Anda di halaman 1dari 7

MODUL H - LASER 1

MODUL H
LASER

I. TUJUAN PERCOBAAN

1. Mengetahui perbedaan laser dari cahaya biasa.


2. Mengetahui peristiwa-peristiwa fisis yang dapat terjadi pada laser: hamburan
difraksi pembiasan, dan polarisasi.
3. Dapat menentukan indeks bias cairan dan prisma menggunakan laser.

II. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN

1. Sumber laser He-Ne


2. Lensa
3. Polarisator
4. Prisma
5. Busur derajat
6. Layar
7. Tepung
8. Air dan tempatnya
9. Kapur tulis

III. DASAR TEORI

1. Landasan teori
Laser adalah gelombang elektromagnetik yang memiliki intensitas sangat kuat
dan mempunyai sifat khusus yaitu:
Terkolimasi
Intensitas sinar laser tidak banyak berkurang meskipun jarak yang ditempuh
cukup jauh.Hal ini disebabkan karena koherensi sinar laser sangat kuat.
Koheren dan monokromatik
Kedua sifat ini menyebabkan sinar laser antara lain dapat dipakai untuk
menunjukan gejala interperensi. Berikut ini akan dibahas alasan yang menyebabkan
sinar laser memiliki kedua sifat di atas.
Gas umumnya pada keadan tertentu dapat tereksitasi atau terionisasi. Misalnya
neon, pada tekanan 1 mmHg mudah tereksitasi atau terionisasi. Pada keadaan eksitasi,
suatu atom berada dalam keadaaan tingkat energi yang lebih tinggi dari keadaan
normalnya. Proses kembalinya atom dari keadaan ini ke keadaaan normal disertai
radiasi gelombang elektromagnetik. Pada umunya pemancaran yang terjadi adalah
spontan dan acak panjang gelombangnya, sehingga menghasilkan gelombang yang tidak
koheren. Radiasi tesebut dapat diserap oleh atom lain sehingga tereksitasi juga.
Penyerapan ini tergantung pada panjang gelombang radiasi yang datang dan jumlah
atom netral yang ada.
Sumber laser adalah atom-atom tereksitasi yang bertransisi ke keadaan netral
melalui pemancaran radiasi yang terstimulasi. Radiasi yang dipancarkan memiliki

LABORATORIUM FISIKA DASAR


MODUL H - LASER 2

panjang gelombang yang sama dengan panjang gelombang radiasi yang memberi
rangsangan (stimulasi).
Kedua radiasi tersebut koheren dan peluang terjadinya pemancaran terstimulasi
ini bergantung pada konsentrasi atom yang tereksitasi. Bila hanya ada 1 diantara 10000
atom yang tereksitasi, pemancaran terstimulasi ini jarang terjadi dan penyerapanlah
yang terbanyak. Agar pemancaran terstimulasi yang terjadi banyak haruslah ada sekitar
50% atom dieksitasikan.
Helium mempunyai sifat yang istimewa yaitu dapat bereksitasi ke keadaan meta
stabil. Dari keadaan ini pemancaran kembali tidak mungkin terjadi, pelepasan energi
hanya melalui tumbukan. Karena itu umur helium dalam keadaan eksitasi relatif
panjang dan memberi kesempatan untuk berkumpul hingga kerapatannya cukup besar.
Neon dapat dieksitasi dengan energi yang tersimpan dalam atom helium metastabil. Bila
cukup banyak atom helium yang metastabil di sekitar atom neon, maka mungkin lebih
dari 50% atom neon tersebut akan tereksitasi sehingga pemancaran terstimulasi dapat
lebih dominan dari penyerapan (lihat gambar 1).

Tumbukan

20,61eV 151251 20,66eV 2p5551


632,8 nm

18,70eV 2p53p1

2p5351

0 152 2p6
He Ne

Gambar 1. Diagram energi Helium dan Neon

Seperti juga cahaya biasa, laser bila melewati perbatasan antara dua medium
yang berlainan akan dibiaskan. Bila berkas laser dilewatkan melalui prisma seperti
gambar 2, maka akan mengalami pembiasan dua kali dan keluar dengan sudut 
terhadap arah berkas sinar yang datang. Sudut deviasi  bergantung pada sudut datang
laser ke prisma.

LABORATORIUM FISIKA DASAR


MODUL H - LASER 3

Pada sudut datang tertentu, yaitu bila jalan sinar simetri melalui prisma, sudut deviasi 
akan minimum. Indeks bias prisma ditentukan dari hubungan :

2. Persamaa
n
matematis
/ rumus
yang
dipakai
dalam pengolahan data

α : sudut puncak prisma


 : sudut deviasi minimum

n = sin(α + m)
sin α/2

3. Skema alat percobaan (gambar)

LABORATORIUM FISIKA DASAR


MODUL H - LASER 4

IV. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN

Percobaan 1.Hamburan Cahaya

Hamburan cahaya diamati dengan menggunakan debu kapur dan tepung sebagai
partikel pengembun titik. Lakukan langkah-langkah berikut:

1. Taburkan debu kapur di depan laser, amati apa yang terjadi.


2. Lewatkan laser melalui bak tembus cahaya yang berisi air jernih dan tangkap
cahaya yang keluar dari sisi lain dengan layar.
3. Taburkan sedikit tepung ke dalam bak air tersebut amati apa yang terjadi.
4. Amati cahaya yang berhambur ke arah tegak lurus jalannya sinar pada sinar
datang melalui keping polaroid. Putarlah arah polarisasi keping.

Percobaan 2.Penyebaran berkas laser

Gunakan layar di depan sinar laser dan ukurlah diameternya pada jarak 5m, 10m
dan 20m. Hitung sudut penyebaran laser, yaitu diameter / jarak.

Percobaan 3.Pembiasan oleh cairan

Seperti juga cahaya, laser akan dibiaskan oleh cairan. Besar sudut bias
tergantung pada sudut datang dan indeks bias medium-medium tempatnya menjalar
(sesuai hukum Snellius).
Lakukan langkah-langkah berikut:

1. Siapkan tempat air yang telah diisi dengan air.


2. Letakkan busur derajat dengan bidangnya tegak lurus pada permukaan air, dan
pusatnya tepat di permukaan air.
3. Arahkan laser ke pusat busur derajat, sejajar dengan permukaan busur derajat
(menyentuh permukaan busur).
4. Ukur sudut datang dan sudut bias.
5. Ulangi langkah 3, 4, dan 5 dengan sudut datang yang berbeda-beda.
6. Ulangi percobaan 1-6 dengan cairan yang lain yang tersedia (alkohol / gliserin).
7. Isi tempat air dengan larutan gula setinggi 5-10cm, amati pembiasan sinar laser
oleh larutan yang tidak konstan kekentalan optiknya ini.

Percobaan 4.Deviasi minimum prisma

Langkah-langkahnya:

1. Letakkan prisma di atas meja yang dapat berputar dan jatuhkan laser pada
permukaan prisma.
2. Amati laser yang melewati prisma pada layar yang agak jauh.
3. Putar kedudukan prisma hingga diperoleh sudut deviasi yang minimum.
4. Tandai posisi bercak terang pada layar, lalu angkat prisma dan tandai posisi
bercak terang yang dibuat oleh sinar tanpa dibias.

LABORATORIUM FISIKA DASAR


MODUL H - LASER 5

5. Ukur jarak dari pusat prisma pada meja putar ke layar dan tentukan sudut deviasi
minimum .

V. DATA DAN PENGOLAHAN DATA

Percobaan Hamburan Cahaya

No. Percobaan Pengamatan


1. Debu kapur Ketika debu kapur ditaburkan di depan laser
jalannya laser terlihat tampak lebih sedikit,
tetapi intensitas tetap (titik focus tidak
berubah).

2. Air Jernih Pada saat cahaya sinar laser melewati air kita
dapat melihat sinar laser pada air dan titik
fokus sinar laser dan intensitasnya berkurang

3. Tepung Ketika tepung ditaburkan di depan laser, sama


dengan yang terjadi pada bubuk kapur, tetapi
karena tepung butirannya lebih lembut maka
jalan cahaya lebih terlihat
Polaroid Ketika sinar laser melalui polaroid, jika polaroid
4. tersebut diputar ke keadaan yang lebih gelap
maka intensitas cahaya semakin mengecil dan
sebaliknya jika polaroid tersebut diputar ke
keadaan yang lebih terang maka intensitas
cahaya semakin besar

Percobaan Penyebaran Berkas Laser

No Sudut datang Sudut Bias (air)


1 300 200
2 450 300
3 600 450

Percobaan Pembiasan oleh Cairan

No Jarak Diameter
1 2m 2 mm
2 4m 4 mm
3 6m 6 mm

LABORATORIUM FISIKA DASAR


MODUL H - LASER 6

Percobaan Deviasi Minimum Prisma

No Percobaan Pengamatan
Jarak dari pusat prisma ke
layar=14cm
1
Jarak titik awal ke titik
pembiasan=10cm

Perhitungan berlandaskan pada dasar teori

Menghitung indeks bias prisma:

α = 600
jarak dari pusat prisma kelayar = 14 cm
jarak dari titik awal ketitik akhir = 10 cm

tan θ = 5/14
θ = tan-1. 0,3571
θ =19,65

2θ = 39,30

n = sin(600 + 39,30)
sin 60/2
n = sin 20,7
sin 30

n = 0,3535
0,5

n = 0,707

LABORATORIUM FISIKA DASAR


MODUL H - LASER 7

VI. KESIMPULAN

Hasil pengamatan yang telah kami lakukan :


o Pada percobaan laser, yaitu intensitas laser akan berkurang jika sinar laser melewati
polaroid dan air. Ini sesuai dengan sifat yang dimiliki oleh laser yaitu koheren dan
monokromatik.
o Pada percobaan penyebaran berkas laser, intensitas sinas laser tidak banyak
berkurang walaupun jaraknya jauh, tetapi karena adanya penyebaran sinar laser titik
fokus membesar.
o Pada percobaan pembiasan oleh cairan, besar sudut datang (θ1) selalu lebih besar
dari besar sudut bias (θ2) sesuai dengan pernyataan hukum Snellius:
“Besar sudut bias tergantung pada sudut datang dan indeks bias medium-
medium tempatnya menjalar”.
o Pada percobaan Deviasi minimum prisma, pada saat sinar laser melewati prisma,
sinar laser mengalami 2 kali pembiasan dan keluar dengan sudut  terhadap arah
berkas sinar datang. Sedangkan besar sudut deviasi  bergantung pada sudut datang
laser ke prisma.

LABORATORIUM FISIKA DASAR

Anda mungkin juga menyukai