Disusun oleh :
NIM : 13.06.02.0057
Amper-meter
Voltmeter
Ohm-meter
Multimeter Analog/Digital
Megger
Osiloskop
Adalah untuk mendeteksi dan mengukur arus listrik yang kecil. Galvanometer juga
alat yang digunakan untuk menentukan kehadiran, arah, dan kekuatan dari arus
listrik dalam konduktor. Galvanometer didasarkan pada penemuan oleh hans
C.Oersted bahwa jarum magnetik dibelokkan oleh kehadiran arus listrik dalam
konduktor terdekat. Ketika arus listrik melewati konduktor, jarum magnetik
cenderung berbelok disudut kanan ke konduktor sehingga arah paralel ke garis
induksi di sekitar konduktor dan yang poin kutub utara ke arah dimana garis-garis ini
induksi mengalir. Secara umum, sejauh mana jarum ternyata tergantung pada
kekuatan saat ini.
Galvanometer dikalibrasi seperti yang digunakan dalam banyak alat ukur listrik.
Amperemeter DC, alat untuk mengukur arus searah. Karena arus berat akan merusak
galvanometer, maka dsediakan bypass, atau shunt sehingga hanya dikenal
presentase tertentu saat ini melewati galbanometer.
Voltmeter DC, yang dapat mengukur tegangan langsung, terdiri dari galvanometer
yang dikalibrasi dan dihubungkan secara seri dengan hambatan tinggi. Untuk
mengukur tegangan antara dua titik, voltmeter dihubungkan satu sama lain. Arus
yang melalui galvanometer akan sebanding dengan tegangan.
Sensitivitas Galvanometer
1. Sensitivitas arus
Adalah perbandingan antara simpangan jarum penunjuk galvometer terhadap
arus listrik yang menghasilkan simpangan tersebut. Besarnya arus listrik biasanya
dalam order mikroampere. Sedangkan besarnya simpangan dalam orde
milimeter(mm). Jadi untuk galvometer yang tidak memiliki skala yang dikalibrasi
dalam orde milimeter, harus dikonfersi dulu ke dalam skala mili meter. Secara
matematis, sensitivitas arus dinyatakan dengan :
SI = dmm
2. Sensitivitas tegangan
Adalah perbandingan antara simpangan jarum penunjuk galvometer terhadap
tegangan yang menghasilkan simpangan tersebut
3. Sensitivitas mega ohm
Adalah besarnya resistansi mega ohm yang terhubung seri dengan galvometer
untuk menghasilkan simpangan jarum menjunjuk galvanometer sebesar 1 Volt.
Karena besarnya hambatan ekivalen dari galvanometer yang terhubung paralel
dapat diabaikan bila dibandingkan dengan besarnya tahanan mega ohm yang
terhubung seri dengannya, maka arus yang masuk praktis dama dengan 1/R dan
menghsilkan simpangan satu bagian skala. Secara numerik sensitivitas mega ohm
sama dengan sensitivitas arus.
4. Sensitivitas balistik
Konsep lain sebagai tambahan adalah konsep sensitivitas balistik yang biasa
digunakan pada galvanometer balistik. Sensitivitas balistik adalah perbandingan
antara simpangan maksimum dari jarum penunjuk galvanometer terhadap
jumlah muatan listrik Q dari sebuah pulsa tunggal yang menghasilkan simpangan
tersebut.
B. Amperemeter
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik.
Umumnya alat ini dipakai oleh teknisi elektronik dalam alat multi tester listrik yang
disebut avometer gabungan dari fungsi amperemeter, voltmeter, dan ohmmeter.
Kontruksi sederhana dari amperemeter DC adalah jenis PMMC. Karena kumpulan
PMMC kecil dan kemampuan hantar arusnya terbatas, maka hanya dapat dilalui oleh
arus kecil saja. Jika I yang besar akan diukur, maka sebagian arus dilewatkan pada
tahanan yang dipasang paralel dengan kumparan PMMC.
Sebuah amperemeter yang mempunyai beberapa range pengukuran, maka
beberapa tahanan shut dapat dipasang dengan konfigurasi berikut :
1. Amperemeter rangkuman ganda
Rangkaian ini memiliki empat shut yang dihubungkan aralel terhadap alat ukur
agar menghasilkan empat batas ukur yang berbeda.
2. Shunt Ayrton (shut Universal)
Rangkaian ini dapat mencegah kemungkinan penggunaan alat ukur tanpa
tahanan shunt sehingga memiliki keuntungan yaitu nilai tahanan total yang lebih
besar.
a. Amperemeter selalu dihubugkan seri dengan beban atau dengan rangkaian yang
akan diukur arusnya.
b. Polaritas amperemeter harus sesuai dengan rangkaian
c. Bila menggunakan multirange, pertama kali digunakan range tertinggi kemudian
diturunkan sampai mendekati skala penuh pada range tersebut.
DC Ameremeter
AC
Amperemeter
Ampere meter dapat dibuat atas susunan mikroamperemeter dan shunt yang
berfungsi untuk deteksi arus pada rangkaian baik arus yang kecil, sedangkan untuk
arus yang besar ditambahkan dengan hambatan shunt.
Ampere meter bekerja sesuai dengan gaya lorentz gaya magnetis. Arus yang
mengalir pada kumparan yang selimuti medan magnet akan menimbulkan gaya
lorentz yang dapat menggerakkan jarum amperemeter. Semakin besar arus yang
mengalir, maka semakin besar pula simpangannya.
3. Batas ukur
I=V/R
V = Tegangan (volt)
I = Arus (ampere)
R = Hambatan (ohm)
Dalam fisika, ampere dilambangkan dengan A, adalah satuan SI untuk arus listrik
yang sering dipendekkan menjadi amp. Satu ampere adalah suatu arus listrik yang
mengalir dari kutup positif ke kutup negatif, sedemikian sehingga di antara dua
penghantar lurus dengan panjang tak terhingga, dengan penampang yang dapat
diabaikan, dan ditempatkan terpisah dengan jarak satu meter dalam vakum,
menghasilkan gaya sebesar 2 × 10-7 newton per meter.
Pengukuran daya ac
Dimana :
V = tegangan
I = arus
Dimana V dan I merupakan harga rms dari tegangan dan arus. Cos ? merupakan
faktor daya dari beban. Dari hasil yang diperoleh didapatkan bahwa faktor daya (cos
f ) berpengaruh dalam penentuan besarnya daya dalam sirkit AC, ini berarti bahwa
wattmeter harus digunakan dalam pengukuran daya dalam sirkuit AC sebagai
pengganti Ampermeter dan Voltmeter.
Cara Pengukuran
Clamp Ampere : clamp atau arti dasarnya adalah menggenggam, yang berfungsi
membentuk kalang tertutup. Clamp berbentuk lingkaran yang bisa menyatu dengan
alat ukur atau pun terpisah. Biasanya Ampere meter yang tidak menggunakan clamp
ampere adalah model Ampere meter Analog.
• Atur knob pemilih cakupan mendekati cakupan yang tepat atau di atas
cakupan yang diprediksi berdasarkan perhitungan arus secara teori.
• Bila yakin rangkaian telah benar, hidupkan sumber tegangan dan baca
gerakan jarum penunjuk pada skala V dan A. Hasil pembacaan yang baik bila posisi
jarum lebih besar dari 60% skala penuh meter.
• Nyalakan kembali sumber tegangan baca jarum penunjuk hingga pada posisi
yang mudah dibaca.
1. Auto Ranging
2. Auto Polarity
keistimewaan polaritas otomatis, plus (+) atau minus (-) diaktifkan pada display
digital, menunjukkan polaritas saat pengukuran DC dan tidak perlu khawatir ujung
terbalik.
3. HOLD
yaitu tombol penahanan yang menangkap pembacaan dan tampilan dari memori
meskipun colok sudah dilepas. Hal ini bermanfaat, khususnya apabila mengukur
ditempat tertentu dimana Anda tidak dapat membaca dengan jelas hasil
pengukurannya.
4. Dioda Test
Digunakan untuk mengecek bias maju dan mundur dari sambungan semikonduktor.
Umumnya apabila dioda dihubungkan dengan bias maju meter akan menampilkan
penurunan tegangan maju dan berbunyi sebentar, sedangkan pada bias mundur alat
ukur akan menampilka OL. Dan jika di hubung singkat, alat ukur akan menunjuk
angka nol dan memancarkan suara yang terus menerus.
5. MAX/MIN
6. Response Time
Waktu respon adalah jumlah detik multimeter digital yang diperlukan rangkaian
elektronis untuk menentukan keakuratan kerja.
C. Voltmeter
Adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur tegangan listrik. Dengan d
Kontruksi voltmeter dasar atau sederhana dari voltmeter DC adalah jenis PMMC.
Voltmeter digunakan untuk mengukur beda potensial antara 2 titik pada rangkaian.
Untuk membatasi arus yang melalui kumparan PMMC agar tidak melampaui harga I
maksimumnya, maka dipasang tahanan yang seri dengan kumparan dan disebut
tahanan multiplier.
Cara Pengukuran
Ohm-meter adalah alat untuk mengukur hambatan listrik, yaitu daya untuk menahan
mengalirnya arus listrik dalam suatu konduktor. Besarnya satuan hambatan yang
diukur oleh alat ini dinyatakan dalam ohm. Alat ohm-meter ini menggunakan
galvanometer untuk mengukur besarnya arus listrik yang lewat pada suatu
hambatan listrik (R), yang kemudian dikalibrasikan ke satuan ohm.
1. Untuk membaca nilai Tahanan yang terukur pada alat ukur Ohmmeter sangatlah
mudah.
2. Anda hanya perlu memperhatikan berapa nilai yang di tunjukkan oleh Jarum
Penunjuk dan kemudian mengalikan dengan nilai perkalian Skala yang di pilih
dengan sakelar pemilih.
3. Misalkan Jarum menunjukkan angka 20 sementara skala pengali yang anda pilih
sebelumnya dengan sakelar pemilih adalah x100, maka nilai tahanan tersebut
adalah 2000 ohm atau setara dengan 2 Kohm.
Ohm meter
E. MULTIMETER
Multimeter adalah alat pengukuran listrik yang sering dikenal sebagai VOM (Volt-
Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter),
maupun arus (ampere meter). Ada dua kategori multimeter yauitu multimeter digital
atau DMM (digital multi meter) dimana multimeter ini merupakan yang baru dan
lebh akurat hasilnya, serta multimeter analog. Masing masing kategori dapat
mengukur listrik AC maupun listrik DC. Sebuah multimeter merupakan perangkat
genggam yang berguna untuk menemukan kesalahan dan pekerjaan lapangan,
maupun perangkat yang dapat mengukur dengan derajat ketepatan yang sangat
tinggi.
Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital multi-
meter)(untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter
analog. Masing-masing kategori dapat mengukur listrik AC, maupun DC.
Multimeter dibagi menjadi 2, yaitu:
A. Multimeter analog
Multimeter analog lebih banyak dipakai untuk kegunaan sehari-hari, seperti para
tukang servis TV atau komputer kebanyakan menggunakan jenis yang analog ini.
Kelebihannya adalah mudah dalam pembacaannya dengan tampilan yang lebih
simple. Sedangkan kekurangannya adalah akurasinya rendah, jadi untuk pengukuran
yang memerlukan ketelitian tinggi sebaiknya menggunakan multimeter digital.
Cara Menggunakan Multimeter Analog
Untuk memulai setiap pengukuran, hendaknya jarum menunjukkan angka nol
apabila kedua penjoloknya dihubungkan. Putarlah penala mekanik apabila jarum
belum tepat pada angka nol (0).
Putarlah sakelar pemilih ke arah besaran yang akan diukur, misalnya ke arah DC
mA apabila akan mengukur arus DC, ke arah AC V untuk mengukur tegangan AC,
dan ke arah DC V untuk mengukur tegangan DC.
Untuk mengukur tahanan (resistor), sakelar pemilih diarahkan ke sekala ohm
dan nolkan dahulu dengan menggabungkan probe positif dan negatif. Apabila
belum menunjukkan angka nol cocokkan dengan memutar ADJ Ohm.
Sambungkan penjolok warna merah ke jolok positif dan penjolok warna hidam ke
jolok negatif.
Untuk pengukuran besaran DC, jangan sampai terbalik kutub positif dan
negatifnya karena bisa menyebabkan alat ukurnya rusak.
2. Tombol pengatur jarum penunjuk pada kedudukan zero (Zero Ohm Adjust
Knob),
berfungsi untuk mengatur jarum penunjuk pada posisi nol. Caranya : saklar
pemilih diputar pada posisi (Ohm), test lead + (merah dihubungkan ke test lead –
(hitam), kemudian tombol pengatur kedudukan 0 diputar ke kiri atau ke kanan
sehingga menunjuk pada kedudukan 0 .
3. Saklar pemilih (Range Selector Switch),
berfungsi untuk memilih posisi pengukuran dan batas ukurannya. Multimeter
biasanya terdiri dari empat posisi pengukuran, yaitu :
Posisi (Ohm) berarti multimeter
berfungsi sebagai ohmmeter, yang terdiri dari tiga batas ukur : x 1; x 10; dan
K
Posisi ACV (Volt AC) berarti multimeter
berfungsi sebagai voltmeter AC yang terdiri dari lima batas ukur : 10; 50; 250;
500; dan 1000.
Posisi DCV (Volt DC) berarti multimeter
berfungsi sebagai voltmeter DC yang terdiri dari lima batas ukur : 10; 50; 250;
500; dan 1000.
Posisi DCmA (miliampere DC) berarti multimeter
berfungsi sebagai mili amperemeter DC yang terdiri dari tiga batas ukur :
0,25; 25; dan 500.
Tetapi ke empat batas ukur di atas untuk tipe multimeter yang satu dengan yang lain
batas ukurannya belum tentu sama.
4. Lubang kutub + (V A Terminal),
berfungsi sebagai tempat masuknya test lead kutub + yang berwarna merah.
5. Lubang kutub – (Common Terminal),
Berfungsi sebagai tempat masuknya test lead kutub – yang berwarna hitam.
6. Saklar pemilih polaritas (Polarity Selector Switch),
berfungsi untuk memilih polaritas DC atau AC.
7. Kotak meter (Meter Cover),
berfungsi sebagai tempat komponen-komponen multimeter.
8. Jarum penunjuk meter (Knife –edge Pointer),
Berfungsi sebagai penunjuk besaran yang diukur.
9.Skala (Scale),
berfungsi sebagai skala pembacaan meter.
B. Multimeter Digital
Multimeter digital memiliki akurasi yang tinggi, dan kegunaan yang lebih banyak jika
dibandingkan dengan multimeter analog. Yaitu memiliki tambahan-tambahan satuan
yang lebih teliti, dan juga opsi pengukuran yang lebih banyak, tidak terbatas pada
ampere, volt, dan ohm saja. Multimeter digital biasanya dipakai pada penelitian atau
kerja-kerja mengukur yang memerlukan kecermatan tinggi, tetapi sekarang ini banyak
juga bengkel-bengkel komputer dan service center yang memakai multimeter digital.
Kekurangannya adalah susah untuk memonitor tegangan yang tidak stabil. Jadi bila
melakukan pengukuran tegangan yang bergerak naik-turun, sebaiknya menggunakan
multimeter analog.
2. Mengukur tegangan AC
a. Atur Selektor pada posisi ACV.
b. Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan yang akan di cek, jika
tegangan yang di cek sekitar 12Volt maka atur posisi skala di batas ukur 50V.
c. untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya maka atur batas ukur pada
posisi tertinggi supaya multimeter tidak rusak.
d. Hubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik tegangan yang akan dicek.
Pemasangan probe multimeter boleh terbalik.
e. Baca hasil ukur pada multimeter.
Oscilloscope terdiri dari tabung vacuum dengan sebuah cathode (electrode negative
) pada satu sisi yang menghasilkan pancaran electron dan sebuah anode ( electrode
positive ) untuk mempercepat gerakannya sehingga jatuh tertuju pada layar tabung.
Susunan ini disebut dengan electron gun.
G. MEGGER
Megger dipergunakan untuk mengukur tahanan isolasi dari alat-alat listrik maupun
instalasi-instalasi.
Megger ini banyak digunakan petugas dalam mengukur tahanan isolasi antara lain
untuk:
H. WATTMETER
Wattmeter adalah alat ukur untuk daya listrik. Sebetulnya wattmeter adalah
gabungan dari alat ukur listrik dengan alat ukur tegangan listrik, namun dirancang
sedemikian rupa sehingga penunjukkannya menunjukkan nilai daya listrik yang
terpakai
pertama-tama telitilah kedudukan jarum penunjuknya; jika kedudukannya sudah tepat pada angka 0
berarti wattmeter sudah siap untuk digunakan. Apabila kedudukan jarum penunjuk belum tepat
pada angka 0, maka harus diatur dengan memutar sekrup pengatur kedudukan jarum.
Cara Menggunakan Wattmeter
Diagram hubungan wattmeter dapat diperlihatkan seperti pada gambar di bawah.
Dari gambar diagram hubungan wattmeter diatas terlihat bahwa terminal tegangan yaitu terminal
240 V dan terminal ± dihubungkan secara paralel, sedangkan terminal arus A dan terminal ±
dihubungkan secara seri. Gambar a terlihat bahwa terminal-terminal hubungan disambung antara
terminal atas dan terminal bawah, ini disebut hubungan seri. Sedangkan pada gambar b terminal
samping kanan disambung dengan terminal samping kiri, ini disebut hubungan paralel.
Hasil pengukuran wattmeter didapatkan dengan mengalikan angka penunjukkan jarum penunjuk
dengan faktor pengali sesuai dengan batas ukur dan jenis hubungannya seperti terlihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel 2. Diagram Hubungan Wattmeter
MultIple
Volt
60 V 120 V 240 V
Ampere
Paralel 1A o.5 1 2
Dalam hubungan seri, batas ukur arus listriknya 0.5 ampere, jika digunakan batas ukur
tegangan berturut-turut 60 V; 120 V; 240 V, maka hasil pengukuran dayanya adalah angka
penunjukkan jarum dikalikan dengan 0.25; 0.5; 1.
Dalam hubungan paralel, batas ukur arus listriknya 1 ampere, jika digunakan batas ukur
tegangan berturut-turut 60 V; 120 V; 240 V, maka hasil pengukuran dayanya adalah angka
penunjukkan jarum dikalikan dengan 0.5; 1; 2.
Dalam hubungan seri, batas ukur dayanya sebesar 120 X 1 (Watt) = 120 Watt.
Dalam hubungan paralel, batas ukur dayanya sebesar 120 X 2 (Watt) = 240 Watt.
I. GENERATOR FUNGSI
Generator fungsi adalah alat ukur yang digunakan sebagai sumber pemicu yang
diperlukan, merupakan bagian dari peralatan (software) uji coba elektronik yang
digunakan untuk menciptakan gelombang listrik. Gelombang ini bisa berulang-ulang
atau satu kali.