Anda di halaman 1dari 9

KECEPATAN CAHAYA DI UDARA

LAPORAN


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah Eksperimen Fisika 1








Disusun oleh
Saeful Bahri 1202604





JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN
MATEMATIKA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014
A. Tujuan Eksperimen
Menentukan kecepatan cahaya di udara

B. Alat dan Bahan
1. Oscilloscope Dual Trace 1 buah
2. Emmiter 1 buah
3. Receiver 1 buah
4. Cermin pemantul 1 buah
5. Power Supply 1 buah
6. Kabel konektor secukupnya

C. Dasar Teori
Cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang berarti dapat merambat
diruang vakum. Cahaya juga merupakan gelombang transversal yang arah
rambatnya tegak lurus dengan arah getarnya.
Berdasarkan pengukuran yang sudah dibakukan (dijadikan standar), kecepatan
cahaya bernilai 2, 99792458 x 10
8
m/s, (Tipler, 1998). Kecepatan cahaya yang
bernilai demikian sering dibulatkan menjadi 3 x 10
8
m/s.
Nilai tersebut dapat berubah bergantung medium yang dilewati oleh cahaya
tersebut. Hal yang berhubungan dengan medium ialah indeks bias. Indeks bias
adalah Rasio antara kecepatan gelombang cahaya pada ruang hampa dan
kecepatan gelombang cahaya pada suatu medium dengan persamaan:


di mana:
c : kecepatan gelombang cahaya
: kecepatan gelombang cahaya pada medium tertentu
: indeks bias, bernilai n=1 dalam ruang hampa dan n>1 di dalam medium.
Berkas sinar laser yang berasal dari emmitter diarahkan ke cermin
pemantul dengan panjang lintasan

oleh cermin sinar tersebut dipantulkan ke


receiver dengan panjang lintasan

. Sinyal ketika berkas laser dipancarkan


akan dideteksi oleh osiloskop melalui input 1 dan sinyal yang ditangkap oleh
detektor (receiver) akan dideteksi oleh osiloskop melalui input 2. Osiloskop
dapat menentukan perbedaan waktu antara kedua sinyal input tersebut. Dengan
mengetahui jarak lintasan sinar laser atau jarak tempuh

) dan
waktu tempuhnya (t) maka akan dapat ditentukan kecepatan sinar laser
tersebut dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:






D. Prosedur Percobaan
1. Menyusun emitter (laser), receiver (detektor), cermin pemantul, dan
osiloskop seperti gambar di atas dan nyalakan semua perangkat satu per
satu.
2. Mengatur cermin pemantul agar sinar yang berasal dari emitter tepat
berada pada pusat cermin pemantul.
3. Mengatur posisi vertikal pada osiloskop sehingga Ch
1
dan Ch
2
berada pada
sumbu horizontal yang sama.
4. Membaca nilai beda fase (t) antara Ch
1
dan Ch
2
yang tertera pada
osiloskop.
5. Mengulangi percobaan dengan mengubah-ubah jarak antara cermin
pemantul dengan emitter (L
1
) dan jarak antara cermin pemantul dengan
receiver (L
2
).
6. Mencatat data pada tabel pengamatan

E. Data Hasil Percobaan
No L
1
, mm L
2
, mm L, mm , ns
1 535 593 1128 3,8
2 620 655 1275 4,6
3 599 556 1155 4,8
4 772 773 1545 5,4
5 775 778 1553 5,6
6 787 789 1576 5,6
7 925 911 1836 6,4
8 942 954 1896 6,6
9 990 972 1962 6,8
10 1005 1012 2017 7,2
Tanggal dan waktu Pengambilan: 23 September 2014, 13.00 - 14.40 WIB

F. Pengolahan Data
1. Metode statistik
Pada metode statistik digunakan persamaan:







No L
1
, mm L
2
, mm L, mm , ns c, x10
8
m/s
1 535 593 1128 3,8 2.968421053
2 620 655 1275 4,6 2.77173913
3 599 556 1155 4,8 2.40625
4 772 773 1545 5,4 2.861111111
5 775 778 1553 5,6 2.773214286
6 787 789 1576 5,6 2.814285714
7 925 911 1836 6,4 2.86875
8 942 954 1896 6,6 2.872727273
9 990 972 1962 6,8 2.885294118
10 1005 1012 2017 7,2 2.801388889
Jumlah* 28.02318157
Rata-rata* 2.802318157
Simpangan baku* 0.151326949
*Data dihitung dengan bantuan Microsoft Excell 2013
Jadi, menurut metode statitsik, didapatkan nilai kecepatan cahaya
di udara adalah 2.802318157 x 10
8
m/s dengan batas toleransi sebesar
0.151326949 x 10
8
m/s atau dapat juga ditulis (2.802318157
0.151326949) x10
8
m/s.

2. Metode grafik
Dengan bantuan Microsoft Excell 2013, didapatkan grafik sebagai berikut.

Karena grafik di atas adalah grafik L terhadap , maka nilai gradiennya
atau , adalah:


dimana


Maka, . Jadi, nilai berdasarkan metode grafik adalah
2.9845 x 10
8
m/s.

G. Analisis
Berdasarkan hasil percobaan, didapatkan nilai kecepatan cahaya di udara
adalah:
1. Metode statistik: (2.802318157 0.151326949) x10
8
m/s.
2. Metode grafik: 2.9845 x 10
8
m/s.
Sedangkan nilai kecepatan cahaya berdasarkan literatur adalah sebesar 3 x10
8

m/s. terlihat perbedaan nilai antara literature dan hasil percobaan. Hal ini mungkin
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:
1. Ketidaktepatan pantulan sinar pada receiver
2. Guncangan pada meja yang mengakibatkan kesalahan pada receiver
3. Kurang fokusnya cahaya yang ditembakan oleh emitter
y = 298.45x - 100.91
R = 0.9538
0
500
1000
1500
2000
2500
0 2 4 6 8
L
,

m
m

t, ns
Grafik L terhadap t
Series1
Linear (Series1)
4. Pada literatur, nilai tersebut adalah kecepatan cahaya pada vakum
sedangkan yang terukur adalah nilai kecepatan cahaya pada medium udara
sehingga, mungkin bahwa kecepatannya berubah.
5. Dispersi cahaya, cahaya yang diterima oleh receiver sudah tidak murni
karena melewati medium yang dapat menyebabkan pelemahan cahaya.

H. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
kecepatan cahaya di udara dapat ditentukan melalui percobaan dengan prinsip dan
prosedur di atas sedangkan nilai nilai kecepatan cahaya di udara berdasarkan
percobaan adalah 2.9845 x 10
8
m/s.

I. Daftar Pustaka
Tipler, Paul A.1998. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta:Erlangga.

J. Tugas Akhir
1. Berdasarkan data yang Anda peroleh hitunglah kecepatan cahaya diudara
dengan grafik.
Pengolahan data hasil eksperimen dengan metode grafik, didapatkanlah
hasil grafik sebagai berikut.

Berdasarkan grafik diatas didapatkan nilai kecepatan cahaya di udara
sebesar 2.9845 x 10
8
m/s.
y = 298.45x - 100.91
R = 0.9538
0
500
1000
1500
2000
2500
0 2 4 6 8
L
,

m
m

t, ns
Grafik L terhadap t
Series1
Linear (Series1)
2. Rumus apa yang saudara gunakan dari grafik di atas?
Karena grafik di atas adalah grafik L terhadap , maka nilai gradiennya
atau , adalah:


dimana


Maka, . Jadi, nilai berdasarkan metode grafik adalah 2.9845 x 10
8

m/s.

3. Apakah sudut yang dibentuk oleh L
1
dan L
2
berpengaruh terhadap hasil
perhitungan kecepatan cahaya? Terangkan.
Sebenarnya yang berpengaruh pada perhitungan kecepatan cahaya
adalah panjang L
1
dan L
2 .
Namun sudut yang dibentuk oleh L
1
dan L
2
berpengaruh pada letak jatuhnya pantulan laser dari emitter ke receiver.
Saat sudut yang dibentuk oleh L
1
dan L
2
tidak sesuai, maka pantulan
cahaya laser dari cermin tidak akan tepat masuk ke dalam lubang receiver
yang seharusnya sehingga menimbulkan hasil yang kurang baik dalam
pembacaan beda fase gelombangnya pada osiloskop yang tentunya akan
mempengaruhi hasil dari perhitungan kecepatan cahaya.

4. Bandingkanlah harga kecepatan cahaya yang Anda peroleh dengan harga
kecepatan cahaya di udara berdasarkan referensi, bila hasilnya
menyimpang cukup jauh coba analisis faktor-faktor apa saja yang
menyebabkannya.
Dari hasil eksperimen, didapatkan harga kecepatan cahaya adalah
(2.802318157 0.151326949) x10
8
m/s dengan metode statistik dan
adalah 2.9845 x 10
8
m/s dengan metode grafik. Dari referensi nilai
kecepatan cahaya di vakum adalah c =2, 99792458 x 10
8
m/s, (Tipler,
1998).
Terdapat perbedaan dari hasil eksperimen dengan referensi yang
ada, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya sinar laser yang
dipantulkan oleh cermin tidak tepat masuk kedalam lubang yang ada di
receiver sehingga menimbulkan kurang tepatnya nilai beda fase yang
terbaca pada osiloskop yang akan mempengaruhi hasil perhitungan. Selain
itu tempat percobaan yang rawan terhadap getaran pun mempengaruhi
bentuk gelombang yang terbentuk pada osiloskop. Kurang fokusnya
cahaya laser yang dipancarkan oleh emitter juga merupakan faktor
penyebab sinar pantul dari cermin yang diterima receiver pun kurang
fokus. Dalam percobaan ini pun cahaya yang diterima oleh receiver sudah
tidak murni karena melewati medium yang dapat menyebabkan pelemahan
cahaya. Kita juga perlu mengetahui bahwa tempat pengukuran kecepatan
cahaya untuk mendapatkan hasil dari literatur dengan hasil eksperimen itu
berbeda. Nilai 2, 99792458 x 10
8
m/s didapatkan pada kondisi vakum,
sedangkan hasil perhitungan dari hasil eksperimen didapat di tempat yang
tidak vakum dan dengan kondisi lingkungan suhu dan tekanan tertentu.

5. Bandingkanlah harga kecepatan cahaya di udara yang Anda ukur dengan
cepat rambat cahaya di ruang vakum berdasarkan referensi, mana yang
lebih besar? Jelaskan faktor apa yang menyebabkannya?
Dari hasil eksperimen, didapatkan harga kecepatan cahaya adalah
(2.802318157 0.151326949) x10
8
m/s dengan metode statistik dan
adalah 2.9845 x 10
8
m/s dengan metode grafik. Dari referensi nilai
kecepatan cahaya di vakum adalah c =2, 99792458 x 10
8
m/s, (Tipler,
1998).
Terlihat bahwa harga kecepatan cahaya yang lebih besar adalah
nilai kecepatan cahaya dari referensi atau literatur yaitu c =2, 99792458 x
10
8
m/s. Kami memprediksikan bahwa hasil tersebut dipengaruhi oleh
kondisi lingkungan pengukuran di literatur yang vakum, sehingga tidak
ada molekul-molekul udara yang menghalangi jalannya cahaya.

Anda mungkin juga menyukai