mulai dengan estimasi awal V2(0 ) = 1.0 ,
2(0 ) = 0.0 dan 3(0 ) = 0.0 , maka daya dari persamaan (63) dan (64) adalah :
P2(0 ) = P2sch P2(0 ) = 4.0 ( 1.14) = 2.86
P3(0 ) = P3sch P3(0 ) = 2.0 (0.5616 ) = 1.4384
2(0 )
0.028182
(0 ) =
0.014545
3
0.014545 21.8600
0.060483
.0
1.4384 =
Karena bus_3 adalah bus pengatur (regulated bus), baris dan kolom dari B"
adalah di eliminasi dan besarnya adalah :
B '' = [ 52]
dari persamaan (78), didapatkan :
1 0.22
V2 =
= 0.0042308
52 1.0
Maka tegangan baru dalam iterasi pertama adalah :
2(0 ) = 0.060483
3(0 ) = 0.008989
V2(0 ) = 0.0042308
ITATS 2012 61
Tegangan fasa dalam radian. Proses berlanjut hingga power residual dalam
spesifikasi akurat, dan hasil di tabelkan seperti dibawah :
Iter
V2
P2
P3
Q2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
-0.060482
-0.056496
-0.044194
-0.044802
-0.047665
-0.047614
-0.046936
-0.046928
-0.047087
-0.047094
-0.047057
-0.047054
-0.047063
-0.047064
-0.008909
-0.007952
-0.008690
-0.008986
-0.008713
-0.008645
-0.008702
-0.008720
-0.008707
-0.008702
-0.008705
-0.008706
-0.008706
-0.008706
0.995769
0.965274
0.95711
0.972985
0.973116
0.971414
0.971333
0.971732
0.971762
0.971669
0.971660
0.971681
0.971684
0.971680
-2.860000
0.175895
0.640309
-0.021395
-0.153368
0.000520
0.035980
0.000948
-0.008442
-0.000470
0.001971
0.000170
-0.000458
-0.000053
1.438400
-0.070951
-0.457039
0.001195
0.112899
0.002610
-0.026190
-0.001411
0.006133
0.000510
-0.001427
-0.000163
0.000330
0.000048
-0.220000
-1.579042
0.021948
0.365249
0.006657
-0.086136
-0.004067
0.020119
0.001558
-0.004688
-0.000500
0.001087
0.000151
-0.000250
V2 = 0.97168 2.696 0
dan
V3 = 1.04 0.4988 0 .
Dengan
menggunakan persamaan (52) dan (53), maka daya reaktif pada bus_3 dan
daya riil dan reaktif pada slack bus adalah :
Contoh 13
Tentukan penyelesaian aliran daya untuk sistem IEEE test 14 bus dengan
menggunakan metoda Fast Decouple dan gunakan program Matlab :
Penyelesaian
Data yang dibutuhkan sama seperti pada contoh 9, dengan ikuti perintah
program berikut :
ITATS 2012 62
clc
basemva = 100; accuracy = 0.001; maxiter = 12;
busdata=[ sama seperti contoh 9];
linedata=[ sama seperti contoh 9];
lfybus
decouple
busout
lineflow
Voltage
Sudut
No.
Mag.
Derajat
Beban
1.060
1.045
1.010
1.010
1.014
1.070
1.048
1.090
1.031
1.029
1.045
1.050
1.043
1.016
0.000
-5.158
-13.135
-10.506
-8.988
-14.808
-13.591
-13.591
-15.215
-15.454
-15.421
-16.096
-15.939
-16.428
Injeksi
Daya
MW
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Total
Pembangkitan
0.000
22.200
96.500
48.900
7.800
11.500
0.000
0.000
30.200
9.200
3.600
6.300
13.800
15.300
265.300
Mvar
0.000
13.020
19.470
3.990
1.640
7.690
0.000
0.000
17.010
5.950
1.840
1.640
5.940
5.130
83.320
MW
Mvar
Mvar
239.445
40.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
279.445
-15.314
50.426
27.709
0.000
0.000
5.666
0.000
25.399
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
93.887
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.190
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.190
ITATS 2012 63
Ke
2
5
2
1
3
4
5
3
2
4
4
2
3
5
7
9
5
1
2
4
6
6
5
11
12
13
7
4
8
9
8
7
9
4
7
10
14
10
9
11
Mvar
-15.314
-21.633
6.170
37.406
29.817
3.357
2.527
4.062
8.239
2.370
8.157
MVA
239.934
163.612
77.708
41.426
160.375
75.425
57.346
42.852
96.851
72.932
24.842
-48.900
-55.533
23.890
-61.273
27.845
15.853
-7.800
-74.539
-41.692
61.778
46.847
-11.500
-46.847
10.154
11.259
22.330
0.000
-27.845
0.000
27.816
0.000
-0.000
-30.200
-15.853
-27.816
5.088
8.930
-9.200
-5.080
-3.298
-3.990
-1.143
-10.598
9.217
-6.765
2.825
-1.640
0.606
-4.713
-8.937
10.225
-2.024
-5.331
8.664
2.880
10.672
0.000
8.375
-25.122
16.802
25.399
26.135
-16.820
-1.497
-15.744
-0.389
1.562
-5.950
0.409
-6.976
49.063
55.544
26.136
61.963
28.655
16.103
7.971
74.542
41.958
62.421
47.949
11.677
47.149
13.349
11.621
24.750
0.000
29.077
25.122
32.497
25.399
26.135
34.568
15.924
31.962
5.102
9.065
10.956
5.096
7.716
Rugi-rugi Daya
MW
Trans. Tap
Mvar
4.597
2.924
8.185
6.776
4.597
2.457
1.758
0.967
8.185
5.727
1.384
-0.652
2.457
0.426
5.727
-2.441
1.758
0.426
0.504
-0.000
0.000
1.384
-2.441
0.280
1.611
1.328
0.978
0.969
2.924
0.967
0.504
0.000
6.776
-0.652
0.280
4.893
0.932
0.000
0.148
0.145
0.354
4.893
0.310
0.302
0.697
-0.000
0.000
0.000
1.611
1.013
1.058
0.000
1.013
0.000
0.000
0.008
0.098
1.328
1.058
0.021
0.209
0.008
0.046
0.021
0.108
ITATS 2012 64
11
6
10
12
6
13
13
6
12
14
14
9
13
Rugi Total
-3.600
-10.007
3.344
-6.300
-11.114
1.165
-13.800
-21.976
-1.151
5.392
-15.300
-8.831
-5.296
-1.840
-8.355
7.084
-1.640
-2.578
2.415
-5.940
-9.976
-2.402
5.683
-5.130
-1.352
-5.487
4.043
13.036
7.833
6.510
11.409
2.682
15.024
24.134
2.664
7.834
16.137
8.934
7.626
0.148
0.046
0.310
0.108
0.145
0.014
0.302
0.013
0.354
0.014
0.096
0.697
0.013
0.196
0.098
0.096
14.543
0.209
0.196
31.018
ITATS 2012 65
SOAL-SOAL LATIHAN
1. Selesaikan persamaan berikut dengan menggunakan metoda Gauss-Seidel
x1 + x1 x2 = 10
x1 + x 2 = 6
dengan estimasi awal
a) x1(0 ) = 1 dan x 2(0 ) = 1
b) x1(0 ) = 1 dan x 2(0 ) = 2
Berlanjut hingga iterasi x1(k ) dan x 2(k ) lebih kecil dari 0.001
2. Selesaikan persamaan berikut dengan menggunakan metoda NewtonRaphson
x12 2 x1 x 2 = 3
x12 + x 22 = 41
a) Mulai dengan estimasi awal x1(0 ) = 2 dan x 2(0 ) = 3 lakukan hingga tiga
iterasi
b) Selesaikan dengan program MATLAB dan dengan estimasi awal
dan
tentukan aliran daya pada saluran dan rugi-rugi saluran dan daya riil
ITATS 2012 66
dan daya reaktif pada slack_bus. Gambar diagram aliran dayanya dan
tunjukkan arah aliran dayanya.
c) Gunakan program MATLAB, dan selesaikan aliran daya pada gambar1,
gunakan keakurasian 0.00001 dan faktor percepatan 1.0.
V1 = 1.0 0
4. Diagram segaris dari sistem tenaga listrik tiga-bus seperti ditunjukkan pada
gambar_2 dengan pembangkit pada bus_1 dan bus_3. Tegangan pada
bus_1 adalah V1 = 1.0250 0 per satuan dan Tegangan magnitude pada
bus_3 adalah tetap pada 1.03 per satuan dengan daya riil yang
dibangkitkan 300 MW. Beban diambil dari bus_2 sebesar 400 MW dan 200
Mvar. Impedansi saluran dibuat per satuan pada dasar (base) 100 MVA.
a) Tentukan tegangan fasor V2 dan V3, dengan menggunakan metoda
Gauss-Seidel
dan
estimasi
awal
dari
V2(0 ) = 1.0 + j 0
dan
V3(0 ) = 1.03 + j 0 dan ambil V3 = 1.03 per satuan lakukan dua iterasi.
b) Jika setelah beberapa iterasi tegangan bus konvergen pada
ITATS 2012 67
tentukan aliran daya pada saluran dan rugi-rugi saluran dan daya riil
danreaktif pada slack_bus. Gambar diagram aliran dayanya dan
tunjukkan arah aliran dayanya.
c) Gunakan program MATLAB,dan selesaikan aliran daya pada gambar 2,
gunakan keakurasian 0.00001 dan faktor percepatan 1.0.
1
V1 = 1.025 0
3
j0.05
P3 = 400 MW
j0.025
j0.025
Slack Bus
V = 1.03
3
400
MW
200
Mvar
5. Sistem tenaga dua-bus seperti terlihat pada gambar_3, bus_1 adalah slack
bus dengan V1 = 1.00 0 per satuan . Sebuah beban 150 MW dan 50 Mvar
diambil dari bus_2. Admitansi saluran y12 = 10 73.74 0 per satuan pada
dasar(base) 100MVA. Pernyataan untuk daya riil dan reaktif pada bus_2
adalah diberikan dengan
(0 )
ITATS 2012 68
V1 = 1.0 0
6. Sistem tenaga dua-bus seperti terlihat pada gambar_4, bus_1 adalah slack
bus dengan V1 = 1.00 0 per satuan . Sebuah beban 100 MW dan 50 Mvar
diambil dari bus_2. Impedansi saluran z12 = 0.12 + j 0.16 per satuan pada
dasar(base) 100 MVA.
Gunakan metoda Newton-Raphson, tentukan tegangan magnitude dan
sudut fasa pada bus_2. Mulai dengan estimasi awal V2
(0 )
V1 = 1.0 0
7. Diagram segaris dari sistem tenaga listrik tiga-bus seperti ditunjukkan pada
gambar_5 dengan pembangkit pada bus_1 dan bus_2. Tegangan pada
bus_1 adalah V1 = 1.0250 0 per satuan dan Tegangan magnitude pada
bus_2 adalah tetap pada 1.05 per satuan dengan daya riil yang
dibangkitkan 400 MW. Beban diambil dari bus_3 sebesar 500 MW dan 400
Mvar. Admitansi saluran dibuat per satuan pada dasar (base) 100 MVA.
ITATS 2012 69
a) Tunjukkan bahwa pernyataan untuk daya riil pada bus_2, dan daya riil
dan reaktif pada bus_3 adalah :
(
)
(
)
= 20 V V cos(90 + ) + 20 V V cos(90 + )
= 20 V V sin (90 + ) 20 V V sin (90 + ) + 40 V
P2 = 40 V2 V1 cos 90 0 2+ 1 + 20 V2 V3 cos 90 0 2+ 3
P3
Q3
menggunakan
estimasi
awal
dari
V2(0 ) = 1.0 + j 0
dan
V3(0 ) = 1.0 + j 0 dan ambil V2 = 1.05 per satuan lakukan dua iterasi.
c) Gunakan program MATLAB, dan selesaikan aliran daya pada gambar5,
asumsi bus regulator (bus_2), batasan daya reaktif adalah antara 0 dan
600 Mvar.
V1 = 1.0 0
V = 1.05
2
ITATS 2012 70
UJI KOMPETENSI
1. Diagram segaris sistem tenaga lima bus seperti ditunjukkan pada gambar
TK1. Asumsi bahwa generator bus_1 adalah digunakan sebagai slack bus
dengan konstanta tegangan magnitude dan sudut adalah 1.020 0 pu dan
bahwa generator bus_2 mempunyai tegangan magnitude 1.05 pu dan daya
riil ditentukan 1.0 pu pada dasar 1.0 MVA sebagai MVA dasar.Bus-bus
lainnya dihubungkan ke beban induktif. Semua beban induktif ( P dan Q)
seperti ditunjukkan pada gambar semuanya negatif . Tegangan awal untuk
semua bus beban adalah 1.00 0 seperti ditunjukkan pada gambar. Sebuah
kapasitor bank dihubungkan pada bus_4. Gunakan metoda Gauss-Seidel
Tentukan
a) Matrik Admitansi bus dari sistem tersebut
b) Tegangan V2 untuk iterasi pertama
c) Gunakan program Matlab, ulangi pertanyaan (a) dan (b)
1.0 0 pu kV
1.020 pu kV
1.00 pu kV
0.20 + j0.40 pu
j0.20 pu
0.20 + j0.40 pu
- j0.20 pu
1.050 pu kV
1.00 pu kV
0.10 + j0.20 pu
0.10 + j0.20 pu
a = 0.9091
ITATS 2012 71
2. Jaringan sistem tenaga listrik 26 bus seperti terlihat pada gambar TK2,dan
dengan data-data sebagai berikut :
Data Beban
DATA BEBAN
No.Bus
MW
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
51.0
22.0
64.0
25.0
50.0
76.0
00.0
00.0
89.0
00.0
25.0
89.0
31.0
Beban
Mvar
No.Bus
MW
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
24.0
70.0
55.0
78.0
153.0
75.0
48.0
46.0
45.0
25.0
54.0
28.0
40.0
41.0
15.0
50.0
10.0
30.0
29.0
00.0
00.0
50.0
00.0
15.0
48.0
15.0
Beban
Mvar
12.0
31.0
27.0
38.0
67.0
15.0
27.0
23.0
22.0
12.0
27.0
13.0
20.0
Data Pembangkitan
DATA PEMBANGKITAN
Tegangan
Pembangkitan
MW
Magnitude
1.025
Batas Mvar
Min
Max
1.020
79.0
40.0
250.0
1.025
20.0
40.0
150.0
1.050
100.0
40.0
80.0
1.045
300.0
40.0
160.0
26
1.015
60.0
15.0
50.0
No.Bus
ITATS 2012 72
DATA TRANSFORMATOR
Bus ke Bus
TAP SETTING
4.0
0.960
2.0
13
0.960
5.0
13
1.017
2.0
1.050
11
1.5
12
1.050
12
2.0
19
0.950
15
0.5
0.950
19
5.0
No.
R,
X,
B,
No.
No.
R,
X,
B,
Bus
1
1
2
2
2
2
2
3
4
4
5
6
6
6
6
6
7
7
8
9
10
10
10
Bus
2
18
3
7
8
13
26
13
8
12
6
7
11
18
19
21
8
9
12
10
12
19
20
pu
0.0005
0.0013
0.0014
0.0103
0.0074
0.0035
0.0323
0.0007
0.0008
0.0016
0.0069
0.0053
0.0097
0.0037
0.0035
0.0050
0.0012
0.0009
0.0020
0.0010
0.0024
0.0547
0.0066
pu
0.0048
0.0110
0.0513
0.0586
0.0321
0.0967
0.1967
0.0054
0.0240
0.0207
0.0300
0.0306
0.0570
0.0222
0.0660
0.0900
0.0069
0.0429
0.0180
0.0493
0.0132
0.2360
0.0160
pu
0.0300
0.0600
0.0500
0.0180
0.0390
0.0250
0.0000
0.0005
0.0001
0.0150
0.0990
0.0010
0.0001
0.0012
0.0450
0.0226
0.0001
0.0250
0.0200
0.0010
0.0100
0.0000
0.0010
Bus
10
11
11
12
12
13
13
13
14
15
16
16
17
17
19
19
19
20
20
21
22
22
23
Bus
22
25
26
14
15
14
15
16
15
16
17
20
18
21
23
24
25
21
22
24
23
24
25
pu
0.0069
0.0960
0.0165
0.0327
0.0180
0.0046
0.0116
0.0179
0.0069
0.0209
0.0990
0.0239
0.0032
0.2290
0.0300
0.0300
0.1190
0.0657
0.0150
0.0476
0.0290
0.0310
0.987
pu
0.0298
0.2700
0.0970
0.0802
0.0598
0.0271
0.0610
0.0888
0.0382
0.0512
0.0600
0.0585
0.0600
0.4450
0.1310
0.1250
0.2249
0.1570
0.0366
0.1510
0.0990
0.0880
0.1168
pu
0.005
0.010
0.004
0.000
0.000
0.001
0.000
0.001
0.000
0.000
0.000
0.000
0.038
0.000
0.000
0.002
0.004
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
ITATS 2012 73
ITATS 2012 74
3. Jaringan sistem tenaga listrik 30 bus seperti terlihat pada gambar TK3,dan
dengan data-data sebagai berikut :
Data Beban
DATA BEBAN
No.Bus
MW
3
4
6
7
9
10
12
2.4
7.6
0.0
22.8
0.0
5.8
11.2
6.2
8.2
3.5
9.0
3.2
14
15
16
17
18
Beban
Mvar
No.Bus
MW
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
9.5
2.2
17.5
0.0
3.2
8.7
0.0
3.5
0.0
0.0
2.4
10.6
1.2
1.6
0.0
10.9
0.0
2.0
7.5
1.6
2.5
1.8
5.8
0.9
Beban
Mvar
3.4
0.7
11.2
0.0
1.6
6.7
0.0
2.3
0.0
0.0
0.9
1.9
Data Pembangkitan
DATA PEMBANGKITAN
Tegangan
Pembangkitan
Batas Mvar
Min
Max
No.Bus
Magnitude
MW
1.06
00.0
2
5
1.043
1.01
40.0
-40
50
00.0
-40
40
1.01
00.0
-30
40
13
1.071
00.0
-6
24
10
19
0.978
24
4.3
6
4
10
12
0.969
0.932
28
27
0.968
ITATS 2012 75
No.
R,
X,
B,
No.
No.
R,
X,
B,
Bus
1
1
2
3
2
2
4
5
6
6
6
6
9
9
4
12
12
12
12
14
Bus
2
3
4
4
5
6
6
7
7
8
9
10
11
10
12
13
14
15
16
15
pu
0.0192
0.0452
0.0570
0.0132
0.0472
0.0581
0.0119
0.0460
0.0267
0.0120
0.0
0
0
0
0
0
0.1231
.0662
.0945
.2210
pu
0.0575
0.1852
0.1737
0.0379
0.1983
0.1763
0.0414
0.1160
0.0820
0.0420
0.2080
.5560
.2080
.1100
.2560
.1400
.2559
.1304
.1987
.1997
pu
0.02640
0.02040
0.01840
0.00420
0.02090
0.01870
0.00450
0.01020
0.00850
0.00450
0.0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Bus
16
15
18
19
10
10
10
10
21
15
22
23
24
25
25
28
27
27
29
8
6
Bus
17
18
19
20
20
17
21
22
22
23
24
24
25
26
27
27
29
30
30
28
28
pu
.0824
.1073
.0639
.0340
.0936
.0324
.0348
.0727
.0116
.1000
.1150
.1320
.1885
.2544
.1093
0
.2198
.3202
.2399
.0636
.0169
pu
.1923
.2185
.1292
.0680
.2090
.0845
.0749
.1499
.0236
.2020
.1790
.2700
.3292
.3800
.2087
.3960
.4153
.6027
.4533
.2000
.0599
pu
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0.0214
0.065
ITATS 2012 76
ITATS 2012 77
ITATS 2012 78
SLACK345
1,02 pu
1,02 pu
SLACK138
TIM345
1,01 pu
1,02 pu
TIM69
33 MW
13 MVR
1,02 pu
18 MW
5 MVR
16,0 MVR
RAY69
1,02 pu
1,01 pu
13 MVR
GROSS69
FERNA69
MORO138
20 MW
8 MVR
1,00 pu
HANA69
51 MW
15 MVR
14,3 MVR
PETE69
58 MW
40 MVR
29,0 MVR
1,00 pu
ROBIN69
AMANS69
1,00 pu
1,00 pu
DEMAR69
45 MW
12 MVR
1,02 pu
0,99 pu
140 MW
44 MVR
12,8 MVR
1,01 pu
20 MW
30 MVR
1,00 pu
14 MW
4 MVR
BLT69
1,01 pu
7,2 MVR
PATEN69
1,00 pu
1,00 pu
23 MW
6 MVR
22 MW
15 MVR
45 MW
0 MVR
WEBER69
0 MW
0 MVR
14 MW
1,02 pu
SAVOY69
BUCKY138
1,01 pu
RODGER69
2 MVR
14 MW
3 MVR
LAUF138
1,01 pu
1,02 pu
7,4 MVR
15 MW
5 MVR
104 MW
9 MVR
1,00 pu
LAUF69
1,02 pu
LYNN138
BLT138
1,00 pu
36 MW
10 MVR
60 MW
12 MVR
13 MVR
0 MW
0 MVR
HALE69
0,0 MVR
BOB69
56 MW
1,01 pu
1,00 pu
BOB138
SHIMKO69
33 MW
10 MVR
WOLEN69
4,8 MVR
12,19 MW
58 MW
36 MVR
0,997 pu
0,99 pu
UIUC69
1,01 pu
21 MW
7 MVR
HISKY69
12 MW
5 MVR
37 MW
17 MW
3 MVR
PIE69
1,01 pu
23 MW
7 MVR
15 MW
3 MVR
RAY138
1,03 pu
TIM138
1,00 pu
220 MW
54 MVR
RAY345
1,02 pu
42 MW
2 MVR
J O138
J O345
150 MW
0 MVR
SAVOY138
150 MW
0 MVR
1,02 pu
ITATS 2012
1,03 pu
79