Elektro
Universitas
MESIN LISTRIK
Penulis
Editor
i
PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN
MOTOR LISTRIK
Penulis
Editor
Penerbit
Unesa University Press
i
Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin Listrik Buku
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Nama Penulis
Dr. Joko, M.Pd. MT.
Nama Editor
Dr. Euis Ismayati, M.Pd.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Diterbitkan Oleh
UNESA UNIVERSITY PRESS
Anggota IKAPI No. 060/JTI/97
Anggota APPTI No. 133/KTA/APPTI/X/2015
Kampus Unesa Ketintang
Gedung C-15 Surabaya
Telp. 031 – 8288598; 8280009 ext. 109
Fax. 031 – 8288598
Email : unipress@unesa.ac.id
ISBN :
KATA PENGANTAR
Halaman judul atau kover dapat digantikan (ditimpa) dengan halaman judul atau
kover yang telah disusun penulis. Halaman tersebut hendaknya bersifat menarik atau
“menjual” dan sesuai dengan Buku Ajar Mahasiswa yang telah disusun oleh penulis.
Penulis dapat langsung menggunakan template ini atau mengkopi materi BAM
Penulis ke dalam template ini. Template Buku Ajar Mahasiswa ini telah disesuaikan
dengan format kertas B5. Template ini menggunakan margin atas 2.54 cm, kiri 3 cm,
bawah 4.06 cm, dan kanan 3.05 cm dengan menggunakan mirror margins. Dalam
keadaan normal, template ini menggunakan font Arial dengan ukuran font 11 pts. Ukuran
dan jenis font ini dapat anda gunakan untuk menambahkan isi materi dari BAM tersebut.
Spasi yang digunakan adalah 1.15.
Daftar Isi juga telah dibuat berdasarkan heading-heading yang telah disusun.
Penulis dapat melakukan update pada daftar isi tersebut dengan melakukan update entire
table.
Kata Pengantar ini dapat berisi ucapan syukur kepada Tuhan, penjelasan sekilas
mengenai pembuatan Buku Ajar Mahasiswa, ucapan terima kasih (acknowledgement)
kepada pihak Unesa yang mendanai penerbitan, ucapan terima kasih kepada pihak-pihak
lain yang telah mendukung pembuatan Buku Ajar Mahasiswa ini, harapan penulis
terhadap Buku Ajar Mahasiswa ini, tujuan dan manfaat bagi pembaca serta kesediaan
penulis dalam menerima kritik dan saran.
Halaman RPS ini cukup ditimpa dengan RPS yang telah anda buat dan judul “Rencana
Pembelajaran Semester (RPS)” di atas dapat diganti warna putih.
5
Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin
Listrik
BAB I
PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN MESIN LISTRIK ARUS SEARAH
A. Pendahuluan
1. Deskripsi Singkat Cakupan Materi
Pemeliharaan yang dilakukan terhadap mesin listrik (generator dan motor listrik)
arus searah (DC-Direct Current) bertujuan untuk mengurangi ganguan pada waktu
mesin listrik sedang bekerja dan memperpanjang umur mesin listrik DC.
Pada bagian ini dibahas tentang pemeliharaan mesin listrik DC, jenis gangguan,
kemungkinan penyebab gangguan, dan cara memperbaiki. Membahas gangguan
mesin listrik DC tidak terlepas dari pengertian pemeliharaan mesin listrik DC, bagian-
bagian motor DC dan fungsinya, dan pemahaman karakteristik motor DC, sehingga
dapat memperlakukan mesin listrik DC dengan benar pada saat melakukan
pemeliharaan dan perbaikan.
Gangguan pada mesin listrik DC terdiri dari gangguan mekanis dan gangguan
elektris. Gangguan mekanis juga sering mengakibatkan gangguan elektris pada
mesin listrik DC.
2. Tujuan Pembelajaran.
a. Mahasiswa secara kolaboratif mampu melakukan pekerjaan persiapan, melakukan
pemeliharaan, dan melaporkan hasil pekerjaan memelihara generator DC.
b. Mahasiswa secara kolaboratif mampu melakukan pekerjaan persiapan,
melaksanakan, dan melapokan hasil pekerjaan mengidentifikasi gangguan
generator DC, penyebab, dan memperbaikinya.
c. Mahasiswa secara kolaboratif mampu melakukan pekerjaan persiapan, melakukan
pemeliharaan, dan melaporkan hasil pekerjaan memelihara motor DC.
d. Mahasiswa secara kolaboratif mampu melakukan pekerjaan persiapan,
melaksanakan, dan melapokan hasil pekerjaan mengidentifikasi gangguan motor
DC, penyebab, dan memperbaikinya.
.
B. Materi
1. Bagian-Bagian Pokok Motor DC
Pada bagian ini diuraikan bagian pokok motor DC untuk mendapatkan
gambaran bagaimana memelihara, mengetahui gejala gangguan, mengidentifikasi
gangguan, dan memperbaiki motor DC. Selain itu juga pada bagian ini ada materi
tentang pemeliharaan dan perbaikan generator DC.
Bagian-bagian pokok motor DC sama dengan pada generator DC karena
konstruksinya sama. Perbedaan keduanya hanya dalam memanfaatkan atau
memfungsikannya. Bagian-bagian pokok motor DC adalah sebagai berikut.
6
Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin
Listrik
a. Jangkar motor DC
Jangkar terdiri dari beberapa bagian-bagian penting sebagai berikut.
1) Belitan jangkar
Belitan jangkar terbuat dari kawat tembaga (Cu) dengan isolasi email atau
katun, dimasukkan dalam alur jangkar yang disekat dengan isolasi kertas mika
atau kertas isolasi. Belitan jangkar berada pada inti besi yang terpasang pada rotor
atau poros motor DC.
Kelemahan belitan jangkar motor DC ini adalah jika jangkar dalam keadaan
lembab atau basah dapat menyebabkan oksidasi pada kawat, dan terjadi jamur.
Kondisi ini dapat merusak isolasi kawat dan berakibat hubung singkat sesama
belitan jangkar atau hubung singkat dengan badan motor DC.
Untuk menjaganya motor DC selalu dilakukan pemanasan, baik
pemanasan dari luar atau pemanasan sendiri menggunakan arus listrik pada
waktu-waktu tertentu walaupun motor DC tidak sedang dioperasikan.
2) Komutator dan lamel
Komutator terdiri dari lame-lamel yang dibuat dari tembaga dibentuk
sedemikian rupa, lempeng lamel satu dengan lempeng lamel yang lain diisolasi
menggunakan kertas mika, dan lamel-lamel diisolasi terhadap badan.
Pemeliharaan lamel hampir sama dengan pemeliharaan belitan jangkar.
Pengaturan letak sikat arang mesin listrik pada komutator ini sedemikian rupa
sehingga keausan lamel merata di sepanjang lamel.
Untuk menjaga supaya lamel tidak berlubang-lubang pada satu tempat
dilakukan pemeriksaan pada waktu mesin itu bekerja, apakah antara lamel dan
sikat arang keluar bunga api. Jika antara lamel dan sikat arang keluar bunga api
harus segera saja di.
3) Poros motor DC
Poros motor DC dibuat sedemikian rupa dalam perencanaannya sehingga
pada penggunaan secara normal tidak banyak terjadi gangguan. Poros motor DC
duduk pada bantalan selubung (bus). Hal ini perlu diketahui supaya dapat
menafsirkan berapa toleransi kelonggaran yang terjadi pada waktu motor DC
bekerja.
Jika kelonggaran yang terjadi pada motor DC sudah terlalu besar dianjurkan
dilakukan segera perbaikkan seperlunya untuk menjaga supaya poros tidak
bengkok pada waktu bekerja maupun pada waktu perbaikan.
b. Badan motor DC
Badan motor DC terdiri dari bagian-bagian penting sebagai berikut.
1) Gandar motor DC
Gandar motor DC DC adalah badan mesin listrik mempunyai dua fungsi,
yaitu sebagai badan motor DC sendiri dan sebagai jalan atau lintasan penyalur
garis-garis gaya magnet.
7
Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin
Listrik
Bahan untuk gandar dipilih sedemikian rupa supaya kokoh mekanis dan
dapat menyalurkan garis gaya magnet dengan baik. Gandar harus dijaga supaya
tidak retak atau pecah, dengan cara menghindarkan jangan sampai terkena
pukulan atau jatuh tersentuh barang yang keras.
Gandar motor DC dibuat dari laminasi plat transformator berfungsi sebagai
penyalur garis gaya magnet. Sedangkan badan mesin listrik itu dari besi cor atau
plat yang hanya berfungsi sebagai kokoh mekanis saja.
2) Tutup motor DC kanan dan kiri
Tutup mesin listrik kanan dan kiri berfungsi sebagai penyangga poros yang
berputar. Pada tutup ini dilengkapi dengan bantalan-bantalan peluru atau bantalan
bus.
Perlu diperhatikan dalam pemeliharaan dalam tutub ini adalah menjaga dan
memperhatikan supaya minyak pelicin jangan sampai habis. Menggunakan minyak
pelicin yang tepat supaya keausan dan kelicinan terjamin.
Akibat kurangnya pemeliharaan tentang pelumas ini, dapat mengakibatkan
bantalan dan poros berputar pada lubang tutup, sehingga beban mekanis akan
bertambah besar dan panas, mungkin juga dapat menyebabkan bengkoknya poros
dan pecahnya tutup mesin listrik kanan dan kiri.
3) Kutub dan belitan kutub
Kutub dan belitan kutub motor DC yang terpenting adalah inti dan belitan
kutub. Pemeliharaan belitan kutub sama dengan pemeliharaan belitan jangkar,
menjaga supaya tidak beroksida karena lembab dan basah, supaya tidak terjadi
jamur-jamur perusak isolasi. Perlu pemanasan dari luar atau dipanasi sendiri dari
aliran yang ada pada waktu mesin itu bekerja dalam rangka penghangatan.
Inti besi sering-sering kendor pengikatannya pada badan atau gandar, ini
perlu diperiksa, selain itu celah udara antara sepatu kutub dan jangkar mempunyai
ukuran tertentu agar motor DC bekerja baik dengan baik. Sahingga harus dijaga
agar celah udara tetap tidak berubah walaupun motor DC itu di.
2. Gangguan pada Generator DC, Penyebab, dan Cara Memperbaiki
a. Generator DC tidak keluar tegangan
Generator DC tidak mengeluarkan tegangan pada waktu bekerja, dapat
disebabkan oleh beberapa hal berikut.
1) Gangguan mekanis
Gangguan mekanis pada generator DC adalah sebagai berikut.
a) Arah putaran jangkar terbalik
Generator baru dipasang atau generator baru akan digunakan sering
tidak dapat diketahui arah putarannya, maka sebaiknya tidak diberi beban lebih
dahulu.
Cara untuk mengetahui gangguan tegangan generator DC tidak keluar
tegangannya yang disebabkan salah arah putaran adalah menggeser atau
mengatur tahanan asut pada harga tahanan minimum dan memutar generator
8
Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin
Listrik
DC pada beban nol. Jika tegangan pada klem generator DC tidak keluar maka
dapat dipastikan arah putaran jangkar terbalik.
Untuk memperbaikinya maka arah putaran generator harus dibalik
dengan cara membalik arah putaran mesin penggeraknya. Selanjutnya
mengukur tegangan pada klem generator DC menggunakan Voltmeter DC, jika
pada tegangan pada klem generator menunjukkan tegangan sesuai pada
name plate berarti memang benar arah putaran jangkar terbalik.
b) Sikat arang tidak menggeser lamel atau lamel kotor
Cara untuk mengatasi sikat arang tidak menggeser lamel atau lamel kotor
adalah sebagai berikut.
Jika permukaan sikat arang bawah tidak baik duduknya terhadap lamel
Untuk memperbaiki dilakukan dengan cara meletakkan selembar kertas
gosok antara lamel dengan permukaan sikat arang sebelah bawah dan kertas
menggosok bagian tajam bersinggungan dengan permukaan sikat arang
sebelah bawah. Selanjutnya menarik kertas gosok tersebut ke kanan dan ke kiri
searah dengan keliling lingkaran lamel. Kertas gosok akan memakan sikat
arang pada permukaan bawah dan mebersihkan kotorannya.
Permukaan lamel kotor
Untuk memperbaiki atau membersihkan menggunakan kertas gosok
seperti pada cara a), hanya permukaan kertas gosok yang tajam bersinggungan
dengan lamel atau kertas gosok ditekan dan jangkar sambil diputar dengan
tangan.
Pegas kurang kuat menekan sikat arang ke bawah, sehingga sikat arang
tidak menggeser lamel
Pegas kurang kuat menekan sikat arang ke bawah, sehingga sikat arang
tidak menggeser lamel dapat disebabkan karena pengaturan tekanan pegas
berubah pada waktu mesin bekerja dan dapat dikembalikan seperti semula.
Semua bagian di sisi samping sikat arang tidak longgar terhadap tempat
sikat arang dapat di dengan mengeluarkan sikat arang kemudian dibersihkan
dengan kertas gosok dan mengembalikan pada tempat seperti kedudukan
semula.
Mika antara lapis-lapis lamel keluar
Untuk memperbaiki dengan cara memotong mika menggunakan gergaji
0,5-1mm. Lapisan-lapisan lamel yang terkena gergaji dibesihkan dan
dihaluskan menggunakan kertas gosok atau gerinda/mesin bubut.
c) Rangkaian magnet terputus
Hubungan rangkaian maknit dengan tegangan generator DC yang
dibangkitkan dapat dianalisis sebagai berikut.
Garis-garis magnet ( φ )melalui kutub-kutub utama, celah udara,
jangkar, gandar, dan kembali ke kutub semula (gambar 2.1). Garis-garis gaya
9
Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin
Listrik
magnet (ø) melalui jalan tertentu dan jangan sampai ada rintangan, dalam hal
ini dapat dianalisis menggunakan persamaan berikut.
p n
. . z . φ . 10−8
E = a 60 Volt (2.1)
Gambar 2.1
Rangkaian Magnet dari Generator DC
Keterangan
E = tegangan induksi
p = jumlah pasang kutub
a = jumlah pasang cabang jangkar
n = jumlah putaran jangkar tiap menit
z = jumlah kawat jangkar
ø = Besar garis - garis gaya magnet
10-8 dan 60 adalah konstanta
10
Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin
Listrik
menjadi
E = C . ø . Volt (2.3)
Persamaan terakhir menunjukkan bahwa besarnya tegangan yang
dibangitkan oleh generator DC tergantung pada besar ø (fluksi). Besar kecilnya
ø tergantung pada kualitas bahan yang dilalui. Berdasarkan teori listrik dalam
hal elektro magnet belitan solenoida sebagai berikut.
0,4 π N . Im
H= Oerstead
ι (2.4)
Kuat medan pada inti besi adalah
0,4 π N . Im
B=
ι μ Gauss (2.5)
ø = B.q (2.6)
0,4 π N . Im
μ
ø= ι .q garis-garis
(2.7)
Keterangan
ø = garis - garis gaya yang dibangkitkan kutub utama generator DC
N = jumlah belitan kutub - kutub utama generator DC
q = penampang pada bagian rangkaian magnet
ι = panjang bagian rangkaian magnet
µ = permeabilitas dari berbagai bahan rangkain magnet
Im = arus penguat kutub yang mengalir pada belitan kutub
11
Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin
Listrik
Menjadi
C1
φ=
R m garis - garis (2.9)
Persamaan 2.9 menunjukkan bahwa besarnya ø tergantung dari besar
kecilnya tahanan rangkaian magnet (Rm) untuk arus penguat kutub yang
konstan.
Rm=φ.C 1 Volt (2.10)
Menjadi:
C1
E=C .
Rm Volt
(2.11)
atau
C . C1
E=
Rm Volt
(2.12)
Dari persamaan 2.12, tegangan generator DC yang dibangkitkan
tergantung besarnya tahanan rangkaian magnet. Tahanan rangkaian magnet
akan menjadi besar jika garis-garis gaya magnet melalui celah udara.
d) Gandar retak
Kalau magnet atau garis-garis gaya magnet menjadi lebih kecil. Ini
disebabkan Rm menjadi besar karena terjadi celah udara.
Pada saat memperlakukan gandar generator DC dihindari memberikan
pukulan langsung dengan benda keras, atau jangan sampai gandar terjatuh
pada saat di sampai terkena barang yang keras. Sebab gandar generator DC
dibuat dari baja atau besi dinamo cor yang dapat retak.
e) Pengikat inti kutub dengan gandar kurang keras
Akibat pengikat baut kurang keras maka akan terjadi celah udara yang
dapat mengakibatkan nilai Rm bertambah besar. Contoh pengikat inti kutub
dengan rangka mesin listrik DC ditunjukkan gambar 2.2. Contoh rangka mesin
DC retak seperti ditunjukkan pada gambar 2.3.
Gambar 2.2
Pengikat Inti Kutub dengan Rangka Mesin DC
12
Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin
Listrik
Gambar 2.3
Rangka Mesin DC Retak
2) Gangguan elektris
Gangguan elektris dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu gangguan pada
bagian penguat rangkaian magnet dan gangguan pada bagian jangkar tempat
belitan jangkar.
a) Gangguan pada rangkaian penguat magnet
Gangguan pada rangkaian penguat magnet dapat ditinjau dari
persamaan-persamaan berikut.
E = C . φ . Volt. (2.13)
Tegangan menjadi nol (tidak keluar tegangan) jika salah satu faktor pada
persamaan sebelah kanan menjadi nol. Dalam hal ini adalah garis gaya
magnet (ø) yang dapat diperiksa pada rangkaian listriknya karena:
N IM
φ=
I
0,4 . q . π . μ garis-garis
Untuk nilai-nilai
13
Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin
Listrik
N IM
I
0,4 . q . π . μ = C
tidak dapat diubah-ubah, sehingga:
ø = C . f (Im) garis-garis (2.14)
Arus penguat (Im) tidak akan mengalir (menjadi nol) dapat disebabkan
oleh beberapa hal berikut ini.
a) Di dalam tahanan pengatur atau pengasut ada kawat putus
Cara mengatasi adalah tahanan dihubungkan singkat dengan sepotong
kawat tembaga sambil dijaga tegangan tidak terlalu tinggi. Jika tegangan dapat
keluar, maka gangguan pada tahanan pengasut.
b) Gangguan arus penguat Im tidak keluar
Gangguan arus penguat Im tidak keluar dapat ditinjau dengan
menggunakan persamaan ø = C. Im
Kemungkinan kerusakan disebabkan oleh adanya belitan magnet putus.
Untuk mengatasi periksa hubungan-hubungan rangkaian magnet apakah sudah
benar.
Langkah yang dapat dilakukan adalah melepas hubungan antar
penghantar yang menghubungkan kutub selatan dan utara. Pada setiap kutub
akan keluar dua ujung kawat penghantar seperti ditunjukka gambar 2.4. Pada
kutub utara terdapat ujung a-d dan pada kutub selatan terdapat ujung-ujung
b-c. Ujung-ujung a-b diberi tegangan dari elemen luar (baterai) untuk
mengetahui kutub selatan belitan kutubnya baik atau putus dengan cara
menghubungkan voltmeter pada ujung a-c.
Gambar 2.4
Cara Memeriksa Belitan Kutub Putus
14
Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin
Listrik
Jika voltmeter menunjukkan suatu nilai, maka belitan itu baik dan jika
tidak menunjukkan sesuatu nilai maka belitan kutub putus. Untuk mengetahui
baik dan putusnya belitan kutub utara, maka voltmeter dihubungkan pada
ujung-ujung a-d.
Selain cara di atas dapat dilakukan dengan menggunakan ohmmeter.
Pada setiap ujung belitan kutub utara (a-d), kutub selatan b-c dihubungkan
pada ujung-ujung Ohmmeter, dan jika ohmmeter menunjukkan suatu nilai
tertentu maka belitan-belitan kutub tidak putus.
Cara mengatasi belitan atau belitan kutub yang putus adalah dengan
menyambung dan mengisolasi pada sambungannya.
c) Gangguan belitan kutub
Gangguan pada belitan kutub kemungkinan tidak hanya putus belitannya
saja, tetapi juga sering terjadi kawat belitan hubung singkat dengan badan (inti
kutub). Pemeriksaan dilakukan menggunakan megger, kutub utara ujung a-d
dihubungkan dengan salah satu ujung megger dan ujung megger satunya
dihubungkan badan inti kutub.
Jika megger (jika menggunakan megger manual-analog) jarum
menunjukkan angka nol, berarti belitan kutub hubung singkat dengan badan.
Demikian juga ada kutub selatan caranya sama dengan yang dilakukan pada
kutub utara.
Untuk mengatasi terjadinya hubung singkat antara belitan kutub dengan
badan generator adalah memberi isolasi pada belitan yang hubung singkat
dan memberikan cairan isolasi (lak).
d) Sambungan belitan kutub magnit salah
Kesalahan sambungan belitan kutub hanya terdapat pada generator DC
atau motor DC yang baru saja di. Untuk memeriksa kebenaran sambungan
belitan kutub dilakukan dengan cara menyambung ujung-ujung belitan kutub
dan memberi sumber tegangan DC pada kutub magnet. Selanjutnya memeriksa
kutub-kutub satu persatu menggunakan jarum magnet dengan urutan mulai
kutub utara, kutub selatan, dan seterusnya.
Jika sambungan benar maka arah gerakan jarum magnet yang
menunjukkan berlainan arah 180o arah utara-selatan jika polaritas kutub
dibetulkan dan sambungannya benar.
e) Kuat medan magnet sisa pada kutub-kutub sudah lemah atau habis
Untuk mengatasi kuat medan magnet sisa pada kutub-kutub sudah lemah
atau habis dilakukan dengan menambah kecepatan putaran jangkar generator
DC tidak terlalu cepat dan semua sikat arang ditekan dengan kuat ke arah
jangkar. Jika tegangan pada generator DC belum keluar maka pada kutub
magnet diberi arus listrik DC dari luar.
3) Gangguan pada jangkar
15
Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin
Listrik
Growler
Kern
Belitan
Growler
Growler
220 VAC
Gambar 2.5
Memeriksa Hubung Singkat Belitan Jangkar Menggunakan Growler
16
Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin
Listrik
Gambar 2.6
Memeriksa Hubung Singkat Belitan Jangkar dengan Badan
Cara menentukan belitan jangkar yang hubung singkat dengan badan,
maka berturut-turut dari lamel sebelah kanan, kontak voltmeter atau
milivoltmeter digeser ke kiri, jarum penunjuk menunjuk harga semakin lebih
besar. Posisi pada saat voltmeter menunjuk harga terbesar berarti pada belitan
tersebut terjadi hubung singkat dengan badan generator DC.
Untuk memeriksa belitan jangkar yang hubung singkat dengan tanah
ditunjukkan pada gambar 2.7 dan gambar 2.8.
Gambar 2.7
Memeriksa Belitan Jangkar Hubung Singkat dengan Tanah
Untuk memeriksa hubung singkat belitan jangkar dengan tanah caranya
hampir sama pada hubung singkat belitan jangkar dengan badan generator DC.
Gambar 2.8
Memeriksa Hubung Singkat Belitan Jangkar dengan Tanah
c) Gangguan belitan jangkar putus
17
Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin
Listrik
Gambar 2.9
Memeriksa Belitan Jangkar Putus Menggunakan Growler dan Milivoltmeter
Gambar 2.10
Memeriksa Belitan Jangkar Putus dengan Growler dan Cetusan Bunga Api
Jangkar dihubungkan deret dengan lampu pijar. Pemeriksaan bagian
belitan jangkar putus dilakukan dengan mengukur tegangan pada dua lamel
berdekatan (gambar 2.11). Pada belitan putus, dua ujung belitannya tidak
terhubung pada lamel maka milivoltmeter tidak menunjuk.
Untuk memeriksa belitan jangkar yang putus dengan cetusan bungan api,
jangkar dipasang sedemikian rupa pada growler dan dua lamel yang
berdekatan dihubungkan singkat dengan penghantar. Jika pada waktu
menghubungkan singkat dua lamel yang berdekatan timbul loncatan bunga api
menandakan belitan jangkar tersebut tidak putus, dan jika tidak timbul loncatan
bunga api maka belitan jangkar tersebut putus.
Untuk memeriksa belitan jangkar yang putus menggunakan jarum magnet
caranya adalah pada lamel diberikan arus listrik DC yang dapat diatur besar
18
Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin
Listrik
Gambar 2.11
Memeriksa Belitan Jangkar Putus Menggunakan Jarum Magnet
Gambar 2.12 menunjukkan cara memeriksa belitan jangkar putus dalam
alur menggunakan milivoltmeter.
Gambar 2.12
Memeriksa Belitan Jangkar Putus dalam Alur Menggunakan Milivoltmeter
4) Sikat arang keluar bunga api
Pada generator DC yang sedang dioperasikan di sikat arang sering keluar
bunga api. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut.
a) Kedudukan sikat arang salah
Sikat arang pada mesin listrik DC selalu diletakkan pada garis lintasan
(jaringan). Tempat garis lintasan netral pada generator atau motor DC memakai
kutub bantu atau belitan kompensasi adalah tetap (tidak berubah), walaupun
beban generator DC atau motor DC berubah-ubah. Kecuali jika belitan-belitan
kutub bantu salah sambung, maka sikat arang tersebut tetap keluar bunga api
jika generator atau motor DC besar bebannya berubah-ubah.
19
Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin
Listrik
Gambar 2.13
Reaksi Jangkar Generator DC
Untuk menggeser kedudukan sikat arang pada tempat garis lintasan
dilakukan dengan melepas atau mengendorkan baut pengikat jembatan sikat
arangnya. Cara menggeser sikat arang supaya tidak timbul bunga api
ditunjukkan gambar 2.14.
20
Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin
Listrik
Gambar 2.14
Arah Menggeser Sikat Arang pada Saat Timbul Reaksi Jangkar
21
Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin
Listrik
Gambar 2.15
Keadaan Teoritis Reaksi Jangkar Motor DC
Pada mesin DC baru atau baru keluar dari bengkel setelah di, dalam
keadaan bekerja hanya timbul bunga api kecil. Jika pembebanan berubah-ubah
maka garis lintasan juga berubah. Garis lintasan pada generator DC selalu
tegak lurus terhadap garis gaya magnet efektif. Pada motor DC berlaku
kebalikannya
Selain gangguan-gangguan tersebut di atas dapat mengurangi besarnya
tegangan yang dapat dibangkitkan, dapat ditinjau dari persamaan:
p n
. . z . φ .10−8
E= a 60 Volt (2-15)
Salah satu dari ruas kanan berubah atau mengecil, maka dalam
persamaan di atas ruas kiri juga berubah juga. Dalam hal ini misalnya putaran
(n) turun pada waktu generator itu dibebani E juga akan turun, dan jumlah
kawat (z) berkurang. Gambar 2.16 menunjukkan cara menggeser sikat arang
motor DC setelah timbul bunga api.
Gambar 2.16
Menggeser Sikat Arang Motor DC setelah Timbul Bunga Api
Pada generator DC yang baru di. Karena generator DC ada juga yang
dihubungkan paralel dengan aki, hal ini akan memungkinkan terjadinya
22
Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin
Listrik
gangguan arah belitan amper (BA) kutub atau polaritas kutub terbalik pada
waktu generator DC digunakan untuk mengisi aki dan pada waktu tertentu
generator berhenti, sedang saklar untuk pengisian aki belum dilepas, atau
belum dilengkapi dengan automat pelepas.
Jika belitan jangkar tidak terbakar, akan terjadi aliran listrik dari aki
terbalik, dan kutub utara yang tertinggal dapat menjadi kutub selatan. Kutub
selatan yang tertinggal dapat menjadi kutub utara.
Jika telah terjadi proses seperti di atas dan generator tidak rusak, maka
jika generator itu diputar dan digunakan lagi sambungan terminal positip
menjadi negatip dan sambungan terminal negatip menjadi positip.
3. Pemeliharaan Motor DC
Pemeriksaan motor DC dalam usaha untuk memelihara dan memperbaiki
dengan tujuan supaya umurnya motor DC panjang adalah sebagai berikut.
a. Pemeliharaan mingguan
Pemeliharaan mingguan pada motor DC adalah sebagai berikut.
1) Keadaan di sekitar motor DC, memeriksa ada butiran air atau tidak, debu,
dan kotoran lain serta kelembaban. Jika hal tersebut terjadi harus segera
dibersihkan dan diatasi.
2) Keadaan minyak pelumas, memeriksa volume minyak pelumas sudah
susut atau belum, dan jika sudah susut dilakukan penambahan atau
penggantian dengan minyak baru.
3) Blok bantalan, memeriksa terjadi getaran pada rumah blok bantalan yang
berlebihan atau tidak. Jika terjadi getaran segera mematikan motor DC dan
melakukan pengencangan.
4) Kondisi mekanik, memeriksa ada suara yang tidak semestinya akibat dari
kontak-kontak metal atau yang lain dan kalau terjadi suara yang tidak
semestinya segera melakukan tindakan.
5) Sikat arang, memeriksa bunga api dan sikat arang bekerja dengan baik,
apakah geserannya terlalu keras atau tidak. Jika terjadi bunga api, kontaknya
terlalu keras maka melakukan pembersihan dan mengatur posisi sikat arang.
6) Celah antara rotor dan stator, memeriksa jarak antara rotor dan stator
simetris, jika tidak simetris untuk kondisi darurat dilakukan dengan mengatur
kendor dan kerasnya tutup motor DC pada waktu memasukkan kembali bagian
rotor ke dalam stator.
7) Belitan kotor, membersihkan belitan kotor dengan penghisap debu atau
blower. Membersihkan debu dengan kain halus dan kering, jika ada sistem
pendinginannya memeriksa dan memperbaiki supaya bekerja dengan normal.
8) Pemeriksaan pada bagian mekanis, memeriksa dan mengatur
kekencangan sabuk atau belt dan roda-roda gigi, rumah stator dan sistem
pelumasannya.
b. Pemeliharaan bulanan
23
Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin
Listrik
24
Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin
Listrik
=
Gambar 2.18
Motor DC Dilengkapi Pengaman Lebur/MCB
Cara untuk memperbaiki pengaman lebur putus adalah mengganti
pengaman lebur dengan kapasitas sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan.
b) Tahanan mula gerak rusak
Jika motor DC dilengkapi dengan tahanan mula gerak, kemungkinan
penyebab motor DC tidak berputar adalah sebagai berikut.
a) Tahanan mula gerak ada yang putus, sehingga arus berhenti di tempat
tahanan itu putus dan arus tidak mengalir ke jangkar.
b) Kontak geser pada tahanan mula gerak kotor atau aus, sehingga tahanan
peralihan antara kontak satu dengan lainnya besar sekali.
Kontak geser pada tahanan mula gerak yang kotor atau aus, sehingga
tahanan peralihan antara kontak satu dengan lainnya besar sekali.
25
Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin
Listrik
Jika jelas kerusakannya pada tahanan mula gerak, maka belum tentu
semua tahanan mula gerak itu jelek. Tahanan mula gerak dibuat dari bagian-
bagian atau trap-trap. Untuk memeriksa bagian yang rusak menggunakan
Avometer pada skala Ohm seperti ditunjukkan gambar 2.19.
Avometer dihubungkan pada kontak I dan A (lempeng penghubung dari
Cu) ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah antara kontak geser dengan
lempeng penghubung tersambung baik. Memindahkan penghantar lempeng
penghubung A ke lempeng penghubung B untuk mengetahui apakah bagian I
dari tahanan mula gerak baik. Demikian seterusnya berturut-turut untuk
mengetahui bagian Il, dan bagian III.
Gambar 2.19
Memeriksa Tahanan Mula Gerak yang Rusak Menggunakan Avometer
Cara untuk memperbaiki tahanan mula gerak yang putus adalah
menyambung kembali tahanan mula gerak yang putus, dan jika kontak geser
kotor dibersihkan dengan menggunakan kertas gosok. Jika kontak geser sudah
aus harus diganti dengan spesifikasi bahan yang sama dengan yang diganti.
2) Timbul bunga api antara sikat arang dan lamel
Cara untuk mengatasi timbulnya bunga api antara sikat arang dan lamel
dapat diselesaikan seperti pada generator DC. Untuk menggeser sikat arang
pada motor DC, jembatan sikat arang diputar atau digeser ke arah berlawanan
dengan putaran rotor. Pada motor DC yang tidak dilengkapi kutub bantu, pada
setiap perubahan beban akan berubah juga kedudukan sikat arangnya.
Kemungkinan penyebab timbulnya bunga api antara sikat arang dengan
lamel adalah sebagai berikut.
a) Kesalahan pada kedudukan sikat arang
b) Komutator kotor
c) Komutator rusak
d) Hubung singkat pada belitan kutub magnit
e) Terjadi hubungan terbuka pada jangkar
26
Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin
Listrik
27
Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin
Listrik
N . Im
I
φ = 0,4 . π . μ . q .
N
I
0,4. π. μ.q CI dan φ = CI.Im
Fluksi ( φ )menjadi kecil jika Im kecil, sedang tahanan rangkaian
magnetnya tetap karena Ek tetap, maka tahanan rangkaian magnetnya
mempunyai tahanan yang besar.
Penyebab tahanan rangkaian magnet menjadi besar adalah sebagai
berikut.
a) Rangkaian kutubnya sendiri putus.
b) Kawat belitan kutub putus
c) Kawat penghubung pada klem kurang kontak
d) Rangkaian tahanan putus
e) Kawat tahanan putus
f) kawat penghubung pada klem kurang kontak
Untuk menentukan gangguan seperti ini dapat dilakukan dengan
membuka sikat arang sekaligus atau meletakkan isolasi di bawah sikat arang
dengan lamel dan memeriksa menggunakan Avometer atau Ohmmeter apakah
ada rangkaian kemagnetan putus atau tidak. Gambar 2.20 menunjukkan cara
memeriksa penyebab kecepatan putaran motor DC berlebihan.
Gambar 2.20
Memeriksa Penyebab Putaran Berlebihan pada Motor DC
Cara untuk memperbaiki gangguan putaran motor DC berlebihan adalah
sebagai berikut.
28
Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin
Listrik
M M M
= = =
Gambar 2.21
Cara Mengubah Arah Putaran Motor DC
5) Pengaman lebur dan MCB sering putus waktu motor DC start
Penyebab gangguan atau gejala pengaman lebur dan atau MCB sering
putus dapat dianalisis berdasarkan persamaan berikut.
P = E .I
W = daya yang dipakai motor DC dalam watt.
E = tegangan kerja motor DC dalam volt
I = arus yang digunakan motor DC dalam amper
29
Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin
Listrik
30
Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin
Listrik
31
Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin
Listrik
atau pemanasan sendiri pada waktu tertentu walaupun tidak digunakan pada
waktu semestinya.
2) Lamel komutator
Komutator terdiri dari lame-lamel dari tembaga. lempeng lamel dan lainnya
diisolasi kertas mika, dan komutator dan badan diisolasi.
Untuk menjaga lamel tidak berlubang pada satu tempat dilakukan
pemeriksaan waktu mesin bekerja, apakah keluar bunga api antara lamel dan
sikat arang, jika terjadi bunga api segera di.
3) Poros
Poros duduk pada bantalan, dan mempengaruhi toleransi kelonggaran pada
waktu mesin listrik bekerja. Jika terlalu longgar segera di supaya poros tidak
bengkok.
4) Badan mesin listrik DC
Badan mesin listrik DC kokoh terdiri dari gandar yang berfungsi badan dan
lintasan garis-garis gaya magnet, harus dijaga supaya tidak retak atau pecah,
menghindari terkena pukulan langsung dan tidak jatuh.
5) Tutup mesin listrik kanan dan kiri
Tutup mesin listrik DC kanan dan kiri berfungsi menyangga poros yang
berputar, dilengkapi bantalan peluru/bus. Pemeliharaan tutup dengan menjaga
minyak pelicin tidak sampai habis, jenis minyak pelicin tepat supaya keausan dan
kelicinan terjamin agar bantalan dan poros tidak berputar pada lubang tutup ,
karena beban mekanis bertambah besar dan panas, poros bengkok, dan tutup
kanan dan kiri pecah.
6) Kutub dan belitan kutub
Kutub terdiri dari inti dan belitan kutub. pemeliharaan belitan kutub sama
dengan pemeliharaan belitan jangkar dijaga supaya tidak teroksida oleh
kelembaban dan kondisi basah.
7) Pengikat inti besi pada badan dan gandar
Perlu memeriksa celah udara antara sepatu kutub dan jangkar agar motor
DC bekerja baik dengan baik.
b. Pemeliharaan, gangguan, penyebab dan cara perbaikan generator DC
1) Pemeliharaan generator DC
Pemeliharaan yang dilakukan dengan baik untuk mengurangi ganguan pada
waktu bekerja dan memperpanjang umur generator DC. Gangguan pada mesin
listrik DC berupa mekanis dan gangguan elektris. Tujuan mengidentifikasi
gangguan, penyebab dan memperbaiki generator DC supaya pada saat bekerja
tidak mengalami gangguan, bekerja optimal sesuai batas-batas ketentuan, dan
memperpajang usia generator DC.
Pemeliharaan mingguan meliputi pemeriksaan keadaan di sekitar generator
DC, keadaan minyak pelumas, blok bantalan, kondisi mekanik, sikat arang, celah
32
Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin
Listrik
antara rotor dan stator, belitan kotor, dan bagian mekanis. Pemeliharaan bulanan
meliputi pemeriksaan belitan stator dan rotor, sikat arang, blok bantalan, roda-roda
gigi tertutup, kopling dan penggerak lain, dan memeriksa pembebanan.
Pemeliharaan musiman meliputi pemeliharaan tahanan isolasi belitan, permukaan
saluran ventilasi, celah udara, blok bantalan, rotor, bagian mekanis, dan
pembebanan.
Dalam melakukan pemeliharaan generator DC memerliukan pengetahuan,
pemahaman, sikap, dan keterampilan dalam mempersiapkan, melakukan, dan
melaporkan hasil pekerjaan pemeliharaan. Juga harus memahami besaran-
besaran, standar PUIL, dan keberadaan alat/bahan di pasaran.
2) Gangguan, penyebab dan memperbaiki generator DC
Gangguan pada generator DC tidak keluar tegangan disebabkan oleh
gangguan mekanis dan gangguan elektrik. Gangguan mekanis meliputi arah
putaran terbalik, sikat arang tidak menggeser lamel, permukaan lamel aus, pegas
kurang kuat menekan sikat arang, mika antara lapis lamel keluar, rangkaian
magnet terputus, gandar retak, dan pengikat inti kutub dan gandar kendor,
Gangguan elektrik yang dapat menyebabkan tegangan generator DC tidak
keluar adalah rangkaian kemagnetan dan jangkar. Gangguan yang dapat terjadi
pada rangkaian kemagnetan adalah rangkaian penguat magnet putus, tahanan
pengasutan putus, arus penguat tidak keluar, belitan kutub putus, sambungan
belitan kutub salah, dan medan magnet sisa pada kutub lemah. Gangguan yang
dapat terjadi pada adalah hubungan singkat sesama belitan jangkar, sambungan
pada komutator putus, hubung singkat belitan jangkar dengan badan/tanah,
Tegangan tidak keluar akibat gangguan mekanik diidentifikasi, diperiksa, dan
di. Arah putaran generator DC terbalik diatasi dengan membalik arah putaran
mesin penggerak, sikat arang tidak menggeser lamel di menggunakan kertas
gosok, membersihkan kotoran dan serbuk. Permukaan lamel kotor dibersihkan
dengan kertas gosok, pegas kurang menekan sikat arang dikembalikan pada
posisi asal. Mika penyekat antar lamel yang keluar dipotong 0,5-1mm dan
dihaluskan kembali. Rangkaian kemagnetan terputus di dengan meratakan celah
udara. Pengikat inti kutub dengan gandar yang kendor dikencangkan.
Gangguan elektrik yang dapat berakibat tegangan generator DC tidak keluar
diidentifikasi, diperiksa, dan di. Rangkaian penguat magnet putus disambung,
kawat tahanan pengasut putus di, arus penguat Im tidak keluar diatasi dengan
memeriksa rangkaian kemagnetan dengan ohmmeter, dan kawat yang putus
disambung kembali. Belitan kutub putus disambung kembali, belitan kutub hubung
singkat dengan badan/tanah diperiksa menggunakan megger, di dan diberi isolasi.
Sambungan belitan kutub salah diperiksa menggunakan kompas. Kuat medan
magnet sisa kutub lemah diatasi dan di dengan menambah kecepatan putaran,
semua sikat arang ditekan kuat ke arah komutator. Jika tegangan generator DC
belum keluar, kutub magnet diberi arus listrik DC dari luar.
33
Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin
Listrik
Gangguan pada jangkar diidenifikasi, diperiksa, dan di. Hubung singkat pada
belitan yang sama diidentifikasi dan diperiksa dengan memfungsikan generator DC
sebagai motor DC. Pada belitan hubung yang hubung singkat panas dan arusnya
besar, dan atau diganti baru. Cara lain pemeriksaan dengan menggunakan
growler, jika belitan jangkar hubung singkat growler bergetar. Gangguan pada
komutator diidentifikasi dan diperiksa dengan memberi arus DC pada belitan
jangkar melalui komutator, voltmeter dihubungkan pada setiap lamel, dan pada
bagian hubung singkat voltmeter menunjuk tegangan tertentu.
Belitan jangkar hubung singkat dengan badan/tanah diidentifikasi dan
diperiksa dengan memasang voltmeter atau milivoltmeter di ujung lamel-lamel
bergantian dan ujung satunya di badan jangkar atau tanah, pada posisi terjadi
hubung singkat voltmeter menunjuk harga terbesar. Gangguan belitan jangkar
putus diperika menggunakan growler, voltmeter dihubungkan pada dua lamel
berdekatan, jika voltmeter tidak menunjuk belitan jangkar putus. Belitan jangkar
putus juga dapat diperiksa menggunakan metode cetusan bungan api, jangkar
dipasang pada growler, dua lamel berdekatan dihubung singkat dengan
penghantar, jika timbul loncatan bunga api berarti belitan jangkar tidak putus, dan
sebaliknya. Pemeriksaan belitan jangkar putus dapat diperiksa menggunakan
jarum magnet, pada lamel diberi arus listrik DC dari luar, pada belitan jangkar tidak
putus, jarum magnet yang didekatkan menunjuk suatu arah, dan sebaliknya.
Sikat arang sering keluar bunga api, penyebabnya diidentifikasi, diperiksa,
dan di. Kedudukan sikat arang salah harus digeser pada posisi semula. Untuk
menggeser kedudukan sikat arang di garis lintasan dilakukan dengan melepas
atau mengendorkan baut pengikat jembatan sikat arang, sikat arang digeser ke
arah putaran jangkar untuk generator DC sampai bunga api kecil. Kedudukan dan
tempat sikat arang kurang tepat dikembalikan pada posisi semula. Kawat putus
atau hubungan tidak baik dengan lamel diperiksa dari bekas bunga api dan dicari
urutan kawat jangkar yang putus, dan disambung lagi. Lapis mika diantara lamel-
lamel terdekat menonjol dipotong dan dihaluskan kembali. Lamel kurang bulat di
menggunakan mesin bubut, dan alur-alur lamel dirapikan kembali.
Putaran generator DC terlalu tinggi berakibat antara lamel dan sikat arang
bergetar dan keluar bunga api kecepatannya dikembalikan pada kecepatan
nominal. Sikat arang terlalu tebal sehingga kerja komutasi tidak baik atau kacau,
ketebalanya dikurangi menggunakan kikir dan atau kertas gosok. Celah udara
antara sepatu kutub dengan jangkar antara satu dengan yang lain diatur agar
sama, sehingga tegangan induksi seimbang dan komutasi dapat di Pembebanan
harus diupayakan konstan agar garis lintasan tidak berubah, sehingga garis
lintasan pada generator DC selalu tegak lurus terhadap garis gaya magnet efektif.
Pada generator DC yang dihubungkan paralel dengan aki memungkinkan
terjadinya gangguan arah belitan amper kutub atau polaritas kutub terbalik pada
waktu generator DC digunakan untuk mengisi aki dan pada waktu tertentu
34
Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin
Listrik
generator berhenti, saklar untuk pengisian aki harus dilepas dan dilengkapi
automat pelepas. Tujuannya supaya belitan jangkar tidak terbakar, tidak terjadi
aliran listrik dari aki terbalik, dan kutub-kutub magnet sisa tidak berubah arah
kutubnya, sehingga pada saat dihidupkan lagi polaritas output generator DC tidak
berubah.
Pada saat melakukan pekerjaan diperlukan pengetahuan dan pemahaman,
sikap serta keterampilan memadai, terkait dengan pekerjaan persiapan,
pelaksanaan pekerjaan, dan pelaporan hasil pekerjaan. baik di dalam
mengidentifikasi gangguan, penyebab gangguan, maupun dalam melakukan
pekerjaan perbaikan generator DC. Selain itu juga harus memiliki dan memahami
besaran atau standar alat sesuai PUIL dan bahan yang ada di pasaran.
c. Pemeliharaan, gangguan, penyebab dan memperbaiki motor DC
1) Pemeliharaan motor DC
Sama halnya pada generator DC, pemeriksaan motor DC dalam usaha untuk
memelihara, baik pemeliharaan mingguan, bulanan, dan musiman bertujuan
supaya umurnya motor DC panjang.
Pemeliharaan mingguan meliputi pemeriksaan keadaan di sekitar motor DC
dioperasikan dan membersihkan butiran air, debu, kotoran lain dan menjaga
kelembaban. Memeriksa keadaan minyak pelumas untuk memastikan volumenya
sudah susut atau belum, jika sudah susut dilakukan penambahan atau
penggantian dengan minyak baru. Memeriksa terjadi getaran berlebihan pada
rumah blok bantalan atau tidak, jika terjadi getaran harus segera mematikan motor
DC dan melakukan pengencangan. Memeriksa suara akibat dari kontak-kontak
metal atau yang lain, dan jika terjadi suara tidak semestinya segera melakukan
tindakan. Memeriksa bunga api dan sikat arang bekerja dengan baik, geserannya
terlalu keras atau tidak, jika terjadi bunga api, kontaknya terlalu keras dilakukan
pembersihan dan mengatur posisi sikat arang. Memeriksa jarak antara rotor dan
stator, jika tidak simetris untuk kondisi darurat drlakukan dengan mengendorkan
dan mengeraskan tutup motor DC. Membersihkan belitan kotor dengan penghisap
debu atau blower, membersihkan debu dengan kain halus dan kering, jika ada
sistem pendinginannya memeriksa dan memperbaiki supaya bekerja dengan
normal. Memeriksa dan mengatur kekencangan sabuk atau belt dan roda-roda
gigi, rumah stator dan sistem pelumasannya.
Pemeliharaan bulanan yang dilakukan adalah pemeliharaan belitan stator
dan rotor, memeriksa kekencangan sambungan dan semua hubungan kabel pada
belitan stator dan belitan rotor, Pemeliharaan sikat arang, memeriksa pemegang
sikat arang, tekanan pegas, dan mengganti sikat arang jika sudah habis.
Pemeliharaan blok bantalan, membersihkan pelumas yang keluar lewat lubangya
dan mengganti jika terjadi kebocoran, serta memeriksa penyebab dan
membersihkan debu. Pemeliharaan roda-roda gigi yang tertutup, membuka
penyumbat minyak yang mengalir dan mengisi jika habis. Pemeliharaan kopling
35
Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin
Listrik
36
Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin
Listrik
Jika kontak geser sudah aus harus diganti dengan spesifikasi bahan yang sama
dengan yang diganti.
Timbul bunga api antara sikat arang dan lamel, cara mengidentifikasi dan
memeriksa melalui pengamatan langsung. Kemungkinan penyebab timbulnya
bunga api antara sikat arang dengan lamel adalah komutator kotor, komutator
rusak, hubung singkat pada belitan kutub magnit, terjadi hubungan terbuka pada
jangkar terbuka, dan jangkar hubung singkat
Cara untuk memperbaiki timbulnya bunga api antara sikat arang dengan
lamel adalah: memperbaiki kedudukan sikat arang pada komutator dan
menghaluskan kembali, membersihkan komutator dari debu dan atau menyemprot
dengan udara kering, mengganti komutator, caranya lepas semua solderan belitan
pada lamel lebih dulu, memeriksa belitan kutub magnit yang terhubung singkat dan
memberi varnis atau lak, memeriksa solderan antara belitan jangkar dengan lamel
komutator, jika ada yang lepas disolder kembali, memeriksa belitan jangkar
menggunakan avometer, jika terjadi hubung singkat di dan jika sudah rusak berat
harus dilakukan penggantian dan atau melakukan rewinding.
Gangguan putaran motor DC terlalu cepat diakibatkan arus penguatan terlalu
kecil yang diakibatkan kerusakan pada rangkaian magnit menjadi besar. Akibatnya
arus penguatan kecil dan putaran motor DC menjai cepat.
Penyebab tahanan rangkaian magnet menjadi besar adalah: rangkaian
kutubnya sendiri putus, kawat belitan kutub putus, kawat penghubung pada klem
kurang kontak, rangkaian tahanannya yang putus, kawat tahanannya yang putus,
dan kawat penghubung pada klem kurang kontak.
Cara untuk memperbaiki gangguan putaran motor DC berlebihan adalah:
jika penyebabnya rangkaian kutub putus, maka rangkaian kutub harus disambung
kembali; jika penyebabnya kawat belitan kutub putus, maka harus disambung
kembali; jika penyebabnya kawat penghubung pada klem kurang kontak, maka
klem-klem penghubung harus diperbaiki dan jika sudah aus harus diganti; dan jika
penyebabnya rangkaian tahanannya putus, maka harus disambung kembali.
Penyebab gangguan arah putaran motor DC terbalik dapat dianalisis
berdasarkan kaidah “tangan kiri”. Berdasarkan kaidah ini maka penyebab arah
putaran motor DC terbalik adalah sambungan sumber tegangan pada belitan rotor
dan atau kutub polaritasnya terbalik.
Untuk membalik arah putaran motor DC adalah dengan membalik salah satu
dari dua kemungkinan itu. Biasanya pada rangkaian motornya dibalik polaritasnya.
Cara mengubah arah putaran motor DC dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
mengubah arah arus medan dengan arah arus jangkar tetap, dan mengubah arah
arus jangkar dengan arah arus medan tetap.
Penyebab gangguan atau gejala pengaman lebur dan atau MCB sering
putus disebabkan arus listrik yang besar. Untuk menentukan letak kesalahan
gangguan sekering sering putus atau MCB sering trip pada motor DC dapat
37
Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin
Listrik
C. Perlatihan
Bentuk kelompok kolaboratif dengan jumlah anggauta dalam satu kelompok
3-4 mahasiswa. Pelaksanaan perlatihan dilakukan di laboratorium konversi energi
listrik gedung A5 Lt 1 JTE FT Unesa. Generator DC dan motor DC pada setiap
kelompok berbeda sesuai hasil undian.
a. Buat rencana persiapan, melakukan pekerjaan, dan melaporkan hasil pekerjaan
pemeliharaan genarator DC.
b. Buat rencana persiapan, melakukan pekerjaan, dan melaporkan hasil pekerjaan
mengidentifikasi gangguan generator DC, penyebab, dan memperbaikinya.
c. Buat rencana persiapan, melakukan pekerjaan, dan melaporkan hasil pekerjaan
pemeliharaan sebuah motor DC.
d. Buat rencana persiapan, melakukan pekerjaan, dan melaporkan hasil pekerjaan
mengidentifikasi gangguan sebuah motor DC, penyebab gangguan, dan
memperbaikinya.
38
Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin
Listrik
D. Daftar Bacaan
Quinn, M.J. 2015. Ethics for the Information Age, 6th Edition. Seattle: Pearson.
Reynold, George W. 2015. Ethics in Information Technology, 5th Edition. USA:
Cengage Learning.
39