Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Melalui percobaan, Hans Christian Oersted berhasil mengungkap hubungan
antara listrik dan magnet. Ia berhasil membuktikan bahwa penghantar yang berarus
listrik dapat menghasilkan medan magnetik. Kumparan kawat berinti besi yang
dialiri listrik dapat menarik besi dan baja. Hal ini menunjukkan bahwa kumparan
kawat berarus listrik dapat menghasilkan medan magnet. Medan magnet juga dapat
ditimbulkan oleh kawat penghantar lurus yang dialiri listrik. Berdasarkan hasil
percobaan tersebut terbukti bahwa arus listrik yang mengaliri dalam kawat
penghantar ini menghasilkan medan magnetik, atau disekitar kawat berarus listrik
terdapat medan magnetik.
Pada saat arus listrik yang mengalir dalam penghantar diperbesar, ternyata
kutub utara jarum kompas menyimpang lebih jauh. Hal ini berarti semakin besar arus
listrik yang digunakan semakin besar medan magnetik yang dihasilkan. Ternyata
penghantar berarus listrik yang ditempatkan dalam medan magnet  juga mengalami
gaya magnet. Hal ini ditemukan pertama kali oleh Hendrik Antoon Lorentz. Gaya
Lorentz terjadi apabila kawat penghantar berarus listrik berada di dalam medan
magnetik. Besar gaya Lorentz bergantung pada besar medan magnetik, panjang
penghantar, dan besar arus listrik yang mengalir dalam kawat penghantar.
Dalam kehidupan sehari-hari penerapan gaya lorentz dapat memudahkan
pekerjaan manusia. Ciri khas dari motor listrik adalah adanya kumparan yang dilalui
arus listrik dan timbulnya medan magnet yang menyebabkan kumparan berputar
sehingga terjadilah sumber tegangan yang mengalirkan arus listrik, sehingga dapat
dimanfaatkan untuk menghidupkan kipas angin, bola lampu dan blender yang
difungsikan.

1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan gaya Lorentz ?
1.2.2 Bagaimana cara menentukan arah gaya Lorentz?
1.2.3 Bagaimana gaya Lorentz pada muatan yang bergerak?
1.2.4 Bagaimana gaya Lorentz pada kawat lurus berarus ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui gaya Lorentz.
1.3.2 Untuk mengetahui cara menentukan arah gaya Lorentz
1.3.3 Untuk mengetahui gaya Lorentz pada muatan yang bergerak.
1.3.4 Untuk mengetahui gaya Lorentz pada kawat lurus berarus.

1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Pembaca :
Agar pembaca dapat memahami gaya Lorentz, dapat
menentukan arah gaya Lorentz, memahami gaya Lorentz pada kawat
lurus berarus dan memahami gaya Lorentz pada muatan yang bergerak.
Agar dapat menerapkan dan bermanfaat pada kehidupan sehari-hari.
1.4.2 Bagi Penulis:
Agar penulis dapat memberikan informasi dan memahami
mengenai gaya Lorentz, dapat menentukan arah gaya Lorentz,
memahami gaya Lorentz pada kawat lurus berarus dan memahami gaya
Lorentz pada muatan yang bergerak. Agar dapat menerapkan dan
bermanfaat pada kehidupan sehari-hari.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Gaya Lorentz


Magnet tidak hanya melakukan gaya pada magnet lain, tetapi juga dapat
melakukan gaya pada arus listrik. Jika kawat yang dialiri arus listrik ditempatkan
dalam medan magnet , maka kawat tersebut mendapat gaya dari magnet. Besar dan
arah gaya yang dialami kawat yang dialiri arus listrik dalam medan magnet diberikan
oleh hokum Lorentz.
Gaya Lorenzt adalah gaya (dalam bidang fisika) yang ditimbulkan oleh
muatan listrik yang bergerak atau oleh arus listrik yang berada dalam suatu medan
magnet, maka kawat tersebut mendapat gaya dari magnet.
Telah kita bahas bahwa apabila kawat dialiri arus listrik maka akan menimbulkan
medan magnet disekitarnya Bila penghantar berarus di letakkan di dalam medan
magnet , maka pada penghantar akan timbul gaya. Gaya ini disebut dengan gaya
lorentz. Jadi gaya lorentz adalah gaya yang dialami muatan berarus listrik di dalam
medan magnet. Sehingga dapat disimpulkan bahwa gaya Lorentz dapat timbul
dengan syarat sebagai berikut :
a. Dialiri arus listrik
b. Penghantar berada di dalam medan magnet

2.2 Cara Menentukan Arah Gaya Lorentz


Arah gaya Lorentz dapat ditentukan dengan menggunakan aturan skrup putar
kanan. Cara menentukannya dalah sebagai berikut:
1. Menempatkan vektor panjang kawat dan vector medan magnet sehingga titik
pangkalnya berimpit.
2. Putar sekrup putar kanan dari arah vector panjang kawat kearah vektor medan
magnet.
3. Arah maju sekrup sama dengan arah gaya Lorentz pada kawat.

3
B
I

Gambar 1. Menentukan arah gaya Lorentz

Gaya Lorentz merupakan suatu vektor, arahnya ditentukan dengan


menggunakan aturan tangan kanan. Hubungan antara FL , I dan B dapat lebih mudah
dipelajari yaitu dengan mengangan-angankan jika ibu jari, jari telunjuk dan jari
tangah kita bentangkan saling tegak lurus, maka :
 Ibu jari          : menunjukan arah arus listrik ( I )
 Jari telunjuk  : menunjukkanarah medan magnet ( B )
 Jari tengah    : menunjukkan arah gaya Lorentz ( FL ) Arah gaya  Lorentz

Gambar 2. Menentukan Arah Gaya Lorentz

4
Arah Gaya Lorentz dapat juga ditentukan dengan tangan kanan yang dibuka dengan
ibu jari menunjukkan arah arus (I) dan keempat jari lain yang dirapatkan
menunjukkan arah medan magnet (B), maka arah keluar dari telapak tangan
menyatakan arah gaya Lorentz. Seperti Gambar 3.

Gambar 3. Menentukan Arah Gaya Lorentz

Gaya Lorentz yang ditimbulkan kawat berarus listrik dalam medan magnet
dapat dimanfaatkan untuk membuat alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi
energi gerak. Alat yang menerapkan gaya Lorentz adalah motor listrik dan alat-alat
ukur listrik. Motor listrik banyak dijumpai pada tape recorder, pompa air listrik, dan
komputer.  Adapun,  contoh  alat  ukur  listrik  yaitu  amperemeter, voltmeter, dan
ohmmeter.
Vektor gaya Lorentz tegak lurus pada I dan B. Arah gaya Lorentz dapat ditentukan
dengan tangan kanan. Bila arah melingkar jari-jari tangan kanan sesuai dengan
putaran dari I ke B, maka arah ibu jari menyatakan arah gaya Lorents.

2.4 Gaya Lorentz Pada Muatan Yang Bergerak


Muatan yang bergerak akan menghasilkan arus listrik. Dengan demikian, muatan
yang bergerak dalam medan magnet juga mengalami gaya Lorentz. Dapat diturunkan
persamaan gaya Lorentz untuk muatan yang bergerak dari persamaan gaya Lorentz
untuk arus pada kawat.

5
Gaya Lorentz pada kawat yang dialiri arus adalah

Arus sama dengan muatan yang mengalir per satuan waktu, atau

I= ....................................................................................................(1)

Dengan:

Δt : selang waktu

q : muatan yang mengalir dalam selang waktu

Dapat dituliskan gaya Lorentz pada kawat berarus listrik adalah sebagai berikut

= ...................................................................................(2)

Tetapi, adalah panjang per satuan waktu. Untuk muatan yang bergerak,

adalah perpindahan muatan dan adalah lama waktu perpindahan. Jadi tidak

lain daripada kecepatan muatan, atau

6
= v................................................................................................(3)

Dengan mensubstitusi persamaan (5) ke dalam persamaan (4) maka diperoleh gaya
Lorentz pada muatan yang bergerak sebagai berikut:

= q v B sin θ.............................................................................(4)
Keterangan:
F adalah gaya (dalam satuan/unit newton)
B adalah medan magnet (dalam unit tesla)
q adalah muatan listrik (dalam satuan coulomb)
v adalah arah kecepatan muatan (dalam unit meter per detik)
× adalah perkalian silang dari operasi vektor.

2.3 Gaya Lorentz Pada Kawat Lurus Berarus


Peninjauan secara matematik besar dan arah gaya Lorentz dapat dirumuskan
sebagai berikut :

.................................................................................... (5)

Dengan adalah gaya yang dialami kawat berarus listrik, I adalah besar arus listrik,

dan adalah vector panjang kawat yang dikenai medan magnet (m). besar vector

7
sama dengan bagian panjang kawat yang dikenai medan magnet saja sedangkan

arahnya sama dengan arah arus dalam kawat. adalah vector medan magnet (T).

U S

F + -

Gambar 4. Medan magnet melakukan gaya yang mengarah ke bawah pada


kawat yang dialiri arus listrik.

F I

U S

Gambar 5. Medan magnet melakukan gaya yang mengarah ke atas pada


kawat yang dialiri arus listrik.

Kawat berarus pada Gambar 4 dan Gambar 5 akan mendapatkan gaya F yang
besarnya bergantung pada kuat medan magnet di sekitarnya. Gaya Lorentz juga
bergantung pada besar arus listrik yang mengalir pada kawat dan arah arus terhadap
magnet. Apabila kuat arus listrik yang mengalir pada kawat adalah l, panjang kawat

8
adalah L, medan magnet di sekeliling kawat berarus B, dan sudut antara arah arus
dan medan magnet adalah θ.

Gaya Lorentz yang mempengaruhi kawat tiap satuan panjang dapat dihitung dengan
rumus :

FL  = I ℓ B Sin θ .................................................................... (6)

Keterangan:
 FL = gaya Lorentz dalam newton ( N )
 I   = kuat arus listrik dalam ampere ( A )
 ℓ   = panjang kawat dalam meter ( m )
 B  = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T )

 θ  = sudut antara vector dan vector .

Dari rumus di atas ternyata jika besar sudut θ adalah :


 θ =900 , arah arus listrik dan medan magnet ( I dan B ) saling tegak lurus
maka FL mencapai maksimum
 θ = 00 , arah arus listrik dan medan magnet  ( I dan B ) saling sejajar maka FL
= 0 atau kawat tidak dipengaruhi gaya Lorentz
Jika kawat dialiri arus satu ampere dan panjang kawat yang dikenai medan
magnet adalah satu meter, maka besarnya medan magnet sama dengan satu telsa jika
gaya yang bekerja pada kawat adalah satu Newton.

Spectrometer massa
Spektrometer massa adalah alat yang dapat menentukan massa atom dengan
teliti. Alat ini memanfaatkan prinsip gaya Lorentz. Atom yang akan diukur massanya
mula-mula diionisasi sehingga bermuatan positif. Ion tersebut ditembakkan dalam
medan magnet yang diketahui besarnya. Jika laju ion dapat ditentukan maka massa
atom dapat dihitung berdasarkan pengukuran jari-jari lintasannya.

9
a. Selektor kecepatan
Agar massa atom dapat dihitung maka laju ion harus diketahui terlebih
dahulu. Cara yang mudah menentukan laju ion adalah menggunakan selektron
kecepatan. Selektron kecepatan memanfaatkan gaya listrik dan gaya magnet. Medan
magnet dan medan listrikdibangkitkan dalam satu ruang dalam arah yang saling
tegak lurus.
Partikel bermuatan ditembakkan masuk ke dalam ruangan yang mengandung
dua medan tersebut. Baik medan listrik maupun medan magnet masing-masing
melakukan gaya pada partikel.
Gaya yang dilakukan medan listrik = q E
Gaya yang dilakukan medan magnet = q v B
Besar medan listrik dan medan magnet diatur sedemikian rupa sehingga
kedua gaya tersebut persis sama besar dan berlawanan arah. Dalam keadaan
demikian, partikel tidak mengalami pembelokkan.

Gambar 7. Dalam selector kecepatan, medan listrik dan medan magnet menarik
partikel dalam arah berlawana. Hanya partikel yang ditarik dalam arah berlawanan
dengan gaya yang sama besar yang bergerak dalam garis lurus.

Jadi, agar lintasan partikel lurus maka harus terpenuhi.


qE=qvB
atau

10
v=

jadi, hanya partikel dengan laju v = yang memiliki lintasan yang lurus. Partikel

dengan laju lebih besar atau lebih kecil dari v = mengalami pembelokkan. Jika di

depan dan di belakang selektron kecepatan dipasang dua lubang dalam posisi lurus,

dan partikel masuk di celah pertama maka hanya partikel dengan laju v = yang

dapat lolos pada celah kedua. Partikel dengan laju lebih besar atau lebih kecil tertahan
oleh dinding dan tidak didapatkan di sebelah luar celah kedua. Dengan demikian, kita
mendapatkan ion dengan kecepatan yang sudah tertentu yang keluar dari celah kedua.

b. Spectrometer massa lengkap


Spektrometer massa yang lengkap mengandung selektron kecepatan (yang
mengandung medan listrik dan medan magnet yang berarah tegak lurus)dan ruang
pembelokan yang mengandung medan magnet saja. Selektron kecepatan memilih
partikel dengan laju tertentu saja yang memasuki ruang pembelokan. Di ruang
pembelokan, jari-jari lintasan partikel diukur sehingga berdasarkan informasi laju
yang dihasilkan oleh selektron kecepatan dan dengan mengukur jari-jari lintasan,
maka massa atom dapat ditentukan dengan mudah.

11
Gambar 7. Spectrometer Massa Lengkap

Pada atom yang yaitu energi kinetik sama dengan energy potensial, seperti
persamaan berikut:
Ek = Ep

v=

dengan E : kuat medan listrik pada selektron kecepatan dan B: kuat medan magnet
pada selektron kecepatan.
Atom membelok dalam ruang pembelokan sehingga massanya memenuhi:

12
m=

Dengan B2 : kuat medan magnet pada ruang pembelokan


E: kuat medan magnet pada selektron kecepatan
q : muatan atom

Gambar 8. Spektrometer Massa

Contoh Soal

13
1. Kawat yang panjangnya 10 m ditempatkan dalam medan magnet yang kuat
medannya 0,01 T. besar arus listrik adalah 100 mA. bagian kawat yang
dikenai medan magnet hanya sepanjang 10 cm, arah arus kawat terhadap
medan magnet membentuk sudut 300. Berapa besar gaya yang bekerja pada
kawat?
Pembahasan:
Diketahui:
I = 100 mA = 0,1 A
B = 0,01 T
θ = 300
L = 10 cm = 0,01 m (hanya mengambil panjang bagian kawat yang dikenai
medan magnet)
Tentukan: Berapa besar gaya yang bekerja pada kawat?
Penyelesaian
F = I L B sin θ
= 0,1 . 0,01 . 0.01 . sin 300
= 0,01 . 0,01 . 0.01 . 0,5
= 0,0000005
= 5 . 10-6 N

2. Sebuah positron yang bermuatan 1,6 x 10−19 C bergerak dengan kecepatan 5 x


105 m/s melalui medan magnet sebesar 0,8 T . seperti gamabar berikut:

Tentukan :
a) besar gaya magnetik saat positron berada dalam medan magnet
b) arah gaya magnetik yang bekerja pada positron

14
Pembahasan
Diketahui:
q = 1,6 x 10−19 C
v = 5 x 105 m/s
B = 0,8 T
θ = 900
Tentukan :
a) besar gaya magnetik saat positron berada dalam medan magnet
b) arah gaya magnetik yang bekerja pada positron
Penyelesaian:
a) F = q (v x B)
= q . v . B . sin θ
= 1,6 x 10−19 C . 5 x 105 m/s . 0,8 T sin 900
= 1,6 x 10−19 C . 5 x 105 m/s . 0,8 T . 1
= 6,4 x 10−14 Newton
b) Positron termasuk muatan positif, sehingga arah gaya magnetik diwakili oleh
telapak tangan seperti kaidah tangan kanan. Maka, arah gaya tersebut lurus pada
telapak tangan.

Catatan: Positron adalah antipartikel atau antimateri dari elektron. Positron memiliki
muatan listrik sebesar 1.6 x 10-19.

BAB III

15
PENUTUP
3.1 Simpulan
Gaya Lorenzt adalah gaya (dalam bidang fisika) yang ditimbulkan oleh
muatan listrik yang bergerak atau oleh arus listrik yang berada dalam suatu medan
magnet. Gaya Lorentz merupakan suatu vektor, arahnya ditentukan dengan
menggunakan aturan tangan kanan. Kawat berarus akan mendapatkan gaya F yang
besarnya bergantung pada kuat medan magnet di sekitarnya. Gaya Lorentz juga
bergantung pada besar arus listrik yang mengalir pada kawat dan arah arus terhadap
magnet. Arah medan magnetik yang disebabkan oleh kawat berarus dapat ditentukan
dengan 2 cara yaitu Dengan Menggunakan Jarum Kompas dan Dengan Aturan
Tangan Kanan.

3.2 Saran
Bedasarkan tujuan dari pembuatan makalah ini adalah pembaca maupun
penulis dapat memahami materi yang dibahas dalam makalah ini. Serta dapat
mengaplikasikan pada kehidupan sehari-hari. Pembaca maupun penulis dapat
menyusun makalah lebih baik lagi.

16

Anda mungkin juga menyukai