Anda di halaman 1dari 3

NAMA : NUR HAJAR

NIM : I011201105
KELAS : FISIKA DASAR (PETERNAKAN C)

DIFRAKSI DAN INTERFERENSI


A. Difraksi
1. Pengertian Difraksi
Difraksi adalah perubahan arah gelombang ketika melewati sebuah celah atau
sebuah penghalang. Salah satu contoh yang paling jelas adalah gelombang air. Air
mampu berbelok melewati penghalang yang menghambatnya, juga mampu
melewati sebuah bukaan atau celah yang ada di depannya. Kejadian ini dapat
sangat jelas dilihat oleh mata karena gelombang air memiliki panjang gelombang
lebih panjang dibanding yang lain.
Jika kita memiliki sebuah wadah yang berisi air, kemudian diletakkan
penghalang ditengahnya dan dibuat sebuah celah diantara kedua penghalang.
Kemudian kita jatuhkan batu ke dalam salah satu sisi, maka akan menimbulkan
riak air.

Dan ternyata air pada sisi satu juga ikut terganggu dan membentuk sebuah
gelombang baru. Dimana celah sebagai pusat gelombang dan muka gelombang
berbentuk lingkaran dengan celah sebagai pusatnya. Nilai difraksi (ketajaman
lenturan) akan meningkat jika panjang gelombangnya semakin besar. Dan jika
panjang gelombang lebih kecil dari celah, maka tidak akan terlihat jelas terjadinya
difraksi.
Penyebaran gelombang dipengaruhi oleh besarnya celah. Jadi, semakin kecil
celahnya maka penyebaran gelombang akan semakin lebar dan semakin besar
celah maka penyabarannya akan semakin sempit dan difraksi tidak terlihat dengan
jelas.
2. Jenis-Jenis Difraksi
a) Difraksi Fresnel
Difraksi Fresnel merupakan difraksi yang terjadi apabila letak sumber
cahaya, celah, dan layar pengamatan berdekatan, biasanya disebut difraksi
jarak dekat. Juga menggunakan celah yang lebar dan bertepi lancip di bagian
pinggirnya. Karena jarak yang dekat muka gelombang yang masuk ke celah
tidak berbentuk datar, tetapi melengkung. Pola difraksinya pada layar
memiliki intensitas yang berubah dari pusat hingga ke bagian tepi pola.
b) Difraksi Fraunhofer
Difraksi Franhoufer merupakan difraksi yang terjadi apabila letak sumber
cahaya, celah, dan layar pengamatan berada pada jarak yang jauh. Karena itu
bentuk muka gelombang yang masuk ke celah berbentuk datar atau planar dan
pola difraksi memiliki bentuk dan intesitas yang konstan.
c) Difraksi Celah Tunggal
Pada difraksi celah tungal digunakan penghalang yang memiliki celah
tunggal. Setiap tepi celah akan menghasilkan gelombang baru atau berperan
sebagai sumber gelombang. Gelombang yang dihasilkan salah satu tepi celah
akan berinteferensi dengan gelombang yang berasal dari tepi celah yang lain.
d) Difraksi Celah Ganda
Pada difraksi celah ganda digunakan penghalang bercelah ganda, sehingga
dihasilkan empat gelombang baru, karena setiap satu celah menghasilkan dua
gelombang baru. Ke empat gelombang tersebut akan berinterferensi
menghasilkan pola gelap terang pada layar pengamatan.
e) Difraksi Celah Majemuk
Pada Difraksi celah majemuk digunakan penghalang yang memiliki celah
atau kisi yang banyak. Sehingga akan menghasilkan banyak sumber
gelombang baru, yang semuanya akan saling berinterferensi menghasilkan
pola difraksi.
B. Interferensi
1. Pengertian Interferensi
Interferensi Cahaya merupakan adanya interaksi atau penjumlahan dari dua
gelombang cahaya atau lebih berpadu membentuk gelombang cahaya baru
gabungan. Agar interferensi terjadi diperlukan 2 syarat, yaitu:
- Sumber cahaya harus koheren, yaitu fasenya tetap (satu terhadap yang lain)
dan frekuensi yang sama
- Sumber cahaya harus monokromatis, yaitu hanya mempunyai panjang
gelombang tunggal
2. Jenis-Jenis Interferensi
a) Interferensi Celah Ganda Young
Interferensi memiliki 2 sifat yang bertolak belakang yaitu membangun
atau disebut interferensi konstruktif dan merusak atau disebut interferensi
destruktif. Akibat dari kedua sifat ini interferensi cahaya memiliki 2 pola yaitu
pola terang dan pola gelap.
- Pola Terang dihasilkan karena superposisi yang konstruktif atau saling
menguatkan
- Pola Gelap dihasilkan karena superposisi yang destruktif atau saling
melemahkan
b) Interferensi pada Selaput Tipis
Interferensi ini terjadi di pada lapisan tipis contohnya seperti sabun dan
minyak. Pada percobaan ini didapatkan bahwa jika sinar monokromatik
mengenai lapisan tipis maka sebagian cahaya akan dipantulkan dan
sebagiannya lagi akan dibiaskan dan kemudian dipantulkan lagi, kombinasi
keduanya akan menyebabkan terjadinya interferensi.
Seberkas cahaya datang pada selaput tipis dan membentuk sudut i,
kemudian sebagian cahaya tersebut dipantulkan di bagian atas membentuk
pantulan AE, dan sebagian lagi dibiaskan membentuk ABC dan kemudian
keduanya saling berinterferensi ke titik P.

Anda mungkin juga menyukai