Anda di halaman 1dari 14

SPEKTRUM KISI

PROPOSAL EKSPERIMEN FISIKA I

Oleh
Nama : Violita Riyanda Safitri
NIM : 161810201043
Kelompok : A9
Nama Asisten :

LABORATORIUM OPTOELEKTRONIKA DAN FISIKA MODERN


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2018
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Praktikum spektrum kisi dilakukan bertujuan untuk menentukan jarak antar kisi
(d) dengan menggunakan spectrometer kisi. Kisi difraksi penting untuk menganalisis
spektum gelombang elektromagnetik yang memiliki daerah yang luas dan lebih
menguntungkan dari pada menggunakan prisma. salah satu hal yang menguntungkan
adalah kisi difraksi yang tidak bergantung pada sifat-sifat disfersi ari bahan hanya
bergantung pada geometri ( bentuk kuran) dan kisi.
Kisi difraksi banyak digunakan untuk mengukur panjang gelombang cahaya.
Pengukuran dilakukan dengan melewatkan cahaya pada kisi difraksi yang sudah
diketahui jarak antar celah kisinya. Hubungan antara jarak antar celah kisi difraksi,
panjang gelombang dan sudut difraksi untuk berbagai orde dibahas dalam buku teks
fisika dasar dan buku optika. Hubungan ini berlaku untuk sinar yang datang secara
tegak lurus terhadap kisi difraksi atau sinar dengan sudut datang sama dengan nol.
Hal ini ditunjukkan dalam gambar yang menyertai perumusannya, akan tetapi
penjelasannya tidak dinyatakan secara tegas. Oleh karena itu pengukuran-pengukuran
yang berdasar pada hubungan tersebut, harus memenuhi persyaratan sudut datang
sama dengan nol ( Halliday, 1977 ).
Eksperimen spektrum kisi dengan menyusun peralatan seperti pada diagram yang
sudah tersedia. Pasang tabung sumber cahaya pada power supply tube, untuk
diletakkan sumber cahaya tersebut tepat di depan celah spektrometer, buka celah
spektrometer antara 1-2 mm, kemudian hidupkan sumber cahaya. Perhatiakan pada
tabung sumber cahaya akan cepat rusak jika digunakan secara terus menerus. Oleh
karena itu tabung sumber cahaya tersebut secara teratur dengan menghidupkan tidak
lebih dari 30 detik, kemudian dimatikan (kira-kira 30 detik) lalu dihidupkan lagi
secara periodik. Diletakkan kisi difraksi pada meja spektrometer sehingga arah
cahaya datang tegak lurus terhadap kisi difraksi, Letakkan teropong pada arah
datangnya sumber cahaya, bahwa garis penunjuk pada mikroskop teropong tepat
ditengah bayangan sumber cahaya. Dicatat posisi teropong dengan membaca pada
skala sudut spektrometer, bahwa sumber cahaya akan didifraksi oleh kisi ke dalam
komponen spektrum cahaya pada orde satu, orde dua, orde tiga. Di sisi kiri dan sisi
kanan kisi difraksi, dengan memindahkan posisi sudut teropong, diukur posisi sudut
masing-masing spektrum cahaya untuk orde satu dan orde dua. Dicatat posisi masing-
masing spektrum cahaya tersebut, dilakukan langkah yang sama untuk spectrum
cahaya pada sisi kiri. Pada pengukuran ini, geserlah posisi kisi difraksi sehingga arah
cahaya datang pada sudut 10o terhadap arah normal kisi, diletakkan teropong pada
arah sumber cahaya.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari praktikum Spektrum Kisi yaitu
1. Bagaimana pengaruh besar sudut difraksi untuk setiap orde pengukuran ?
2. Bagaimana pengaruh panjang gelombang terhadap ?

1.3 Tujuan
Tujuan dari praktikum Spektrum Kisi yaitu
1. Mengetahui pengaruh besar sudut difraksi untuk setiap orde pengukuran.
2. Mengetahui pengaruh panjang gelombang terhadap .

1.4 Manfaat
Manfaat eksperimen spektrum kisi, berguna sebagai pengaruh sudut datang pada
kisi difraksi, kedaan deviasi minimum juga digunakan untuk menentukan jarak antar
celah kisi. Untuk itu, berbeda dari metode konvensional yang menggunakan sudut
datang nol, di sini sudut datang akan divariasi.
BAB 2 DASAR TEORI

Pada tahun 1802, William Hyde Wollaston membuat


temuan yang mencengangkan mengenai cahaya matahari. Ia menemukan bahwa
spektrum matahari bukanlah seberkas cahaya yang perbatasan antara satu warna dan
warna lain berupa gradasi yang sambung-menyambung tidak terputus, melainkan
berisi beratus-ratus celah sempit. Tahun 1804, seorang ahli optika Jerman bernama
Josef Von Fraunhofer, yang mempelajari penemuan Sir Isaac Newton, meneliti
spektrum yang dibentuk oleh cahaya yang berasal dari matahari dan melihat adanya
sejumlah garis kelam yang melintasinya. Ia juga menetapkan alur-alur spektrum
matahari kemudian alur-alur tersebut dikenal dengan nama garis-garis Fraunhofer
(Supramono, 2005).
Penggunaan spektroskopi sebagai sarana penentuan struktur senyawa memiliki
sejarah yang panjang. Reaksi nyala yang populer berdasarkan prinsip yang sama
dengan spektroskopi. Abad ke-19, kimiawan Jerman Robert Wilhelm Bunsen (1811-
1899) dan fisikawan Jerman Gustav Robert Kirchhoff (1824-1887) berkerjasama
mengembangkan spektrometer. Spektrometer membuat mereka berhasil menemukan
dua unsur baru, rubidium dan cesium. Alat ini digunakan banyak kimiawan untuk
menemukan unsur baru semacam galium, indium dan unsur-unsur tanah jarang.
Spektroskopi telah memainkan peran penting dalam penemuan gas-gas mulia
(Supramono, 2005).
Difraksi adalah peristiwa penguraian cahaya monokromatik menjadi cahaya
polikromatik (merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu) yang disebabkan
oleh perbedaan indeks bias dari komponen-komponen warna. Cahaya polikromatik
adalah cahaya yang tersusun dari bermacam-macam warna cahaya. Cahaya ungu
memiliki indeks bias terbesar dan cahaya merah memiliki indeks bias terkecil.
Difraksi cahaya dapat terjadi jika cahaya melalui celah tunggal. Difraksi pada celah
tunggal dapat mengakibatkan pola difraksi Franhoufer. Prinsip Huygens tiap bagian
celah berlaku sebagai sumber gelombang. Cahaya dari satu bagian celah dapat
berinterferensi dengan cahaya dari bagian lainnya (Zaelani, 2006).
Sinar yang datang secara tegak lurus terhadap kisi difraksi, akan didifraksikan
seperti yang ditampilkan pada gambar 1.

M=0

M=1

Gambar 1. Sinar datang tegak lurus terhadap kisi difraksi


( sumber : Tipler, 2001 )
Menurut ( Soedojo, 1992 ), bila jarak antar celah kisi difraksi adalah ‘d’ dan
panjang gelombang cahaya yang datang adalah ‘λ’, maka hasil interferensi
konstruktif ke arah sudut ‘θ’ akan memenuhi persamaan
d sin θ = m λ (1)
dengan m= 0, 1, 2, … adalah orde difraksi. Persamaan ini banyak digunakan sebagai
dasar pengukuran panjang gelombang bila jarak antar celah kisi telah diketahui. Dan
sebaliknya bila panjang gelombang telah diketahui, jarak antar celah kisi difraksinya
juga dapat ditentukan dengan persamaan tersebut.
Menurut ( Yulianto, 2011 ), berkas sinar yang datang tidak secara tegak lurus
terhadap kisi difraksi, akan didifraksikan seperti pada gambar 2. Untuk keadaan
seperti ini hubungan antara panjang gelombang ‘λ’, jarak antar celah kisi difraksi ‘d’
dan sudut difraksi ‘θ’ perlu dimodifikasi dengan sudut datangnya ‘i’ melalui
persamaan
d (sin θ + sin i) = m λ (2)
Dari persamaan (2) dapat diperoleh
θ =arc sin (k - sin i) (3)
dengan
k=mλ/d (4)
BAB 3. METODE EKSPERIMEN

Metode eksperimen adalah cara penyajian dengan suatu percobaan, disebut juga
sebagai tahapan-tahapan sistematis dalam melakukan eksperimen. Dalam hal ini
terdapat rancangan eksperimen, jenis dan sumber data eksperimen, variabel
eksperimen dan skala pengukuran, metode analisis data dan kerangka pemecahan
masalah.

3.1 Rancangan Penelitian


Secara garis besar, skema dari rancangan kegiatan eksperimen ditampilkan dalam
bentuk diagram alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1:
Identifikasi Permasalahan

Kajian Pustaka

Variabel Penelitian

Kegiatan Eksperimen

Data

Analisis

Kesimpulan

Gambar 3.1 Diagram Alir Rancangan Kegiatan Penelitian.


Langkah awal untuk melakukan eksperimen Spektrum Kisi dengan menyusun
tabung sumber cahaya pada power supply tube yaitu melakukan permasalahan dalam
percobaan Spektrum Kisi dengan tabung sumber cahaya tersebut. Dilanjutkan dengan
melakukan kajian pustaka mengenai cara pengukuran dSpektrum Kisi pada tabung
sumber cahaya, celah pada kisi. Melalui kajian pustaka ini, peneliti mengumpulkan dan
mendapatkan sumber-sumber data. Selain itu, dilakukan pula operasional pada variabel-
variabel yang akan digunakan untuk menunjang kegiatan eksperimen yang akan
dilakukan. Kemudian akan diperoleh hasil berupa angka dan grafik yang kemudian
dianalisis. Dari hasil analisis tersebut akan didapatkan kesimpulan berdasarkan
eksperimen yang telah dilakukan.

3.2 Jenis dan Sumber Data


Eksperimen yang dilakukan bersifat kuantitatif, dimana data yang diperoleh dari
hasil pengukuran objektif. Data yang akan di ambil berupa data kuantitas yang berupa
nilai sudut difraksi dan panjang gelombang pada setiap spektrum warna yang
dihasilkan, dengan sudut datang yang divariasi.
3.3 Definisi Operasional Variabel
Variabel bebas yaitu faktor-faktor yang nantinya akan diukur, dipilih, dan
dimanipulasi oleh peneliti untuk melihat hubungan di antara fenomena atau peristiwa
yang diteliti atau diamati. Variabel bebas dalam Eksperimen Spektrum Kisi adalah
posisi sudut kiri dan posisi sudut kanan. Variabel terikat yaitu faktor-faktor yang
diamati dan diukur oleh peneliti dalam sebuah penelitian, untuk menentukan ada
tidaknya pengaruh dari variabel bebas. Variabel terikat dalam Eksperimen Spektrum
Kisi adalah spektrum cahaya warna yang dihasilkan. Variabel kontrol merupakan
variabel yang diupayakan untuk dinetralisasi oleh sang peneliti dalam penelitiannya
tersebut. Variabel inilah yang menyebabkan hubungan di antara variabel bebas dan
juga variabel terikat bisa tetap konstan. Variabel kontrol dalam Eksperimen Spektrum
Kisi adalah n, dimana n yang menyebabkan hubungan diantara variabel bebas dan
variabel terikat tetap konstan.
3.4 Metode Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam Eksperimen Spektrum Kisi adalah sebagai
berikut :
3.4.1 Tabel Pengamatan
Sudut datang
Posisi nol teropong =...............derajat
Tabel 3.1 Sudut datang
Pengukuran Posisi sudut (derajat)
Orde Spektrum (kanan) (kiri)
Ungu
Hijau
Kuning 1
Kuning 2

Sudut datang
Posisi nol teropong =...............derajat
Tabel 3.2 Sudut datang
Pengukuran Posisi sudut (derajat)
Orde Spektrum (kanan) (kiri)
Ungu
Hijau
Kuning 1
Kuning 2

Tabel 3.3 Penyajian data


Orde Warna
3.4.2 Ralat
1. Besar sudut difraksi yang didapatkan dari sisi kiri dan sisi kanan adalah :

(sudut yang didapatkan saat praktikum dalam derajat)


Sehingga besar lebar celah (d)

Deskripsi
2. Ralat grafik

3.4.3 Grafik
1. Grafik hubungan terhadap

2. Grafik hubungan terhadap sudut difraksi


3.5 Kerangka Pemecahan Masalah
3.5.1 Waktu dan Tempat Eksperimen
Eksperimen Spektrum Kisi dilakukan pada hari Senin, tanggal 8 Oktober
2018 pukul 15.10 – 17.50 WIB dan bertempat di Laboratorium Optoelektronik dan
Fisika Modern, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Jember.

3.6 Prosedur Penelitian


3.6.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam eksperimen spektrum kisi sebagai
berikut :
1. Spektrometer digunakan untuk membantu mengamati garis – garis spectrum
cahaya yang terbentuk.
2. Holografic grating untuk merefleksikan berbagai panjang gelombang cahaya.
3. Tabung sumber cahaya sebagai sumber cahaya.
4. Power suply sebagai sumber tegangan.

3.6.2 Tata Laksana Eksperimen


Tata laksana eksperimen yang dilakukan dalam Eksperimen Spektrum Kisi
sesuai dengan gambar berikut :
Gambar 3.2 Susunan Eksperimen Spektrum Kisi
(Sumber : Tim Penyusun, 2017)

3.6.3 Langkah Kerja


Langkah kerja yang digunakan dalam praktikum eksperimen spektrum kisi,
sebagai berikut :
1. Peralatan disusun seperti pada gambar 3.2.
2. Tabung sumber cahaya dipasang pada power supply tube.
3. Sumber cahaya diletakkan tepat di depan celah spektrometer, celah spektrometer
dibuka antara 1-2 mm, lalu dihidupkan sumber cahaya. Perhatikan: Tabung
sumber cahaya akan cepat rusak jika digunakan secara terus menerus. Oleh
karena itu digunakan tabung sumber cahaya tersebut secara teratur dengan
menghidupkan tidak lebih dari 30 detik, lalu dimatikan (kira-kira 30 detik) lalu
dihidupkan lagi, dst, secara periodik.
On (minimal) detik 30
Off (maksimal) detik 30
sudut datang
4. Kisi difraksi diletakkan pada meja spektrometer sehingga arah cahaya datang
tegak lurus terhadap kisi difraksi,
5. Teropong diletakkan pada arah datangnya sumber cahaya, amati bahwa garis
penunjuk pada mikroskop teropong tepat ditengah bayangan sumber cahaya.
Posisi teropong dicatat dengan membaca pada skala sudut spektrometer.
6. Sumber cahaya diamati bahwa akan didifraksi oleh kisi ke dalam komponen
spektrum cahaya pada orde satu, orde dua, orde tiga dst. Di sisi kiri dan sisi
kanan kisi difraksi.
7. Posisi sudut teropong dipindahkan, diukur posisi sudut masing-masing spektrum
cahaya untuk orde satu dan orde dua. Posisi masing-masing spektrum cahaya
dicatat.
8. Dilakukan langkah yang sama (No.7) untuk spectrum cahaya pada sisi kiri.
Sudut datang
9. Pada pengukuran ini, digeser posisi kisi difraksi sehingga arah cahaya datang
pada sudut terhadap arah normal kisi,
10. Teropong diletakkan pada arah sumber cahaya (seperti langkah No.5). Posisi
sudut teropong dicatat.
11. Eksperimen dilakukan seperti langkah No. 6, 7, dan 8
DAFTAR PUSTAKA

Halliday, R. 1977. Fisika jilid 1. Jakarta : Erlangga.

Soedojo, Peter. 1992. Azas-azas ilmu fisika jilid 3. UGM : Jogjakarta.

Supramono, Eddy.2005. Fisika dasar II. Malang: UM Press.

Tim penyusun eksperimen . 2017. Buku panduan eksperimen 1. Jember : Fmipa,


Fisika, universitas jember.

Tipler, P.A. 2001. Fisika untuk sains dan teknik jilid 2: edisi 3. Jakarta : Erlangga.

Yulianto, A. 2011. Rancang spektrometer prisma. Surabaya : ITS.

Zaelani,ahmad.2006. Bimbingan Pemantapan Fisika. Bandung: Yrama Widya.

Anda mungkin juga menyukai