Kisi Difraksi
Fertilita Enggar Watie Mulyono,Ridlo Fajrittaman
Jurusan Fisika , Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: fertilita_enggar@yahoo.com
AbstrakTelah dilakukan percobaan kisi difraksi yang kanan. Gelombang tersebut berupa gelombang datar, namun
bertujuan untuk mempelajari gejala difraksi mengetahui setelah gelombang melewati celah, gelombang tersebut
konstanta kisi difraksi dan untuk mengetahui pengaruh jarak berubah menjadi gelombang bola, pada arah rambat berbeda
kisi ke layar terhadap pola gelap terang yang telah dihasilkan
pada percobaan. Percobaan ini dilakukan dengan cara
dengan yang sebelumnya. Terjadi pembelokan arah rambat
mengatur jarak antara kisi, layar dan laser kemudian gelombang relative terhadap arah semula. Kejadian tersebut
dinyalakan laser dan diamati pola gelap terang yang muncul disebabkan oleh munculnya muka gelombang sekunder
pada layar, sehingga diperoleh data pola interfrensi yang sebagai sumber gelombang yang baru, oleh karena itu arah
dihasilakan pada kisi 1 sebesar 213410,5 sedangkan pada kisi rambat gelombang saat melewati celah tidaklah selalu searah
kedua pola intefransi yang dihasilkan adalah 105098,8. dengan sebelum melewati celah. [6]
Digunakan variasi jarak sebesar 30cm, 40cm dan 50 cm. Dari
variasi jarak tersebut berpengaruh pada pola gelap terang yang
timbul pada layar. Semakin jauh jarak antara layar pada laser
maka pola gelap terang yang dihasilkan akan semakin banyak.
Sehingga dari percobaan Kisi Difraksi ini dapat diperoleh
sebuah kesimpulan bahwa pada percobaan yang dilakukan
terjadi kisi difraksi yang dibuktikan dengan timbunya pola
gelap terang pada layar. Jarak kisi kelayar dapat
mempengaruhi pola gelap terang yang muncul pada layar.
Terdapat perbedaan nilai yang dihasilkan pada kisi pertama
dan kisi kedua, pola interfrensi yang dihasilakan pada kisi
pertama adalah 213410,5 sedangkan pada kisi kedua pola
interferensi yang dihasilkan adalah 105098,8.
1
JURNAL KISI DIFRAKSI (2015) 1-4
besarnya lebar celah tunggal. Sehingga distribusi intensitas [3]: tersebut kembali ke keadaan awal diikuti dengan beberapa
I( )= 4I0 Sin 2 cos2 ....... foton yang terlepas. Kemudian agar energi yang dibawa
cukup besar maka dibutuhkan sebuah resonantor yang dapat
(1.3) berupa lensa atau cermin. Pada resonantor, foton-foton
Dengan maksimal terjadi =0 tersebut akan saling memantul terhadap dinding resonantor
yaitu = =0, I(0)= 4 I0 sehingga cukup kuat untuk meninggalkan resonantor
Diketahui nilai dari yaitu, tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari laser cukup kuat
digunakan sebagai alat pemotong misalkan laser yang kuat
2d adalah tingkat pelebarannya rendah dan energi fotonnya
sin
tinggi. Pada percobaan kisi difraksi kali ini digunakan laser
(1.4) untuk sumber cahaya. [2]
Sehingga diperoleh
2a II.METODOLOGI PERCOBAAN
= sin .
Peralatan yang digunakan pada percobaan kali ini antara
(1.5) lain dua buah kisi dengan konstanta berbeda, laser, layar, rel
Pada tahun 1801, Thomas Young melakukan percobaan presisi, mistar dan statip.
agar beda fasa kedua sumber cahaya selalu konstan sehingga
pola interferensi yang terbentuk tidak akan bergerak dengan
cepat. Perpaduan dari dua gelombang cahaya yang datang
bersama disuatu tempat disebut dengan interferensi cahaya.
Pada percobaan ini, cahaya monokromatik yang dijatuhkan
pada kedua celah sempit yang berdekatan didifraksi. Cahaya
yang menyebar dari lubang jarum tersebut jatuh pada suatu
penghalang yang tidak tembus cahaya. Pada penghalang
tersebut terdapat dua lubang jarum S1 dan S2 yang
ditempatkan sangat dekat dan terletak sama jauh dari sumber.
Cahaya yang diteruskan tersebut akan menembus dua lubang
jarum pada penghalang yang kedua pada saat yang sama.
Oleh karena itu pola interferensi cahaya dari sepasang lubang Gambar 2.1. Skema Alat Kisi Difraksi
jarum tersebut tidak akan bergeser. [4] Langkah-langkah yang dilakuhkan pada percobaan yang
Setiap titik muka gelombang di celah merupakan sumber bertujuan untuk menera konstanta kisi yakni laser dipasang
cahaya titik dari gelombang bola, sehingga muka gelombang pada rel presisi. Kemudian kisi dipasangkan pada statip dan
neto paa titik-titik diluar celah adalah hasil superposisi ditempatkan pada rel presisi dengan ketinggian yang sama
gelombang bola yang bersumber dari titik muka gelombang dengan laser. Jarak antara kisi dan laser diatur sejauh 30 cm.
di celah seperti itulah pernyataan Christian Huygens (1629- Jarak kisi kelayar sejauh 50 cm. Laser dinyalakan dan
1695). Pada prinsip Huygens: diamati pola gelap terang yang dihasilkan. Lalu kedudukan
Sin i = sin r masing-masing pola terang yang tampak pada layar diukur
dengan menggunakan mistar. Setelah itu dengan langkah
Sehingga dapat dituliskan,
yang sama, kisi pertama diganti dengan kisi kedua.
i = r...(1.6) Sedangkan untuk langkah kerja yang dilakukan untuk
Pada persamaan tersebut menunjukkan bahwa besarnya mengetahui pengaruh jarak kisi ke layar terhadap pola gelap
sudut pantul sama dengan sudut datang atau dikenal dengan terang yang dihasilkan adalah dengan dilakukan langkah-
hukum refleksi.[1] langkah sebelumnya kemudian diubah jarak kisi dengan layar
Laser adalah sebuah perangkat yang mengeluarkan cahaya sebesar 30 cm, 40 cm dan 50 cm, yang sebelumnya sudah
melalui satu proses yang disebut dengan emisi terangsang. ditanyakan kepada asisten. Untuk mencari besarnya
Laser merupakan perangkat yang menggunakan efek konstanta kisi dapat menggunakan persamaaan berikut,
mekanik kuantum, diinduksi atau merangsang emisi untuk
N = 1/d............................................................ (2.1)
menghasilkan sinar cahaya koheren. Cahaya laser merupakan
Agar mudah dipahami, digunakan juga metodologi
gelombang elektromagnetik nampak yang berada di dalam
percobaan dalam bentuk flow chart.
kisaran tertentu. Laser merupakan sumber optik yang
memancarkan foton dalam sinar koheren. Dimana cahaya
laser biasanya monokromatik.
Laser dihasilkan dari proses relaksasi elektron. Pada saat
proses ini maka sejumlah foton akan dilepaskan, berbeda
dengan cahaya senter emisi pada laser terjadi dengan teratur
sedangkan pada lampu senter emisi terjadi secara acak. Pada
laser emisi akan menghasilkan cahaya dengan banyak
panjang gelombang, proses yang terjadi adalah elektron pada
keadaan pada pita valensi mendapat energi kemudian
statusnya naik menujunpita konduksi, kemudian elektron
2
JURNAL KISI DIFRAKSI (2015) 1-4
3
JURNAL KISI DIFRAKSI (2015) 1-4
DAFTAR PUSTAKA
[1] Halliday ,David .2008.Fundamental Of Physics.America.United State
of Amerca.
[2] Resnick, Robert.2009.Fisika Modern edisi ketigaJakarta:Erlangga
[3] Sears, Zemansky.2008. Fisika Universitas. Jakarta:Erlangga
[4] Serway,Rayword A.2004 Physics For Scientist and Enginers.
America.United Satete Of Amerca.
[5] Tippler,Poul A .2001 Fisika Untuk Sains Dan teknik .Jakarta ,Erlangga
[6] Tri, Bambang, dkk.2009.Fisika Dasar untuk Mahasiswa Ilmu
Komputer. Yogyakarta: AndiYogyakarta.