Anda di halaman 1dari 9

Nilai :

III. Teori Hambatan listrik suatu benda dapat dinyatakan melalui


hukum ohm yang berbunyi: “Tegangan / beda potensial listrik pada
ujung-ujung suatu rangkaian listrik berbanding lurus dengan kuat
arus listrik yang mengalir pada rangkaian tersebut serta berbanding
terbalik dengan hambatan / tahanan listrik pada komponen yang
terpasang pada rangkaiannya.” Secara matematis dinyatakan:
𝑉
𝑅=
𝐼
Dengan R adalah hambatan listrik (dalam satuan ),V adalah
tegangan listrik (satuan V) dan I adalah kuat arus listrik (satuan A).
Di pasaran kita menjumpai hambatan listrik pada berbagai nilai
resistor (hambatan ). Resistor -resistor tersebut digunakan dalam
perancangan rangkaian elektronika. Nilai resistor bervariasi mulai
dari bawah 1 hingga di atas 107 (10 𝑀). (Buku penuntun
praktikum fisika teknik II).
Hukum Ohm menyatakan “untuk suatu konduktor logam
pada suhu konstan, perbandingan antara perbedaan potensial ∆V
antara dua titik dari konduktor dengan arus listrik I yang melalui
konduktor tersebut adalah konstan” atau “arus yang mengalir padaa
kawat sebanding dengan tegangan dan berbanding terbalik dengan
tegangan pada rangkaian tersebut”.
V=I.R

V= Tegangaan listrik (V)


I = Arus listrik (A)
R = Hambatan (Resistor) pada rangkaian ()

Seperti yang diketahui bahwa hukum ohm bukanlah


merupakam sebuah hukum fundamental dari keelektromagnet
karena hukum tersebut bergantung pada sifat-sifat medium
pengantarnya. Bentuk hukum tersebut sangat sederhana, dan adalah
merupakan hal yang aneh bahwa banyak penghantar yang menuruti
hukum tersebut dengan baik, seperti pernyatakan hukum ohm
diatas “untuk suatu konduktor logam pada suhu konstan”

Material konduktor-konduktor logam yang temperaturnya


tidak banyakberubah atau mengikuti Hukum Ohm disebut Ohmik,
sedangkan material konduktor-konduktor logam yang tidak
mengikuti Hukum Ohm disebutnon-ohmik.Namun terdapat
beberapa faktor-faktor juga yang dapatmempengaruhi hambatan
pada suatu rangkaian, yaitu dirumuskan dengan:

𝜌𝑃
𝑅=

R = Hambatan (Resistansi) pada rangkaian (Ω)


 = Resistivitas (Ω.m)
ℓ = Panjang kawat (m)
= Luas Penampang (m2)

Resistansi atau hambatan kawat penghantar homogen


berbanding lurus dengan panjang ℓ dan konstanta resistivitas
material yang digunakan , sertaberbanding terbailik dengan luas
penampang . Artinya semakin panjang kawat penghantar, maka
semakin besar hambatannya. Dan semakin kecil luas
penampangnya, maka semakin besar juga hambatannya.

Muatan bebas ketika ditunjukkan pada sebuah benda seperti


electron-elektron dalam suatu logam, yang gerakannya merintangi
interaksinya terhadap ion-ion positif sehingga membentuk lattice
Kristal logam. Elektron bebas bergerak dalam suatu medan listrik,
gerakan tersebut seringkali disebarkan oleh medan. Ketika tidak
terdapatmedan listrik eksternal, electron tersebut bergerak kesegala
arah dan tidak ada transportasi muatan netto atau arus listrik. Tetapi
jika digunakan medan listrik eksternal, terjadi aliran gerakan dari
gerakan-gerakan electron sembarang sehingga terjadi arus listrik
(Priyambodo,2008).

Hukum ohm dapat pula diterapkan dalam rangkaian tahanan


seri, yang dimaksud rangkaian tahanan seri adalah tahanan
dihubungkan ujung tahanan yang ada pada rangkaian keujung atau
dalam suatu rantai. Untuk mencari arus yang mengalir pada
rangkaian seri dengan tahanan lebih dari satu, diperlukan jumlah
total nilai tahan tersebut. Hal ini dapat dimengerti karena setiap
tahanan yang ada pada rangkaian seri akan memberikan hambatan
bagi arus untuk mengalir (Rusdianto,1999).

Amperemeter digunakan untuk mengukur besarnya suatu kuat


arus listrik dalam suatu rangkaian tertutup. Voltmeter digunakan

LAPORAN LABORATORIUM FISIKA TEKNIK II


untuk mengukur besar tegangan dalam sebuah rangkaian tertutup.
Amperemeter dalam sebuah rangkaian tertutup terhubung secara
seri berderet dengan elemen listrik yang akan diukur kuat arus
listriknya. Sedangkan pada voltmeter, ujung kutub negativ
dihubungkan keterminal negatif voltmeter (Giancoli,2001).
Hukum ohm dapat diterapkan dalam rangkaian tahana
seri.Yang di maksud dengan rangkaian tahanan seri adalah tahanan
di hubungkan ujung tahanan yang ada pada rangkaian ke ujung atau
dalam suatu rantai. Untuk mencari arus yang mengalir pada
rangkaian seri dengan tahanan lebih dar satu, diperlukan jumalah
total nilai tahanan tahanan tersebut. Hal ini dapat di mengerti karena
setiap tahanan yang ada pada rangkaian seri akan memberikan
hambatan bagi arus untuk mengalir (rusdianto,1999:19).

Resistor merupakan elemen pasif yang paling sederhana.


Kita akan memulai bahasan kita dengan memperhatikan hasil kerja
fisikawan jerman, georg simon ohm, yang pada tahun 1827
mempublikasikan sebuah pamflet yang memaparkan hasil-hasil dari
usahanya mengukur arus dan tegangan serta hubungan matematika
di antara keduanya. Salah satu hasil yang diperoleh adalah
pernyatan tentang relasi fundamental yang saat ini kita sebut
sebagai hukum ohm. Meskipun hal ini telah ditemukan 46 tahun
sebelumnya di inggris oleh henry cavendish. Pamflet yang
dipublikasikan oleh georg simon ohm banyak menerima kritik yang
tak pantas dan menjadi bahan tawaan selama beberapa tahun setelah
di publikasi pertamanya akhirnya karya itu diterima beberapa tahun
setelahnya. V = I.R Dimana konstan proporsionalitas atau
kesebandinagn R disebut resistansi.Satuan untuk resistansi adalah
ohm, dan bisa disingkat dengan huruf besar omega, Ω (durbin,
2005).

Dua atau lebih resistor yang dihubungkan sedemikian rupa


sehingga muatan yang sama harus mengalir melalui keduanya
dikatakan bahwa resistor itu terhubung secara seri. Karena muatan
tidak terkumpul pada satu titik dalam kawat yang dialiri arus
konstan, jika suatu muatan ∆Q mengalirke R1 selama interval waktu
tertentu, sejumlah muatan ∆Q harus mengalir keluar R2 selama
interval yang sama. Kedua resistor haruslah membawa arus I yang
sama. Resistansi ekivalen untuk resistor yang tersusun seri adalah

LAPORAN LABORATORIUM FISIKA TEKNIK II


penjumlahan resistansi awal.
Dua resistor yang dihubungkan sedemikian rupa sehingga
beda potensial yang sama antara keduanya yang dikatakan bahwa
mereka dihubungkan secara paralel. Catat bahwa resistor-resistor
dihubungkan pada kedua ujungnya dengan sebuah kawat. Resitansi
ekivalen dari kombinasi resistor paralel didefinisikan sebagai
resistensi Req tersebut, dimana arus total I menghasilkan tegangan
jatuh V. (durbin, 2005).

Elektron –elektron bebas bergerak dalam suatu medan listrik


yang memperagakan periode yang sama sebagai lettice-nya. Selama
gerakan gerakan mereka, elektron-elektron bebas ini sering sekali
disebarkan oleh medan. Uraian yang sesuai untu gerakan elektron
jenis ini harus menggunakan metode mekanika kuantum.Disini
uraian yang termasuk sederhana sudah mencukupi. Ketika tidak
terdapat medan listrik eksternal, elekton-elektron tersebut bergerak
kesegala arah dantidak ada transportasi muatan netto atau arus
listrik. Tetapi jika digunakan sebuah medan listrik eksternal, terjadi
aliran gerakan dari gerakan-gerakan elektron sembarang sehingga
terjadi arus listrik. Tampaknya alamiah untuk menganggap kekuatan
dari arus tersebut sesuai dengan medan listrik.
Untuk membuktikan hubungan ini, kita meninjau hasil-hasil
percobaan yang telah dilakukan. Salah satu hukum fisika yang
mungkin paling dikenal oleh para mahasiswa adalah hukum ohm,
yang menyatakan bahwa untuk suatu konduktor logam pada suhu
konstan, perbandingan antara perbedaan antara perbedaan potensial
∆V antara dua titik dari konduktor dengan arus listrik I yang melaui
konduktor tersebut adalah konstan. Konstan ini disebut tahanan
listrik R dari konduktor antara dua titik. Jadi hukum ohm bisa
dinyatakan sebagai:

∆V=R atau I=∆V


I R
Dari persamaan kelihatan bahwa R dinyatakan dalam satuan
SI sebagai volt ampere atau m2 kg s-1 C-2 , dan disebut ohm (Ω).
Jadi satu ohm adalah tahanan suatu konduktor yang dilewati arus
satu ampere ketika perbedaan potensialnya dijaga satu volt diujung-
ujung konduktor tersebut (alonso, 1992).

LAPORAN LABORATORIUM FISIKA TEKNIK II


Aliran listrik ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak di
dalam suatu penghantar.Arah arus listrik (I) yang timbul pada
penghantar berlawanan arah dengan arah gerak elektron.Muatan
listrik dalam jumlah tertentu yang menembus suatu penampang dari
suatu penghantar dalam satuan waktu tertentu disebut sebagai kuat
arus listrik.Jadi kuat arus listrik adalah jumlah muatan listrik yang
mengalir dalam kawat penghantar tiap satuan waktu. Jika dalam
waktu t mengalir muatan listrik sebesar Q, maka kuat arus listrik I
adalah:
𝑄
𝐼=
𝑡
I = kuat arus listrik (coulomb⁄sekon=ampere, A)
Q = muatan listrik (coulomb)
t = waktu (sekon)

Beda Potensial atau Tegangan Listrik


Terjadinya arus listrik dari kutub positif ke kutub negatif dan
aliran elektron dari kutub negatif ke kutub positif, disebabkan oleh
adanya beda potensial antara kutub positif dengan kutub negatif,
dimana kutub positif mempunyai potensial yang lebih tinggi
dibandingkan kutub negatif.
Beda potensial antara kutub positif dan kutub negatif dalam keadaan
terbuka disebut gaya gerak listrik dan dalam keadaan tertutup
disebut tegangan jepit.

Hubungan Antara Kuat Arus Listrik dan Tegangan Listrik


Hubungan antara V dan I pertama kali ditemukan oleh
seorang guru Fisika berasal dari Jerman yang bernama George
Simon Ohm. Dan lebih dikenal sebagai hukum Ohm yang berbunyi:
Besar kuat arus listrik dalam suatu penghantar berbanding langsung
dengan beda potensial (V) antara ujung-ujung penghantar asalkan
suhu penghantar tetap.

Hasil bagi antara beda potensial (V) dengan kuat arus (I) dinamakan
hambatan listrik atau resistansi (R) dengan satuan ohm.

𝑉
𝑅=
𝐼 𝑎𝑡𝑎𝑢 V = I. R

LAPORAN LABORATORIUM FISIKA TEKNIK II


LAPORAN LABORATORIUM FISIKA TEKNIK II
LAPORAN LABORATORIUM FISIKA TEKNIK II
LAPORAN LABORATORIUM FISIKA TEKNIK II
LAPORAN LABORATORIUM FISIKA TEKNIK II

Anda mungkin juga menyukai