Anda di halaman 1dari 3

Tujuan :

1. Menentukan dan mengamati variasi posisi rapatan dan regangan gelombang bunyi yang
terjadi disepanjang pipa Kundt.
2. Menentukan kecepatan bunyi pada pipa Kundt untuk nilai frekuensi yang berbeda.
3. Menentukan pipa Kundt yang digunakan termasuk dalam jenis pipa organa tertutup atau
terbuka.
Alat yang digunakan :

1. 2 buah Smartphone
2. 1 Pipa transparan berdiameter 2 dim dengan panjang 40 cm
3. 1 penutup pipa
4. 2 Penyanggah pipa setinggi 10cm
5. Double tip
6. Mistar
7. Kayu tipis yang lurus

Langkah kerja :

a. Pipa Ujung Tertutup

i. Tempelkan mistar/penggaris pada kayu yang sudah disediakan


ii. Tempelkan smartphone B pada kayu yang telah digabungkan dengan mistar tadi
(menggunakan aplikasi oscilloscope) sebagai alat yang menunjukkan simpul dan
perut yang dihasilkan dari smartphone A seperti pada gambar diatas
iii. Smartphone A (menggunakan aplikasi frequency generator) yang berfugsi sebagai
penghasil suara dengan frekuensi tertentu yang ditaruh tepat didepan ujung pipa
yang terbuka. Pada percobaan ini frekuensi yang digunakan adalah 440Hz, 730Hz,
dan 1500Hz
iv. Perlahan smartphone B dimasukkan kedalam pipa hingga terlihat simpul dan perut
lalu dicatat jarak yang dihasilkan pada mistar
v. Percobaan ini dilakukan beberapa kali untuk mendapatkan data yang lebih akurat
b. Pipa Ujung Terbuka

i. Dilakukan langkah yang sama dengan pipa ujung tertutup, tetapi pada pipa ujung
terbuka smartphone A dan B berada pada ujung pipa yang berlawanan seperti pada
gambar
ii. Dilakukan pengambilan data beberapa kali untuk mendapatkan hasil yang lebih
akurat
Catatan :

 Percobaan ini harus dilakukan dalam ruangan yang tenang agar hasil dari percobaan lebih
akurat
 Kecepatan suara hasil pengukuan dibandingkan dengan kecepatan suara pada suhu ruangan
tertentu dengan formula 𝑣𝑇 = √𝛾𝑅𝑇/𝑀 = 20.055 √𝑇 dimana T adalah suhu ruangan dan M
adalah massa molar

Tinjauan Pustaka:
Definisi panjang gelombang (seringkali dinotasikan dengan lambda λ) adalah sebuah jarak
antara satuan berulang dari suatu gelombang. Dimisalkan jika mengacu pada gelombang transversal,
yang disebut sebagai panjang gelombang tidak lain adalah jarak antara puncak ke puncak, atau antara
lembah ke lembah seperti yang diilustrasikan oleh Gambar 2.2a. Sedangkan pada gelombang
longitudinal, panjang gelombang dideskripsikan sebagai jarak antara rapatan ke rapatan atau dari
regangan ke regangan sebagaimana Gambar 2.2b. Dan dalam pipa yang berdiameter d, gelombang
bunyi yang mempunyai panjang gelombang lebih panjang dari 2d, diasumsikan sebagai gelombang
yang merambat mendatar disepanjang pipa tersebut.

Panjang gelombang λ memiliki hubungan terbalik dengan frekuensi f, yaitu jumlah satuan
panjang gelombang yang melewati suatu titik dalam satuan waktu yang diberikan. Selain itu juga
panjang gelombang berbanding lurus dengan kecepatan rambat gelombang c pada medium yang
dilewati. Untuk gelombang bunyi, kecepatan rambat gelombang yang dimaksud adalah kecepatan
gelombang suara di udara, dengan hubungan λ, c dan f sesuai persamaan 2.1:

c = λf

λ = panjang gelombang (m)


c = kecepatan gelombang bunyi di udara ≈ 343 m/s
f = frekuensi gelombang (Hz)
Dengan gelombang bunyi, udara yang terdapat dalam pipa mengalami resonansi sehingga
terbentuk pola rapatan dan renggangan yang sesuai dengan setengah kali panjang gelombang bunyi.
Pola rapatan dan renggangan tersebut dapat digambarkan dalam bentuk lain berupa pola simpul dan
perut seperti Gambar 2.3, yang mana dalam gambar tersebut juga menunjukkan pola perbedaan
simpul dan perut yang terjadi dalam pipa dengan ujung terbuka dan tertutup. Secara sederhana dapat
dikatakan, posisi simpul perut ini tidak lain adalah posisi rapatan dan regangan gelombang bunyi yang
telah beresonansi disepanjang pipa, termasuk pipa Kundt.

Tabel data :
Data yang diambil pada percobaan ini adalah jenis pipa, temperatur ruangan, frekuensi, jarak frekuensi dasar
diantara dua simpul berturut-turut, panjang gelombang, kecepatan suara yang didapatkan dari hasil pengukuran, dan
kecepatan suara berdasarkan temperatur ruangan.

No Jenis Temperatur 𝑓 𝑥 ± ∆𝑥 𝜆 = 2(𝑥 ± ∆𝑥) 𝑣 = 𝑓. 𝜆 𝑣𝑇


(cm) (cm) (𝑚𝑠 −1) (𝑚𝑠 −1)
Pipa
1. Tertutup 440Hz
730Hz
1500Hz
2. Terbuka 440Hz
730Hz
1500Hz

Dengan memanfaatkan tabung transparan, sinus gelombang dengan variabel amplitudo


minimum, mendekati nol, sampai maksimum, tergantung pada posisi smartphone di dalam tabung,
bisa dilihat di layar smartphone juga seperti pada layar osiloskop. Posisi dari pintu masuk tabung, dari
simpul dan perut dapat diukur dengan mistar yang telah ditempelkan pada kayu tadi.

Kesimpulan :

Anda mungkin juga menyukai