Pendahuluan
Era ''Ekonomi Lama'' telah melintas ambang senja – era ''Ekonomi Baru'' (New Economy)
yang berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pun mulai menyingsing!
Sebuah kekonyolan transisi yang memalukan – ''gelembung dot com menjelang akhir
1990-an.'' – pun telah kita alami. Walaupun demikian, TIK masih tetap berperan penting
dalam era baru ini. Demikian pula, sebuah fenomena TIK yaitu pemanfaatan Perangkat
Lunak Bebas (PLB) dan/atau Open Source Software (OSS).
Buku ini berisi banyak ilustrasi Sistem Operasi GNU/Linux yang berbasis PLB. Untuk
itu, bab ini akan membahas secara khusus konsep PLB (Free Software) tersebut. PLB ini
sering disalah-kaprahkan sebagai serupa OSS, namun sebetulnya terdapat beberapa
berbedaan yang mendasar. Pembahasan ini bukan bertujuan sebagai indoktrinasi faham
tersebut! Justru yang diharapkan, bab ini akan meluruskan persepsi-persepsi keliru
terhadap PLB dan/atau OSS, seperti:
Para penulis program komputer tidak berhak digaji layak.
PLB tidak boleh dijual/dikomersialkan.
PLB wajib disebarluaskan.
Perbedaan dasar antara PLB dan OSS
Setelah menyimak bab ini, diharapkan akan lebih memahami dan lebih menghargai
makna PLB secara umum, terutama Sistem Operasi yang bebas.
Rujukan
[WEBFSF1991a] Free Software Foundation . 1991. GNU General Public License –
http://gnui.vLSM.org/licenses/gpl.txt . Diakses 16 Agustus 2005.
[WEBFSF2001a] Free Software Foundation . 2001. Definisi Perangkat Lunak Bebas –
http://gnui.vlsm.org/philosophy/free-sw.id.html . Diakses 16 Agustus 2005.
[WEBFSF2001b] Free Software Foundation . 2001. Frequently Asked Questions about
the GNU GPL – http://gnui.vlsm.org/licenses/gpl-faq.html . Diakses 16 Agustus 2005.
[WEBHuham2005] Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia .
2005. Kekayaan Intelektual – http://www.dgip.go.id/article/archive/2 . Diakses 17
Agustus 2005.
[WEBRamelan1996] Rahardi Ramelan . 1996. Hak Atas Kekayaan Intelektual Dalam
Era Globalisasi http://leapidea.com/presentation?id=6 . Diakses 16 Agustus 2005.
[WEBSamik2003a] Rahmat M Samik-Ibrahim . 2003. Pengenalan Lisensi Perangkat
Lunak Bebas – http://rms46.vlsm.org/ 1/ 70.pdf . vLSM.org. Pamulang. Diakses 17
Agustus 2005.
[WEBStallman1994a] Richard M Stallman . 1994. Mengapa Perangkat Lunak
Seharusnya Tanpa Pemilik – http://gnui.vlsm.org/philosophy/why-free.id.html . Diakses
16 Agustus 2005.
[WEBWiki2005a] From Wikipedia, the free encyclopedia . 2005. Intellectual property –
http://en.wikipedia.org/wiki/Intellectual_property . Diakses 16 Agustus 2005.
[WEBWIPO2005] World Intellectual Property Organization . 2005. About Intellectual
Property – http://www.wipo.int/about-ip/en/ . Diakses 17 Agustus 2005.
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 Tentang Rahasia Dagang.
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 Tentang Desain Industri.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2000 Tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu;
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 Tentang Paten.
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek.
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta.
Paten (Patent)
Berdasarkan Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 Tentang Paten: Paten
adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada Inventor atas hasil Invensinya di
bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri Invensinya
tersebut atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya.
Berbeda dengan hak cipta yang melindungi sebuah karya, paten melindungi sebuah ide,
bukan ekspresidari ide tersebut. Pada hak cipta, seseorang lain berhak membuat karya
lain yang fungsinya sama asalkan tidak dibuat berdasarkan karya orang lain yang
memiliki hak cipta. Sedangkan pada paten, seseorang tidak berhak untuk membuat
sebuah karya yang cara bekerjanya sama dengan sebuah ide yang dipatenkan.
Desain Industri
Berdasarkan pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 Tentang Desain
Industri: Desain Industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi
garis atau warna, atau garis dan warna, atau gabungan daripadanya yang berbentuk tiga
dimensi atau dua dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam
pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk,
barang, komoditas industri, atau kerajinan tangan.
Indikasi Geografis
Berdasarkan pasal 56 ayat 1 Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 Tentang Merek:
Indikasi-geografis dilindungi sebagai suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu
barang yang karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor manusia,
atau kombinasi dari kedua faktor tersebut, memberikan ciri dan kualitas tertentu pada
barang yang dihasilkan
Public Domain
Perangkat lunak public domain ialah perangkat lunak yang tanpa hak cipta. Ini
merupakan kasus khusus dari perangkat lunak bebas non-copyleft, yang berarti bahwa
beberapa salinan atau versi yang telah dimodifikasi bisa jadi tidak bebas sama sekali.
Terkadang ada yang menggunakan istilah ``public domain'' secara bebas yang berarti
``cuma-cuma'' atau ``tersedia gratis". Namun ``public domain'' merupakan istilah hukum
yang artinya ``tidak memiliki hak cipta''. Untuk jelasnya, kami menganjurkan untuk
menggunakan istilah ``public domain'' dalam arti tersebut, serta menggunakan istilah lain
untuk mengartikan pengertian yang lain.
Freeware
Istilah ``freeware'' tidak terdefinisi dengan jelas, tapi biasanya digunakan untuk paket-
paket yang mengizinkan redistribusi tetapi bukan pemodifikasian (dan kode programnya
tidak tersedia). Paket-paket ini bukan perangkat lunak bebas, jadi jangan menggunakan
istilah ``freeware'' untuk merujuk ke perangkat lunak bebas.
Shareware
Shareware ialah perangkat lunak yang mengizinkan orang-orang untuk meredistribusikan
salinannya, tetapi mereka yang terus menggunakannya diminta untuk membayar biaya
lisensi. Shareware bukan perangkat lunak bebas atau pun semi-bebas. Ada dua alasan
untuk hal ini, yakni: Sebagian besar shareware, kode programnya tidak tersedia; jadi anda
tidak dapat memodifikasi program tersebut sama sekali. Shareware tidak mengizinkan
seseorang untuk membuat salinan dan memasangnya tanpa membayar biaya lisensi, tidak
juga untuk orang-orang yang terlibat dalam kegiatan nirlaba. Dalam prakteknya, orang-
orang sering tidak mempedulikan perjanjian distribusi dan tetap melakukan hal tersebut,
tapi sebenarnya perjanjian tidak mengizinkannya.
Copylefted/ Non-Copylefted
Perangkat lunak copylefted merupakan perangkat lunak bebas yang ketentuan
pendistribusinya tidak memperbolehkan untuk menambah batasan-batasan tambahan –
jika mendistribusikan atau memodifikasi perangkat lunak tersebut. Artinya, setiap salinan
dari perangkat lunak, walaupun telah dimodifikasi, haruslah merupakan perangkat lunak
bebas. Dalam proyek GNU, kami meng-copyleft-kan hampir semua perangkat lunak yang
kami buat, karena tujuan kami adalah untuk memberikan kebebasan kepada semua
pengguna seperti yang tersirat dalam istilah ``perangkat lunak bebas''. Copyleft
merupakan konsep yang umum. Jadi, untuk meng-copyleft-kan sebuah program, anda
harus menggunakan ketentuan distribusi tertentu. Terdapat berbagai cara untuk menulis
perjanjian distribusi program copyleft.
Perangkat lunak bebas non-copyleft dibuat oleh pembuatnya yang mengizinkan seseorang
untuk mendistribusikan dan memodifikasi, dan untuk menambahkan batasan-batasan
tambahan dalamnya. Jika suatu program bebas tapi tidak copyleft, maka beberapa salinan
atau versi yang dimodifikasi bisa jadi tidak bebas sama sekali. Perusahaan perangkat
lunak dapat mengkompilasi programnya, dengan atau tanpa modifikasi, dan
mendistribusikan file tereksekusi sebagai produk perangkat lunak yang berpemilik.
Sistem X Window menggambarkan hal ini. Konsorsium X mengeluarkan X11 dengan
ketentuan distribusi yang menetapkannya sebagai perangkat lunak bebas non-copyleft.
Jika anda menginginkannya, anda dapat memperoleh salinan yang memiliki perjanjian
distribusi dan juga bebas. Namun ada juga versi bebasnya, dan ada workstation
terkemuka serta perangkat grafik PC, dimana versi yang tidak bebas merupakan satu-
satunya yang dapat bekerja disini. Jika anda menggunakan perangkat keras tersebut, X11
bukanlah perangkat lunak bebas bagi anda.
FM Perangkat Lunak Seharusnya Tidak ada Pemiliknya! (FSF)
Sistem GNU
Sistem GNU merupakan sistem serupa Unix yang seutuhnya bebas. Sistem operasi serupa
Unix terdiri dari berbagai program. Sistem GNU mencakup seluruh perangkat lunak
GNU, dan juga paket program lain, seperti sistem X Windows dam TeX yang bukan
perangkat lunak GNU. Pengembangan sistem GNU ini telah dilakukan sejak tahun 1984.
Pengedaran awal (percobaan) dari sistem GNU lengkap dilakukan tahun 1996. Sekarang
(2001), sistem GNU ini bekerja secara handal, serta orang-orang bekerja dan
mengembangkan GNOME, dan PPP dalam sistem GNU. Pada saat bersamaan sistem
GNU/Linux, merupakan sebuah terobosan dari sistem GNU yang menggunakan Linux
sebagai kernel dan mengalami sukses luar biasa. Berhubung tujuan dari GNU ialah untuk
kebebasan, maka setiap komponen dalam sistem GNU harus merupakan perangkat lunak
bebas. Namun tidak berarti semuanya harus copyleft; setiap jenis perangkat lunak bebas
dapat sah-sah saja jika menolong memenuhi tujuan teknis. Seseorang dapat menggunakan
perangkat lunak non-copyleft seperti sistem X Window. Program GNU setara dengan
perangkat lunak GNU. Program Anu adalah program GNU jika ia merupakan perangkat
lunak GNU.
Suatu program merupakan perangkat lunak bebas, jika setiap pengguna memiliki semua
dari kebebasan tersebut. Dengan demikian, anda seharusnya bebas untuk
menyebarluaskan salinan program itu, dengan atau tanpa modifikasi (perubahan), secara
gratis atau pun dengan memungut biaya penyebarluasan, kepada siapa pun dimana pun.
Kebebasan untuk melakukan semua hal di atas berarti anda tidak harus meminta atau pun
membayar untuk izin tersebut.
Anda juga seharusnya memiliki kebebasan untuk memodifikasi (merubah), serta
menggunakan untuk keperluan anda pribadi dalam pekerjaan anda, atau untuk main-
main, tanpa perlu menyatakan kerberadaan program tersebut. Jika mengedarkan
perubahan tersebut, anda seharusnya tidak perlu memberitahu siapa pun dengan cara apa
pun.
Kebebasan untuk menggunakan sebuah program berarti kebebasan bagi siapa pun –
perorangan atau pun organisasi – menggunakan pada komputer jenis apa pun, untuk
kegiatan apa pun, tanpa perlu membe ritahu para pengembang atau pun pihak-pihak
lainnya secara khusus.
Kebebasan untuk menyebarluaskan hasil penggandaan, harus termasuk bentuk biner
(eksekusi), atau pun kode program, yang termodifikasi maupun yang belum. Tidak apa-
apa, jika tidak disertakan cara memproduksi bentuk biner tersebut, namun perlu ada
kebebasan penyebarluasannnya, jika dikemudian hari ditemukan cara untuk
memproduksinya.
Agar terdapat kebebasan melakukan perubahan – mempublikasikan versi yang lebih baik
– arti, anda harus memiliki akses pada kode program tersebut. Jadi, memiliki akses
tersebut merupakan syarat mutlak untuk perangkat lunak bebas.
Agar dapat menjadi nyata, kebebasan ini tidak boleh dibatalkan selama anda tidak
melakukan suatu kesalahan. Jika pengembang perangkat lunak tersebut mempunyai hak
untuk mencabut lisensi, tanpa anda melakukan apa-apa yang menyebabkan seperti itu,
maka program tersebut tidak dapat disebut sebagai perangkat lunak bebas.
Walau pun demikian, aturan tertentu mengenai tata cara pendistribusian perangkat lunak
bebas dapat diterima, selama tidak bertentangan dengan hakikat inti dari kebebasan itu
sendiri. Umpamanya, "copyleft" (pada garis besarnya), tidak mengizinkan penambahan
aturan pelarangan atau pembatasan hak orang lain yang tidak sesuai dengan hakikat inti
dari kebebasan. Hal ini tidak bertentangan dengan hakikat inti dari kebebas an itu sendiri,
justru aturan ini melindunginya.
Jadi, anda mungkin harus membayar untuk mendapatkan perangkat lunak GNU, atau
mungkin juga anda mendapatkannya secara cuma-cuma. Terlepas dari cara mendapatkan
perangkat lunak tersebut, anda akan selalu bebas untuk menyalin dan mengubah
perangkat lunak tersebut, atau pun untuk menjualnya.
Perangkat lunak bebas bukan berarti ``tidak komersial''. Program bebas harus boleh
digunakan untuk keperluan komersial. Pengembangan perangkat lunak bebas secara
komersial pun tidak merupakan hal yang aneh; dan produknya ialah perangkat lunak
bebas yang komersial.
Aturan perihal cara mengemas perangkat lunak bebas hasil modifikasi pun dapat
diterima, jika tidak secara efektif menghalangi kebebasan anda untuk mempublikasikan
ulang modifikasinya. Demikian pula aturan, "Jika anda membuat program tersedia dalam
cara tertentu, maka anda juga harus membuatnya tersedia dalam cara tertentu
lainnya,juga dapat diterima dengan ketentuan yang sama (Perhatikan bahwa aturan
tersebut masih memberikan anda pilihan untuk menentukan apakah program itu akan
dipublikasikan atau tidak).
ZCZCOLD
FIXME: Konsep Perangkat Lunak Bebas
FIXME: Definisi Perangkat Lunak Bebas
FIXME: Konsep Copyleft
FIXME: Konsep Lisensi PLB dan berbagai PLB
FIXME: Berbisnis dengan PLB
Secara sederhana Open Source adalah sistem pengembangan yang tidak dikoordinasi oleh
suatu orang/lembaga pusat, tetapi oleh para pelaku yang bekerja sama dengan
memanfaatkan source-code yang tersebar dan tersedia bebas (menggunakan fasilitas
komunikasi internet). Pola pengembangan ini mengambil model ala bazaar, sehingga pola
Open Source ini memiliki ciri bagi komunitasnya yaitu adanya dorongan yang bersumber
dari gift culture, yang artinya ketika suatu komunitas menggunakan sebuah program
Open Source dan telah menerima sebuah manfaat kemudian akan termotivasi untuk
menimbulkan sebuah pertanyaan apa yang bisa pengguna berikan balik kepada orang
banyak.
Pola Open Source lahir karena kebebasan berkarya, tanpa intervensi berpikir dan
mengungkapkan apa yang diinginkan dengan menggunakan pengetahuan dan produk
yang cocok. Kebebasan menjadi pertimbangan utama ketika dilepas ke publik.
Komunitas yang lain mendapat kebebasan untuk belajar, mengutak-ngatik, merevisi
ulang, membenarkan ataupun bahkan menyalahkan, tetapi kebebasan ini juga datang
bersama dengan tanggung jawab, bukan bebas tanpa tanggung jawab. Prinsip dasar dari
pengembangan ala Open Source ini adalah: "rapid code evolution and massive
independent peer review".
Pergerakan perangkat lunak bebas dan open source saat ini membagi pergerakannya
dengan pandangan dan tujuan yang berbeda. Open source adalah pengembangan secara
metodelogy, perangkat lunak tidak bebas adalah solusi suboptimal. Untuk pergerakan
perangkat lunak bebas,perangkat lunak tidak bebas adalah masalah sosial dan perangkat
lunak bebas adalah solusi.
Berbisnis PLB
Bebas pada kata perangkat lunak bebas tepatnya adalah bahwa para pengguna bebas
untuk menjalankan suatu program, mengubah suatu program, dan mendistribusi ulang
suatu program dengan atau tanpa mengubahnya. Berhubung perangkat lunak bebas bukan
perihal harga, harga yang murah tidak menjadikannya menjadi lebih bebas, atau
mendekati bebas. Jadi jika anda mendistribusi ulang salinan dari perangkat lunak bebas,
anda dapat saja menarik biaya dan mendapatkan uang. Mendistribusi ulang perangkat
lunak bebas merupakan kegiatan yang baik dan sah; jika anda melakukannya, silakan
juga menarik keuntungan.
Beberapa bentuk model bisnis yang dapat dilakukan dengan Open Source:
Support/seller, pendapatan diperoleh dari penjualan media distribusi, branding,
pelatihan, jasa konsultasi, pengembangan custom, dan dukungan setelah
penjualan.
Loss leader, suatu produk Open Source gratis digunakan untuk menggantikan
perangkat lunak komersial.
Widget Frosting, perusahaan pada dasarnya menjual perangkat keras yang
menggunakan program open source untuk menjalankan perangkat keras seperti
sebagai driver atau lainnya.
Accecorizing, perusahaan mendistribusikan buku, perangkat keras, atau barang
fisik lainnya yang berkaitan dengan produk Open Source, misal penerbitan buku
O Reilly.
Service Enabler, perangkat lunak Open Source dibuat dan didistribusikan untuk
mendukung ke arah penjualan service lainnya yang menghasilkan uang.
Brand Licensing, Suatu perusahaan mendapatkan penghasilan dengan penggunaan
nama dagangnya.
Sell it, Free it, suatu perusahaan memulai siklus produksinya sebagai suatu
produk komersial dan lalu mengubahnya menjadi produk open Source.
Software Franchising, ini merupakan model kombinasi antara brand licensing dan
support/seller.
Tantangan PLB
Ada 4 tantangan perangkat lunak bebas:
Dokumentasi bebas
FM
Rangkuman
Arti bebas yang salah, telah menimbulkan persepsi masyarakat bahwa perangkat lunak
bebas merupakan perangkat lunak yang gratis. Perangkat lunak bebas ialah perihal
kebebasan, bukan harga. Konsep kebebasan yang dapat diambil dari kata bebas pada
perangkat lunak bebas adalah seperti kebebasan berbicara bukan seperti bir gratis.
Maksud dari bebas seperti kebebasan berbicara adalah kebebasan untuk menggunakan,
menyalin, menyebarluaskan, mempelajari, mengubah, dan meningkatkan kinerja
perangkat lunak. Suatu perangkat lunak dapat dimasukkan dalam kategori perangkat
lunak bebas bila setiap orang memiliki kebebasan tersebut. Hal ini berarti, setiap
pengguna perangkat lunak bebas dapat meminjamkan perangkat lunak yang dimilikinya
kepada orang lain untuk dipergunakan tanpa perlu melanggar hukum dan disebut
pembajak. Kebebasan yang diberikan perangkat lunak bebas dijamin oleh copyleft, suatu
cara yang dijamin oleh hukum untuk melindungi kebebasan para pengguna perangkat
lunak bebas. Dengan adanya copyleft maka suatu perangkat lunak bebas beserta hasil
perubahan dari kode sumbernya akan selalu menjadi perangkat lunak bebas. Kebebasan
yang diberikan melalui perlindungan copyleft inilah yang membuat suatu program dapat
menjadi perangkat lunak bebas. Keuntungan yang diperoleh dari penggunaan perangkat
lunak bebas adalah karena serbaguna dan efektif dalam keanekaragaman jenis aplikasi.
Dengan pemberian source code-nya, perangkat lunak bebas dapat disesuaikan secara
khusus untuk kebutuhan pemakai. Sesuatu yang tidak mudah untuk terselesaikan dengan
perangkat lunak berpemilik. Selain itu, perangkat lunak bebas didukung oleh milis-milis
pengguna yang dapat menjawab pertanyaan yang timbul karena permasalahan pada
penggunaan perangkat lunak bebas.