1
Tujuan pembelajaran :
2
RANGKAIAN ARUS SEARAH
Pengukuran arus dan Rangkaian listrik seri dan Sumber arus searah
tegangan listrik paralel Peralatan listrik arus
Hubungan kuat arus Hukum Kirchoff pada searah
dan tegangan listrik rangkaian arus bercabang Energi dan daya
Hambatan listrik Rangkaian tertutup ( Loop ) listrik pada arus
searah
3
A. Alat Ukur Listrik
1. Basic meter
Basicmeter merupakan alat ukur listrik yang difungsikan
sebagai alat ukur kuat arus listrik atau amperemeter dan
sebagai alat ukur tegangan listrik atau voltmeter.
Disamping basicmeter, alat listrik yang dapat mengukur kuat
arus dan tegangan listrik adalah multimeter.
4
2. Amperemeter Amperemeter yang akan digunakan
untuk mengukur kuat arus listrik
dipasang seri seperti tampak pada
gambar 1. Untuk menaikan batas ukur
perlu ditambahkan hambatan
(hambatan Shunt).
Gambar 1
Rsh
Hambatan Shunt ( Rsh ) dipasang
I sh paralel dengan ampere meter
I
A n I n IA
I IA I IA
Gambar 2
Amperemeter (gambar 2)
menunjukan kuat arus :
2
i x 2 Ampere
5
i 0,8 Ampere 8
3. Voltmeter Voltmeter yang akan digunakan
untuk mengukur tegangan listrik
dipasang paralel seperti tampak
pada gambar 1.
Untuk menaikan batas ukur perlu
Gambar 1 ditambahkan hambatan muka ( Rf )
dipasang seri dengan volt meter
Rf
V V
n V n VV
VV
R f ( n 1) RV
RV
Rf = hambatan muka ( )
Rv = hambatan dalam voltmeter ( )
Rsh = Hambatan shunt ( )
9
RA = Hambatan ampere meter ( )
Soal
Voltmeter mempunyai batas ukur 50 volt dan mempunyai
hambatan dalam 3000 ohm. Jika batas ukur ingin dinaikan
menjadi 1800 volt, tentukan besar hambatan muka yang
harus dipasang pada volt meter?
Diketahui : VV = 50 volt , V = 1800 volt, RV = 3000
Ditanya : hambatan muka Rf = …..?
Jawab :
V R f ( n 1 ) Rv
n
VV
R f ( 36 1 ) 3000
1800 volt
n R f 105000
50 volt
n 36 kali
10
Contoh volt meter
11
Cara membaca alat ukur Voltmeter :
skala yang ditunjuk jarum
Tegangan x Batas Ukur
skala maksimum
10 V
5V
0
Gambar 2
Voltmeter (gambar 2 )
menunjukan tegangan :
3
V x 10 volt
5
12
V 6 volt
B. Hukum Ohm
1. Pengertian arus listrik
Arus listrik adalah aliran muatan
Gambar 1 listrik dari potensial tinggi ke
potensial yang lebih rendah. Arah
arus listrik searah dengan gerak
muatan positip dan berlawanan
dengan gerak muatan negatip
( elektron )
Gambar 2 Pada rangkaian listrik tertutup
( gambar 1) terjadi aliran muatan
listrik, lampu menyala
Pada rangkaian listrik terbuka
(gambar 2) tidak terjadi aliran muatan
listrik, lampu padam.
13
Penghantar listrik
i
Kuat arus listrik adalah banyaknya muatan listrikyang
mengalir tiap satuan waktu dalam suatu penghantar. Besar
kuat arus listrik dapat diketahui dengan persamaan :
I = kuat arus listrik ( ampere )
Q
i Q = Jumlah muatan yang mengalir ( Coulomb )
t T = waktu yang diperlukan ( sekon )
L
A
R = Besar hambatan ( ohm )
L r = hambatan jenis ( ohm meter )
R.
A L = panjang penghantar ( meter )
A = Luas penampang penghantar ( m2 )
18
5. Susunan hambatan ( resistor )
5.1 Susunan hambatan seri
R1 R2 R3
A B C D
A B C D RS = n R
19
5.2 Susunan hambatan Paralel ( RP )
R1 Hambatan pengganti dari
ujung A ke B adalah :
R2
B
A 1 1 1 1
R3
RP R1 R2 R3
1 n R
RP
RP R n
20
5.3 Susunan hambatan campuran seri dan Paralel
Contoh 1 : R1 R2 R1 = 12 ohm
A
C R3 B R2 = 15 ohm
R3 = 30 ohm
Pada rangkaian diatas kerjakan susunan hambatan paralel
( R2 dan R3 ) terlebih dahulu kemudian hasilnya dirangkai
seri dengan R1 .
1 1 1 RAB = R1 + RP
RP 15 30 R =R +R
AB AC CB
1 2 1
RAB = 12 + 10
RP 15 30
1 3 RAB = 22
R P 10
RP 30 21
R1 R2 D R3
Contoh 2 :
C R4 R5 B
A
E
R1 = 23 ohm ,R2 = 15 ohm , R3 = 5 ohmR4 = 10 ohm, R5 = 20 ohm
R1
R2
R1 R3 R5
R1.R5
Ra Rb Rb
A R5 B
R1 R3 R5
Rc
R3 .R5
R3
R4
Rc
D R1 R3 R5
24
C
R1 R1.R3
R2 Ra
R1 R3 R5
Ra Rb
B
A R5 R1.R5
Rc Rb
R4
R1 R3 R5
R3
D R3 .R5
Rc
Bentuk gambar berubah menjadi : R1 R3 R5
C
Rb R2
Ra B Dihitung menggunakan
A
Rc rangkaian seri dan paralel
R4 Rb R2
C
D Ra
Rc R4 B
A
D
25
6. Gaya Gerak Listrik (GGL) dan Tegangan Jepit (V)
Pembacaan volt meter pada keadaan sakelar terbuka
( rangkaian terbuka ) menunjukan GGL batu baterai,
sedangkan pembacaan volt meter pada keadaan
sakelar tertutup (rangkaian tertutup) menunjukan
tegangan jepit.
Sebuah hambatan ( R ) dihubungkan
R dengan sebuah baterai mempunyai GGL
A B
( E ) dan mempunyai hambatan dalam
i ( r ) maka besar kuat arus listrik ( i )
dapat dihitung dengan persamaan :
i( R r )
,r i
Rr i.R i.r
1 , r 1 2 , r2 3 , r 3 4 , r4
s n. n.
s 1 2 3 4 i
R rs
rs r1 r2 r3 r4 rs n.r 28
b. Susunan paralel sumber tegangan
Sebanyak n buah sumber tegangan listrik disusun paralel ,
masing-masing besarnya dan mempunyai hambatan dalam r
R
A B
i 1 1 1 1 1
rP r1 r2 r3 r4
1 , r1
1 n r
2 , r2 rP
rP r n
3 , r3
4 , r4 Besar kuat arus listrik :
1 2 3 4
i
r1 r2 r3 r4 r R rP 29
C. Hukum Kirchoff
1. Hukum I Kirchoff
Jumlah kuat arus yang masuk suatu titik cabang
sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari
suatu titik cabang tersebut.
i3 i masuk ikeluar
Pada gambar samping :
i4
i1 i 1 + i 2 = i3 + i 4 + i5
i5 i2
Jika i1 = 4 A, i2 = 6 A, i3 = 5 A, i4 = 2 A , Tentukan i5 = …?
i 1 + i2 = i3 + i 4 + i 5 4 + 6 = 5 + 2 + i5
i5 = 10 – 7 = 3 ampere
30
2. Hukum II Kirchoff
i.R
Perhatikan rangkaian Berdasarkan hukum II kirchoff
berikut :
1 = 3V i.R
A 2 1 i. R1 R2
i
2 1
R1 = 4 R2 = 8 i
R1 R2
i B 63
i 0,75 A
2 = 6V 4 8 31
Perhatikan rangkaian berikut :
Jika kuat arus yang mengalir dalam rangkaian 0,75 A ,
Tentukan beda potensial antara ujung-ujung A dan B ?
1 = 3V
A Diketahui : i 0,75 A
i Ditanyakan : VAB = …….?
R1 = 4 R2 = 8
Jawab :
i V AB i.R1 2
B
2 = 6V V AB 0,75.4 6
Atau
V AB 3 6 3 volt
VBA i.R2 1
VBA 6 3 Karena VBA = 3 volt maka
Jika W = V × I × t ,
maka daya listrik :
Keterangan:
P : daya listrik (Watt), W : energi listrik (Joule)
V : tegangan listrik (Volt) I : kuat arus listrik (Ampere)
R : hambatan listrik ( ohm atau diberi simbul Ω )
34
35
Pemasangan alat listrik di rumah-rumah dirangkai secara
paralel. Hal ini diharapkan agar tegangan yang melalui alat-
alat tersebut besarnya sama.
Untuk menghitung besar energi listrik yang digunakan pada
suatu rumah, PLN memasang alat yang disebut kWh
(kilowatt hours) meter (meteran listrik).
1 kWh didefinisikan sebagai daya sebesar 1.000 watt yang
digunakan selama 1 jam. Jadi, persamaannya dapat ditulis
sebagai berikut.
Energi yang digunakan (kWh) = daya (kW) × waktu (jam)
Soal :
Pada sebuah rumah terdapat 5 lampu, masing-masing 10 Watt
menyala selama 12 jam per hari, sebuah televisi dengan daya
100 Watt menyala 10 jam per hari . Biaya Rp. 400,- per kWh
dan biaya beban Rp. 10.400,- maka biaya yang harus dibayar
selama satu bulan ( 30 hari ) adalah ....
A. Rp. 7.200,- B. Rp. 12.000,- C. Rp. 19.200,-
D. Rp. 29.600,- E. Rp. 25.000,-
38
39
Sumber arus listrik searah
1. Elemen Primer :
Batu baterai hanya sekali pakai ( tidak dapat diisi ulang )
40
41
2. Elemen sekunder :
Baterai yang dapat diisi ulang dengan charger
42
43
44
45
46
47
Latihan Soal
A.10,0
B. 8,0
C. 6,0
D. 4,0
E. 2,0
48
2. Perhatikan gambar berikut ! Nilai pembacaan arus listrik
seperti yang ditunjukkan gambar di atas adalah ….
A. 10 mA
B. 20 mA
C. 25 mA
D. 40 mA
E. 50 mA
49
3. Sebuah lampu X dihubungkan dengan sumber
tegangan searah seperti pada gambar di samping.
Daya lampu X adalah ….
A . 50 W B. 275 W C. 300 W
D . 425 W E. 490 W
50
4. Rangkaian sederhana dari hambatan (R) ditunjukkan
seperti gambar di samping! Nilai hambatan R adalah ….
A. 1,0 Ω
B. 1,5 Ω
C. 2,0 Ω
D. 2,5 Ω
E. 3,0 Ω
51
5. Perhatikan rangkaian resistor di samping! Nilai kuat arus I
dalam rangkaian adalah ….
A. 1,5 A
B. 2,5 A
C. 3,0 A
D. 4,5 A
E. 5,0 A
52
6. Besar kuat arus yang melalui rangkaian pada
gambar dibawah ini adalah ….
53
7. Perhatikan gambar rangkaian di bawah ini, kuat arus
yang melalui R dan tegangan ujung-ujung R masing-
masing adalah …
i
A B
A. 0,25 A
B. 0,30 A
C. 0,36 A
D. 0,45 A
E. 0,50 A
55