Motor Listrik
BAB II
PEMELIHARAAH DAN PERBAIKAN MOTOR LISTRIK 3 PHASA
A. Pendahuluan
1. Deskripsi singkat cakupan materi.
Pada bagian ini dibahas pemeliharaan, gangguan, penyebab, dan
perbaikan motor sinkron (serempak) 3 phasa dan pemeliharaan, gangguan,
penyebab, dan perbaikan motor asinkron (induksi) 3 phasa.
2. Tujuan Pembelajaran.
a. Mahasiswa secara kolaboratif mampu melakukan pekerjaan persiapan,
melakukan pemeliharaan, dan melaporkan hasilnya pada pekerjaan
memelihara motor sinkron 3 phasa.
b. Mahasiswa secara kolaboratif mampu melakukan pekerjaan persiapan,
melaksanakan, dan melapokan hasilnya pada pekerjaan mengidentifikasi
gejala gangguan, penyebab, dan memperbaiki motor sinkron 3 phasa.
c. Mahasiswa secara kolaboratif mampu melakukan pekerjaan persiapan,
melakukan pemeliharaan, dan melaporkan hasilnya pada pekerjaan
memelihara motor asinkron 3 phasa.
d. Mahasiswa secara kolaboratif mampu melakukan pekerjaan persiapan,
melaksanakan, dan melapokan hasilnya pada pekerjaan mengidentifikasi
gejala gangguan, penyebab, dan memperbaiki motor asinkron 3 phasa.
B. Materi
1. Pemeliharaan motor sinkron 3 phasa
a. Pemeliharaan mingguan
Pemeliharaan mingguan pada motor sinkron 3 phasa adalah sebagai
berikut.
1) Keadaan di sekitar motor sinkron 3 phasa, memeriksa ada butiran air
atau tidak, debu, dan kotoran lain serta kelembaban. Jika hal tersebut
terjadi harus segera dibersihkan dan diatasi.
2) Keadaan minyak pelumas, memeriksa volume minyak pelumas sudah
susut atau belum, dan jika sudah susut dilakukan penambahan atau
penggantian dengan minyak baru.
3) Blok bantalan, memeriksa terjadi getaran pada rumah blok bantalan
yang berlebihan atau tidak. Jika terjadi getaran segera mematikan
sinkron 3 phasa dan melakukan pengencangan.
4) Kondisi mekanik, memeriksa ada suara yang tidak semestinya akibat
dari kontak-kontak metal atau yang lain dan kalau terjadi suara yang tidak
semestinya segera melakukan tindakan.
5) Sikat arang, memeriksa bunga api dan sikat arang bekerja dengan baik,
apakah geserannya pada cincin geser terlalu keras atau tidak. Jika terjadi
bunga api, kontaknya terlalu keras maka melakukan pembersihan dan
mengatur posisi sikat arang.
6) Celah antara rotor dan stator, memeriksa jarak antara rotor dan stator
simetris, jika tidak simetris untuk kondisi darurat dilakukan dengan
mengatur kendor dan kerasnya tutup motor sinkron 3 phasa pada waktu
memasukkan kembali bagian rotor ke dalam stator.
7) Belitan kotor, membersihkan belitan kotor dengan penghisap debu atau
blower. Membersihkan debu dengan kain halus dan kering, jika ada
sistem pendinginan memeriksa dan memperbaiki supaya bekerja dengan
normal.
8) Pemeriksaan pada bagian mekanis, memeriksa dan mengatur
kekencangan sabuk atau belt dan roda-roda gigi, rumah stator dan sistem
pelumasan.
9) Memeriksa dan membersihkan sistem kontrol
b. Pemeliharaan bulanan
Pemeliharaan bulanan terdiri dari beberapa hal berikut ini.
1) Belitan, memeriksa belitan stator dan belitan rotor. Pemeriksaan belitan
stator dan belitan rotor meliputi kekencangan sambungan dan semua
hubungan kabel.
2) Sikat arang, pemegangnya sikat arang, tekanan pegas, dan penggantian
sikat arang jika sudah pendek atau habis.
3) Blok bantalan, membersihan pelumas yang ke luar lewat lubang dan
mengganti jika terjadi kebocoran serta memeriksa penyebabnya dan
membersihkan debu.
4) Roda-roda gigi yang tertutup, membuka penyumbat minyak yang
mengalir dan mengisinya jika habis.
5) Kopling dan penggerak lain, memeriksa apakah sabuk sudah cukup
kencang dan tepat pada pully motor sinkron 3 phasa. Membersihkan
bagian dalam dari rumah dan periksa hubungan dari sistem pelumasnya.
6) Pemeriksaan pembebanan, memeriksa beban pada motor sinkron
3 phasa yang bebannya selalu berubah.
7) Memeriksa sistem kontrol dan mengganti komponen yang rusakjika ada
yang rusak
c. Pemeliharaan musiman (lebih dari dua tahun)
Pemeliharaan musiman meliputi hal-hal berikut ini.
1) Memeriksa belitan, memeriksa tahanan isolasi dilakukan dengan cara
memeriksa permukaan isolasi apakah sudah kering atau perlu
pembungkusan lagi dan melakukan pemeriksaan besarnya tahanan
isolasi. Besar tahanan isolasi yang baik atau memenuhi persyaratan
(dalam ohm) minimal adalah 1000 kali tegangan kerja.
2) Permukaan saluran ventilasi, membersihkan permukaan saluran ventilasi
sampai ke dalam dan titik-titik serta debu yang ada.
3) Celah udara dan blok bantalan, memeriksa celah udara masih sama rata
atau tidak. Memeriksa blok bantalan, bola, roll, klaker atau bearing dan
yang perlu diganti.
40
Pemeliharaan dan Perbaikan
Motor Listrik
4) Rotor, untuk motor sinkron 3 phasa ada yang putus atau lepas belitan
rotornya, dan membersihkan menggunakan kain halus.
5) Bagian mekanis, memeriksa pada bagian sabuk penggerak, kopling dan
bersihkan bagian luar dan dalam dari kerangka motor sinkron 3 phasa.
6) Pembebanan, memeriksa arus yang diperlukan motor sinkron 3 phasa
pada saat beban nol, beban penuh, dan menghitung effisiensi pada
setiap keadaan.
7) Memeriksa kondisi sistem kontrol dan melakukan perbaikan dan
mengganti komponen-komponen yang rusak.
8) Pada saat melakukan pemeliharaan dan atau perbaikan motor sinkron
3 phasa diperlukan pengetahuan dan pemahaman serta keterampilan
memadai. Selain itu juga harus memiliki dan memahami kebesaran atau
standar alat dan bahan yang ada di pasaran.
2. Gangguan, penyebab, dan perbaikan motor sinkron 3 phasa
Jika pada motor sinkron 3 phasa tidak berputar, maka untuk
mengidentifikasi jenis gangguan yang mungkin terjadi dapat ditinjau dengan
menggunakan persamaan berikut.
(3.1)
atau
(3.2)
Pada saat motor sinkron 3 phasa diputar dengan kondisi putaran
konstan, faktor-faktor yang merupakan konstanta adalah:
(3.3)
atau
(3.4)
Sehingga persamaan di atas dapat ditulis menjadi
(3.5)
Keterangan:
E = tegangan listrik antara phasa dengan nol dalam volt
Z = jumlah batang konduktor
a = jumlah cabang belitan
f = frekuensi jala-jala dalam satuan Hz
kd= faktor distribusi
kp= faktor perpendekan
Փ = besanya fluksi
=kecepatan putaran
42
Pemeliharaan dan Perbaikan
Motor Listrik
yang masuk pada rangkaian menunju ke sistem kontrol atau tidak, jika ada
tegangan listrik yang ditunjukkan voltmeter dapat dipastikan kerusakan pada
sistem kontrol.
R S T
V~
V~
Pen
dali
gen
M
3~
A
V
E
Gambar 3.1
Memeriksa Kerusakan Rangkaian Kutub
Penyebab lainnya adalah kerusakan pada belitan stator putus. Untuk
memastikan belitan stator (armature winding) motor sinkron 3 phasa
(gambar 3.2) putus diperiksa menggunakan ohmmeter. Pemeriksaan
dilakukan dengan mengukur tahanan resistansi pada masing-masing phasa
U-X, V-Y, dan W-Z, jika ohmmeter menunjuk nilai tertentu berarti belitan
stator pada phasa-phasa yang diukur tidak putus pada ketiga phasa .
Untuk memperbaiki belitan stator yang putus dilakukan
penyambungan ulang, dan jika terbakar harus diperbaiki atau diganti dengan
belitan baru. Cara memeriksa belitan stator pada ujung-ujung belitan motor
sinkron 3 phasa menggunakan ohmmeter ditunjukkan gambar 3.3.
Jika kontak antara sikat arang (brushes) dan cincin geser (slip ring)
tidak kontak, voltmeter arus bolak balik menunjukkan tegangan nominal
motor sinkron, amperemeter arus searah (A) tidak menunjuk, \dapat
dipastikan kerusakan terjadi pada belitan kutub (field winding) motor sinkron
3 phasa.
Gambar 3.2
Tampak Depan Motor Sinkron 3 Phasa 4 Kutub
U
0
U V W
~
Z Y Z X Y
c. terminal motor
W V
belitan stator b. ohmmeter
Gambar 3 3
Memeriksa Belitan Stator Motor Sinkron 3 Phasa
Gangguan lainnya adalah terjadi hubung singkat antar belitan pada
phasa sama, hubung singkat belitan antar phasa, dan hubung singkat
belitan stator dengan badan motor sinkron 3 phasa.
Untuk memeriksa hubung singkat belitan stator pada phasa yang
sama menggunakan ohmmeter. Nilai yang ditunjukkan ohmmeter pada kecil
44
Pemeliharaan dan Perbaikan
Motor Listrik
U
0
U V W
~
X
Z X Y
Z Y
terminal motor
W V
belitan stator megger
Gambar 3 4
Memeriksa Hubung Singkat Belitan Stator Motor Sinkron 3 Phasa
Gangguan antara cincin geser dengan sikat arang dapat diatasi
dengan cara menggosok cincin geser menggunakan kertas gosok supaya
permukaan cincin bersih, mengganti pegas sikat jika sudah lembek,
mengatur permukaan sikat supaya sesuai dengan bentuk cicin, dan jika
melakukan penggantian sikat jika sudah aus. Pada saat mengganti sikat
arang bahan dan kekerasan sikat arang harus sama dengan aslinya
(gambar 3.5).
cincin geser
rumah sikat (slip
tampak depan potongan motor sinkron rings)
sikat arang
Gambar 3.5
Rotor Motor Sinkron
Gangguan yang terjadi pada belitan kutub rotor antara lain disebabkan
oleh: 1) hubung singkat antara belitan kutub dengan badan, 2) hubung
singkat antara belitan magnet sesama kutub, 3) belitan magnet putus, dan
4) rangkaian kemagnetan kurang baik.
Untuk menguji hubung singkat pada belitan kutub dengan badan motor
sinkron 3 phasa dapat dilakukan dengan menggunakan alat ukur megger.
Salah satu probe megger dihubungkan dengan cincin geser, probe satunya
dihubungkan pada badan motor sinkron, dan posisi sikat arang harus
terlepas seperti ditunjukkan pada Gambar 3.6. Untuk memperbaiki hubung
singkat antara belitan kutub dengan badan harus dicari dan diperbaiki
bagian yang hubung singkat dan selanjutnya diberi isolasi cair.
Hubung singkat belitan kutub pada kutub yang sama cara
memperbaiki adalah mencari bagian yang hubung singkat dan diberi cairan
46
Pemeliharaan dan Perbaikan
Motor Listrik
isolasi, jika kondisinya sulit dicari maka harus diganti dengan belitan kutub
baru.
Belitan kutub putus dapat dicari dengan bantuan ohmmeter, jika kedua
ujung belitan kutub dihubungkan pada ohmmeter dan jarum tidak menunjuk
berarti belitan kutub putus. Jika belitan kutub yang putus di bagian
permukaan mudah untuk memperbaiki tinggal menyambung dan memberi
cairan isolasi. Jika belitan putus ada di bagian dalam, maka harus diganti
belitan baru.
Sikat dilepas
Generator
Sinkron
megger/ohmmeter
A
A
D B
D
C
B
C’
ohmmeter
Gambar 3.6
Memeriksa Kerusakan Belitan kutub
d. Pengaman lebur dan MCB sering putus waktu motor 3 phasa start
Penyebab gangguan atau gejala pengaman lebur dan atau MCB
sering putus dapat dianalisis berdasarkan persamaan berikut.
(3.6)
Keterangan
P = daya motor sinkron 3 phasa dalam watt.
V = tegangan antar phasa motor sinkron 3 phasa dalam volt
I = arus line motor sinkron 3 phasa dalam amper
Cos = faktor kerja atau faktor daya
Dalam kenyataannya besarnya V tetap, sehingga P semakin besar
arus (I) juga semakin besar. Sesuai teori motor listrik, daya listrik yang
digunakan oleh motor listrik sebanding dengan beban mekanis dari motor
listrik tersebut, sehingga daya motor sinkron 3 phasa akan bertambah besar
jika beban mekanis juga bertambah besar dan arus listrik juga menjadi
besar. Arus listrik yang besar ini akan memutuskan sekering pengaman
atau MCB trip.
Untuk memeriksa letak kesalahan gangguan sekering pengaman
sering putus atau MCB sering trip pada motor sinkron 3 phasa dapat
dilakukan pemeriksaan atau pemeliharaan berkala sebagai berikut.
1) Memeriksa beban mekanis pada motor sinkron 3 phasa
Melepas semua beban mekanis pada motor sinkron 3 phasa,
kemudian menjalankan kembali dan mengukur besar arus listrik yang
digunakan motor sinkron 3 phasa. Jika arus listrik yang digunakan motor
sinkron 3 phasa tersebut normal, berarti beban mekanis pada motor
sinkron 3 phasa terlalu besar dan harus dikurangi.
2) Memeriksa bantalan
Bantalan motor sinkron 3 phasa aus menyebabkan motor sinkron
3 phasa pada saat dibebani mekanis celah udara antara rotor dengan
sepatu kutub besinggungan sehingga menyebabkan beban mekanis
menjadi besar berakibat pada sering putusnya sekering pengaman atau
MCB. Memeriksa jarak celah udara menggunakan jangka pengukur
rongga perlu dilakukan pada waktu-waktu tertentu atau secara berkala.
3) Memeriksa tahanan pengasutan
Jika motor sinkron 3 phasa menggunakan tahanan pengasutan
sebagai tahanan mula gerak mungkin terjadi hubung singkat pada
tahanan pengasutan, nilainya menjadi kecil dan arus mula jadi besar
akibatnya sekering atau MCB sering putus.
Memeriksa kembali ukuran atau kapasitas pengaman lebur atau
MCB yang digunakan apakah tidak sesuai (lebih kecil dari semestinya).
48
Pemeliharaan dan Perbaikan
Motor Listrik
Kalau hal tersebut maka pengaman lebur atau MCB harus diganti
kapasitasnya sesuai kebutuhan.
R S T
Ko
ntr
ol
Tahanan
M pengasutan
3~
A
V
E
Gambar 3.7
Pemeriksaan Tahanan Pengasutan Arus Penguatan
Penyebab lainnya adalah jika pada motor sinkron 3 phasa yang
menggunakan sumber penguatan arus bolak balik disearahkan dan diode
penyeaarahnya putusnya.
Cara melakukan pemeriksaan kerusakan pada rangkaian penyearah
(dioda) dilakukan menggunakan ohmmeter seperti ditunjukkan Gambar 3.7.
Jika dioda putus maka harus diganti dengan dioda yang memiliki spesifikasi
sama dan atau identik.
Dioda
ohmmeter
Gambar 3.7.
50
Pemeliharaan dan Perbaikan
Motor Listrik
a. Belitan, memeriksa belitan stator (untuk rotor sangkar) dan belitan rotor
(untuk rotor belit). Pemeriksaan belitan stator dan batang rotor belitan
rotor meliputi kekencangan sambungan dan semua hubungan kabel.
b. Blok bantalan, membersihan pelumas yang ke luar lewat lubangya dan
menggantinya jika terjadi kebocoran serta memeriksa penyebabnya dan
membersihkan debu.
c. Roda-roda gigi yang tertutup, membuka penyumbat minyak yang
mengalir dan mengisinya jika habis.
d. Kopling dan penggerak lain, memeriksa sabuk sudah cukup kencang dan
tepat pada pully motor asinkron 3 phasa. Membersihkan bagian dalam
dari rumah dan periksa hubungan dari sistem pelumasnya.
e. Sikat-sikat arang, pemegangnya sikat, tekanan pegas, dan mengganti
sikat jika habis.
f. Pembebanan, memeriksa beban pada motor asinkron 3 phasa yang
bebannya selalu berubah.
g. Sistem kontrol, membersihkan sistem kontrol dan mengganti komponen
yang rusak
c. Pemeliharaan musiman
Pemeliharaan musiman meliputi hal-hal berikut ini.
1) Belitan, memeriksa tahanan isolasi dilakukan dengan cara memeriksa
permukaan isolasi apakah sudah kering atau perlu pembungkusan lagi
dan melakukan pemeriksaan besarnya tahanan isolasi. Besar tahanan
isolasi yang baik atau memenuhi persyaratan (dalam ohm) minimal
adalah 1000 kali tegangan kerja.
2) Permukaan saluran ventilasi, membersihkan permukaan saluran ventilasi
sampai ke dalam dan titik-titik serta debu yang ada.
3) Celah udara dan blok bantalan, memeriksa celah udara masih sama rata
atau tidak. Memeriksa blok bantalan, bola, roll, klaker atu bearing dan
yang perlu diganti.
4) Batang rotor, untuk motor asinkron 3 phasa adalah batang rotor lepas
pengikatnya atau lepas belitan rotornya dan harus disolder dan atau dilas
dan membersihkan dengan menggunakan kain.
5) Bagian mekanis, memeriksa pada bagian sabuk penggerak, kopling dan
bersihkan bagian luar dan dalam dari kerangka motor asinkron 3 phasa.
6) Pembebanan, memeriksa arus yang diperlukan motor asinkron 3 phasa
pada saat beban nol dan beban penuh serta menghitung effisiensi pada
setiap keadaan.
7) Sistem kontrol, memeriksa sistem kontrol dan melakukan perbaikan pada
komponen-komponen yang rusak.
Pada saat melakukan pemeliharaan dan atau perbaikan motor asinkron
3 phasa diperlukan pengetahuan dan pemahaman serta keterampilan
memadai. Selain itu juga harus memiliki dan memahami kebesaran atau
standar alat dan bahan yang ada di pasaran.
52
Pemeliharaan dan Perbaikan
Motor Listrik
U
batere
kompas
U
S
X
S
Gambar 3.6.
Memeriksa Kutup Motor Asinkron Menggunakan Kompas
Gangguan pada motor asinkron 3 phasa secara garis besar terdiri dari
4 bagian.
a. Motor asinkron 3 phasa tidak dapat distart
Pada motor asinkron 3 phasa tidak dapat distart, penyebabnya
antara lain adalah sebagai berikut.
1) Sekering atau MCB putus
Gejala yang terjadi jika motor asinkron 3 phasa pada bagian
sekeringnya putus adalah motor asinkron 3 phasa tidak berputar tidak
normal (jika sekering putus pada salah satu phasa).
Cara untuk mengatasi adalah dengan melakukan pemeriksaan
pada sekering menggunakan avometer. Jika sekering masih baik, maka
jika diukur menggunakan avometer dengan posisi selektor pada
ohmmeter, jarum akan menunjuk pada posisi nol dan sebaliknya jika
sekering putus jarum pada angka tidak terhingga.
Sekering putus harus diganti dengan sekering baru yang memiliki
ukuran sesuai dengan kapasitas motor asinkron 3 phasa, dalam hal ini
besar ukuran sekering adalah 1,5 arus nominal motor asinkron 3 phasa.
Jika sekering yang digunakan adalah mini circuit breaker (MCB), maka
perlu pemeriksaan sebelum mengganti MCB.
Jika MCB hanya trip, tinggal menghidupkan kembali (atau
menggerakkan tuas MCB) pada posisi On. Jika MCB sudah terbakar atau
aus harus diganti dengan MCB baru.
Supaya sekering pengaman tidak mudah putus harus dilakukan
pemeliharaan dengan cara memeriksa kerapatan kontak antara rumah
sekering pengaman dengan tudung sekering.
Hal yang harus perlu diperhatikan pada motor asinkron 3 phasa,
maka pemeriksaan sekering harus pada ketiga phasanya karena jika
putus satu phasa maka motor asinkron 3 phasa berputar tidak normal
dan bisa terbakar belitannya.
2) Bantalan aus
Gejala yang muncul adalah putaran motor asinkron 3 phasa tidak
smooth dan terdengar bunyi yang keras. Supaya tidak mudah aus, maka
pelumasan harus sering dilakukan dengan cara mengganti atau
menambah pelumas.
Untuk memperbaiki bantalan aus dilakukan dengan cara melepas
rotor dari bantalan. Bantalan terlalu aus harus dilakukan pelapisan tetapi
hasilnya kurang baik, dan lebih baik dilakukan penggantian.
3) Beban lebih
Gejalanya antara lain adalah motor asinkron 3 phasa tidak mau
berputar normal. Cara mengatasi dengan mengurangi beban sampai
sesuai dengan kemampuan motor atau sesuai daya nominalnya.
Supaya motor asinkron 3 phasa tidak cepat rusak akibat beban
berlebihan, maka sebelum pembebanan dilakukan perhitungan supaya
besar beban sesuai yang diijinkan atau sesuai beban nominal motor
asinkron 3 phasa yang ada pada name plate motor.
4) Phasa terbuka
Gejalanya, pada saat start motor asinkron 3 phasa berputar
sebentar dan tidak normal. Cara mengatasinya dengan melakukan
pemeriksaan pada bagian sambungan belitan phasa dan sambungan
antar belitan phasa pada saat motor listrik dihubungkan bintang atau
segitiga. Phasa terbuka juga dapat terjadi pada bagian sambungan di
terminal motor asinkron 3 phasa.
5) Belitan antar phasa hubung singkat
Cara mengatasinya adalah melakukan pengukuran menggunakan
avometer atau megger. Cara mengukur sama dengan pada pemeriksaan
dan perbaikan motor sinkron 3 phasa.
54
Pemeliharaan dan Perbaikan
Motor Listrik
56
Pemeliharaan dan Perbaikan
Motor Listrik
Tabel 3.1.
Standar Kebutuhan Hantaran, Pengaman Lebur, dan
Diameter Pipa untuk Penyambungan Motor AC 3 Phasa
220V 380V
60,00 44,16 147,0 160 70,0 2,00 79,1 100 35,0 1,50
75,00 55,20 183,0 200 95,0 2,00 99,0 125 50,0 2,00
95,00 69,90 228,0 260 120,0 2,50 125,3 160 70,0 2,00
120,00 88,32 286,0 300 150,0 2,50 215,0 240 90,0 2,50
Tabel 3.2.
Standar Kabel dengan Isolasi Karet dalam Pipa sesuai
Standar American Wire Gauge
58
Pemeliharaan dan Perbaikan
Motor Listrik
PUILPenampang
LuarDiameter
AWGUkuran
Penampang
20o CKHA
Code mm mm Buah mm2 mm2 Ohm A
Tabel 3.3
Pemakaian Arus dan Tegangan Motor DC
dan Motor AC 3 Phasa Menurut AEG
Motor AC 3 Phasa
Motor DC
Rotor sangkar Rotor Slipring
8,0 11 45 22,5 32 19 14 32 19 14
9,0 12 50 25 36 21 16 36 21 16
10 13,5 56 28 40 23 17,5 40 23 18
12 16,5 66 33 46 27 21 47 27 21
15 20 85 425 56 33 26 56 33 26
20 27 110 55 75 43 33 73 43 33
30 40 160 80 110 64 48 110 66 47
100 136 500 250 345 200 150 330 195 145
60
Pemeliharaan dan Perbaikan
Motor Listrik
C. Perlatihan
Bentuk kelompok kolaboratif dengan jumlah anggauta dalam satu
kelompok 3-4 mahasiswa. Pelaksanaan perlatihan dilakukan di
laboratorium konversi energi listrik gedung A5 Lt 1 JTE FT Unesa. Motor
sinkron 3 phasa dan motor sinkron 3 phasa pada setiap kelompok
berbeda sesuai hasil undian.
a. Buat rencana pekerjaan persiapan, lakukan pekerjaan, dan laporkan
hasilnya pekerjaan pemeliharaan sebuah motor sinkron 3 phasa.
b. Buat rencana pekerjaan persiapan, melakukan pekerjaan, dan laporkan
hasilnya pekerjaan mengientifikasi gangguan, penyebab gangguan, dan
melakukan perbaikan sebuah motor sinkron 3 phasa.
c. Buat rencana pekerjaan persiapan, lakukan pekerjaan, dan laporkan
hasilnya pekerjaan pemeliharaan sebuah motor asinkron 3 phasa.
d. Buat rencana pekerjaan persiapan, melakukan pekerjaan, dan laporkan
hasilnya pekerjaan mengientifikasi gangguan, penyebab gangguan, dan
melakukan perbaikan sebuah motor asinkron 3 phasa.
D. Daftar Bacaan
Daftar bacaan terdiri atas buku-buku referensi, buku teks, jurnal, paper,
artikel ilmiah dan internet. Buku teks, urutan penulisannya adalah: nama
pengarang, tahun terbit, judul, kota penerbit dan nama penerbit. Daftar
Pustaka disusun secara berurutan. Baris pertama dimulai dari tepi dan baris
kedua diketik masuk sebanyak 1 tab. Bacaan diharapkan mempunyai tahun
terbit yang kurang dari sama dengan 5 tahun dari tahun sekarang.
Quinn, M.J. 2015. Ethics for the Information Age, 6th Edition. Seattle:
Pearson.