Anda di halaman 1dari 4

JURNAL PRAKTIKUM OPTIKA MODERN 2017 / 1114-013 (1-4) 1

Interferensi Celah Ganda


Sulistia Ningsih dan Soedarsono
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: sulis361@gmail.com

Abstrak Percobaan ini berjudul Interferensi Celah Ganda bulat dan halus. Sedangkan difraksi Fresnel mempunyai ciri-
dengan tujuan untuk menentukan jara antar dua celah. Alat ciri jarak sumber cahaya ke celah dekat sehingga berkas
yang digunakan adaah laser hijau, mistar, celah, dan layar. cahaya tidak harus atau tidak perlu sejajar dengan celah, dan
Daam percobaan ini dilakukan dengan alat yang disusun sesuai besar serta lebar cela. Difraksi fresnlel berbentuk lingkaran,
gambar kemudian llaser dinyalakan dan letak celah diatur,
lubang berbentuk persegi dan penghalang berbentuk piringan
selanjutnya diukur jarak terang pusat ke terang 1,2,3,4 dan
terang pusat ke gelap 1, 2, 3, dan 4. Setelah itu diakukan serta penghalang berbebtuk tajam (lancip). Cahaya dapat
pengulangan dengan variasi jara antar layar ke cellah sebesar bertindak sebagai gelombang selain karakteristiknya sebgai
100 cm, 110 cm dan 160 cm. Dari percobaan ini didapatkan data partikel sehingg awajar jika kkita berasumsi bahwa cahaya
berupa jarak terang pusat ke terang dan gelap yang kemudian mampu mengalami peristiwa difraksi sebagiamana terjadi
diolah dan dihasilkan kesimpulan berupa lebar celah pada pola dengan air dan bunyi. Difraksi adalah peristiwa pembelokan
terang sebesar 0,014278 cm dan pada pola gelap sebesar gelombang cahaya karena gelombang tersebut melewati suatu
0,017793 cm. celah sempit yang lebarnya tidak melebihi panjang gelombang
cahaya yang melewati celah tersebut[3]. Setiap bagian yang
Kata Kuncicahaya, difraksi, kisi, interferensi,
sangat kecil dari celah itu bersifat sebagai sumber gelombang
I. PENDAHULUAN yang nantinya akan menghasilkan pola gelap terang. Pola
ahaya merupakan gelombang elektromagnetik. Cahaya gelap terang ini dihasilkan akibat interferensi diantara

C mempunyai beberapa sifat yaitu merambat lurus, gelombang-gelombang tersebut yang muncul keluaar dari
dibiaskan, dipantulkan, dibelokkan dan lain-lain. sumber-sumber ini.
Ketika cahaya melewati sebuah rintangan sama seperti
halnya gelombang cahaya akan membelok dan melengkungi
pinggir-pinggir lubang rintangan hingga batas-batas tertentu.
Sebuah cahaya sejajar yang melalui celah sempit yang berada
didepan layar akan membentuk pola gelap terang. Peristiwa
terentuknya pola gelap terang ini disebut difraksi. Secara
makroskopis difraksi merupakan gejala penyebaran arah yang
dialami seberkas gelombang ketika menjalar melalui suatu
celah sempit atau tepi tajam suatu benda. Ketika cahaya
melewati suatu celah maka akan terjadi proses difraksi. Gambar 1. Pola terang gelap (difraksi)
Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang Difraksi terjadi apabila sebagian muka gelombang dibatasi
terdiri dari getaran medan listrik dan getaran medan magnet oleh rintangan atau lubang bukaan (celah sempit). Difraksi
yang saling tegak lurus. Sebagian besar ilmuwan berpikir juga terbagi dalam tiga jenis yaitu difraksi celah tunggal,
bahwa cahaya terdiri dari partikel-partikel yang dinamakan celah ganda dan celah banyak.Difraksi celah tunggal lebar
corpuscles yang dirambatkan oleh sumber cahaya. Sifat-sifat celahnya tidak lebih besar atau lebih lebar mendekati 1.Pola
cahaya yaitu merambat lurus, mampu menembus benda difraksi yang dijelaskan oleh Christian Huygens tentang celah
bening, mengalami pemantulan (refleksi) mengalami tunggal adalah tiap bagian celah berfungsi sebagai sumber
interferensi, polarisasi, refraksi (pembiasan) dan penguaraian gelombang sehingga cahaya dari satu bagian celah dapat
atau dispersi serta cahaya mengalami difraksi (pembelokan)[1]. berinterferensi dengan cahaya dari bagian celah lainnya.
Difraksi artinya pembelokan yang maksudnya adalah Misalnya difraksi tunggal pada gelombang air. Sedangkan
pelenturan atau pembelokan arah suatu gelombang ketika difraksi celah ganda menunjukkan sifat yang tidak terpisahkan
melewati suatu penghalang berupa celah. Sehiingga cahaya dari cahaya sebagai gelombang dan partikel. Sebuah sumber
akan membelok dan melengkungi pinggir-pinggir lubang atau cahaya koheren yang menyinari bidang halangan dengan dua
celah sampai batas tertentu. Untuk memahami pola difraksi celah akan membentuk pola interferensi gelombang berupa
yang terbentuk, penting untuk manganalisa cahaya yang pita cahaya yang terang dan gelap pada bidang pengamatan.
bersifat monokromatis yang melewati celah sempit. Sebagian Berikut merupakan gambar tentang difraksi celah tunggal.
yang sangat kecil dari celah tersebut bersifat atau bertindak
sebagai sumber geombang. Pola terang dan gelap yang
dihasilkan akibat interferensi diantara gelombnag-gelombang
tersebut yang muncul keluar dari sumber ini[2].
Difraksi terbagi menjadi dua macam yaitu difraksi
franhover dan difraksi Fresnel. Ciri-ciri dari difraksi franhover
adalah sumber cahaya jauh dari celah sehingga cahaya yang
masuk pada celah akan sejajar. Celah sempit artinya lebar
celah lebih kecil dibandingkan panjang gelombang cahaya. Gambar 2. Difraksi celah tunggal[3]
Difraksi franhover ada yang menggunakan celah tunggal , Pada tahun 1801, pakar Fisika Inggris yang bernama
celah ganda dan kisi atau celah banyak serta celah berbentuk Thomas Young, memberikan percobaan yang hasilnya
JURNAL PRAKTIKUM OPTIKA MODERN 2017 / 1114-013 (1-4) 2

menyebabkan perubahan pemahaman tentang cahaya.Beliau 1


= (5)
2
mengkaji mata dan suara manusia dan melihat kemiripan- 1+( )

kemiripan antara cahaya dan bunyi.Banyak orang yang sehingga
mengatakan bahwa bunyi berjalan dalam bentuk gelombang
2
dan beliau berpikir bahwa mungkin cahaya juga demikian. = 1 + ( ) (6)[5]

Beliau mengadakan percobaan untuk menyelidiki apa yang
terjadi jika cahaya matahari melewati dua celah yang
berdampingan lalu menimpa layar.

Gambar 3. Percobaan Young


Percobaan ini dilakukan dengan sebuah cahaya yaitu Dengan sin =

cahaya matahari yang disinari melalui suatu lubang jarum 2 + 2
akan dinaggap sebagai sumber cahaya tunggal. Cahaya yang Denggan mengabaikan nilai y2 karena nilainya kecil maka
menyebar dari lubang jarum ini jatuh pada suatu penghalang
sin =
yang tidak tembus cahaya. Pada penghalang ini terdapat dua
lubang jarum s1 dan s2 yang ditempatkan sangat dekat dan Prinsip Huygens menyatakan bahwa setiap titik dari
terletak sama jauh dari sumber. Cahaya yang dieruskan oleh gelombang depan dapat dianggap sebagai sumber sekunder
sumber lubang jarum pada suatu saat akan menembus dua wavelet yang tersebar disegala penjuru dengan kecepatan
lubang jarum pada penghalang yang kedua pada saat yang sama dengan propagasi gelombang. Maksudnya setiap
sama. Jadi cahaya yang berasal dari dua lubang jarum ini permukaan gelombang wave front (permukaan gelombang)
selalu berfasa sama. Dengan cara ini pola interferensi cahaya dapat dianggap memproduksi gelombang-gelombang baru
dari lubang jarum ini tidak akan bergeser, sehingga dapat atau wavelet dengan panjang gelombang yang sama dengan
diamati suatu gambar yang permanen dapat diperoleh jika panjang gelombang sebelumnya. Prinsip ini dapat digunakan
sebagai gantinya layar dipergunakan suatu kamera. Pola untuk menjelaskan terjadinya difraksi cahaya dalam celah
interferensi yang terjadi dapat ditangkap pada film. Beliau kecil. Saat melewati celah kecil wave front akan menimbulkan
menemukan bahwa jika celah-celah tersebut lebar dan wavelet baru yang jumlahnya tak terhingga. Sehingga
berjauhan akan terlihat dua berkas cahaya yang tumpang gelombang tidak mengalir lurus saja, tetapi menyebar dan
tindih. Namun jika celah-celah tersebut sempit dan berdekatan merambat keluar dari celah. Jadi, proses penjalaran cahaya
cahaya itu menghasilkan pita-pita warna yang disebut tepian menurut prinsip Huygens disebabkan oleh partikel cahaya
interferensi, yang dalam bahasa inggris disebut interference yang cenderung menggandakan diri tiap satuan waktu dengan
fringes. Sehingga Thomas Young sampai pada kesimpulannya arah lurus sehingga mencapai jarak tertentu[6].
bahwa pita-pita berwarna itu hanya dapat dihasilkan oleh
gelombang.[4]. II. METODOLOGI
pita cahaya yang terang disebabkan oleh interferensi Pada percobaan ini dibutuhkan alat berupa rel, untuk
konstruktif saat puncak bertemu puncak lain dan membentuk membuat peralatan yang akan digunakan sebagai pembentuk
puncak maksimal sedangkan saat gelap membentuk puncak pola interferensi berada dalam satu garis lurus. Laser He-Ne
minimal. Interferensi konstruktif terjadi ketika : dan laser hijau sebagai sumber cahaya. Celah ganda sebagai
sin = .................................. (1) celah yang akan membentuk pola interferensi. Mistar untuk
1 mengukur jarak-jarak yang dibutuhkan. Dan layar sebagai
= ........................................... (2)

penangkap pola yang akan terbentuk.
Dimana m=1,2,3,, d adalah jarak antar celah, merupakan
Adapun skema alat yang digunakan adalah sebagai berikut.
panjang gelombang cahaya.[3]

Layar Laser

Kisi

Gambar 5. Skema alat percobaan interferensi celah ganda

Gambar 4. Skema peristiwa difraksi Percobaan ini diawali alat-alat yang disiapkan setelah itu
Dengan menggunakan persamaan trigonometri diperoleh peralatan tersebut disusun sesuai gambar 5. Kemudian laser

sin = 2 2 . (3) dinyalakan. Celah diatur agar sinar laser dapat tepat melewati
+ celah dan terbentuk pola gelap terang pada layar. Selanjutnya
Dengan a adalah jarak kisi ke layar dan x adalah jarak pola jarak terang pusat kegelap 1, gelap 2, gelap 3 dan gelap 4
terang pusat ke terang ke-n yang terbentuk. Dengan substitusi diukur serta jarak terang pusat ke terang 1, terang 2, terang 3,
persamaan 2 ke persamaan 1, diperoleh: dan terang 4. Kemudian dilakukan pengulangan dari

= (4) pengaturan celah hingga pengukuran jarak pusat ke gelap dan
2 2
+
JURNAL PRAKTIKUM OPTIKA MODERN 2017 / 1114-013 (1-4) 3

terang dengan layar digeser menjauh dan mendekati celah gelombang dari sinar laser yang digunakan. Dari perhitungan
sebanyak 3 kali variasi. yang dilakukan didapatkan data sebagai berikut.
Berikut ini merupakan langkah-langkah kerja dalam bentuk Tabel 2. Hasil perhitungan lebar celah pada pola vertikal
flowchart: Jarak antar celah d
L Terang Gelap
(cm) Lamda
Sin
(cm) p p (nm)
Orde Orde Terang Gelap
(cm) (cm)
Mulai
100 1 0.7 1 0.9 0,0076 0,008867 53.2 0,009
100 2 1 2 1.2 0,010641 0,011084 53.2 0,011999
Susun alat seperti 100 3 1.2 3 1.5 0,013301 0,012415 53.2 0,014998
gambar 100 4 1.6 4 1.7 0,013302 0,014084 53.2 0,016998
110 1 0.7 1 0.4 0,00836 0,021945 53.2 0,003636
Laser dinyalakan 110 2 0.9 2 1 0,013005 0,014631 53.2 0,009091
110 3 1.2 3 1.3 0,014631 0,015756 53.2 0,011817
Celah diatur 110 4 1.4 4 1.5 0,016721 0,017558 53.2 0,013635
160 1 0.6 1 0.5 0,014187 0,025536 53.2 0,003125
Ukur jarak terang pusat ke 160 2 1 2 1 0,017024 0,02128 53.2 0,00625
Ubah jarak celah
terang 1,2 3, 4 dan gelap 160 3 1.2 3 1.2 0,021281 0,024827 53.2
ke layar 0,0075
1,2,3,dan 4
160 4 1.6 4 1.5 0,021281 0,025537 53.2 0,009
d rata-rata 0,014278 0,017793

Sudahkan semua
tidak
dilakukan variasi Jarak orde terang ke terang pusat
jarak layar ke celah
1.8
1.6 y = 0.29x + 0.4
ya 1.4 R = 0.9836
1.2 y = 0.32x + 0.3
1 L=110
(p)

Selesai R = 0.9846 y = 0.24x + 0.45


0.8 R = 0.9931 L=100
0.6
Gambar 6. Flowchart Percobaan 0.4 L=160

0.2 Linear
0 (L=110)
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 0 1 2 3 4 5
Linear
(L=100)
Linear
Dari percobaan yang telah dilakukan, didapatkan data (m) (L=160)
sebagai berikut.
Tabel 1. Data Percobaan Interferensi Celah Ganda Gambar 7. Grafik jarak terang pusat ke terang
Jarak Terang Gelap
layar ke Jarak terang Jarak terang
celah Orde pusat ke Orde pusat ke
jarak terang ke gelap
(cm) terang (cm) gelap (cm) 2 y = 0.36x + 0.15
100 1 0.7 1 0.9 R = 0.9391
1.5
100 2 1 2 1.2 y = 0.27x + 0.65
(p)

1 R = 0.9918 y = 0.32x + 0.25 L=100


100 3 1.2 3 1.5 R = 0.966
L=110
0.5
100 4 1.6 4 1.7 L=160

110 1 0.7 1 0.4 0 Linear (L=100)


0 1 2 3 4 5
110 2 0.9 2 1 Linear (L=110)
(m) Linear (L=160)
110 3 1.2 3 1.3
110 4 1.4 4 1.5 Gambar 8. Grafik jarak terang pusat ke gelap
160 1 0.6 1 0.5
160 2 1 2 1
160 3 1.2 3 1.2
160 4 1.6 4 1.5

Setelah didapatkan data hasil percobaan diatas, maka


dilakukan perngolahan data dengan melakukan perhitungan
untuk mencari nilai diameter celah dan menghitung panjang
JURNAL PRAKTIKUM OPTIKA MODERN 2017 / 1114-013 (1-4) 4

jarak antar terang maupun gelap akan semakin besar. Dari


sin terhadap orde grafik yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa jarak terang
pusat kegelap sebanding dengan orde begitu pula dengan jarak
0.02
y = 0.0027x + 0.0065 layar kecelah juga mempengaruhi hasil jarak terang pusat ke
R = 0.9918 gelap. Semakin besar jarak layar kecelah maka lebar celahpun
0.015 y = 0.0033x + 0.0014 L=100
semakin besar dan jarak terang pusat kegelap dan terangpun
R = 0.9391 L=110
semakin besar. Hasil regresi pada grafik dapat dilihat nilai
sin

0.01
lebar celah dengan menghitung sin denga menggunakan
L=160

y = 0.002x + 0.0016 rumus pada persamaan (1) yang kemudian akan didapatkan
Linear
0.005
R = 0.966 hasil perbandingan lebar celah dengan persamaan tersebut.
(L=100)
Linear
(L=110)
0 Linear
0 1 2 3 4 5 (L=160)
IV. KESIMPULAN
Gambar 9. Grafik sin terhadap orde Dari percobaan ini didapatkan kesimpulan bahwa lebar
Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik. Cahaya celah pada pola terang sebesar 0,014278 cm dan pada pola
mempunyai beberapa sifat yaitu merambat lurus, dibiaskan, gelap sebesar 0,017793 cm.
dipantulkan, dibelokkan dan lain-lain. Ketika cahaya melewati
sebuah rintangan sama seperti halnya gelombang cahaya akan UCAPAN TERIMA KASIH
membelok dan melengkungi pinggir-pinggir lubang rintangan Terimakasih kepada kelompok praktikum ini karena
hingga batas-batas tertentu. Sebuah cahaya sejajar yang dengan kerjasamanya praktikum ini bisa berjalan dengan
melalui celah sempit yang berada didepan layar akan baik. Tidak lupa juga penulis ucapkan terimakasih kepada Pak
membentuk pola gelap terang. Peristiwa terentuknya pola Soedarsono atas ketersediaannya membantu kelompok
gelap terang ini disebut difraksi. Secara makroskopis difraksi praktikum kami ketika melakukan percobaan ini. Semoga
merupakan gejala penyebaran arah yang dialami seberkas laporan ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya dan
gelombang ketika menjalar melalui suatu celah sempita atau mendapatkan nilai yang bagus agar nilai mata kuliah Optika
tepi tajam suatu benda. Bagaimana pola difraksi itu sendiri Modern penulis bisa bagus juga.
dan apa yang mempenaruhi pola difraksi itu menjadi alaksan
kenapa dilakuknnya percobaan ini. DAFTAR PUSTAKA
Dari percobaan yang dilakukan ini bertujuan untuk
[1] Pujiani, Asih. 2011. Sifat-sifat Cahaya. Avaible :
menentukan jarak antar dua celah. Prinsip yang digunakan (http://www.artikelpendidikan.net/2011/04/Sifat-
adalah interferensi, celah ganda. Interferensi merupakan sifatcahayahtml.)
penggabungan dua atau lebih gelombang. Bia terdapat dua [2] Giancoli, C. Douglas.1998. Physics 5th Edition .Amerika:
buah gelombang bertemu akan terjadi superposisi destruktif Prentice Hall. Inc.
dan konstruktif. Dua buah lampu tidak akan menghasikan [3] Sears, Francis W. 1962. Optic. Japan: Addison Wesley
interferensi cahaya karena fase tida tetap (tidak koheren). Hal Publishing.
ini dikarenakan pada saat cahaya melewati celah pasti yang [4] Burnie, David.1997. Jendela IPTEK seri 2:Cahaya. Jakarta:
dapat diteruskan adalah cahaya yang panjang gelombangnya Erlangga
[5] Sunarno, Hasto. 1985. Gelombang III Seri A. Surabaya: ITS
tidak melebihi lebar dari celah kisi tersebut, apabila lebih
Press.
besar maka panjang gelombang tadi tidak akan dapat [6] Endang S., Ali Yunus, Gatut. 2003. Optika. Surabaya: ITS.
melewati celah tersebut sehingga tidak akan adanya cahaya
yang terdifraksi dan tidak akan terlihat pola gelap dan
terangnya.
Pada saat cahaya melewati celah maka akan terjadi
difraksi dimana difraksi itu sendiri merupakan pembelokan
cahaya akibat celah-celah yang sempit ini. Setelah mengalami
difraksi maka cahaya ini akan berinterferensi. Interferensi
disini merupakan penggabungan dua atau lebih gelombang,
dimana apabila dua atau lebih gelombang tersebut berada
dalam keadaan sefase maka akan saling menguatkan atau
biasa disebut dengan interferensi konstruksif. Dan apabila dua
gelombang atau lebih itu berbeda fase sebesar 180 o maka
gabungan dari gelombang-gelombang tersebut akan saling
melemahkan atau biasa disebut dengan interferensi destruktif.
Apabila gelombang cahaya tersebut mengalami interferensi
konstraktif maka akan menghasilkan pola cahaya yang
terang, sedangkan bila interferensi destrukif maka akan
menghasilkan pola cahaya yang gelap pada layar.
Pada percobaan ini sumber cahaya yang digunakan adalah
laser, hal ini dikarenakan sifat dari laser merupakan cahaya
monokromatik sehingga dia tidak akan mengalami penguraian
cahaya selain itu cahaya laser juga bersifat merambat lurus
dan fokus tidak menyebar dan juga koheren.
Dari data yang didapat dan dilakukan perhitungan dapat
dilihat bahwa semakin jauh jarak layar ke celah maka hasil

Anda mungkin juga menyukai