Anda di halaman 1dari 3

GEOLOGI DAN ANALISI PETROGRAFI BATUAN VULKANIK DI DAERAH

JERUKLEGI DAN SEKITARNYA, KECAMATAN JERUKLEGI, KABUPATEN


CILACAP, PROVINSI JAWA TENGAH

Penelitian dilakukan dengan pemetaan terlebih dahulu untuk mengamati aspek stratigrafi,
geomorfologi, struktur geologi, sejarah geologi. Adanya batuan vulkanik yang tersebar luas di
daerah penelitian yang menunjukkan potensi minyak bumi, maka tulisan ini menyajikan bahasan
permeabilitas batupasir formasi Kerek sebagai reservoir minyak bumi, dari hasil pengukuran
permeabilitas yang dilakukan akan diperoleh seberapa baik batupasir formasi kerek sebagai
reservoir. Daerah penelitian dibatasi oleh koordinat 07o32’30’’ LS – 07o37’30’’ LS dan 109o
00’00” BT – 109 o 05’00” BT, terletak dalam wilayah pemerintahan Kabupaten Cilacap dan
Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah.
Salah satu yang menjadi pokok bahasan disini adalah batuan vulkanik. Berdasarkan
proses pembekuannya batuan vulkanik dikelompokan menjadi dua bagian yaitu: batauan beku
ekstrusi batuan piroklastik. Berkaitan dengan judul penelitian maka akan membahas mengenai
beberapa konsep dasar batuan vulkanik. Batuan vulkanik adalah batuan yang terbentuk sebagai
hasil dari kegiatan gunungapi. Kegiatan gunungapi diartikan sebagai proses keluarnya magma
dari dalam bumi ke permukaan. Batuan vulkanik dapat dikenal melalui dari tekstur, struktur dan
komposisi mineral. Tekstur batuan vulkanik memberikan informasi mengenai proses pembekuan
magma dan struktur batuan vulkanik mencirikan batuan tersebut intrusi atau ekstrusi, sedangkan
komposisi mineral pada batuan vulkanik berkaitan dengan warna batuan dan asal magma batuan.
Fasies gunung api dapat dikenal dengan baik pada gunung api tipe komposit atau
gunung api yang dibentuk oleh proses subduksi. Fasies gunung api dapat dikelompokan
dengan didasarkan pada aktivitas dan mekanisme pengendapan material gunung api, tipe dan
komposisi material gunung api, serta geomorfologinya. Menurut Bogie dan Mackenzie (1998)
dalam Mulyaningsih, (2013) gunung api komposit dapat terbagi kedalam empat fasies, yaitu
pusat gunung api, proksimal, medial dan distal (gambar 4). sesuai dengan batasan fasies
gunung api, yakni sejumlah ciri litologi batuan gunungapi pada suatu lokasi tertentu.

Dalam metode analisis petrografi batuan vulkanik penulis menggunakan klasifikasi


Travis (1955) dimana dalam klasifikasi tersebut untuk menentukan tekstur, struktur dan
komposisi mineral yang terkandung dalam batuan tersebut, dan juga untuk menentukan jenis
plagioklas.

Analisis struktur batuan


Dari analisis struktur batuan vulkanik di daerah Jeruklegi, Dusun Bulu rempang, pada
pada satuan lava basalt LP15 pada umumnya berstruktur masif. Hal ini menunjukkan tidak ada
aliran dalam massa dasar batuan dan magma yang memiliki kandungan gas yang rendah.
Analisis tekstur batuan
Dari hasil analisis batuan vulkanik di daerah Jeruklegi Dusun Bulurempang satuan lava
basalt bertekstur porfiritik, derajat kristalisasi hipokristalin, bentuk kristal subhedral-anhedral
dan hubungan antar kristal inequigranular. Hal ini menunjukkan bahawa proses kristalisasi
magma yang berjalan dengan lambat sehingga fenokris yang terdapat dalam tekstur porfiritik
lebih besar dari pada masa dasar seperti gelas.

Analisis komposisi batuan


Komposisi batuan vulkanik di daerah penelitian Dusun Bulurempang dengan komposisi
mineral plagioklas bytownite Ca, ortho piroksen (Mg, Fe)2 Si2 06 dan gelas vulkanik Si adalah
magma yang sifatnya basa karena mineral-mineral yang di jumpai dalam batuan vulkanik lava
basalt yang kaya akan Ca karena proses kristalisasi magma berada di zona kovergen. Batuan
vulkanik yang terdapat pada daerah penelitian umumnya magma yang berkomposisi basa.
Seperti yang diketahui, bahwa pulau Jawa terletak

pada zona konvergen. Yang menghasilkan busur vulkanik atau vulkanik arc di pulau jawa.
Akibat dari aktivitas tektonik tersebut, menghasilkan magma yang sifatnya Ca-Alkalin
(intermediet basa). Hal ini mengakibatkan banyaknya terbentuk mineral-mineral Ca-Alkalin
seperti piroksen dan Ca plagioklas. Sedangkan pada batuan piroklastik pada umumnya
berkomposisi gelas dan Kristal, hal ini menunjukkan bahwa akibat dari erupsi freatik, tubuh lava
yang menyusun tubuh gunung api yang kaya akan komposisi gelas hancur yang bercampur
denga abu gunung api sehingga menghasilkan tuf yang kaya akan gelas dan Kristal.

Analisis struktur batuan


Dari analisis struktur batuan vulkanik di daerah Jeruklegi Dusun Tembelang, pada
satuan lava basalt LP 9 dengan struktur masif. Hal ini menunjukkan tidak ada aliran dalam
masa dasar batuan karena pelepasan magma memiliki kandungan gas yang rendah

Analisis tekstur batuan


Dari hasil analisis batuan vulkanik di daerah Jeruklegi Dusun Tembelang satuan lava
basalt bertekstur porfiritik, derajat kristalisasi hipokristalin, bentuk kristal subhedral-anhedral
dan hubungan antar kristal inequigranular. Bahwa proses kristalisasi magma yang berjalan
dengan lambat sehingga fenokris yang terdapar dalam tekstur porfiritik lebih besar dari pada
masa dasar seperti gelas.

Analisis komposisi batuan


Komposisi batuan vulkanik di daerah penelitian Dusun Tembelang dengan komposisi
mineral plagioklas andesine Ca, klino piroksen (Mg, Fe)2 Si2 06 dan gelas vulkanik Si adalah
magma yang sitanya basa karena mineral-mineral yang di jumpai dalam batuan vulkanik lava
basalt yang kaya akan Ca karena proses kristalisasi magma berada di zona kovergen. Batuan
vulkanik yang terdapat pada daerah penelitian umumnya magma yang berkomposisi basa.
Seperti yang diketahui, bahwa pulau Jawa terletak pada zona konvergen. Yang menghasilkan
busur vulkanik atau vulkanik arc di pulau jawa. Akibat dari aktivitas tektonik tersebut,
menghasilkan magma yang sifatnya Ca-Alkalin (intermediet basa). Hal ini mengakibatkan
banyaknya terbentuk mineral-mineral Ca-Alkalin seperti piroksen Ca plagioklas.

Nama : Afni Medelin Atti


NIM : 1606060061
MK : Fisika Gunung Api

Anda mungkin juga menyukai