Motor Listrik
BAB II
GANGGUAN, PENYEBAB, DAN PERBAIKAN MOTOR LISTRIK 1 PHASA
A. Pendahuluan
1. Deskripsi singkat cakupan materi.
Pada bagian ini dibahas pemeliharaan, gangguan, penyebab, dan
perbaikan motor sinkron (serempak) 1 phasa dan pemeliharaan, gangguan,
penyebab, dan perbaikan motor asinkron (induksi) 1 phasa.
2. Tujuan Pembelajaran.
a. Mahasiswa secara kolaboratif mampu melakukan pekerjaan persiapan,
melakukan pemeliharaan, dan melaporkan hasilnya pada pekerjaan
memelihara motor sinkron 1 phasa.
b. Mahasiswa secara kolaboratif mampu melakukan pekerjaan persiapan,
melaksanakan, dan melapokan hasilnya pada pekerjaan mengidentifikasi
gejala gangguan, penyebab, dan memperbaiki motor sinkron 1 phasa.
c. Mahasiswa secara kolaboratif mampu melakukan pekerjaan persiapan,
melakukan pemeliharaan, dan melaporkan hasilnya pada pekerjaan
memelihara motor asinkron 1 phasa.
d. Mahasiswa secara kolaboratif mampu melakukan pekerjaan persiapan,
melaksanakan, dan melapokan hasilnya pada pekerjaan mengidentifikasi
gejala gangguan, penyebab, dan memperbaiki motor asinkron 1 phasa.
B. Materi
1. Pemeliharaan motor sinkron 1 phasa
a. Pemeliharaan mingguan
Pemeliharaan mingguan pada motor sinkron 1 phasa adalah sebagai
berikut.
1) Keadaan di sekitar motor sinkron 1 phasa, memeriksa ada butiran air
atau tidak, debu, dan kotoran lain serta kelembaban. Jika hal tersebut
terjadi harus segera dibersihkan dan diatasi.
2) Keadaan minyak pelumas, memeriksa volume minyak pelumas sudah
susut atau belum, dan jika sudah susut dilakukan penambahan atau
penggantian dengan minyak baru.
3) Blok bantalan, memeriksa terjadi getaran pada rumah blok bantalan
yang berlebihan atau tidak. Jika terjadi getaran segera mematikan
sinkron 1 phasa dan melakukan pengencangan.
4) Kondisi mekanik, memeriksa ada suara yang tidak semestinya akibat
dari kontak-kontak metal atau yang lain dan kalau terjadi suara yang tidak
semestinya segera melakukan tindakan.
5) Sikat arang, memeriksa bunga api dan sikat arang bekerja dengan baik,
apakah geserannya pada cincin geser terlalu keras atau tidak. Jika terjadi
bunga api, kontaknya terlalu keras maka melakukan pembersihan dan
mengatur posisi sikat arang.
6) Celah antara rotor dan stator, memeriksa jarak antara rotor dan stator
simetris, jika tidak simetris untuk kondisi darurat dilakukan dengan
mengatur kendor dan kerasnya tutup motor sinkron 1 phasa pada waktu
memasukkan kembali bagian rotor ke dalam stator.
7) Belitan kotor, membersihkan belitan kotor dengan penghisap debu atau
blower. Membersihkan debu dengan kain halus dan kering, jika ada
sistem pendinginannya memeriksa dan memperbaiki supaya bekerja
dengan normal.
8) Pemeriksaan pada bagian mekanis, memeriksa dan mengatur
kekencangan sabuk atau belt dan roda-roda gigi, rumah stator dan sistem
pelumasannya.
9) Memeriksa dan membersihkan sistem kontrol
b. Pemeliharaan bulanan
Pemeliharaan bulanan terdiri dari beberapa hal berikut ini.
1) Belitan, memeriksa belitan stator dan belitan rotor. Pemeriksaan belitan
stator dan belitan rotor meliputi kekencangan sambungan dan semua
hubungan kabel.
2) Sikat arang, pemegangnya sikat arang, tekanan pegas, dan penggantian
sikat arang jika sudah pendek atau habis.
3) Blok bantalan, membersihan pelumas yang ke luar lewat lubang dan
mengganti jika terjadi kebocoran serta memeriksa penyebabnya dan
membersihkan debu.
4) Roda-roda gigi yang tertutup, membuka penyumbat minyak yang
mengalir dan mengisinya jika habis.
5) Kopling dan penggerak lain, memeriksa apakah sabuk sudah cukup
kencang dan tepat pada pully motor sinkron 1 phasa. Membersihkan
bagian dalam dari rumah dan periksa hubungan dari sistem pelumasnya.
6) Pemeriksaan pembebanan, memeriksa beban pada motor sinkron
1 phasa yang bebannya selalu berubah.
7) Memeriksa sistem kontrol dan mengganti komponen yang rusakjika ada
yang rusak
c. Pemeliharaan musiman (lebih dari dua tahun)
Pemeliharaan musiman meliputi hal-hal berikut ini.
1) Memeriksa belitan, memeriksa tahanan isolasi dilakukan dengan cara
memeriksa permukaan isolasi apakah sudah kering atau perlu
pembungkusan lagi dan melakukan pemeriksaan besarnya tahanan
isolasi. Besar tahanan isolasi yang baik atau memenuhi persyaratan
(dalam ohm) minimal adalah 1000 kali tegangan kerja.
2) Permukaan saluran ventilasi, membersihkan permukaan saluran ventilasi
sampai ke dalam dan titik-titik serta debu yang ada.
3) Celah udara dan blok bantalan, memeriksa celah udara masih sama rata
atau tidak. Memeriksa blok bantalan, bola, roll, klaker atau bearing dan
yang perlu diganti.
2
Pemeliharaan dan Perbaikan
Motor Listrik
4) Rotor, untuk motor sinkron 1 phasa ada yang putus atau lepas belitan
rotornya. membersihkan menggunakan kain halus.
5) Bagian mekanis, memeriksa pada bagian sabuk penggerak, kopling dan
bersihkan bagian luar dan dalam dari kerangka motor sinkron 1 phasa.
6) Pembebanan, memeriksa arus yang diperlukan motor sinkron 1 phasa
pada saat beban nol dan beban penuh serta menghitung effisiensi pada
setiap keadaan.
7) Memeriksa kondisi sistem kontrol dan melakukan perbaikan dan
mengganti komponen-komponen yang rusak.
Pada saat melakukan pemeliharaan dan atau perbaikan motor
sinkron 1 phasa diperlukan pengetahuan dan pemahaman serta
keterampilan memadai. Selain itu juga harus memiliki dan memahami
kebesaran atau standar alat dan bahan yang ada di pasaran.
2. Gangguan, penyebab, dan perbaikan motor sinkron 1 phasa secara prinsip
sama dengan pada motor sinkron 1 phasa. Gangguan yang mungkin terjadi
pada motor sinkron 1 phasa adalah sebagai berikut.
a. Kecepatan putaran awal kurang tinggi
Penyebabnya kopel awal pada motor sinkron 1 phasa kecil sehingga
perlu bantuan kopel awal. Kondisi ini dapat diatasi dengan melakukan
bantuan putaran awal pada poros motor sinkron berulang-ulang dengan
kecepatan putaran yang sedikit lebih tinggi.
Jika belum teratasi caranya adalah beban mekanis dilepas dahulu dan
dicoba sekali lagi, dan jika keadaannya tetap maka terjadi kerusakan pada
bagian yang lain.
b. Beban mekanis terlalu berat
Gejala yang timbul jika beban mekanis pada motor sinkron 1 phasa
terlalu berat adalah mula-mula motor sinkron berputar tetapi setelah
beberapa saat putaran turun dan sampai pada akhirnya putaran motor
sinkron 1 phasa berhenti.
Satu-satunya cara untuk mengatasi atau mempebaiki adalah dengan
mengurangi beban mekanis sampai sesuai dengan kemampuan motor
sinkron, dan jika sudah dilakukan pengurangan pada beban sampai sesuai
kemampuannya, belum juga berhasil maka dicari penyebab gangguan yang
lainnya.
c. Motor sinkron 1 phasa tidak berputar
Gejala gangguan pada rotor adalah motor sinkron 1 phasa tidak
berputar sama sekali dan atau berputar dengan beban mekanis kecil.
Penyebabnya adalah terjadi kerusakan pada belitan kutub pada
rotornya. Pada rotor tidak terjadi penguatan pada belitan kutubnya (pada
motor listrik dengan rotor berupa kutub magnet).
Jika motor sinkron 1 phasa tidak berputar, gangguan yang mungkin
terjadi adalah tegangan input tidak masuk pada stator motor sinkron
1 phasa.
F 0
V~
V~
Kontr
kaian
Rang
ol
M
1~
A
V
E
Gambar 3.1
Memeriksa Kerusakan Rangkaian Kutub
Gambar 3.2 menunjukkan contoh tampak depan motor sinkron 1
phasa. Penyebab lainnya adalah kerusakan pada belitan stator putus. Untuk
memastikan belitan stator (armature winding) motor sinkron 1 phasa
4
Pemeliharaan dan Perbaikan
Motor Listrik
Gambar 3.2
Tampak Depan Motor Sinkron 1 Phasa 4 Kutub
0
U1 U2 V1 V2
~
+ -
terminal motor sinkron 1 phasa
ohmmeter
Gambar 3 3
Memeriksa Belitan Stator Motor Sinkron 1 Phasa
U1 U2 V1 V2
~
+ -
terminal motor sinkron 1 phasa
megger
Gambar 3 4
Memeriksa Hubung Singkat Belitan Stator Motor sinkron 1 phasa
Jika kontak sikat arang (brushes) dan cincin geser (slip rings) tidak
kontak, voltmeter arus bolak balik menunjukkan tegangan nominal motor
6
Pemeliharaan dan Perbaikan
Motor Listrik
sinkron, amperemeter arus searah (A) tidak menunjuk besar arus listrik, dan
dapat dipastikan kerusakan terjadi pada belitan kutub (field winding) motor
sinkron 1 phasa.
Gangguan antara cincin geser dengan sikat arang dapat diatasi
dengan cara menggosok cincin geser menggunakan kertas gosok supaya
permukaan cincin bersih, mengganti pegas sikat jika sudah lembek,
mengatur permukaan sikat supaya sesuai dengan bentuk cicin, dan jika
melakukan penggantian sikat jika sudah aus. Pada saat mengganti sikat
arang bahan dan kekerasan sikat arang harus sama dengan aslinya
(gambar 3.5).
poros
rumah sikat
Stator Belitan
cincin geser
(slip ring)
sikat arang
Gambar 3.5
Rotor Motor Sinkron 1 Phasa
Gangguan yang terjadi pada belitan kutub rotor antara lain disebabkan
oleh: 1) hubung singkat antara belitan kutub dengan badan, 2) hubung
singkat antara belitan magnet sesama kutub, 3) belitan magnet putus, dan
4) rangkaian kemagnetan kurang baik.
Untuk menguji hubung singkat pada belitan kutub dengan badan motor
sinkron 1 phasa dilakukan dengan menggunakan alat ukur megger. Salah
satu probe megger dihubungkan dengan cincin geser, probe satunya
dihubungkan pada badan motor sinkron, dan posisi sikat arang harus
terlepas seperti ditunjukkan pada Gambar 3.6. Untuk memperbaiki hubung
singkat antara belitan kutub dengan badan harus dicari dan diperbaiki
bagian yang hubung singkat dan selanjutnya diberi isolasi cair.
Sikat dilepas
Generator
Sinkron
megger/ohmmeter
A
A
D B
D
C
B
C’
ohmmeter
Gambar 3.6
Memeriksa Kerusakan Belitan kutub
8
Pemeliharaan dan Perbaikan
Motor Listrik
Keterangan
P = daya motor sinkron 1 phasa dalam watt.
V = tegangan motor sinkron 1 phasa dalam volt
I = arus motor sinkron 1 phasa dalam amper
Cos = faktor kerja atau faktor daya
Besarnya V tetap, sehingga P yang besar mengakibatkan arus (I)
besar. Sesuai teori motor listrik, daya listrik yang digunakan oleh motor listrik
sebanding dengan beban mekanis dari motor listrik tersebut, sehingga daya
motor sinkron 1 phasa bertambah besar jika beban mekanis juga bertambah
besar dan arus listrik juga menjadi semakin besar. Arus listrik yang besar ini
akan memutuskan sekering pengaman atau atau MCB trip.
Untuk memeriksa letak kesalahan gangguan sekering pengaman
sering putus atau MCB sering trip pada motor sinkron 1 phasa dapat
dilakukan pemeriksaan atau pemeliharaan berkala sebagai berikut.
1) Memeriksa beban mekanis pada motor sinkron 1 phasa
Melepas semua beban mekanis pada motor sinkron 1 phasa,
kemudian menjalankan kembali dan mengukur besar arus listrik yang
digunakan motor sinkron 1 phasa. Jika arus listrik yang digunakan motor
sinkron 1 phasa tersebut normal, berarti beban mekanis pada motor
sinkron 1 phasa terlalu besar dan harus dikurangi.
2) Memeriksa bantalan
Bantalan motor sinkron 1 phasa aus menyebabkan motor
sinkron 1 phasa pada saat dibebani mekanis celah udara antara rotor
dengan sepatu kutub besinggungan sehingga menyebabkan beban
mekanis menjadi besar berakibat pada sering putusnya sekering
pengaman atau MCB. Memeriksa jarak celah udara menggunakan jangka
pengukur rongga perlu dilakukan pada waktu-waktu tertentu atau secara
berkala.
3) Memeriksa tahanan pengasutan
Jika motor sinkron 1 phasa menggunakan tahanan pengasutan
sebagai tahanan mula gerak mungkin terjadi hubung singkat pada
tahanan pengasutan, nilainya menjadi kecil dan arus mula jadi besar
akibatnya sekering atau MCB sering putus.
Memeriksa kembali ukuran atau kapasitas pengaman lebur atau
MCB yang digunakan apakah tidak sesuai (lebih kecil dari semestinya).
Kalau hal tersebut maka pengaman lebur atau MCB harus diganti
kapasitasnya sesuai kebutuhan
e. Suhu motor sinkron 1 phasa berlebihan pada saat bekerja
Kemungkinan penyebab waktu bekerja suhu motor sinkron 1 phasa
berlebihan adalah sebagai berikut.
ol
M
penga
tahan
sutan
1~
an
A
10 V
E
Pemeliharaan dan Perbaikan
Motor Listrik
Gambar 3.7
Pemeriksaan Tahanan Pengasutan
Penyebab lainnya adalah jika pada motor sinkron menggunakan
sumber penguatan arus bolak balik yang disearahkan. Kemungkinan
gangguan yang sering terjadi adalah putusnya diode penyearah.
Cara melakukan pemeriksaan kerusakan pada rangkaian penyearah
dapat dilakukan dengan menggunakan ohmmeter seperti ditunjukkan
Gambar 3.8. Jika dioda putus maka harus diganti dengan dioda yang
memiliki spesifikasi sama dan atau identik.
Dioda
ohmmeter
Gambar 3.8
Memeriksa Penyearah Dioda Putus Menggunakan Ohmmeter
3. Pemeliharaan motor asinkron 1 phasa
Pemeliharaan motor asinkron 1 phasa terdiri dari pemeliharaan
mingguan, bulanan, dan musiman.
a. Pemeliharaan mingguan
12
Pemeliharaan dan Perbaikan
Motor Listrik
U
batere
kompas
U
S
X
S
Gambar 3.6
Cara Memeriksa Kutup Motor Asinkron 1 phasa Menggunakan Kompas
Pada bagian ini diuraikan mengenai jenis gangguan, pemeliharaan dan
perbaikan pada motor asinkron 1 phasa, baik untuk motor asinkron 1 phasa.
Istilah yang lebih populer untuk motor asinkron 1 phasa adalah motor asinkron
1 phasa dan untuk uraian selanjutnya digunakan istilah motor asinkron
1 phasa. Secara umum motor asinkron 1 phasa terdiri dari dua bagian, yaitu
stator dan rotor. Stator motor asinkron 1 phasa berupa belitan yang
dihubungkan ke sumber tegangan listrik.
Gangguan pada motor asinkron 1 phasa secara garis besar terdiri dari
empat bagian.
a. Motor asinkron 1 phasa tidak dapat distart
Pada motor asinkron 1 phasa tidak dapat distart, penyebabnya
antara lain adalah:
1) Sekering atau MCB putus
Gejala yang terjadi jika motor asinkron 1 phasa pada bagian
sekeringnya putus adalah motor asinkron 1 phasa tidak berputar.
Cara untuk mengatasi adalah dengan melakukan pemeriksaan
pada sekering menggunakan avometer. Jika sekering masih baik, maka
jika diukur menggunakan avometer dengan posisi selektor pada
ohmmeter, jarumnya akan menunjuk pada posisi nol dan sebaliknya jika
sekering putus maka jarumnya menunjuk pada angka tidak terhingga.
Sekering putus harus diganti dengan sekering baru yang memiliki
ukuran sesuai dengan kapasitas asinkron 1 phasa, dalam hal ini besar
ukuran sekering adalah 1,5 arus nominal asinkron 1 phasa. Jika sekering
yang digunakan adalah mini circuit breaker (MCB), maka perlu
pemeriksaan sebelum mengganti MCB, hanya terjadi trip dan MCB rusak.
14
Pemeliharaan dan Perbaikan
Motor Listrik
16
Pemeliharaan dan Perbaikan
Motor Listrik
C. Perlatihan
Bentuk kelompok kolaboratif dengan jumlah anggauta dalam satu kelompok
3-4 mahasiswa. Pelaksanaan perlatihan dilakukan di laboratorium konversi energi
listrik gedung A5 Lt 1 JTE FT Unesa. Motor sinkron 1 phasa dan motor asinkron 1
phasa pada setiap kelompok berbeda sesuai hasil undian.
a. Buat rencana pekerjaan persiapan, lakukan pekerjaan, dan laporkan hasilnya
pekerjaan pemeliharaan sebuah motor sinkron 1 phasa.
b. Buat rencana pekerjaan persiapan, melakukan pekerjaan, dan laporkan
hasilnya pekerjaan mengientifikasi gangguan, penyebab gangguan, dan
melakukan perbaikan sebuah motor sinkron 1 phasa.
c. Buat rencana pekerjaan persiapan, lakukan pekerjaan, dan laporkan hasilnya
pekerjaan pemeliharaan sebuah motor asinkron 1 phasa.
d. Buat rencana pekerjaan persiapan, melakukan pekerjaan, dan laporkan
hasilnya pekerjaan mengientifikasi gangguan, penyebab gangguan, dan
melakukan perbaikan sebuah motor asinkron 1 phasa.
D. Daftar Bacaan
Quinn, M.J. 2015. Ethics for the Information Age, 6th Edition. Seattle: Pearson.
Reynold, George W. 2015. Ethics in Information Technology, 5th Edition. USA:
Cengage Learning.
18