Anda di halaman 1dari 9

Diimbau Tetap Tenang, Pasien Positif Covid-19 Asal Olat Rarang Sudah Lama Berpindah

Tempat Tinggal

Sumbawa.

Pasien positif Covid-19 di Kabupaten Sumbawa, pada Jum'at (17/4) bertambah dua orang.
Salah satunya diketahui Pasien nomor 55, atas nama Tn. IK, laki-laki, usia 51 tahun,
penduduk Dusun Olat Rarang, Desa Labuhan Sumbawa, Kecamatan Labuhan Badas.

Pasien dimaksud memiliki riwayat perjalanan ke Gowa Makassar dan tidak pernah berkontak
dengan pasien Covid-19. Saat ini Tn. IK berada dalam penanganan tim medis di Ruang
Isolasi RSUD HL Manambai Abdulkadir Sumbawa dengan kondisi baik.

Terhadap adanya informasi ini, sempat membuat kepanikan warga di Desa setempat. Untuk
itu, Kepala Dusun Olat Rarang, Jamhur Husain langsung mencari kejelasan di lapangan.

Berdasarkan sejumlah keterangan, diketahui bahwa yang bersangkutan memang masih


menjadi warga di Dusun Olat Rarang. Namun demikian, rumah miliknya telah disewakan dan
ia sudah lama berpindah tempat tinggal.

"Adanya info ini sempat membuat kepanikan warga. Setelah saya mencari informasi ternyata
yang bersangkutan sudah lama berpindah tempat tinggal dan tidak berada di dusun kami,"
ujar JH akrabnya disapa.

Ditegaskan JH yang juga Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Sumbawa ini,
masyarakat Desa labuhan Sumbawa, khususnya Dusun Olat Rarang diharapkan untuk tidak
panik. Karena pihaknya akan terus melakukan pemantauan serta berkoordinasi dengan pihak
terkait dalam pencegahan Covid-19 di wilayahnya.

"Kami harapkan masyarakat Labuhan Badas, khususnya Olat Rarang untuk tetap tenang.
Namun tetap menjaga diri dengan mengikuti seruan pemerintah dalam pencegahan Covid-19
ini," imbuhnya.
[24:26, 4/18/2020] Robby NM: Bupati Husni Pantau Langsung Posko Penanganan Covid-19

NUSRAMEDIA.COM, SUMBAWA

Bupati Sumbawa, HM Husni Djibril B.Sc turun langsung memantau kesiapan pokso Covid-
19 pada Jum’at (17/4) di dua lokasi. Yaitu posko yang berada di Terminal Sumer Payung dan
Dermaga Goa Kompi Kecamatan Labuhan Badas.

Dalam pemantauan ini, Bupati Husni didampingi Sekda Sumbawa, Drs. H. Hasan Basri MM,
Kapolres Sumbawa AKBP Widy Saputra S.IK, Dandim 1607 Sumbawa Letkol Inf. Syamsul
Huda dan Kajari Sumbawa Iwan Setiawan SH. M.Hum.

“Kami tadi melihat kesiapan masyarakat, kesiapan poskonya,” ujarnya kepada wartawan.

Berdasarkan pantaun ungkap Bupati, pelayanan di dua pokso tersebut sudah berjalan bagus.
Begitu juga dengan masyarakat yang datang begitu kooperatif.

“Alhamdulillah berjalan bagus dan Insya Allah masyarakat juga akan taat,” tambahnya.

Selain memantau kesiapan posko Covid-19, pada kesempatan itu Bupati juga membagi-
bagikan masker sekaligus memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya
menggunakan masker dalam pencegahan penyebaran Covid-19.

“Tapi sepanjang yang kita ketahui, saya melihat dan berdialog dengan masyarakat, mereka
sangat patuh dan sangat mengikuti apa yang kita perintahkan. Contohnya terus menggunakan
masker, jaga jarak dengan yang lainnya. Itu yang kita ajarkan. Cuma memang karena tadi
berkumpul ada yang jarak kurang dari satu setengah meter. Tapi saya ingatkan. Dan mereka
menyambut kami degan antusias dan senang. Ternyata mereka paham dan sadar, karena tidak
mau terpapar. Maka pasti semangatnya juga seperti apa yang diperintahkan. Perintah ini kan
bukan hanya di Sumbawa tetapi seluruh Indonesia bahka dunia. Mereka melihat setiap waktu
di televisi,” jelas Bupati.

Diakui Bupati, dalam penanganan dan pencegahan yang dilakukan memang memiliki
kekurangan. Karena hal ini merupakan pekerjaan yang besar. Untuk itu masukan dari
sejumlah pihak sangat diharapkan untuk memperbaiki kelemahan tersebut.

“Memang ada kelemahan tentu, karena ini adalah pekerjaan besar. Oleh sebab itu kami juga
memohon maaf kalau ada kelemahan kekurangan. Justru teguran, sapaan dan kemudian
permohonan himbuan dari masyarakat tentu sangat kita butuhkan,” tukas Bupati.

Gubernur NTB Ikuti Rakor Bahas Realokasi APBD 2020


Mataram - Hari ini, Jum'at, 17 April 2020, Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr. H.
Zulkieflimansyah mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) secara virtual terkait kebijakan
refocusing dan realokasi pada APBD TA 2020 menindaklanjuti SKB Mendagri dan Menkeu
No. 119/2813/SJ dan No. 177/KMK.07/2020.

Rakor tersebut diikuti oleh Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, Menteri Kesehatan,
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 bersama Gubernur dan
Bupati/Walikota Se-Indonesia.

Bertempat di ruang kerjanya, Gubernur NTB turut didampingi Ketua DPRD Provinsi NTB,
Sekretaris Daerah Provinsi, serta beberapa pejabat yang tergabung dalam Gugus Tugas
Penanganan Covid-19 di NTB.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Prof. H. M. Tito Karnavian, Ph.D memaparkan terkait
Rasio Alokasi Anggaran Penanganan Covid-19.

Alokasi Anggaran Penanganan Covid-19 berjumlah 56,57 triliun. Alokasi tersebut terdiri dari
3 pos alokasi yakni, penanganan kesehatan sebanyak 24,10 triliun atau 42,60% dari total
alokasi anggaran, penanganan dampak ekonomi berjumlah 7,13 triliun atau 12,60% dan
penyediaan jaringan pengaman sosial berjumlah 25,34 triliun atau 44,80%.

Pada APBD induk jumlah BTT meningkat setelah mengalami refocusing yakni 842,93%
menjadi 24,74 triliun dari jumlah awal BTT APBD induk 2020 2,94 triliun.

"kita harus lebih serius lagi melakukan refocusing dan realokasi ini, karena kecepatan
penularannya sangat tinggi, terlalu cepat dan kita lihat 34 provinsi semua sudah terdampak,
jadi perlu kita waspadai," harapTito.

Sementara itu Kementerian Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan outlook APBD
2020 berdasarkan Perpres 54/2020 mengalami penurunan dari yang dianggarkan sebelumnya.

"APBD 2020 yang diperkirakan tadinya 1238 triliun yang ditransfer ke daerah serta
pendapatan lainnya, akan mengalami penurunan sebesar 228,5 triliun, ini artinya hanya akan
terealisir sebesar 19.95 Triliun Rupiah," terang Sri Mulyani.
PAD turun 34% terdampak dari pelemahan ekonomi dan pembatasan aktivitas. Transfer ke
daerah turun 94,2% dialihkan untuk penanganan covid-19 secara terpusat.

Belanja pegawai dari dari APBD awal 2020 sebesar 442, 27 triliun menjadi 360, 38 triliun,
Belanja barang atau jasa dari 320,91 ke 154,67 triliun, Belanja modal dari 236,46 ke 122,14
triliun.

"Bila langkah-langkah yang kami sampaikan tadi dilakukan, maka secara total seluruh daerah
sebetulnya akan mendapatkan 94, 39 triliun," ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut Sri Mulyani juga menyampaikan bahwa belanja pegawai, barang
atau jasa, modal perlu upaya penghematan. (*)

17 April : Bertambah 8 Orang Positif Covid-19 di NTB, Dua Diantaranya dari Sumbawa

Prev

Related Posts

Pelukan Haru Ayah Sambut HW, Balita 2 Tahun yang Sembuh dari Corona

PTAMNT Terapkan Prosedur Ketat untuk Keselamatan Karyawan di Progam Isolasi Mandiri

KSB 16 April : 1 PDP Dirujuk ke RSMA, 1 Tambahan PPTG Diisolasi di Rusunawa


Belisung

Korem 162/WB dan INTI NTB Bagi Sembako untuk Lansia di Lombok Tengah

Polda NTB Gelar Pertemuan dengan Faisalag Jamaah Tabligh SA terkait Pencegahan Covid-
19

KabarNTB, Mataram – Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi NTB mengonfrimasi


perihal penambahan 8 orang pasien positif corona di NTb pada Jum’at 17 April 2020. Dua
orang diantara pasien positif tersebut merupakan warga Kabupaten Sumbawa, 1 orang warga
Kota Bima, 3 orang warga Kabupaten Lombik Timur, dan 2 orang warga Kota Mataram.
“Bahwa pada hari ini, Jumat 17 April 2020, telah diperiksa 53 sampel dengan hasil 45 sampel
negatif dan 8 (delapan) sampel baru positif Covid-19,” ungkap Ketua Pelaksana harian Gugus
Tugas NTB, HL Gita Ariadi, Jum’at malam.

Kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19, sebagai berikut : • Pasien nomor 48, an. Tn. A,
laki-laki, usia 32 tahun, penduduk Kelurahan Rabangodu Utara, Kecamatan Raba, Kota
Bima. Pasien memiliki riwayat perjalanan ke Sukabumi Jawa Barat dalam 14 hari sebelum
sakit. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 di Sukabumi. Saat ini dalam keadaan baik dan
sedang menjalani karantina di bawah pengawasan ketat dari atasannya;

Update penanganan Covid-19 per kabupaten/kota di NTB, Jum’at 17 April 2020 (sumber:
Gugus Tugas Provinsi NTB)

• Pasien nomor 49, an. Tn. ATW, laki-laki, usia 36 tahun, penduduk Kelurahan Kekalik,
Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Pasien memiliki riwayat perjalanan ke Sukabumi Jawa
Barat dalam 14 hari sebelum sakit. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 di Sukabumi.
Saat ini dalam keadaan baik dan sedang menjalani karantina di bawah pengawasan ketat dari
atasannya;.

• Pasien nomor 50, an. Ny. BSD, perempuan, usia 32 tahun, penduduk Kecamatan Ampenan,
Kota Mataram. Pasien memiliki riwayat perjalanan ke Sukabumi Jawa Barat dalam 14 hari
sebelum sakit. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 di Sukabumi. Saat ini dalam keadaan
baik dan sedang menjalani karantina di bawah pengawasan ketat dari atasannya;

• Pasien nomor 51, an. Tn. LEP, laki-laki, usia 33 tahun, penduduk Kelurahan Brangbiji,
Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa. Pasien memiliki riwayat perjalanan ke
Sukabumi Jawa Barat dalam 14 hari sebelum sakit. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19
di Sukabumi. Saat ini dalam keadaan baik dan sedang menjalani karantina di bawah
pengawasan ketat dari atasannya;.
• Pasien nomor 52, an. Tn. T, laki-laki, usia 52 tahun, penduduk Desa Jurit Baru, Kecamatan
Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur. Pasien memiliki riwayat perjalanan ke Gowa
Makassar. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang
Isolasi RSUD R. Soedjono Selong dengan kondisi baik;

• Pasien nomor 53, an. Tn. LAM, laki-laki, usia 39 tahun, penduduk Desa Jurit Baru,
Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur. Pasien memiliki riwayat perjalanan ke
Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di
Ruang Isolasi RSUD R. Soedjono Selong dengan kondisi baik;

• Pasien nomor 54, an. Tn. M, laki-laki, usia 38 tahun, penduduk Desa Terara, Kecamatan
Terara, Kabupaten Lombok Timur. Pasien memiliki riwayat perjalanan ke Gowa Makassar.
Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi
RSUD R. Soedjono Selong dengan kondisi baik;

• Pasien nomor 55, an. Tn. IK, laki-laki, usia 51 tahun, penduduk Desa Olat Rarang,
Kecamatan Labuhan Badas, Kabupaten Sumbawa. Pasien memiliki riwayat perjalanan ke
Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di
Ruang Isolasi RSUD H.L. Manambai Abdulkadir Sumbawa dengan kondisi baik.

“Dengan adanya tambahan 8 (delapan) kasus baru terkonfirmasi Positif Covid-19 dan tidak
ada sembuh baru maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari ini
(17/4/2020) sebanyak 55 orang, dengan perincian 11 orang sudah sembuh, 2 (dua) meninggal
dunia, 42 orang masih positif dan dalam keadaan baik,” jelas Gita Ariadi.

Untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan Covid-19, petugas kesehatan, kata
Gita, tetap melakukan Contact Tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan
yang terkonfirmasi positif.
Sementara Populasi berisiko yang sudah diperiksa dengan metode Rapid Diagnostic Test
(RDT), yaitu Tenaga Kesehatan, Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Orang Tanpa Gejala
(OTG), serta Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG) terutama yang pernah melakukan
perjalanan ke Gowa Makassar. Sebanyak 387 tenaga kesehatan telah diperiksa dengan hasil 8
orang (2,1%) reaktif, 815 ODP/OTG diperiksa dengan hasil 52 orang (6,4%) reaktif, dan 970
PPTG perjalanan Gowa Makassar diperiksa dengan hasil 243 orang (25,1%) reaktif, serta
PPTG perjalanan Bogor diperiksa 7 orang dengan hasil 2 orang (28,6%) reaktif.

“Semua orang dengan hasil RDT reaktif dilanjutkan pemeriksaan swab sebagai standar
pemeriksaan laboratorium untuk penegakan diagnosa Covid-19,” demikian Gita Ariadi.(NK)

[16:08, 4/17/2020] +62 852-4281-0198: Lantik Lima Pejabat Tinggi, Sekda NTB Tekankan
Peran Melawan COVID-19

Mataram - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan


Pelantikan/pengambilan sumpah jabatan Pejabat pimpinan tinggi pratama di lingkungan
Pemerintah Provinsi NTB, Jumat, 17 April 2020.

Setidaknya ada lima pejabat pimpinan tinggi pratama yang dilantik. Diantaranya, drh.
Aminurrahman, M.Si, Ahmad Nur Aulia, S.STP, Drs. Fathul Gani, M.Si, Ir. Lalu Hamdi,
M.Si, H. Yusron Hadi, ST, MUM.

Dalam pelantikan tersebut drh. Aminurrahman, M.Si, yang sebelumnya menjabat sebagai
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTB dilantik menjadi Kepala Biro Perekonomian
Provinsi NTB. Ahmad Nur Aulia, S.STP yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Biro
Perekonomian Provinsi NTB dilantik menjadi Kepala Biro Umum Provinsi NTB. Drs. Fathul
Gani, M.Si yang sebelumnya menjabat Kepala Biro Umum Setda NTB dilantik sebagai
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTB.

Ir. Lalu Hamdi, M.Si, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi NTB dilantik sebagai Kepala Biro Organisasi Setda NTB. H. Yusron
Hadi, ST, MUM yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Biro Organisasi Setda NTB
dilantik menjadi Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB.
Mutasi pejabat pimpinan tinggi pratama ini dilakukan sebgaai bentuk penyegaran pada
lingkungan sekretariat daerah.

"Mutasi dan rotasi adalah sebuah kebutuhan organisasi, agak menjadi istimewa karena kita
dalam suasana sedang berjuang mengatasi virus Corona, oleh sebab itu acara ini dilaksanakan
secara terbatas," kata Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Drs. H. Lalu Gita Aryadi, M.Sis.

Sekda NTB menyampaikan beberapa pesan kepada seluruh pejabat yang telah dilantik untuk
melaksanakan tugasnya dengan baik dan profesional sesuai jabatan masing-masing. Khusus
dalam waktu ini, Sekda NTB meminta kepada pejabat-pejabat yang dilantik untuk bekerja
maksimal menghadapi wabah COVID-19.

"Untuk Biro Perekonomian, dengan perjalanan dan pengalaman yang panjang, diharapkan
dapat berkoordinasi secara intens dengan pejabat otoritas keuangan yang aja di daerah kita
baik itu BI, OJK dan yang lainnya agar dapat membantu masyarakat yang terdampak
COVID-19 saat ini," tuturnya.

Kepada Kepala Biro Umum, Sekda NTB berpesan, selain mengawal pimpinan, Biro Umum
juga diminta untuk mempersiapkan fasilitas yang dibutuhkan saat ini dalam menghadapi
musibah ini.

Untuk Kepala Dinas Ketahanan Pangan yang baru dituntut untuk mencermati keadaan yang
sedang berjibaku untuk menyukseskan Jaring Pengaman Sosial (JPS)

"Hendaknya unit produksi dapat dikonsolidasikan sehingga berbagai komoditi produk


unggulan daerah bisa kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya dan memastikan bahwa
ketahanan pangan di daerah kita saat wabah ini dapat terjamin dengan sebaik-baiknya,"
terang Gita.

Ia menekankan bahwah komoditi unggulan daerah menjadi atensi yang besar untuk
dilaksanakan. Tak hanya itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan pun diminta ikut aktif
berkontribusi dalam penanganan COVID-19 dalam kapasitasnya.
Khusus untuk Kepala Biro Organisasi, Lalu Gita menyampaikan pesan khusus Gubernur dan
Wakil Gubernur untuk terus menjalankan roadmap SAKIP menuju A dengan berkonsolidasi
bersama OPD-OPD lainnya. (*)

Anda mungkin juga menyukai