MODUL I
VOLTMETER, AMPEREMETER DAN TAHANAN GESER
A. Tujuan Percobaan
1. Dapat menjelaskan karakteristik Voltmeter & Ampermeter dari simbol
simbol alat ukur tersebut.
2. Dapat menentukan batas ukur yang tepat dari alat ukur bila digunakan dalam
pengukuran.
3. Dapat mengukur dan mengamati
a. Tahanan dalam voltmeter
b. Tahanan dalam ampermeter
c. Penambahan jangkauan pengukuran voltmeter
d. Penambahan jangkauan pengukuran ampermeter
4. Dapat menggunakan alat ukur volmeter dan ampermeter dengan benar.
5. Dapat mengetahui fungsi dari tahanan geser
6. Dapat menjelaskan pengaruh tahanan geser terhadap arus dan tegangan pada
rangkaian.
B. Komponen dan Peralatan
1 buah resistor 100 ohm
1 buah resistor 220 ohm
1 buah resistor 3,3k ohm
1 buah resistor 10k ohm
2 buah voltmeter DC
2 buah miliampermeter DC
1 buah DC power supplay
2 buah multimeter
Praktikum Pengukuran Besaran Listrik 2013 | 1
Kabel secukupnya
Voltmeter ( model 2011, 2013, 2051 )
Ampermeter ( model 2011, 2013 )
Tahanan Geser 170 ohm
C. Teori Dasar
1. Simbol-simbol dan data-data dari alat ukur
Sebelum menggunakan ampermeter dan voltmeter suatu hal yang perlu
diketahui adalah simbol-simbol dan data-data dari alat ukur listrik tersebut.
Kesalahan
dalam
mengartikan
suatu
simbol
dari
alat
ukur
dapat
D. Prosedur percobaan
1. Mengamati dan mengerti simbol serta data-data dari alat ukur.
a. Ambilah alat- alat ukur seperti dibawah ini :
b. Amati simbol-simbol dan data-data yang tertera pada alat ukur tersebut.
c. Gambarkan dan artikanlah simbol serta data-data tersebut dan tuliskan
karakteristik alat ukur berdasarkan hasil pengamatan pada tabel berikut.
2. Pembacaan alat ukur
a. Buatlah rangkaian seperti gambar dibawah ini:
A
12 volt
100 ohm
b. Bacalah penunjukan dari Ampermeter tersebut dari arah kiri, kanan, dan
tengah.
c. Catalah hasil pembacaan dari ketiga arah tersebut.
d. Gambarkan ketiga posisi pembacaan tersebut..
3. Pembacaan skala alat ukur
a. Gunakanlah voltmeter yang berbeda skala pengukurannya.
b. Buatlah rangkaian seperti dibawah ini,
12 volt
volvolt
100 ohm
Praktikum Pengukuran Besaran Listrik 2013 | 4
b.
51k ohm
c.
d.
e.
f.
g.
Vi
mA
RL = 220
Vi
Rangkaian 1.a.
RL = 220
Rangkaian 1.b.
VI
100
VII
Vi
V
I
Rangkaian 2.a.
100
3.3k
Rangkaian 2.b.
V
II
Gambar Rangkaian
mAI
3.3k
Vi
mAI
3.3k
Vi
mAII
Rangkaian 3.a
220
100
mAII
Rangkaian 3.b.
JURNAL PRAKTIKUM
MODUL I : VOLTMETER, AMPERMETER DAN TAHANAN GESER
Nama
Nomor BP
Tanggal Praktikum
Asisten
Model
Prinsip
Tingkat
Posisi Alat
Kelas
Jenis
Range
Faktor
Kerja
Ketelitian
Ukur
Isolasi
Input
Skala
Pengali
kp
0.5
Rebah
Dc
0-300, 0-
30,100,3
00,1000
300,750
Voltmeter I
2011
Voltmeter II
2013
bp
0.5
rebah
Ac
1000
0-750,0-
Voltmeter III
2051
Kp
1,0
rebah
Dc
300
0-300, 0-
3,10,30,
Ampermeter I
2011
Kp
0,5
rebah
Dc
100
0-3, 0-1
100,300
0,1 ;
0-20, 0-
0,3 ; 1, 3
2,5,10,20
Ampermeter II
2013
bp
0,5
rebah
Ac
0.5
Arah Pembacaan
Hasil Pengukuran
Gambar
Kiri
0,13
Kanan
0,11
Tengah
0,12
3. Pengaruh Perbedaan Faktor Pengali pada Pengukuran
Faktor Pengali
100
30
10
Hasil Pengukuran
12 v
12 v
Overload
Sensitivitas Alat
1000 / V
10000 / V
Pengukuran
Perhitungan
Kesalahan ( % )
0,65
0,65
23%
7,6%
0,5
0,6
Rangkaian 1.b.
Tegangan (Vb)
Arus (Ib)
5,9 v
27,1 ma
Rangkaian 1.a.
Tegangan (Va)
Arus (Ia)
6v
27,1 ma
Rangkaian 1.b.
Tegangan (Vb)
Arus (Ib)
6,2 v
27,1 ma
Tahanan Dalam
Voltmeter
6.
Tahanan Dalam
Ampermeter
7,4
Rangkaian 2.b
Tegangan VI
Tegangan VII
6,2 v
6v
Rangkaian 3.a
Arus AI
Arus AII
1,9 ma
1,8 ma
Penambahan jangkauan Ampermeter
Rangkaian 3.b
Arus AI
Arus AII
1,9 ma
1,7 ma
5V
Percobaan
I (mA)
RL
Rx
Rx
(percobaan)
126,1
(perhitungan)
0,45 x
kesalahan
11 mA
12 mA 330 ohm
82,6
0,41 x
14 mA
2,6
0,35 x
Asisten
(..)
MODUL II
WATTMETER
A.
Tujuan Percobaan.
1. Mengukur daya pada rangkaian satu fasa.
2. Mengukur daya pada rangkaian tiga fasa.
B.
3 buah
2. Sumber AC 3 fasa
3. Sumber DC 30 Volt
1 buah
4. Beban-beban
5. Multimeter.
1 buah
6. Tang Amper
1 buah
7. kabel-kabel secukupnya
C.
Dasar Teori
1. Pengukuran daya satu fasa
Wattmeter mempunyai satu terminal tegangan dan satu terminal arus
yang ditandai dengan +. Bila terminal arus yang ditandai ini dihubungkan ke
jala-jala masuk sistem satu fasa dan terminal tegangan ke sisi jala-jala dimana
kumparan arus dihubungkan, alat ukur selalu akan membaca naik bila daya
dihubungkan ke beban.
+
sumber
beban
Gambar 2.a
Gambar 2.b.
Hub. bintang
Hub. delta
Untuk sistem tiga fasa tiga kawat dengan beban seimbang dan tak
seimbang dapat digunakan metode dua wattmeter baik untuk hubungan
bintang maupun delta. Hasil yang sebenarnya adalah jumlah pembacaan dari
dua wattmeter tersebut. Jika pada pengukuran tiga fasa dengan metode dua
wattmeter jarum ternyata jarum membaca mundur, maka sambungan arus
harus dipertukarkan.
A
R
W
C
R
B
W
B
D.
Prosedur Percobaan
1. Pengenalan alat ukur
a. Ambilah alat ukur seperti di bawah ini :
3 buah Wattmeter model 2041
b. Amati simbol-simbol dan data-data yang tertera pada alat ukur tersebut.
c. Catat penunjukan simbol-simbol yang tertera pada alat ukur tersebut.
2. Mengukur daya satu fasa
a. Buatlah rangkaian seperti gambar 1, dengan sumber AC dengan beban 25
watt.
b. Ukurlah daya yang terbaca pada wattmeter.
c. Ulangi untuk beban yang berbeda-beda sesuai dengan tabel.
d. Catat penunjukan dari wattmeter.
3. Mengukur daya sistem tiga fasa.
3.1. Beban seimbang.
a) Buat rangkaian seperti gambar 2.a untuk beban seimbang hubungan
bintang.
b) Pada percobaan ini gunakan tegangan input 220 AC.
c) Rangkailah beban tiga fasa hubungan bintang dengan variasi beban
sesuai tabel!
d) Catat penunjukan Wattmeter kemudian jumlahkan, maka hasil
jumlah tersebut adalah daya yang dikonsumsi oleh beban tiga fasa.
e) Ulangi percobaan dengan mengganti beban tiga fasa sesuai dengan
tabel.
f) Ukur arus netral pada rangkaian dengan menggunakan tang amper.
g) Catat semua hasilnya dengan cepat dan matikan sumber segera
setelah semua data dari daya didapat.
JURNAL PRAKTIKUM
MODUL II : WATTMETER
Nama
Nomor BP
Tanggal Praktikum
Asisten
Wattmeter I
Model
2041
Prinsip
Jenis
Tingkat
Posisi
Kelas
Range
Faktor
Kerja
Input
Ketelitian
Alat Ukur
Isolasi
Skala
Pengali
elektro
Ac dc
0,5
rebah
0-120
dinamo
5,25,120,
240
meter
Wattmeter II
Wattmeter III
2041
2041
Ac
Ac
Line 1
Resistansi
100
75
60
25
Daya
96
74
57
14,5
Beban
Line 2
Resistansi
100
75
60
25
Daya
95
72,5
55
25
Beban
Line 3
Resistansi
100
75
60
25
Arus
Daya
96,5
75
52
15
Netral
0,01
0.01
0,01
0,01
Line 1
Line 2
Line 3
Arus
Beban
25
60
60
100
75
100
1
2
3
4
5
6
Resistansi
Daya
24,5
57
57,5
Beban
60
100
75
60
100
100
Resistansi
Daya
55
92,5
70,5
Beban
75
75
100
75
100
75
Resistansi
Daya
72,5
72
94,5
Assisten
(..)
MODUL III
FLUKSMETER DAN GAUSSMETER
A.
Tujuan Praktikum
Praktikum Pengukuran Besaran Listrik 2013 | 17
Netral
0,05
0,03
0,04
1.
2.
3.
Mengukur fluks dan menghitung kuat medan dan rapat fluks suatu
selenoid.
4.
5.
6.
7.
B.
C.
1.
1 Set
2.
1 Set
3.
1 Buah
4.
Jangka Sorong
5.
6.
Gauss/Teslameter
1 Buah
7.
1 Buah
8.
Adaptor
1 Buah
9.
Magnet
1 Buah
10.
Penggaris
1 Buah
1 Buah
Teori Dasar
Fluksmeter
Praktikum Pengukuran Besaran Listrik 2013 | 18
kerja
dari
fluksmeter
berdasarkan
kepada
induksi
elektromagnetik dimana suatu kawat lilitan yang dialiri arus tertentu akan
menghasilkan medan magnet yang dapat menginduksikan tegangan induksi
tertentu terhadap lilitan lain yang terdapat di dekatnya. Hal ini sesuai dengan
persamaan ggl induksi dimana:
e N
d
dt
sehingga
1
N
e dt
NI
B
Weber / m 2 dan H
A/ m
A
0 r
l
Dll
Gauss/Teslameter
Medan magnet mengelilingi magnet permanen atau konduktor elektrik
dapat divisualisasikan sebagai kumpulan dari garis-garis fluks magnet; garis
atau gaya yang terdapat pada material yang yang terkena pengaruh
magnetisasi. Tidak seperti cahaya, yang memancar jauh dari sumbernya tanpa
batas, garis fluks magnet harus kembali ke sumbernya. Jadi semua sumber
magnet memiliki dua kutub.garis-garis fluks magnet berasal dari kutub utara
dan kembali ke kutub selatan seperti pada gambar berikut:
Satu garis dari fluks pada system pengukuran CGS disebut maxwell
(M), namun weber (W) yang terdiri dari 108 garis lebih umum digunakan.
Kerapatan fluks, yang juga disebut dengan induksi magnetic, adalah
jumlah dari garis fluks yang menembus suatu luas bidang yang diketahui.
Umumnya ditandai dengan symbol B dalam scientific document. Dalam
system CGS gauss (G) adalah satu garis fluks yang menembus suatu bidang
dengan luas 1 cm2. Istilah umum yang lebih banyak digunakan adalah tesla
(T), yaitu 10.000 garis per cm2. Jadi
1 tesla = 10.000 gauss
1 gauss = 0.0001 tesla
Kuat medan magnet adalah suatu ukuran dari gaya dihasilkan oleh
suatu arus listrik atau sebuah magnet permanen, suatu kemampuan untuk
menginduksi suatu medan magnet B. kuat medan magnet ditandai dengan
Praktikum Pengukuran Besaran Listrik 2013 | 20
Hall voltage (Vh). Dalam sebuah generator hal ideal ada hubungan linear
antara jumlah garis fluks yang melewati material (massa jenis fluks) dan
tegangan hall.
Tegangan hall adalah sebuah fungsi dari arah yang mana fluks magnet
melewati material, menghasilkan suatu tegangan positif pada satu arah dan
tegangan negative pada arah sebaliknya. Jika jumlah yang sama dari garis
fluks melewati material pada kedua arah, maka hasilnya adalah nol volt.
Sensitivitas ini pada arah fluks memungkinkan untuk mengukur kedua medan
magnet diam (dc) dan alternating (ac).
Tegangan hall juga merupakan fungsi dari sudut yang mana fluks
magnet melewati material. Tegangan Hall terbesar terukur saat garis fluks
tegak lurus melewati material. Dengan kata lain output bergantung pada cosine
dari perbedaan antara 90o dan sudut sebenarnya.
Prinsip Kerja Gaussmeter
Pada pengukuran menggunakan gaussmeter menggunakan magnet
permanen yang menghasilkan medan magnet. Pada saat pengukuran, probe
didekatkan dengan magnet permanen dan nantinya medan magnet yang
dihasilkan magnet permanen akan menembus luas penampang probe dimana
jumlah medan magnet di kalikan dengan luas penampang probe dan itulah
nilai yang akan tampil pada alat gaussmeter.
Berkas elektron dapat mengalami penyimpangan karena adanya medan
magnet. Defleksi gerakan elektron dalam medium padat, misalnya dalam
penghantar, dibuktikan oleh Edwin H. Hall tahun 1879 yaitu dengan
mengalirkan arus pada suatu penghantar sekaligus menempatkannya pada
medan magnet secara tegak lurus. Dengan demikian akan muncul gejala yang
disebut efek hall.
Mengukur Medan Magnet
Praktikum Pengukuran Besaran Listrik 2013 | 22
D.
Gambar Rangkaian:
Selenoid
DC
Search Coil
Suplai DC
Fluks Meter
E.
Prosedur Percobaan
Fluksmeter
1.
3.
d. Nyalakan fluks meter dengan skala pada posisi baterai dan tekan
tombol short, kemudian pindahkan skala kepada nilai skala yang
diinginkan.
e. Atur posisi jarum fluks meter agar tepat pada posisi 0 dengan mengatur
tombol zero position.
f. Tekan kembali tombol short sampai jarum ke posisi nol dan amati
pembacaan jarum fluks meter.
g. Lakukan percobaan selama 60 detik.
h. Ulangi percobaan untuk selenoid dengan jenis inti sama, jumlah lilitan
sama, dan luas penampang selenoid berbeda.
i. Catat hasil yang diperoleh pada tabel yang disediakan
4.
Gaussmeter/Teslameter
1. Mengkalibrasikan Gauss / Teslameter
a. Hubungkan Adaptor dengan Gauss / Teslameter.
b. Atur kanal pada posisi zero.
c. Tekan tombol Auto sampai nilainya menjadi nol.
2. Menentukan Kutub Magnet
a. Hubungkan Adaptor dengan Gauss / Teslameter.
b. Kalibrasikan Gauss / Teslameter dengan menzerokannya.
c. Tentukan kutub magnet dengan cara mendekatkan probe ke
magnet. Jika nilai medan magnet yang diperoleh positif berarti
kutub utara. Jika nilai medan magnet yang diperoleh negatif berarti
kutub selatan.
3. Menentukan Posisi Medan Magnet Terbesar
a. Hubungkan Adaptor dengan Gauss / Teslameter.
b. Kalibrasikan Gauss / Teslameter dengan menzerokannya.
c. Dekatkan probe dan magnet.
d. Cari posisi dimana medan magnet terbesar dan terkecil.
e. Catat hasil yang diperoleh pada tabel yang telah disediakan.
4. Menentukan Medan Magnet Dengan Variasi Jarak
a. Hubungkan Adaptor dengan Gauss / Teslameter.
b. Kalibrasikan Gauss / Teslameter dengan menzerokannya.
c. Tentukan medan magnet dengan cara mendekatkan probe ke
magnet dengan jarak 2 cm terhadap titik medan magnet terbesar
pada percobaan 3.
d. Catat hasil yang diperoleh pada tabel yang telah disediakan.
e. Ulangi percobaan 3 dengan variasi jarak 4, 6 , 8 dan 10 cm.
JURNAL PRAKTIKUM
MODUL III : FLUKSMETER DAN GAUSSMETER
Nama
Nomor BP
Tanggal Praktikum
Asisten
Fluksmeter
1. Mengamati pengaruh jenis inti terhadap fluks magnetic
Diameter
(cm)
0,91
0,88
0,95
Jenis Inti
Udara
Besi Baja
Ferit
B ( Tesla )
H ( A/ m )
Diameter
(cm)
0,99
1,1
0,95
Diamete
r (cm)
0,99
1,1
0,95
Jumlah Lilitan
11
22
20
Ferit
80
Ferit
140
Ferit
Jumlah Lilitan
11
22
H ( A/ m )
0,4
0,4
0,4
H ( A/ m )
20
80
140
Ferit
Ferit
Ferit
1,1
0,4
1,3
A(m2)
H ( A/ m )
1,1
1
Diameter
0,56
0,91
Diamete
r semua
0,95
Diameter
semua
0,88
I ( A)
1
1.5
2
2.5
3
I ( A)
1
1.5
2
2.5
3
H ( A/ m )
H ( A/ m )
Gaussmeter/Teslameter
1. Menentukan Posisi Medan Magnet Terbesar
Medan magnet
kutub utara
Medan magnet
kutub selatan
2
4
6
8
10
MODUL IV
OSCILLOSCOP DAN PICOSCOPE
A. Tujuan Percobaan :
1. Dapat menggunakan dan mengetahui kegunaan dari Osciloskop
2. Mengukur frekuensi dengan metode Lissajous
3. Dapat menggunakan dan mengetahui kegunaan dari picoscope
B. Alat-alat yang diperlukan:
1 buah Osciloskop Dual Trace
2 buah Generator Fungsi
Kabel kabel penghubung
Praktikum Pengukuran Besaran Listrik 2013 | 30
Kontruksi gambar
b.
c.
Kita dapat memberikan sinyal tegangan yang bukan berupa sinus pada
kedua kanal. Gambar yang terbentuk pada layar tergantung pada bentuk
gelombang sinyal yang diberikan.
1
Vy
4
8 0 2
5
6
7
3
1
4 5 6
7 8
fx = 2 :1
Vx
b)
1
2
3
4
5
45
90
c)
Praktikum Pengukuran Besaran Listrik 2013 | 31
6
7
8
2250
3:1
Gambar 1
Pengukuran Frekuensi
Sinyal yang akan diukur dihubungkan pada input Y, sedangkan generator
fungsi dengan frekuensi yang diketahui dihubungkan pada input X.
Sinyal yang
akan diukur
Generator
dengan
frekuensi
diketahui
fy : f x = 1 :
fy : f x = 2 :
Gambar 3
2
1
Cara ini hanya mudah dilakukan untuk perbandingan frekuensi yang mudah
dan bulat, (1 : 2 , 1 : 3, 3 : 4 dan seterusnya ).
Picoscope
PicoScope adalah osiloskop portabel yang dapat disambungkan dengan
laptop atau PC desktop sehingga monitor laptop/PC dijadikan layar osiloskopnya.
Alat ini tidak memerlukan lagi catu daya tegangan karena sudah di suplay dengan
daya dari laptop/PC melalui USB.
PicoScope cocok digunakan untuk para hobyest, mahasiswa, teknisi, dan
orang yang mencari kemudahan dalam penggunaannya, murah dan terjangkau,
serta sesuai dengan osiloskop asli.
Pico ini telah dirancang ergonomis serta cocok dengan genggaman
tangan. Ukuran kecil dari PicoScope membuat mereka ideal untuk penggunaan
portabel, sementara masih termasuk fitur canggih yang biasanya ditemukan di
osiloskop yang lebih besar.
PicoScope 4424 adalah osiloskop resolusi tinggi yang cocok untuk umum,
penggunaan ilmiah dan bidang-layanan. Dengan resolusi 12- atau dengan resolusi
16 bit yang di tingkatkan dan akurasi 1% merupakan pilihan yang sangat baik
untuk kebisingan, getaran dan analisis mekanik.
PicoScop memiliki masukan berkisar dari 50mV sampai dengan 100 V
sesuai dengan model dan tipe dari Picoscop tersebut PicoScope disertakan dengan
perangkat lunak osiloskop PicoScope. PicoScope juga bisa di gunakan dalam
pengujian dan pengukuran yang berada dalam satu aplikasi yang mudah
digunakan. Serta osiloskop ini juga berfungsi penuh dengan fitur-fitur canggih
seperti ketekunan digital, fungsi matematika dan pengukuran otomatis, software
PicoScope memungkinkan Anda untuk menggunakan PicoScope Anda 4224 atau
4424 sebagai spektrum analyzer.
Dengan kedua 2 dan 4-channel versi, bandwidth analog 20 MHz, 80 MS /
s real-time sampling, 12-16 bit resolusi, akurasi 1% dan berbagai masukan yang
luas, PicoScope 4000 lingkup Series USB adalah resolusi tinggi yang kuat
osiloskop yang akan memenuhi kebutuhan
D. Prosedur Percobaan
Osciloskop
1. Pengunaan Osciloskop
Kalibrasi Osciloskop
a. Hubungkan Osciloskop dengan tegangan jala-jala.
b. Saklar power pada posisi ON
Tunggu beberapa saat sampai pada layar akan muncul berkas elektron
c. Aturlah posisi gambar pada layar sehingga terletak di tengah-tengah.
Jika gambar masih bergerak masih bergerak terus maka aturlah posisi
tombol sinkronisasi sampai diperoleh gambar yang diam
d. Hubungkan terminal input A dengan terminal kalibrasi yang ada pada
panel depan Osciloskop.
e. Amati bentuk gelombang dan tinggi amplitudonya. Amplitudo sinyal
kalibrasi harus sesuai dengan yang tertera pada Osciloskop, yaitu
sebesar 1 Vp-p
f. Ukur tegangan serta periodanya untuk beberapa harga volt/divisi dan
time/divisi.
g. Ulangi langkah-langkah di atas untuk input kanal B.
2. Mengukur dan mengamati tegangan searah
a. Atur output power supply sebesar 4 volt
b. Hubungkan input kanal A dengan output power supply
c. Atur saklar Osciloskop pada DC, bacalah dan amati berapa tegangan yang
diukur oleh Osciloskop.
3. Mengukur dan mengamati tegangan bolak-balik
a. Atur generator sinyal pada frequensi 1 kHz gelombang sinusoidal, dengan
besar tegangan 2 volt rms.
b. Kemudian ukur dan amati tegangan ini dengan Osciloskop.
Praktikum Pengukuran Besaran Listrik 2013 | 34
Atur selektor time base osiloscope pada posisi XY, dan saklar pemilih
kanal pada posisi A dan sinkronisasi pada B.
b.
c.
Ulangi langkah b dan c untuk frekuensi yang lain dan catat hasilnya
dalam bentuk gambar gelombang Lissajous.
e.
Picoscope
1. Mengukur Dan Mengamati Tegangan Searah
a. Atur output power supply sebesar 4 volt
b. Hubungkan input kanal A picoscope dengan output power supply
c. Atur saklar pada picoscope pada DC, bacalah dan amati berapa tegangan yang
di ukur oleh picoscope
Praktikum Pengukuran Besaran Listrik 2013 | 35
JURNAL PRAKTIKUM
MODUL IV OSCILOSKOP
Nama
Nomor BP
Tanggal Praktikum
Asisten
Osiloskop
A.
Kalibrasi Osiloskop
Volt / Div
0.5
1
2
5
Time / Div
Kanal A
Amplitudo
Perioda
Vpp
2
2
2
2
1 ms
1 ms
1 ms
1ms
Kanal A
Kanal B
Amplitudo
Vpp
2
2
2
2
Kanal B
Perioda
1
1
1
1
( ms )
Amplitudo
Perioda
Amplitudo
Perioda
1
2
5
10
Vpp
2
2
2
2
1
1
1
1
Vpp
2
2
2
2
1
1
1
1
Tegangan DC
Perioda
Tak hingga
Tegangan AC
Perioda
1 ms
Frekuensi
0
Frekuensi
1000
C. Membandingkan frekuensi
Jenis Gelombang
Sinusoidal
Gigi gergaji
Pulsa ( Kotak )
Frekuensi Osiloskop
1000
1000
1000
Frekuensi Generator A
Frekuensi Generator B
Gambar
Frekuensi
1:1
1:2
2:1
1:3
3:1
2:3
3:2
(fy)
(fx)
Lissajous
Picoscope
1. Mengukur dan Mengamati Tegangan Searah dan Bolak Balik
Tegangan DC
Amplitudo VPP
0
Perioda
Frekuensi
Tak hingga
Tegangan AC
Amplitudo Vpp
2
Perioda
Frekuensi
1 ms
1003
2. Membandingkan Frekuensi
Jenis Gelombang
Frekuensi Picoscope
Frekuensi
Fungsi
Sinusoidal
1003
1000
Gigi Gergaji
1005
1000
Pulsa (Kotak)
1003
1000
Generator
Perbandingan
Frekuensi
Frekuensi
Generator A f(y)
Frekuensi
Generator B f(x)
Gambar
Lissajous
1:1
1:2
2:1
1:3
3:1
2:3
3:2
Asisten
()