Anda di halaman 1dari 18

Pemeliharaan dan Perbaikan

Motor Listrik

BAB II
GANGGUAN, PENYEBAB, DAN PERBAIKAN MOTOR LISTRIK 1 PHASA

A. Pendahuluan
1. Deskripsi singkat cakupan materi.
Pada bagian ini dibahas pemeliharaan, gangguan, penyebab, dan
perbaikan motor sinkron (serempak) 1 phasa dan pemeliharaan, gangguan,
penyebab, dan perbaikan motor asinkron (induksi) 1 phasa.
2. Tujuan Pembelajaran.
a. Mahasiswa secara kolaboratif mampu melakukan pekerjaan persiapan,
melakukan pemeliharaan, dan melaporkan hasilnya pada pekerjaan
memelihara motor sinkron 1 phasa.
b. Mahasiswa secara kolaboratif mampu melakukan pekerjaan persiapan,
melaksanakan, dan melapokan hasilnya pada pekerjaan mengidentifikasi
gejala gangguan, penyebab, dan memperbaiki motor sinkron 1 phasa.
c. Mahasiswa secara kolaboratif mampu melakukan pekerjaan persiapan,
melakukan pemeliharaan, dan melaporkan hasilnya pada pekerjaan
memelihara motor asinkron 1 phasa.
d. Mahasiswa secara kolaboratif mampu melakukan pekerjaan persiapan,
melaksanakan, dan melapokan hasilnya pada pekerjaan mengidentifikasi
gejala gangguan, penyebab, dan memperbaiki motor asinkron 1 phasa.

B. Materi
1. Pemeliharaan motor sinkron 1 phasa
a. Pemeliharaan mingguan
Pemeliharaan mingguan pada motor sinkron 1 phasa adalah sebagai
berikut.
1) Keadaan di sekitar motor sinkron 1 phasa, memeriksa ada butiran air
atau tidak, debu, dan kotoran lain serta kelembaban. Jika hal tersebut
terjadi harus segera dibersihkan dan diatasi.
2) Keadaan minyak pelumas, memeriksa volume minyak pelumas sudah
susut atau belum, dan jika sudah susut dilakukan penambahan atau
penggantian dengan minyak baru.
3) Blok bantalan, memeriksa terjadi getaran pada rumah blok bantalan
yang berlebihan atau tidak. Jika terjadi getaran segera mematikan
sinkron 1 phasa dan melakukan pengencangan.
4) Kondisi mekanik, memeriksa ada suara yang tidak semestinya akibat
dari kontak-kontak metal atau yang lain dan kalau terjadi suara yang tidak
semestinya segera melakukan tindakan.
5) Sikat arang, memeriksa bunga api dan sikat arang bekerja dengan baik,
apakah geserannya pada cincin geser terlalu keras atau tidak. Jika terjadi
bunga api, kontaknya terlalu keras maka melakukan pembersihan dan
mengatur posisi sikat arang.

Buku Ajar Mahasiswa 1


Pemeliharaan dan Perbaikan Motor
Listrik

6) Celah antara rotor dan stator, memeriksa jarak antara rotor dan stator
simetris, jika tidak simetris untuk kondisi darurat dilakukan dengan
mengatur kendor dan kerasnya tutup motor sinkron 1 phasa pada waktu
memasukkan kembali bagian rotor ke dalam stator.
7) Belitan kotor, membersihkan belitan kotor dengan penghisap debu atau
blower. Membersihkan debu dengan kain halus dan kering, jika ada
sistem pendinginannya memeriksa dan memperbaiki supaya bekerja
dengan normal.
8) Pemeriksaan pada bagian mekanis, memeriksa dan mengatur
kekencangan sabuk atau belt dan roda-roda gigi, rumah stator dan sistem
pelumasannya.
9) Memeriksa dan membersihkan sistem kontrol
b. Pemeliharaan bulanan
Pemeliharaan bulanan terdiri dari beberapa hal berikut ini.
1) Belitan, memeriksa belitan stator dan belitan rotor. Pemeriksaan belitan
stator dan belitan rotor meliputi kekencangan sambungan dan semua
hubungan kabel.
2) Sikat arang, pemegangnya sikat arang, tekanan pegas, dan penggantian
sikat arang jika sudah pendek atau habis.
3) Blok bantalan, membersihan pelumas yang ke luar lewat lubang dan
mengganti jika terjadi kebocoran serta memeriksa penyebabnya dan
membersihkan debu.
4) Roda-roda gigi yang tertutup, membuka penyumbat minyak yang
mengalir dan mengisinya jika habis.
5) Kopling dan penggerak lain, memeriksa apakah sabuk sudah cukup
kencang dan tepat pada pully motor sinkron 1 phasa. Membersihkan
bagian dalam dari rumah dan periksa hubungan dari sistem pelumasnya.
6) Pemeriksaan pembebanan, memeriksa beban pada motor sinkron
1 phasa yang bebannya selalu berubah.
7) Memeriksa sistem kontrol dan mengganti komponen yang rusakjika ada
yang rusak
c. Pemeliharaan musiman (lebih dari dua tahun)
Pemeliharaan musiman meliputi hal-hal berikut ini.
1) Memeriksa belitan, memeriksa tahanan isolasi dilakukan dengan cara
memeriksa permukaan isolasi apakah sudah kering atau perlu
pembungkusan lagi dan melakukan pemeriksaan besarnya tahanan
isolasi. Besar tahanan isolasi yang baik atau memenuhi persyaratan
(dalam ohm) minimal adalah 1000 kali tegangan kerja.
2) Permukaan saluran ventilasi, membersihkan permukaan saluran ventilasi
sampai ke dalam dan titik-titik serta debu yang ada.
3) Celah udara dan blok bantalan, memeriksa celah udara masih sama rata
atau tidak. Memeriksa blok bantalan, bola, roll, klaker atau bearing dan
yang perlu diganti.

2
Pemeliharaan dan Perbaikan
Motor Listrik

4) Rotor, untuk motor sinkron 1 phasa ada yang putus atau lepas belitan
rotornya. membersihkan menggunakan kain halus.
5) Bagian mekanis, memeriksa pada bagian sabuk penggerak, kopling dan
bersihkan bagian luar dan dalam dari kerangka motor sinkron 1 phasa.
6) Pembebanan, memeriksa arus yang diperlukan motor sinkron 1 phasa
pada saat beban nol dan beban penuh serta menghitung effisiensi pada
setiap keadaan.
7) Memeriksa kondisi sistem kontrol dan melakukan perbaikan dan
mengganti komponen-komponen yang rusak.
Pada saat melakukan pemeliharaan dan atau perbaikan motor
sinkron 1 phasa diperlukan pengetahuan dan pemahaman serta
keterampilan memadai. Selain itu juga harus memiliki dan memahami
kebesaran atau standar alat dan bahan yang ada di pasaran.
2. Gangguan, penyebab, dan perbaikan motor sinkron 1 phasa secara prinsip
sama dengan pada motor sinkron 1 phasa. Gangguan yang mungkin terjadi
pada motor sinkron 1 phasa adalah sebagai berikut.
a. Kecepatan putaran awal kurang tinggi
Penyebabnya kopel awal pada motor sinkron 1 phasa kecil sehingga
perlu bantuan kopel awal. Kondisi ini dapat diatasi dengan melakukan
bantuan putaran awal pada poros motor sinkron berulang-ulang dengan
kecepatan putaran yang sedikit lebih tinggi.
Jika belum teratasi caranya adalah beban mekanis dilepas dahulu dan
dicoba sekali lagi, dan jika keadaannya tetap maka terjadi kerusakan pada
bagian yang lain.
b. Beban mekanis terlalu berat
Gejala yang timbul jika beban mekanis pada motor sinkron 1 phasa
terlalu berat adalah mula-mula motor sinkron berputar tetapi setelah
beberapa saat putaran turun dan sampai pada akhirnya putaran motor
sinkron 1 phasa berhenti.
Satu-satunya cara untuk mengatasi atau mempebaiki adalah dengan
mengurangi beban mekanis sampai sesuai dengan kemampuan motor
sinkron, dan jika sudah dilakukan pengurangan pada beban sampai sesuai
kemampuannya, belum juga berhasil maka dicari penyebab gangguan yang
lainnya.
c. Motor sinkron 1 phasa tidak berputar
Gejala gangguan pada rotor adalah motor sinkron 1 phasa tidak
berputar sama sekali dan atau berputar dengan beban mekanis kecil.
Penyebabnya adalah terjadi kerusakan pada belitan kutub pada
rotornya. Pada rotor tidak terjadi penguatan pada belitan kutubnya (pada
motor listrik dengan rotor berupa kutub magnet).
Jika motor sinkron 1 phasa tidak berputar, gangguan yang mungkin
terjadi adalah tegangan input tidak masuk pada stator motor sinkron
1 phasa.

Buku Ajar Mahasiswa 3


Pemeliharaan dan Perbaikan Motor
Listrik

Tegangan input tidak masuk pada stator penyebabnya adalah


pengaman pada rangkaian input atau MCB trip. Cara untuk memperbaiki
dilakukan menghidupkan kembali MCB, dan jika MCB rusak harus diganti
dengan yang baru dengan spesifikasi yang sama.
Untuk memastikan kerusakan terjadi pada sekering pengaman atau
MCB dapat dilakukan pemeriksaan menggunakan avometer selektor pada
posisi ohmmeter atau pada sisi setelah sekering pengaman/MCB diukur
tegangannya menggunakan voltmeter (lihat 3.1)
Jika motor sinkron 1 phasa pada sisi input menggunakan komponen
sistem kontrol, kemungkinan dapat menjadi penyebab motor sinkron
1 phasa tidak berputar. Untuk memperbaiki tergantung sistem kontrol
misalnya menggunakan tanahan mula gerak, maka pada bagian tahanan
mula gerak harus diperiksa dan diperbaiki.
Untuk memastikan penyebab motor sinkron 1 phasa tidak berputar
pada bagian sistem kontrol maka harus memastikan ada tegangan listrik
yang masuk pada rangkaian yang menunju ke sistem kontrol atau tidak, jika
ada tegangan listrik yang ditunjukkan voltmeter dapat dipastikan kerusakan
pada sistem kontrol.

F 0

V~

V~
Kontr
kaian
Rang

ol

M
1~

A
V

E
Gambar 3.1
Memeriksa Kerusakan Rangkaian Kutub
Gambar 3.2 menunjukkan contoh tampak depan motor sinkron 1
phasa. Penyebab lainnya adalah kerusakan pada belitan stator putus. Untuk
memastikan belitan stator (armature winding) motor sinkron 1 phasa

4
Pemeliharaan dan Perbaikan
Motor Listrik

(gambar 3.3) putus maka harus diperiksa menggunakan ohmmeter.


Pemeriksaan dilakukan dengan mengukur tahanan resistansi pada masing-
masing belitan U1-U2, V1-V2, jika ohmmeter menunjuk nilai tertentu berarti
belitan stator yang diukur tidak putus.
Untuk memperbaiki belitan stator yang putus dilakukan
penyambungan ulang, dan jika terbakar harus diperbaiki atau diganti dengan
belitan baru.

Gambar 3.2
Tampak Depan Motor Sinkron 1 Phasa 4 Kutub
0

U1 U2 V1 V2
~

+ -
terminal motor sinkron 1 phasa
ohmmeter
Gambar 3 3
Memeriksa Belitan Stator Motor Sinkron 1 Phasa

Buku Ajar Mahasiswa 5


Pemeliharaan dan Perbaikan Motor
Listrik

Gangguan lainnya adalah terjadi hubung singkat antar belitan pada


belitan sama, hubung singkat belitan antar belitan berbeda, dan hubung
singkat belitan stator dengan badan motor sinkron 1 phasa.
Untuk memeriksa hubung singkat belitan stator pada phasa yang
sama menggunakan ohmmeter pada masing-masing belitan belitan. Nilai
yang ditunjukkan ohmmeter paling kecil atau nol menunjukkan belitan
tersebut hubung singkat. Untuk mengatasi masalah tersebut belitan yang
hubung singkat diperbaiki dan diberi isolasi cair dan jika sudah rusak harus
diganti baru (gambar 3.4).
Untuk memeriksa hubung singkat belitan stator dengan badan motor
sinkron 1 phasa dilakukan menggunakan megger. Pada saat kedua probe
megger dihubungkan pada dua ujung belitan U 1-U2 dan ujung belitan V1-V2
nilainya masing-masing nol (0), menunjukkan terjadi hubung singkat pada
masing-masing belitan tersebut. Untuk memperbaiki dilakukan pemeriksaan
dan melakukan perbaikan pada belitan yang hubung singkat dan diberi
isolasi cair.
Untuk memeriksa hubung singkat belitan stator U1-V1 atau U2-V2,
diukur menggunakan megger. Pada saat satu probe megger dihubungkan
pada masing-masing ujung belitan U1-V1 nilainya 0, maka kedua belitan
tersebut terjadi hubung singkat. Sedangkan Untuk memeriksa hubung
singkat belitan stator U1-U2 atau V1-V2 gubung singkat dengan badan motor juga diukur
menggunakan megger. Pada saat satu probe megger dihubungkan pada
masing-masing ujung belitan U1, ujung lainnya pada badan motor nilainya 0,
maka dapat dipastikan terjadi hubung singkat antara belitan stator dengan
badan motor listrik.
Untuk memperbaiki dilakukan pemeriksaan dan melakukan perbaikan
pada belitan-belitan yang hubung singkat dengan badan dan diberi isolasi
cair. Jika tetap tidak dapat diperbaiki harus diganti dengan belitan baru.
0

U1 U2 V1 V2
~

+ -
terminal motor sinkron 1 phasa
megger

Gambar 3 4
Memeriksa Hubung Singkat Belitan Stator Motor sinkron 1 phasa
Jika kontak sikat arang (brushes) dan cincin geser (slip rings) tidak
kontak, voltmeter arus bolak balik menunjukkan tegangan nominal motor

6
Pemeliharaan dan Perbaikan
Motor Listrik

sinkron, amperemeter arus searah (A) tidak menunjuk besar arus listrik, dan
dapat dipastikan kerusakan terjadi pada belitan kutub (field winding) motor
sinkron 1 phasa.
Gangguan antara cincin geser dengan sikat arang dapat diatasi
dengan cara menggosok cincin geser menggunakan kertas gosok supaya
permukaan cincin bersih, mengganti pegas sikat jika sudah lembek,
mengatur permukaan sikat supaya sesuai dengan bentuk cicin, dan jika
melakukan penggantian sikat jika sudah aus. Pada saat mengganti sikat
arang bahan dan kekerasan sikat arang harus sama dengan aslinya
(gambar 3.5).

poros

rumah sikat
Stator Belitan

cincin geser
(slip ring)

sikat arang
Gambar 3.5
Rotor Motor Sinkron 1 Phasa
Gangguan yang terjadi pada belitan kutub rotor antara lain disebabkan
oleh: 1) hubung singkat antara belitan kutub dengan badan, 2) hubung
singkat antara belitan magnet sesama kutub, 3) belitan magnet putus, dan
4) rangkaian kemagnetan kurang baik.
Untuk menguji hubung singkat pada belitan kutub dengan badan motor
sinkron 1 phasa dilakukan dengan menggunakan alat ukur megger. Salah
satu probe megger dihubungkan dengan cincin geser, probe satunya
dihubungkan pada badan motor sinkron, dan posisi sikat arang harus
terlepas seperti ditunjukkan pada Gambar 3.6. Untuk memperbaiki hubung
singkat antara belitan kutub dengan badan harus dicari dan diperbaiki
bagian yang hubung singkat dan selanjutnya diberi isolasi cair.

Buku Ajar Mahasiswa 7


Pemeliharaan dan Perbaikan Motor
Listrik

Hubung singkat belitan kutub pada kutub yang sama cara


memperbaiki adalah mencari bagian yang hubung singkat dan diberi cairan
isolasi, jika kondisinya sulit dicari maka harus diganti dengan belitan kutub
baru.
Belitan kutub putus dapat dicari dengan bantuan ohmmeter, jika kedua
ujung belitan kutub dihubungkan pada ohmmeter dan jarum tidak menunjuk
berarti belitan kutub putus. Jika belitan kutub yang putus di bagian
permukaan mudah untuk memperbaiki tinggal menyambung dan memberi
cairan isolasi. Jika belitan putus ada di bagian dalam, maka harus diganti
belitan baru.

Sikat dilepas
Generator
Sinkron

megger/ohmmeter

A
A
D B
D
C
B

C’

ohmmeter

Gambar 3.6
Memeriksa Kerusakan Belitan kutub

Untuk memeriksa betul dan salahnya pada penyambungan belitan


kutub dapat juga dilakukan dengan tes kutub menggunakan kompas.
Jika sambungan belitan benar dan jumlah kutub motor sinkron 4 buah,
jika pada ke empat bagian simetris diletakkan kompas, maka pergerakan
jarum pada kompas akan menunjuk U, S, U, S, dan jika sambungan
belitan pada ketiga phasa salah maka jarum kompas mungkin akan
menunjuk S,U,S,U, dan lainnya bergantung pada kesalahan sambungannya.
d. Pengaman lebur dan MCB sering putus waktu motor sinkron 1 phasa start

8
Pemeliharaan dan Perbaikan
Motor Listrik

Penyebab gangguan atau gejala pengaman lebur dan atau MCB


sering putus dapat dianalisis berdasarkan persamaan berikut.

Keterangan
P = daya motor sinkron 1 phasa dalam watt.
V = tegangan motor sinkron 1 phasa dalam volt
I = arus motor sinkron 1 phasa dalam amper
Cos = faktor kerja atau faktor daya
Besarnya V tetap, sehingga P yang besar mengakibatkan arus (I)
besar. Sesuai teori motor listrik, daya listrik yang digunakan oleh motor listrik
sebanding dengan beban mekanis dari motor listrik tersebut, sehingga daya
motor sinkron 1 phasa bertambah besar jika beban mekanis juga bertambah
besar dan arus listrik juga menjadi semakin besar. Arus listrik yang besar ini
akan memutuskan sekering pengaman atau atau MCB trip.
Untuk memeriksa letak kesalahan gangguan sekering pengaman
sering putus atau MCB sering trip pada motor sinkron 1 phasa dapat
dilakukan pemeriksaan atau pemeliharaan berkala sebagai berikut.
1) Memeriksa beban mekanis pada motor sinkron 1 phasa
Melepas semua beban mekanis pada motor sinkron 1 phasa,
kemudian menjalankan kembali dan mengukur besar arus listrik yang
digunakan motor sinkron 1 phasa. Jika arus listrik yang digunakan motor
sinkron 1 phasa tersebut normal, berarti beban mekanis pada motor
sinkron 1 phasa terlalu besar dan harus dikurangi.
2) Memeriksa bantalan
Bantalan motor sinkron 1 phasa aus menyebabkan motor
sinkron 1 phasa pada saat dibebani mekanis celah udara antara rotor
dengan sepatu kutub besinggungan sehingga menyebabkan beban
mekanis menjadi besar berakibat pada sering putusnya sekering
pengaman atau MCB. Memeriksa jarak celah udara menggunakan jangka
pengukur rongga perlu dilakukan pada waktu-waktu tertentu atau secara
berkala.
3) Memeriksa tahanan pengasutan
Jika motor sinkron 1 phasa menggunakan tahanan pengasutan
sebagai tahanan mula gerak mungkin terjadi hubung singkat pada
tahanan pengasutan, nilainya menjadi kecil dan arus mula jadi besar
akibatnya sekering atau MCB sering putus.
Memeriksa kembali ukuran atau kapasitas pengaman lebur atau
MCB yang digunakan apakah tidak sesuai (lebih kecil dari semestinya).
Kalau hal tersebut maka pengaman lebur atau MCB harus diganti
kapasitasnya sesuai kebutuhan
e. Suhu motor sinkron 1 phasa berlebihan pada saat bekerja
Kemungkinan penyebab waktu bekerja suhu motor sinkron 1 phasa
berlebihan adalah sebagai berikut.

Buku Ajar Mahasiswa 9


Pemeliharaan dan Perbaikan Motor
Listrik

1) Bantalan aus dan kering


2) Hubung singkat belitan
3) Beban lebih
4) Sikat arang tidak berfungsi
Cara memperbaiki motor sinkron 1 phasa waktu bekerja suhu
berlebihan adalah sebagai berikut.
1) Memeriksa bantalan dengan membongkar motor sinkron 1 phasa
Memeriksa bantalan dengan membongkar motor sinkron 1 phasa.
Jika bantalan aus, maka melakukan pelapisan ulang, dan jika bantalan
kering harus diberi grease (pelumas).
2) Memeriksa belitan kutub magnit
Memeriksa belitan kutub magnit dengan menggunakan avometer
atau megger antara belitan kutub magnit dengan badan apakah ada yang
hubung singkat atau tidak, dan jika terjadi hubung singkat harus
diperbaiki dengan memberikan isolasi cair (lak).
3) Mengurangi pembebanan secara bertahap
Mengurangi pembebanan secara bertahap sampai sesuai beban
nominal motor sinkron 1 phasa.
4) Memeriksa sikat arang
Memeriksa sikat arang, jika perlu mengganti dengan sikat arang
baru jika sudah pendek.
f. Kecepatan putaran berlebihan
Gangguan putaran motor sinkron dapat juga disebabkan karena
kerusakan pada bagian rangkaian kemagnetan, diatasi dengan
mengencangan inti kutub pada dengan gandar pada bagian yang kendor,
atau antara sepatu kutub dengan inti kutub.
Gangguan juga bisa terjadi pada bagian sistem eksitasi. Untuk
membangkitkan fluks magnetik pada medan magnit (belitan magnit)
diperlukan penguatan sumber DC. Penguatan DC motor sinkron dapat
berasal dari sumber arus DC dari luar.
Gangguan pada sistem eksitasi bias dikarenakan sistem pengasutan
putus dan atau kontak-kontak pengasutan kendor (gambar 3.7). Jika motor
sinkron 1 phasa sudah bekerja dan secara tiba-tiba putarannya menjadi
sangat cepat karena arus penguatan kecil dan bahkan nol jika tahanan
F 0
pengasutan dan putaran motor sinkron cepat sekali.
Cara untuk melakukan perbaikan adalah dengan mematikan motor
V~
sinkron 1 phasa, memeriksa dan memperbaiki tahanan pengasutan yang
mengalami gangguan.
V~
Kontr
kaian
Rang

ol

M
penga
tahan

sutan

1~
an

A
10 V

E
Pemeliharaan dan Perbaikan
Motor Listrik

Gambar 3.7
Pemeriksaan Tahanan Pengasutan
Penyebab lainnya adalah jika pada motor sinkron menggunakan
sumber penguatan arus bolak balik yang disearahkan. Kemungkinan
gangguan yang sering terjadi adalah putusnya diode penyearah.
Cara melakukan pemeriksaan kerusakan pada rangkaian penyearah
dapat dilakukan dengan menggunakan ohmmeter seperti ditunjukkan
Gambar 3.8. Jika dioda putus maka harus diganti dengan dioda yang
memiliki spesifikasi sama dan atau identik.

Dioda

ohmmeter

Gambar 3.8
Memeriksa Penyearah Dioda Putus Menggunakan Ohmmeter
3. Pemeliharaan motor asinkron 1 phasa
Pemeliharaan motor asinkron 1 phasa terdiri dari pemeliharaan
mingguan, bulanan, dan musiman.
a. Pemeliharaan mingguan

Buku Ajar Mahasiswa 11


Pemeliharaan dan Perbaikan Motor
Listrik

Pemeliharaan mingguan pada motor asinkron 1 phasa adalah sebagai


berikut.
1) Keadaan di sekitar motor asinkron 1 phasa, memeriksa ada butiran air
atau tidak, debu, dan kotoran lain serta kelembaban. Jika hal tersebut
terjadi harus segera dibersihkan dan diatasi.
2) Keadaan minyak pelumas, memeriksa volume minyak pelumas sudah
susut atau belum, dan jika sudah susut dilakukan penambahan atau
penggantian dengan minyak baru.
3) Blok bantalan, memeriksa terjadi getaran pada rumah blok bantalan
yang berlebihan atau tidak. Jika terjadi getaran segera mematikan
asinkron 1 phasa dan melakukan pengencangan.
4) Kondisi mekanik, memeriksa ada suara yang tidak semestinya akibat
dari kontak-kontak metal atau yang lain dan kalau terjadi suara tidak
semestinya segera melakukan tindakan.
5) Celah antara rotor dan stator, memeriksa jarak antara rotor dan stator
simetris, jika tidak simetris untuk kondisi darurat dilakukan dengan
mengatur kendor dan kerasnya tutup motor asinkron 1 phasa pada waktu
memasukkan kembali bagian rotor ke dalam stator.
6) Sikat dan cincin geser/seret (untuk rotor belit). melihat bunga api dan
lihat apakah sikat bekerja dengan baik, demikian pula cincin geser
geserannya terlalu keras atau tidak. Jika terjadi bunga api dan cincin
geser kontaknya terlalu keras melakukan pembersihan dan mengatur
posisi.
7) Belitan kotor, membersihkan belitan kotor dengan penghisap debu atau
blower. Membersihkan debu dengan kain halus dan kering, jika ada
sistem pendinginannya memeriksa dan memperbaiki supaya bekerja
dengan normal.
8) Pemeriksaan pada bagian mekanis, memeriksa dan mengatur
kekencangan sabuk atau belt dan roda-roda gigi, rumah stator dan sistem
pelumasannya.
9) Membersihkan sistem kontrol
b. Pemeliharaan bulanan
Pemeliharaan bulanan terdiri dari beberapa hal berikut ini.
a. Belitan, memeriksa belitan stator, (untuk rotor sangkar) dan belitan rotor
(untuk rotor belit). pemeriksaan belitan stator dan batang rotor belitan
rotor meliputi kekencangan sambungan dan semua hubungan kabel.
b. Blok bantalan, membersihan pelumas yang ke luar lewat lubangya dan
menggantinya jika terjadi kebocoran serta memeriksa penyebabnya dan
membersihkan debu.
c. Roda-roda gigi yang tertutup, membuka penyumbat minyak yang
mengalir dan mengisinya jika habis.
d. Kopling dan penggerak lain, memeriksa sabuk sudah cukup kencang dan
tepat pada pully motor asinkron 1 phasa. Membersihkan bagian dalam
dari rumah dan periksa hubungan dari sistem pelumasnya.

12
Pemeliharaan dan Perbaikan
Motor Listrik

e. Sikat-sikat arang, pemegangnya sikat, tekanan pegas, dan mengganti


sikat jika habis.
f. Pembebanan, memeriksa beban pada motor asinkron 1 phasa yang
bebannya selalu berubah.
g. Sistem kontrol, membersihkan sistem kontrol dan mengganti komponen
yang rusak
c. Pemeliharaan musiman
Pemeliharaan musiman meliputi hal-hal berikut ini.
1) Memeriksa belitan, memeriksa tahanan isolasi dilakukan dengan cara
memeriksa permukaan isolasi apakah sudah kering atau perlu
pembungkusan lagi dan melakukan pemeriksaan besarnya tahanan
isolasi. Besar tahanan isolasi yang baik atau memenuhi persyaratan
(dalam ohm) minimal adalah 1000 kali tegangan kerja.
2) Permukaan saluran ventilasi, membersihkan permukaan saluran ventilasi
sampai ke dalam dan titik-titik serta debu yang ada.
3) Celah udara dan blok bantalan, memeriksa celah udara masih sama rata
atau tidak. Memeriksa blok bantalan, bola, roll, klaker atu bearing dan
yang perlu diganti.
4) Batang rotor, untuk motor asinkron 1 phasa lepas sambungannya ada
atau lepas belitan rotor harus disolder dan atau dilas serta membersihkan
menggunakan kain.
5) Bagian mekanis, memeriksa pada bagian sabuk penggerak, kopling dan
bersihkan bagian luar dan dalam dari kerangka motor asinkron 1 phasa.
6) Pembebanan, memeriksa arus yang diperlukan motor asinkron 1 phasa
pada saat beban nol dan beban penuh serta menghitung effisiensi pada
setiap keadaan.
7) Sistem kontrol, memeriksa sistem kontrol dan melakukan perbaikan pada
komponen-komponen yang rusak.
8) Pada saat melakukan pemeliharaan dan atau perbaikan motor asinkron
1 phasa diperlukan pengetahuan dan pemahaman serta keterampilan
memadai. Selain itu juga harus memiliki dan memahami kebesaran atau
standar alat dan bahan yang ada di pasaran.
4. Gangguan, penyebab, dan perbaikan motor asinkron 1 phasa
Motor asinkron 1 phasa digunakan pada sistem penggerak di industri
dan rumah tangga. Peggunaan motor asinkron 1 phasa tersebut diantaranya
adalah untuk memompa sirkulasi minyak pendingin, memompa air, mengatur
suhu ruangan (kipas angin), sebagai sistem pengaturan, maupun untuk
menaikkan dan menurunkan beban mekanis serta keperluan yang lain.

Buku Ajar Mahasiswa 13


Pemeliharaan dan Perbaikan Motor
Listrik

U
batere

kompas

U
S

X
S

Gambar 3.6
Cara Memeriksa Kutup Motor Asinkron 1 phasa Menggunakan Kompas
Pada bagian ini diuraikan mengenai jenis gangguan, pemeliharaan dan
perbaikan pada motor asinkron 1 phasa, baik untuk motor asinkron 1 phasa.
Istilah yang lebih populer untuk motor asinkron 1 phasa adalah motor asinkron
1 phasa dan untuk uraian selanjutnya digunakan istilah motor asinkron
1 phasa. Secara umum motor asinkron 1 phasa terdiri dari dua bagian, yaitu
stator dan rotor. Stator motor asinkron 1 phasa berupa belitan yang
dihubungkan ke sumber tegangan listrik.
Gangguan pada motor asinkron 1 phasa secara garis besar terdiri dari
empat bagian.
a. Motor asinkron 1 phasa tidak dapat distart
Pada motor asinkron 1 phasa tidak dapat distart, penyebabnya
antara lain adalah:
1) Sekering atau MCB putus
Gejala yang terjadi jika motor asinkron 1 phasa pada bagian
sekeringnya putus adalah motor asinkron 1 phasa tidak berputar.
Cara untuk mengatasi adalah dengan melakukan pemeriksaan
pada sekering menggunakan avometer. Jika sekering masih baik, maka
jika diukur menggunakan avometer dengan posisi selektor pada
ohmmeter, jarumnya akan menunjuk pada posisi nol dan sebaliknya jika
sekering putus maka jarumnya menunjuk pada angka tidak terhingga.
Sekering putus harus diganti dengan sekering baru yang memiliki
ukuran sesuai dengan kapasitas asinkron 1 phasa, dalam hal ini besar
ukuran sekering adalah 1,5 arus nominal asinkron 1 phasa. Jika sekering
yang digunakan adalah mini circuit breaker (MCB), maka perlu
pemeriksaan sebelum mengganti MCB, hanya terjadi trip dan MCB rusak.

14
Pemeliharaan dan Perbaikan
Motor Listrik

Jika MCB hanya trip, maka hanya tinggal menghidupkan kembali


(atau menggerakkan tuas MCB) pada posisi On. Jika MCB sudah
terbakar atau aus harus diganti dengan MCB baru.
Supaya sekering pengaman tidak mudah putus harus dilakukan
pemeliharaan dengan cara memeriksa kerapatan kontak antara rumah
sekering pengaman dengan tudung sekering.
2) Bantalan aus
Gejala yang muncul adalah putaran motor asinkron 1 phasatidak
smooth dan terdengar bunyi yang keras. Supaya tidak mudah aus, maka
pelumasan harus sering dilakukan dengan cara mengganti atau
menambah pelumas.
Untuk memperbaiki bantalan aus dilakukan dengan cara melepas
rotor dari bantalannya. Jika bantalan terlalu aus, maka harus dilakukan
pelapisan tetapi hasilnya kurang baik dan lebih baik dilakukan
penggantian.
3) Beban lebih
Gejalanya antara lain adalah asinkron 1 phasa tidak mau berputar
normal. Cara mengatasi adalah dengan mengurangi beban sampai
sesuai dengan kemampuan motor listrik atau sesuai daya nominalnya.
Supaya motor asinkron 1 phasa tidak cepat rusak akibat beban
yang berlebihan, maka sebelum pembebanan harus dilakukan
perhitungan supaya besar beban sesuai yang diijinkan atau sesuai beban
nominal motor asinkron 1 phasa yang ada pada name plate motor.
4) Sambungan terbuka
Gejalanya, pada saat start motor asinkron 1 phasa berputar
sebentar dan tidak normal. Cara mengatasinya adalah dengan
melakukan pemeriksaan pada bagian sambungan belitan stator.
5) Di dalam belitan hubung singkat
Cara mengatasinya adalah dengan melakukan pengukuran
menggunakan avometer atau megger. Cara melakukannya sama dengan
pada pemeriksaan dan perbaikan motor sinkron 1 phasa. Pencegahan
pada kasus ini dapat dilakukan dengan cara melakukan pemeriksaan dan
pengujian hubung singkat sebelum motor asinkron 1 phasa dioperasikan.
6) Batang rotor terbuka atau lepas
Gejala yang muncul adalah motor asinkron 1 phasa suaranya
berisik atau bising, bunga api terlihat pada bagian batang rotor dan
bagian ujung cincin geser rotor pada saat motor asinkron 1 phasa
berputar untuk beberapa lama.
Batang rotor dapat diperiksa menggunakan growler dan bagian
yang memiliki getaran yang paling kuat menunjukkan ada sambungan
yang kurang baik atau putusnya rotor. Cara mengatasinya adalah
melakukan penyolderan atau pengelasan pada batang rotornya terbuka
atau lepas.
7) Kesalahan sambungan dalam

Buku Ajar Mahasiswa 15


Pemeliharaan dan Perbaikan Motor
Listrik

Gejala yang muncul adalah motor asinkron 1 phasa tidak


berputar sama sekali atau berputar tidak normal. Cara mengatasinya
dengan melepas bagian rotor dulu. Pemeriksaan dilakukan dengan cara
memasukkan gotri atau pelor ke dalam stator motor asinkron 1 phasa
yang sudah dilepas rotornya.
Jika sudah benar sambungannya, maka pelor akan berputar
sempurna. Cara lain juga dapat dilakukan dengan cara melakukan
pemeriksaan menggunakan avometer seperti pada pemeriksaan pada
motor asinkron 1 phasa.
8) Bantalan pekat atau lengket
Gejalanya antara lain adalah putaran motor asinkron 1 phasa
sedikit berisik. Cara mengatasinya adalah dengan melakukan
pembersihan pada bantalan dan memberi pelumas baru yang
spesifikasinya sesuai.
Supaya tidak mudah terjadi kepekatan atau lengket pada
bantalan, maka pemeliharaan harus dilakukan rutin dengan cara melepas
rotor dari bantalan dan mengganti fet atau pelumas secara rutin .
9) Sistem kontrol rusak
Gejala yang muncul adalah motor listrik tidak berputar sama
sekali atau motor listrik berputar tidak sesuai dengan kinerja yang
diinginkan sesuai putaran yang tertera pada name plate.
Untuk meyakinkan bahwa bagian sistem kontrolnya rusak,
dilakukan pemeriksaan dan atau pengukuran tegangan pada output atau
keluaran sistem kontrolnya.
Jika keluaran tegangan pada sistem kontrol tidak sesuai dengan
output yang diinginkan, maka dapat disimpulkan bahwa sistem kontrolnya
yang rusak, dengan catatan tegangan input pada sistem kontrol normal.
Cara lain dengan melepas motor asinkron 1 phasa dari sistem
kontrol. Motor asinkron 1 phasa selanjutnya diberi tegangan input
(masukan) langsung dari luar sesuai tegangan kerja motor asinkron
1 phasa. Jika motor asinkron 1 phasa bekerja normal dapat dipastikan
bagian sistem kontrolnya yang rusak.
Karena sistem kontrol macamnya banyak, maka dalam
memperbaiki sistem kontrol sangat diperlukan keterampilan khusus
sistem kontrol. Jika sistem kontrolnya elektronik, kemungkinan terbesar
kerusakan terjadi pada thyristor atau diode power. Jika sistem kontrol
menggunakan rangkaian magnetic contactor atau kontaktor yang
dilengkapi timer dan saklar push-button, kerusakan yang sering terjadi
adalah pada bagian kontaktor (kontak-kontak aus, terbakarnya coil), pada
over load sudah jenuh. Kerusakan ringan yang sering terjadi adalah
kerusakan pada saklar push button.
10) Belitan stator terhubung singkat dengan badan atau bodi motor asinkron
1 phasa

16
Pemeliharaan dan Perbaikan
Motor Listrik

Gejala yang muncul adalah adanya sengatan listrik pada badan


motor listrik jika sistem pentanahanya tidak baik atau kurang sempurna.
Cara mengatasinya adalah dengan melakukan pemeriksaan apakah
terjadi hubung singkat antara belitan terhadap badan motor asinkron 1
phasa dengan menggunakan avometer atau megger.
Jika terjadi hubung singkat, harus segera dilakukan perbaikan
dengan cara memberi isolasi pada bagian yang hubung singkat atau
dengan memberi lapisan lak.
b. Motor asinkron 1 phasa putarannya tidak normal
Penyebab motor asinkron 1 phasa putarannya tidak normal antara
lain adalah sebagai berikut.
1) Sekering putus
2) Bantalan aus
3) Belitan terhubung singkat
4) Sambungan belitan terbalik
5) Hubungan paralel terbuka gejalanya motor asinkron 1 phasa
mendengung pada saat dijalankan
6) Hubungan paralel terbuka
7) Belitan terhubung dengan badan motor asinkron 1 phasa, dan
8) Batang rotor terbuka,
Cara untuk mengatasi, memelihara dan melakukan perbaikan sama
dengan pada bagian 1 sampai 8 bagian a.
c. Kesalahan tegangan dan frekuensi
Jika besar tegangan atau frekuensi kurang dari nominalnya maka
motor asinkron 1 phasa akan berputar kurang dari putaran nominalnya.
Cara untuk mengatasi adalah dengan mengatur besar tegangan dan
frekuensi pada input motor asinkron 1 phasa atau keluaran sistem
kontrolnya sampai sesuai dengan besar frekuensi dan tegangan yang ada
pada name plat motor asinkron 1 phasa.
d. Motor asinkron 1 phasa berputar pelan
Penyebab motor asinkron 1 phasa berputar pelan antara lain adalah
sebagai berikut.
1) Belitan terhubung singkat
2) Belitan terbalik
3) Bantalan aus
4) Beban lebih,
5) Salah sambungan atau hubungan terbalik, dan batang rotor terbuka atau
lepas.
e. Motor asinkron 1 phasa terlalu panas
Penyebab motor asinkron 1 phasa terlalu panas, antara lain adalah
sebagai berikut.
1) Beban lebih
2) Bantalan aus
3) Belitan terhubung singkat, dan

Buku Ajar Mahasiswa 17


Pemeliharaan dan Perbaikan Motor
Listrik

4) Batang rotor terbuka


Pada saat melakukan pemeliharaan dan atau perbaikan motor
asinkron 1 phasa diperlukan pengetahuan dan pemahaman serta
keterampilan memadai. Selain itu juga harus memiliki dan memahami
kebesaran atau standar alat dan bahan yang ada di pasaran.
5. Rangkuman

C. Perlatihan
Bentuk kelompok kolaboratif dengan jumlah anggauta dalam satu kelompok
3-4 mahasiswa. Pelaksanaan perlatihan dilakukan di laboratorium konversi energi
listrik gedung A5 Lt 1 JTE FT Unesa. Motor sinkron 1 phasa dan motor asinkron 1
phasa pada setiap kelompok berbeda sesuai hasil undian.
a. Buat rencana pekerjaan persiapan, lakukan pekerjaan, dan laporkan hasilnya
pekerjaan pemeliharaan sebuah motor sinkron 1 phasa.
b. Buat rencana pekerjaan persiapan, melakukan pekerjaan, dan laporkan
hasilnya pekerjaan mengientifikasi gangguan, penyebab gangguan, dan
melakukan perbaikan sebuah motor sinkron 1 phasa.
c. Buat rencana pekerjaan persiapan, lakukan pekerjaan, dan laporkan hasilnya
pekerjaan pemeliharaan sebuah motor asinkron 1 phasa.
d. Buat rencana pekerjaan persiapan, melakukan pekerjaan, dan laporkan
hasilnya pekerjaan mengientifikasi gangguan, penyebab gangguan, dan
melakukan perbaikan sebuah motor asinkron 1 phasa.

D. Daftar Bacaan
Quinn, M.J. 2015. Ethics for the Information Age, 6th Edition. Seattle: Pearson.
Reynold, George W. 2015. Ethics in Information Technology, 5th Edition. USA:
Cengage Learning.

18

Anda mungkin juga menyukai