Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH MESIN LISTRIK

MESIN DC

Dosen pengampu : Drs. Teguh HM

Disusun oleh :
Rosikh Arshad ( 3.22.13.1.19 ) KE II B
Susanti ( 3.22.13.1.20) KE II B
Taufik Nurochman ( 3.22.13.1.21 ) KE II B
VebySeptian .P ( 3.22.13.1.22 ) KE II B
Yoga Ian ( 3.22.13.1.23 ) KE II B

PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2014 / 2015

DAFTAR ISI
1
PENDAHULUAN...............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Tujuan................................................................................................................2
1.3 Rumusan Masalah..............................................................................................2

PEMBAHASAN..................................................................................................................3
2.1 Konstruksi Generator DC...................................................................................3
2.2 Prinsip Kerja Generator DC...............................................................................6
2.3 Karakteristik Generator DC...............................................................................8
2.4 Pengertian Motor DC.......................................................................................12
2.5 Konstruksi Motor DC ......................................................................................13
2.6 Fungsi dan Bagian -Bagian Motor DC ............................................................14
2.7 Prinsip Kerja Motor DC...................................................................................17
2.8 Jenis Jenis Motor DC ...................................................................................20
2.9 Karakteristik Motor DC ..................................................................................22
2.10 Aplikasi Motor DC .......................................................................................24
PENUTUP..........................................................................................................................25
Kesimpulan............................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................26

BAB 1

2
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Mesin DC (Direct Current) merupakan salah satu jenis mesin listrik, dimana mesin ini
digunakan untuk mengkonversi energi listrik arus searah menjadi energi mekanik, atau
sebaliknya. Ada dua macam mesin DC, yakni: Motor DC dan Generator DC. Pada
pengoperasiannya, motor DC dapat mengkoversi energi listrik arus searah menjadi energi
mekanik, sedangkan generator DC sebaliknya.
Berdasarkan konstruksinya, ada tiga komponen penting dari mesin listrik, yakni: stator, rotor,
dan air gap. Stator merupakan bagian mesin yang statis, rotor merupakan bagian mesin yang
bergerak/ berputar, sedangkan air gap merupakan celah antara stator dan rotor yang berfungsi
untuk mencegah terjadi friksi antara stator dengan rotor, serta mempermudah rotor untuk
berputar pada porosnya.
Motor dan generator DC memiliki beberapa perbedaan dasar, diantaranya terkait dengan
pencatuan pada komponen mesin tersebut, yakni stator dan rotor.
(1)

1.2 Tujuan

3
1. Mengetahui pengertian motor DC
2. Mengetahui prinsip kerja dari motor DC
3. Mengetahui Konstruksi dari motor DC
4. Mengetahui Aplikasi dari motor DC
5. Mengetahui pengertian generator DC
6. Mengetahui konstruksi generator DC
7. Mengetahui prinsip kerja generator DC
8. Mengetahui karakteristik generator DC

1.3 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian mesin DC ?


2. Bagaimana konstruksi generator DC ?
3. Bagaimana prinsip kerja generator DC ?
4. Bagaimana karakteristik generator DC ?
5. Apa pengertian dari motor DC ?
6. Bagaimana konstruksi motor DC ?
7. Bagaimana prinsip kerja motor DC ?
8. Bagaimana karakteristik motor DC ?
9. Bagaimana aplikasi motor DC dalam kehidupan sehari hari ?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1.KONSTRUKSI GENERATOR DC

4
Generator arus searah memiliki konstruksi yang terdiri atas dua bagian yaitu bagian
yang berputar ( rotor ) dan bagian yang diam ( stator ). Yang termasuk stator adalah rangka,
komponen magnet dan komponen sikat. Sedangkan yang termasuk rotor adalah jangkar,
kumparan jangkar dan komutator. Secara umum konstruksi generator arus searah adalah
seperti gambar berikut :

Gambar 2.1 Konstruksi generator Arus Searah

a. Badan Generator ( Rangka )


Fungsi utama dari badan generator adalah sebagai bagian dari tempat mengalirnya
fluks magnit yang di hasilkan kutub-kutub magnit, karena itu badan generator dibuat dari
bahan ferromagnetik. Disamping itu badan generator ini berfungsi untuk meletakkan alat-alat
tertentu dan melindungi bagian-bagian mesin lainnya. Oleh karena itu badan generator harus
dibuat dari bahan yang kuat. Untuk memenuhi kedua persyaratan pokok di atas, maka
umumnya badan generator untuk mesin-mesin kecil dibuat dari besi tuang. Sedangkan
generator yang besar umumnya dibuat dari plat-plat campuran baja. Biasanya pada generator
terdapat name palate yang bertuliskan spesifikasi umum atau data-data teknik dari generator.
Selain name plate badan generator juga terdapat terminal box yang merupakan tempat-tempat
ujung-ujung lilitan penguat magnit dan lilitan jangkar. Gambar dari rangka generator arus
searah dapat dlihat di bawah ini :

5
Gambar 2.2 Rangka generator Arus Searah
b. Magnet penguat dan kumparan penguat medan
Sebagaimana diketahui bahwa fluks magnet yang terdapat pada generator arus searah
dihasilkan oleh kutub magnet buatan yang dihasilkan dengan prinsip elektromagnetik.
Magnet penguat terdiri dari inti kutub dan sepatu kutub (lihat Gambar 2.3).
Adapun fungsi dari sepatu kutub adalah :
a. Menyebarkan fluks pada celah udara dan juga karena merupakan bidang lebar, maka akan
mengurangi reluktansi jalur magnet.

b. Sebagai pendukung secara mekanis untuk kumparan penguat atau kumparan medan.

Inti kutub terbuat dari lembaran-lembaran besi tuang atau baja tuang. Sepatu kutub dilaminasi
dan di baut ke inti kutub. Sedangkan kutub (inti kutub dan sepatu kutub) dibaut atau dikeling
ke rangka mesin (lihat gambar 2.3.c).
Kumparan penguat atau kumparan kutub terbuat dari kawat tembaga (berbentuk bulat atau
strip / persegi) yang dililitkan sedemikian rupa dengan ukuran tertentu (lihat gambar 2.3.b).

Gambar 2.3 Konstruksi kutub dan penempatannya

c. Sikat
Fungsi dari sikat adalah untuk jembatan bagi aliran arus dari lilitan jangkar dengan
beban. Disamping itu sikat memegang peranan penting untuk terjadinya komutasi. Agar
gesekan antara komutator-komutator dan sikat tidak mengakibatkan ausnya komutator, maka
sikat lebih lunak daripada komutator.
Sikat terbuat dari karbon, grafit , logam grafit, atau campuran karbon-grafit, yang dilengkapi
dengan pegas penekan dan kotak sikat. Besarnya tekanan pegas dapat diatur sesuai dengan
keinginan. Permukaan sikat ditekan ke permukaan segmen komutator untuk menyalurkan
arus listrik. Karbon yang ada diusahakan memiliki konduktivitas yang tinggi untuk
mengurangi rugi-rugi listrik, dan koefisien gesekan yang rendah untuk mengurangi keausan.
Adapun bagian-bagian dari sikat ini dapat dilihat pada gambar 2.4

6
Gambar 2.4 Konstruksi Sikat
d. Komutator
Sebagaimana diketahui komutator berfungsi sebagai penyearah mekanik, yaitu untuk
mengumpulkan arus listrik induksi dari konduktor jangkar dan mengkonversikannya menjadi
arus searah melalui sikat yang disebut komutasi. Agar menghasilkan penyearahan yang lebih
baik maka komutator yang digunakan hendaknya dalam jumlah yang besar.
Komutator terbuat dari batangan tembaga yang dikeraskan, yang diisolasi dengan bahan
sejenis mika (lihat gambar 2.5).

Commutator Lugs

Segmen Tembaga
Yang Diisolasi

Ujung Kelem
Gambar 2.5 Konstruksi komutator

e. Jangkar
Jangkar yang umum digunakan dalam generator arus searah adalah yang berbentuk
silinder yang di beri alur-alur pada permukaannya untuk tempat melilitkan kumparan-
kumparan tempat terbentuknya ggl induksi. Jangkar di buat dari bahan ferromagnetik, dengan
maksud agar lilitan jangkar terletak dalam daerah yang induksi magnitnya besar, supaya ggl
induksi yang terbentuk dapat bertambah besar. Konstruksi dari jangkar generator arus searah
dapat di lihat seperti pada gambar 2.6

7
Gambar 2.6 Konstruksi Jangkar Generator Arus Searah
Seperti halnya inti kutub magnet, maka jangkar dibuat dari bahan berlapis-lapis tipis untuk
mengurangi panas yang terbentuk karena adanya arus pusar (eddy current). Bahan yang
digunakan untuk jangkar ini sejenis campuran baja silicon. Pada umumnya alur tidak hanya
diisi satu sisi kumparan, tetapi diisi lebih dari satu sisi kumparan yang disusun secara
berlapis.
(7)
2.2 PRINSIP KERJA GENERATOR DC

Pembangkitan tegangan induksi oleh sebuah generator diperoleh melalui dua cara:

dengan menggunakan cincin-seret, menghasilkan tegangan induksi bolak-balik.


dengan menggunakan komutator, menghasilkan tegangan DC.

Proses pembangkitan tegangan tegangan induksi tersebut dapat dilihat pada Gambar 2 dan
Gambar 3.

Gambar 2. Pembangkitan Tegangan Induksi.

Jika rotor diputar dalam pengaruh medan magnet, maka akan terjadi perpotongan medan
magnet oleh lilitan kawat pada rotor. Hal ini akan menimbulkan tegangan induksi. Tegangan
induksi terbesar terjadi saat rotor menempati posisi seperti Gambar 2 (a) dan (c). Pada posisi
ini terjadi perpotongan medan magnet secara maksimum oleh penghantar. Sedangkan posisi

8
jangkar pada Gambar 2.(b), akan menghasilkan tegangan induksi nol. Hal ini karena tidak
adanya perpotongan medan magnet dengan penghantar pada jangkar atau rotor. Daerah
medan ini disebut daerah netral.

Gambar 3. Tegangan Rotor yang dihasilkan melalui cincin-seret dan komutator.

Jika ujung belitan rotor dihubungkan dengan slip-ring berupa dua cincin (disebut juga dengan
cincin seret), seperti ditunjukkan Gambar 3.(1), maka dihasilkan listrik AC (arus bolak-balik)
berbentuk sinusoidal. Bila ujung belitan rotor dihubungkan dengan komutator satu cincin
Gambar 3.(2) dengan dua belahan, maka dihasilkan listrik DC dengan dua gelombang positip.

Rotor dari generator DC akan menghasilkan tegangan induksi bolak-balik. Sebuah


komutator berfungsi sebagai penyearah tegangan AC.

Besarnya tegangan yang dihasilkan oleh sebuah generator DC, sebanding dengan
banyaknya putaran dan besarnya arus eksitasi (arus penguat medan).
(2)

2.3 KARAKTERISTIK GENERATOR ARUS SEARAH


Medan magnet pada generator dapat dibangkitkan dengan dua cara yaitu :
dengan magnet permanen
dengan magnet remanen

Generator listrik dengan magnet permanen sering juga disebut magneto dynamo. Karena
banyak kekurangannya, maka sekarang jarang digunakan. Sedangkan generator dengan
magnet remanen menggunakan medan magnet listrik, mempunyai kelebihan-kelebihan yaitu :

Medan magnet yang dibangkitkan dapat diatur

Pada generator arus searah berlaku hubungan-hubungan sebagai berikut :

9
Dimana : Ea = GGL yang dibangkitkan pada jangkar generator

= Fluks per kutub


z = Jumlah penghantar total
n = Kecepatan putar
e = Jumlah hubungan paralel

Bila(Konstanta), maka :

Berdasarkan cara memberikan fluks pada kumparan medannya, generator arus searah dapat
dikelompokkan menjadi 2 yaitu:

1. Generator berpenguatan bebas


Generator tipe penguat bebas dan terpisah adalah generator yang lilitan medannya dapat
dihubungkan ke sumber dc yang secara listrik tidak tergantung dari mesin. Tegangan searah
yang dipasangkan pada kumparan medan yang mempunyai tahanan Rf akan menghasilkan
arus If dan menimbulkan fluks pada kedua kutub. Tegangan induksi akan dibangkitkan pada
generator.

Jika generator dihubungkan dengan beban, dan Ra adalah tahanan dalam generator, maka
hubungan yang dapat dinyatakan adalah:
Besaran yang mempengaruhi kerja dari generator :

Tegangan jepit (V)


Arus eksitasi (penguatan)
Arus jangkar (Ia)
Kecepatan putar (n)

10
2. Generator berpenguatan sendiri

a. Generator searah seri

b. Generator Shunt

Pada generator shunt, untuk mendapatkan penguatan sendiri diperlukan :


\
Adanya sisa magnetik pada sistem penguat
Hubungan dari rangkaian medan pada jangkar harus sedemikian, hingga
arah medan yang terjadi, memperkuat medan yang sudah ada.

Mesin shunt akan gagal membangkitkan tegangannya kalau:

Sisa magnetik tidak ada.

Misal: Pada mesin-mesin baru. Sehingga cara memberikan sisa magnetik adalah pada
generator shunt dirubah menjadi generator berpenguatan bebas atau pada generator dipasang
pada sumber arus searah, dandijalankan sebagai motor shunt dengan polaritas sikat-sikat dan
perputarannominal

Hubungan medan terbalik,

11
Karena generator diputar oleh arah yang salah dan dijalankan, sehingga arus medan tidak
memperbesar nilai fluksi. Untuk memperbaikinya denganhubungan-hubungan perlu diubah
dan diberi kembali sisa magnetik, seperti carauntuk memberikan sisa magnetik

Tahanan rangkaian penguat terlalu besar.

Hal ini terjadi misalnya pada hubungan terbuka dalam rangkaian medan, hingga Rf tidak
berhingga atau tahanan kontak sikat terlalu besar atau komutator kotor.

c. Generator Kompon

Generator kompon merupakan gabungan dari generator shunt dan generator seri, yang
dilengkapi dengan kumparan shunt dan seri dengan sifat yangdimiliki merupakan gabungan
dari keduanya. Generator kompon bisadihubungkan sebagai kompon pendek atau dalam
kompon panjang. Perbedaandari kedua hubungan ini hampir tidak ada, karena tahanan
kumparan seri kecil, sehingga tegangan drop pada kumparan ini ditinjau daritegangan
terminal kecil sekali dan terpengaruh. Biasanya kumparan seri dihubungkan sedemikian rupa,
sehingga kumparan seri ini membantu kumparan shunt, yakni MMF nya searah.
Bila generator ini dihubungkan seperti itu, maka dikatakan generator itu mempunyai
kumparankompon bantu. Mesin yang mempunyai kumparan seri melawan medan shunt
disebut kompon lawan dan ini biasanya digunakan untuk motor atau generatorgenerator
khusus seperti untuk mesin las. Dalam hubungan kompon bantu yang mempunyai peranan
utama ialah kumparan shunt dan kumparan seri dirancang untuk kompensasi MMF akibat
reaksi jangkar dan juga tegangan drop di jangkar pada range beban tertentu. Ini
mengakibatkan tegangan generator akan diatur secara otomatis pasa satu range beban tertentu

i. Kompon Panjang

ii. Kompon Pendek

12
Pembangkitan Tegangan Induksi Pada Generator Berpenguatan Sendiri Disini akan
diterangkan pembangkitan tegangan induksi generator shunt dalam keadaan tanpa beban.
Pada saat mesin dihidupkan (S tutup), timbul suatu fluks residu yang memang sudah terdapat

2.4 Pengertian Motor DC


Sebuah motor listrik mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Kebanyakan
motor listrik beroperasi melalui interaksi medan magnet dan konduktor pembawa arus untuk
menghasilkan kekuatan, meskipun motor elektrostatik menggunakan gaya elektrostatik.
Proses sebaliknya, menghasilkan energi listrik dari energi mekanik, yang dilakukan oleh
generator seperti alternator, atau dinamo. Banyak jenis motor listrik dapat dijalankan sebagai
generator, dan sebaliknya. Misalnya generator / starter untuk turbin gas, atau motor traksi
yang digunakan untuk kendaraan, sering melakukan kedua tugas. motor listrik dan generator
yang sering disebut sebagai mesin-mesin listrik.

Motor listrik DC (arus searah) merupakan salah satu dari motor DC. Mesin arus
searah dapat berupa generator DC atau motor DC. Untuk membedakan sebagai generator atau
motor dari mesin difungsikan sebagai apa.Generator DC alat yang mengubah energi mekanik
menjadi energi listrik DC. Motor DC alat yang mengubah energi listrik DC menjadi energi

13
mekanik putaran. Sebuah motor DC dapat difungsikan sebagai generator atau sebaliknya
generator DC dapat difungsikan sebagai motor DC.

Pada motor DC kumparan medan disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan
kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Jika tejadi putaran pada kumparan
jangkar dalam pada medan magnet, maka akan timbul tagangan (GGL) yang berubah-ubah
arah pada setiap setengah putaran, sehingga merupakan tegangan bolak-balik.

2.5 Konstruksi Motor DC

14
Motor DC pada dasarnya memiliki dua bagian utama yaitu stator dan rotor:
a. Stator
Stator merupakan bagian dari motor yang permanen atau tidak berputar. Bagian ini
menghasilkan medan magnet, baik yang dihasilkan dari koil (elektromagnetik), maupun dari
magnet.
b. Rotor
Bagian rotor ini berupa kumparan atau koil dimana arus listrik akan mengalir.

2.6 Fungsi dan Bagian Bagian Pada Motor DC


a. Stator/Rangka gandar
Pada motor arus searah, gandar berfungsi sebagai bagian dari rangkaian magnetik yang
biasanya di buat dari besi tuang. Pada gandar terdapat seperangkat kutub-kutub medan yang

15
dibuat dari inti laminasi baja pelat dan kumparan medan dipasngkan pada kutub-kutub medan
tersebut, seperti ditunjukkan pada gambar 2.2.

Gambar 2.2 Stator dan rangka gandar


Sepatu kutub dibuat dari besi lapis yang cukup tipis (plat dinamo) yang dijadikan satu,
dimasukkan kedalam kumparan magnitnya yang telah di bungkus isolasi yang memadai.
Sepatu kutub ini dipasangkan pada rangka (yoke) yang sekaligus jadi badan mesin dengan
dua buah baut
Bagian dalam badan motor arus searah (yoke) dibubut agar sepatu kutubnya mempunyai
celah udara serapat mungkin (minimum) dan lingkaran dalam betul-betul bulat. Dalam
rangka ini ditempatkan sejumlah pasang sepatu kutub.
Pasangan kutub U dan S selalu berurutan seperti letak sepatu kutubnya dan ujung-ujung
kawat kumparannya dihubungkan satu pada yang lain sehingga keluar hanya 2 ujung dan
dipasang pada kotak klem dengan tanda huruf simbol F1 dan F2; pada kotak/plat klem itu
juga ditempatkan klem untuk kabel peralatan sikat yang berhubungan dengan jangkar
(armature) atau rotor dan diberi huruf simbol A1 dan A2

b. Kumparan Medan

16
Kumparan medan juga dikenal dengan kumparam penguat untuk menghasilkan medan
magnit pada kutub uama ( main pole ) .gambar 2.3 menunjukkan penepatan kumparan medan
pada inti kutub.

Gambar 2.3 penempatan kumparan medan


c. Rotor atau Jangkar
Rotor motor arus searah dilengkapi dengan komutator dengan lamel-lamel sebagai terminal
kumparan jangkar motor dan dipasangkan pada poros.
Rotor atau jangkar dibuat dari plat-plat tipis baja campuran dalam bentuk tertentu. Alur-alur
pada jangkar dibuat untuk meletakkan lilitan jangkar , lihat gambar 2.4.

Gambar 2.4 Rotor/jangkar

d. Bantalan (Bearing)
Bantalan pada motor/dinamo berfungsi sebagai:

17
1. Memperlancar gerak putar poros
2. Mengurangi gesekan putaran dan perlu diberi pelumas
3. Penstabil poros terhadap gaya horizontal dan gaya vertikal poros motor.

e. Tutup (End Plate)


Tutup rangka mesin

Gambar 2.5 Bagian tutup


Pada setiap motor listrik atau generator mempunyai 2 (dua) buah tutup, masing
masing ditempatkan pada dua sisi rangka di ikat dengan baut.
Kedua tutup tersebut befungsi sebagai:
1. Dudukan bantalan poros motor/dinamo
2. Titik senter antara rotor/poros dengan rumah stator
3. Pelindung bagian dalam motor/dinamo

f. Bagian Mekanik Sikat Arang

Sikat karbon ditempatkan diatas perputaran komutator berfungsi sebagai jaringan


untuk memindahkan arus antara jangkar dan kumparan medan. Peralatan sikat, terdiri dari
pemegang sikat (A) yaitu tempat dudukan sikat yang diikatkan pada rangka mesin, (B) Sikat
arang , (C) Komutator dan (D) Pegas. Dengan tekanan pegas sikat arang akan selalu menekan
pada komutator tanpa mengganggu kelancaran putaran rotor. Setiap sikat terpasang pada
dudukan sikat , yang disatukan dengan pegas untuk mempertahankan tekanan sikat yang
konstan pada komutator.
Perlengkapan (Rigging Brush) digunakan untuk dukungan pemegang sikat terdiri dari
sepatu dan gagang sikat.
Bagian-bagian mekanik sikat arang dapat dilihat pada gambar 2.5.

18
Gambar 2.5
Sekalipun sudah dibentuk, nyatanya kita tidak dapat membuat sikat arang berbentuk
lengkungan seperti lengkungan komutatornya terutama ujung-ujung sikat arangnya.
Bersihkan selalu serbuk arang dan abrasip lainnya dengan memakai sikat halus atau alat
pengisap debu.

2.7 Prinsip Kerja Motor DC

Jika arus lewat pada suatu konduktor, timbul medan magnet di sekitar konduktor.
Arah medan magnet ditentukan oleh arah aliran arus pada konduktor. Medan magnet yang
membawa arus mengelilingi konduktor dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar Medan Magnet Yang Membawa Arus Mengelilingi Konduktor

19
Aturan Genggaman Tangan Kanan bisa dipakai untuk menentukan arah garis fluks di
sekitar konduktor. Genggam konduktor dengan tangan kanan dengan jempol mengarah pada
arah aliran arus, maka jari-jari anda akan menunjukkan arah garis fluks. Gambar diatas
menunjukkan medan magnet yang terbentuk di sekitar konduktor berubah arah karena bentuk
U. Medan magnet hanya terjadi di sekitar sebuah konduktor jika ada arus mengalir pada
konduktor tersebut. Jika konduktor berbentuk U (angker dinamo) diletakkan di antara kutub
uatara dan selatan yang kuat medan magnet konduktor akan berinteraksi dengan medan
magnet kutub.

Gambar Reaksi Garis Fluks

Lingkaran bertanda A dan B merupakan ujung konduktor yang dilengkungkan (looped


conductor). Arus mengalir masuk melalui ujung A dan keluar melalui ujung B. Medan
konduktor A yang searah jarum jam akan menambah medan pada kutub dan menimbulkan
medan yang kuat di bawah konduktor. Konduktor akan berusaha bergerak ke atas untuk
keluar dari medan kuat ini. Medan konduktor B yang berlawanan arah jarum jam akan
menambah medan pada kutub dan menimbulkan medan yang kuat di atas konduktor.
Konduktor akan berusaha untuk bergerak turun agar keluar dari medan yang kuat tersebut.
Gaya-gaya tersebut akan membuat angker dinamo berputar searah jarum jam.

Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum :

Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.


Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran / loop, maka
kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada
arah yang berlawanan.
Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar / torque untuk memutar kumparan.
Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga
putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan
elektromagnetik yang disebut kumparan medan.
Perhitungan pada motor DC :

Daya input : Pin= 3 Vrms Irms cos

Daya output : Pout= Tout w

20
w = kecepatan sudut

Tout = torsi output

Efisiensi : (%) = (Pout/Pin) x 100

Gambar Prinsip Kerja Motor DC

Pada gambar di atas, saat sumber dinyalakan, arus akam mengalir melewati
sikat, komutator, kemudian ke kumparan, saat kumparan dialiri arus akan
menimbulkan medan magnet dan akan membuat kumparan bergerak. Saat kumparan
bergerak 90 derajat arus akan terputus karena sikat berada pada belahan komutator,
akan tetapi karena momentumnya sendiri kumparan akan tetap berputar, saat bergerak
180 derajat, komutator akan kembali kontak dengan sikat sehingga arus akan mengalir
dengan arah yang sama. Siklus ini akan terus berulang sampai arus dari sumber
diputus.

Untuk menaikkan efisiensi motor DC dapat dilakukan dengan cara :


> Menambah jumlah lilitan pada armature
> Menambah kuat arus dari sumber
> Memperlebar diameter kumparan
> Memperkuat medan magnet dalam sangkar magnet

21
Agar proses perubahan energi mekanik dapat berlangsung secara sempurna, maka
tegangan sumber harus lebih besar daripada tegangan gerak yang disebabkan reaksi lawan.
Dengan memberi arus pada kumparan jangkar yang dilindungi oleh medan maka
menimbulkan perputaran pada motor.

Prinsip Arah Putaran Motor

Untuk menentukan arah putaran motor digunakan kaedah Flamming tangan kiri.
Kutub-kutub magnet akan menghasilkan medan magnet dengan arah dari kutub utara ke
kutub selatan. Jika medan magnet memotong sebuah kawat penghantar yang dialiri arus
searah dengan empat jari, maka akan timbul gerak searah ibu jari. Gaya ini disebut gaya
Lorentz, yang besarnya sama dengan F.

Prinsip motor : aliran arus di dalam penghantar yang berada di dalam pengaruh
medan magnet akan menghasilkan gerakan. Besarnya gaya pada penghantar akan bertambah
besar jika arus yang melalui penghantar bertambah besar.

2.8 Jenis jenis motor DC :

Berdasarkan sumber arus penguat magnetnya, motor arus searah (DC) dibedakan menjadi
dua, yaitu:

1. Motor Arus Searah Penguat Terpisah

Yaitu jika arus penguat magnet diperoleh dari sumber arus searah di luar motor
tersebut. Pada motor penguat terpisah, kumparan medan dihubungkan dengan sumber sendiri
dan terpisah dengan tegangan angker.

22
2. Motor Arus Searah dengan Penguat Sendiri

Yaitu jika arus penguat magnet diperoleh dari motor itu sendiri. Berdasarkan
hubungan lilitan penguat magnet terhadap lilitan jangkar motor DC dengan penguat sendiri
dapat dibedakan :

a. Motor Shunt

Motor shunt mempunyai kecapatan hampir konstan. Pada tegangan jepit konstan,
motor ini mempunyai putaran yang hampir konstan walaupun terjadi perubahan
beban.Perubahan kecepatan hanya sekitar 10 %.Misalnya untuk pemakaian kipas angin,
blower, pompa centrifugal, elevator, pengaduk, mesin cetak, dan juga untuk pengerjaan kayu
dan logam. Pada motor penguat shunt, kumparan medan dihubungkan paralel dengan angker.

b. Motor Seri

Merupakan motor arus searah yang mempunyai putaran kecapatan yang tidak
konstan, jika beban tinggi maka putaran akan lambat. Pada motor seri dapat memberi
moment yang besar pada waktu start dengan arus start yang rendah. Juga dapat memberi
perubahan kecepatan/beban dengan arus yang kecil dibandingkan dengan motor tipe lain,
akan tetapi kecepatan menjadi besar bila beban rendah atau tanpa beban dan hal ini sangat
berbahaya. Dengan mengetahui sifat ini dapat dipilih motor seri untuk daerah perubahan
kecepatan yang luas, misalnya untuk traksi, pengangkat dan lain-lain

c. Motor Kompon

Motor kompon ini mempunyai sifat seperti motor seri dan shunt, tergantung lilitan
mana yang kuat (kumparan seri atau shunt). Namun pada umumnya mempunyai moment
startyang besar, sehingga seperti pada motor seri perubahan kecepatan sekitar 25 % terhadap
kecepatan tanpa beban. Misalnya untuk pemakaian pompa plunger, pemecah, bulldozer,
elevator dan lain-lain.

23
2.9 KARAKTERISTIK MOTOR DC
1. Karakteristik Motor Penguat Terpisah

Pada motor dengan penguat terpisah, arus eksitasinya tidak tergantung dari sumber
tegangan yang mencatunya. Putaran jangkar akan turun dengan naiknya momen torsi,
seperti ditunjukkan pada Gambar 4.25b.

2. Karakteristik Motor Shunt

Rangkaian eksitasi motor shunt terletak paralel dengan jangkar. Putaran akan turun
dengan naik-nya momen torsi. Pada kondisi tanpa beban, karakteristik motor shunt
mirip dengan motor dengan penguat terpisah.

24
3. Rangkaian eksitasi motor seri dipasang secara seri terhadap jangkar.
Diantara jenis motor DC lainnya, motor seri memerlukan momen torsi awal paling
besar. Hal yang perlu
diperhatikan, bahwa motor seri tidak boleh dioperasikan dalam kondisi tanpa
beban.

4. Karakteristik Motor Kompon


Pada motor kompon, kutub utama berisi rangkaian seri dan paralel. Dalam kondisi tanpa
beban, motor
kompon mempunyai sifat seperti motor shunt. Pada kondisi beban terpasang, dengan
momen torsi yang
sama, akan didapat putaran sedikit lebih tinggi.

25
2.10 Aplikasi Motor DC
Motor listrik ditemukan dalam aplikasi yang beragam seperti industri, blower kipas
dan pompa, peralatan mesin, peralatan rumah tangga, alat-alat listrik, dan disk drive. Mereka
mungkin didukung oleh (misalnya, perangkat portabel bertenaga baterai atau kendaraan
bermotor) langsung saat ini, atau dengan arus bolak-balik dari kotak distribusi sentral
listrik.Motor terkecil dapat ditemukan pada jam tangan listrik. Menengah dimensi motor
sangat standar dan karakteristik menyediakan tenaga mesin nyaman untuk kegunaan industri.
Motor listrik sangat terbesar digunakan untuk penggerak kapal, kompresor pipa, dan pompa
air dengan peringkat dalam jutaan watt. Motor listrik dapat diklasifikasikan oleh sumber
tenaga listrik, dengan konstruksi internal, dengan aplikasi, atau dengan jenis gerakan yang
diberikan.

Untuk motor DC sendiri sudah banyak digunakan dalam berbagai bidang teknologi, antara
lain :

a. Aplikasi motor DC sebagai penggerak pintu geser pada otomatisasi


sistem monitoring ruangan penyimpanan database menggunakan PLC omron CPM1A I/O
30. Penggerak pintu pada sistem penggerak pintu geser pada otomatisasi sistem monitoring
penyimpanan database menggunakan PLC omron CPM1A I/O 20 yang digunakan adalah
motor DC. Untuk menggerakkan motor DC diperlukan driver motor DC yaitu driver H-
Bridge yang digunakan untuk mengatur motor agar dapat berputar dalam dua arah yaitu
forward (searah jarum jam) dan Reverse(berlawanan arah jarum jam). Berputarnya motor DC
juga dipengaruhi oleh terhalang tidaknya sensor IR pada pintu. Ketika sensor IR terhalangi
maka motor akan membalik putarannya sehingga akan membuka pintu. Jika pintu dibuka
secara paksa maka alarm akan menyala dikarenakan sensor IR terhalangi oleh benda.

b. Aplikasi motor DC menggunakan paralel port dalam rangkaian robot sederhana.

26
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Mesin DC (Direct Current) merupakan salah satu jenis mesin listrik, dimana mesin
ini digunakan untuk mengkonversi energi listrik arus searah menjadi energi
mekanik, atau sebaliknya.
2. Generator arus searah memiliki konstruksi yang terdiri atas dua bagian yaitu bagian
yang berputar ( rotor ) dan bagian yang diam ( stator ). Yang termasuk stator adalah
rangka, komponen magnet dan komponen sikat. Sedangkan yang termasuk rotor
adalah jangkar, kumparan jangkar dan komutator.
3. Motor arus searah memiliki konstruksi yang terdiri atas dua bagian yaitu bagian
yang berputar ( rotor ) dan bagian yang diam ( stator ). Yang termasuk stator adalah
rangka generator atau Motor, Inti kutub magnet dan lilitan penguat magnet dan
sikat komutator. Sedangkan yang termasuk rotor adalah komutator,jangkar,dan
lilitan jangkar .

Aplikasi dari motor DC yaitu antara lain sebagai penggerak pintu geser pada
otomatisasi sistem monitoring ruangan penyimpanan database. Selain itu juga dalam
rangkaian robot sederhana.

Jenis-jenis motor DC yaitu motor DC penguat terpisah dan motor DC dengan penguat
sendiri yang terbagi lagi menjadi motor DC Shunt, Seri, dan Kompon.

Keuntungan utama motor DC adalah sebagai pengendali kecepatan, yang tidak


mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor ini dapat dikendalikan dengan mengatur:
Tegangan dinamo : meningkatkan tegangan dinamo akan meningkatkan kecepatan
Arus medan : menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan.
Beberapa kerugian penggunaan motor DC:

Perawatan intensif karena brush atau sikat pada motor DC akan aus.

Konversi arus AC menjadi arus DC menggunakan konverter memerlukan biaya yang


mahal.

27
DAFTAR PUSTAKA

http://blogs.itb.ac.id/el2244k0112211023wilsonsantana/

http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/prinsip-kerja-motor-dc/

http://listrikonlen.blogspot.com/2012/04/konstruksi-motor-arus-searah-dc.html

http://handihammers.blogspot.com/2013/05/karakteristik-motor-dc.html

http:/hamadun.blogspot.com/2010/05/motor-arus-searah-dc.html

P.T. PLN Petunjuk Operasi dan Pemeliharaan untuk Generator DC Perusahaan Umum
Listrik Negara, Jakarta 1981.

P.T. Bambang Djaya Generator DC P.T. Bambang Djaya, Surabaya 1995.

28

Anda mungkin juga menyukai