Anda di halaman 1dari 10

MATERI HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL

(HAKI)

Disusun Oleh:

NAMA : Aditya Noval Kurnia


KELAS : 4 ED
NPM : 062030321031
Dosen Pembimbing : Ekawati Prihatini,S.T.,MT.

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PRODI TEKNIK ELEKTRONIKA
POLIKTEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum, wr, wb.


Puji syukur saya ucapkan kepada Allah swt, karena atas limpahan rahmat dan
hidayahnya sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini berjudul “HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual”, dengan tujuan
penulisan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.
Namun saya menyadari bahwa makalah yang saya tulis ini jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu mohon maaf dan berharap makalah ini dapat bermanfaat.

Palembang, 18 Juni 2022

Aditya Noval Kurnia


DAFTAR ISI

Judul ………………………………………………………………………………i
Kata Pengantar …………………………………………………………………….ii
Daftar isi …………………………………………………………………………..iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………1
C. Tujuan …………………………………………………………...1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian HAKI ………………………………………………..2
B. Pembagian HAKI ……………………………………………….3
C. Pendaftaran Haki ………………………………………………..6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………..7
B. Saran ……………………………………………………………7
Daftar Pustaka

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai tugas yang di berikan, saya akan membuat / membahas mengenai HAKI
(Hak Atas Kekaya Intelektual). Seperti yang kita ketahui, di zaman yang serba maju
ini, banyak orang yang berusaha untuk menciptakan kreatifitas-kreatifitasnya agar
bisa berguna untuk dirinya sendiri dan orang lain. Nah, disinilah di butuhkan hak
hukum atas karya yang merupakan hasil kreatifitasnya.
Tumbuhnya konsepsi kekayaan atas karya-karya intelektual pada akhirnya juga
menimbulkan untuk melindungi atau mempertahankan kekayaan tersebut. Pada
gilirannya, kebutuhan ini melahirkan konsepsi perlindungan hukum atas kekayaan
tadi, termasuk pengakuan hak terhadapnya. Sesuai dengan hakekatnya pula, HaKI
dikelompokan sebagai hak milik perorangan yang sifatnya tidak berwujud
(Intangible).
Pengenalan HaKI sebagai hak milik perorangan yang tidak berwujud dan
penjabarannya secara lugas dalam tatanan hukum positif terutama dalam kehidupan
ekonomi merupakan hal baru di Indonesia. Dari sudut pandang HaKI, aturan tersebut
diperlukan karena adanya sikap penghargaan, penghormatan dan perlindungan tidak
saja akan memberikan rasa aman, tetapi juga mewujudkan iklim yang kondusif bagi
peningkatan semangat atau gairah untuk menghasilkan karya-karya inovatif, inventif
dan produktif.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan di
bahas dalam makalah ini adalah :
· Apa itu HAKI ?
· Pembagian-pembagian HAKI

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa itu HAKI
2. Mengetahui pembagian-pembagian HAKI
3. Mengetahui prosedur pendaftaran HAKI

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian HAKI / Apa itu HAKI


HAKI adalah singkatan dari Hak Atas Kekayaan Intelektual, yaitu hak yang berasal
dari kemampuan intelektual manusia atas kreatifitas atau karyanya yang di
ekspresikan kepada umum serta memiliki manfaat.
Dengan kata lain, HAKI adalah perlindungan hasil karya atau kreatifitas intelektual
yang memiliki nilai komersil yang bersifat jangka waktu terbatas, eklusif dan mutlak,
dan dapat di alihkan serta khusus untuk hak cipta tidak dapat disita.

Dasar hukum HAKI adalah :


1997 TRIPs Agreement (trade related aspects of intellectual property rights)
2000 UU No. 30 Thn. 2000 Tentang Rahasia Dagang
UU No. 31 Thn. 2000 Tentang Desain Industri
UU No. 32 Thn. 2000 Tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
2001 UU No. 14 Thn. 2001 Tentang Paten
UU No. 15 Thn. 2001 Tentang Merek
2002 UU No. 19 Thn. 2002 Tentang Hak Cipta

Prinsip-prinsip HAKI :
1. Prinsip keadilan, yaitu hukum memberikan perlindungan kepada pencipta
berupa suatu kekuasaan untuk bertindak dalam rangka kepentingan yang
disebut hak. Pencipta yang menghasilkan suatu karya bedasarkan kemampuan
intelektualnya wajar jika diakui hasil karyanya.
2. Prinsip ekonomi, yaitu hak intelektual berasal dari kegiatan kreatif dari daya
pikir manusia yang memiliki manfaat serta nilai ekonomi dan penciptanya
mendapat keuntungan dari hasil karyanya.
3. Prinsip kebudayaan, yaitu pengakuan atas kreasi karya sastra dari hasil ciptaan
manusia diharapkan mampu membangkitkan semangat dan minat untuk
mendorong melahirkan ciptaan baru serta meningkatkan taraf kehidupan.
4. Prinsip sosial, yaitu kepentingan manusia sebagai warga Negara, sehingga hak
yang telah diberikan oleh hukum atas suatu karya merupakan satu kesatuan
yang diberikan perlindungan berdasarkan keseimbangan antara kepentingan
individu dan masyarakat/ lingkungan.

2
B. Pembagian HAKI
1. Copy Rights (Hak Cipta)
Copy rights (Hak cipta) adalah hak eksklusif bagi Pencipta atau penerima hak untuk
mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya atau memberikan izin untuk itu
dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku [UU No.19 thn 2002 Pasal 1 ayat 1].
Jangka waktu perlindungan Hak Cipta pada umumnya berlaku selama hidup Pencipta
dan terus berlangsung hingga 50 (lima puluh) tahun setelah Pencipta meninggal dunia.
Namun demikian, pasal 30 UU Hak Cipta menyatakan bahwa Hak Cipta atas Ciptaan:
program komputer, sinematografi, fotografi, database, dan karya hasil pengalih
wujudan berlaku selama 50 (lima puluh) tahun sejak pertama kali diumumkan.

Dalam undang-undang no 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta, ruang lingkupn hak
cipta ialah :
a. Lagu atau musik,
b. Drama, baik dalam bentuk musikal, tari, koreografi pantomin serta pewayangan,
c. Buku, dan semua hasil karya tulis,
d. Program komputer,
e. Seni rupa,
f. Dan sebagainya.

2. Patent (Hak Paten)


Patent adalah hak ekslusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil
invensinya di bidang teknologi, yg untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri
invensinya tersebut atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk
melaksanakannya.
Dengan kata lain hak paten adalah bentuk perlindungan hak kekayaan intelektual
yang sangat efektif karena dapat mencegah pelaksanaan invensi oleh pihak lain tanpa
seizin pemegang hak paten, walaupun pihak lain tersebut memperoleh teknologinya
secara mandiri (bukan meniru).

Menurut UU hak paten No. 14 Tahun 2001 (UU hak paten 2001), hak
paten diberikan untuk invensi yang memenuhi syarat kebaruan, mengandung langkah
inventif & dapat diterapkan dalam industri selama 20 tahun.

3
Pengecualian Patent :
a. Teori di bidang ilmu pengetahuan atau matematika.
b. Proses atau produk yang penggunaan atau pelaksanaannya bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, moralitas agama, ketertiban
umum, atau kesusilaan.
c. Metedo pemeriksaan atau perawatan, pengobatan dan pembedahan yang di
terapkan terhadap manusia atau hewan.

3. Trademark (Merek)
Trademark adalah merk dagang oleh perorangan, organisasi, atau badan hukum lainya
yang mana untuk membedakan satu dengan yang lainya, untuk melindungi
kepemilikan produk/jasa yang satu dengan entitas yang lainya biasanya akan
didaftarkan kesuatu lembaga yang berwenang.
Atau trademark ialah hak eklusif yang di berikan oleh negara kepada pemilik Merek
yang terdaftar dalam Daftar Umum Merek untuk jangka waktu tertentu dengan
menggunakan sendiri Merek tersebut atau memberikan izin kepada pihak lain untuk
menggunakannya.

Fungsi trademark :
a. Sebagai tanda pembeda (pengenal), yakni membedakan produk yang satu
dengan produk perusahaan lain.
b. Fungsi jaminan reputasi, yakni selain sebagai tanda asal usul produk, juga
secara pribadi menghubungkan reputasi produk bermerek tersebut dengan
produsennya, sekaligus memberikan jaminan kualitas akan produk tersebut.
c. Fungsi rangsangan investasi dan pertumbuhan industri, yakni merek dapat
menunjang pertumbuhan industri melalui penanaman modal, baik asing
maupun dalam negeri dalam menghadapi mekanisme pasar bebas.
d. Fungsi promosi, yakni merek juga digunakan sebagai sarana memperkenalkan
dan mempertahankan reputasi produk lama yang diperdagangkan, sekaligus
untuk menguasai pasar.

Fungsi pendaftaran trademark :


- Sebagai alat bukti sebagai pemilik yang berhak atas merek yang didaftarkan;
- Sebagai dasar penolakan terhadap merek yang sama keseluruhan atau sama
pada pokoknya yang dimohonkan pendaftaran oleh orang lain untuk
barang/jasa sejenisnya;
- Sebagai dasar untuk mencegah orang lain memakai merek yang sama
keseluruhan atau sama pada pokoknya dalam peredaran untuk
barang/jasa sejenisnya.
4
Cara pendaftaran trademark / merek :
a. Permohonan pendaftaran merek diajukan dengan cara mengisi formulir yang
telah disediakan untuk itu dalam bahasa Indonesia dan diketik rangkap 4
(empat);
b. Pemohon wajib melampirkan:
1) surat pernyataan di atas kertas bermeterai cukup yang ditandatangani oleh
pemohon (bukan kuasanya), yang menyatakan bahwa merek yang dimohonkan
adalah miliknya;
2) surat kuasa khusus, apabila permohonan pendaftaran diajukan melalui kuasa;
3) salinan resmi akte pendirian badan hukum atau fotokopinya yang dilegalisir oleh
notaris, apabila pemohon badan hukum;
4) 24 lembar etiket merek (4 lembar dilekatkan pada formulir) yang dicetak di atas
kertas;
5) bukti prioritas asli dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia, apabila
permohonan diajukan menggunakan hak prioritas;
6) fotokopi kartu tanda penduduk pemohon;
7) bukti pembayaran biaya permohonan.

Persyaratan pendaftaran trademark / merek:


a. memiliki daya pembeda
b. tidak bertentangan dengan kesusilaan dan ketertiban umum
c. bukan menjadi milik umum
d. tidak mempunyai persamaan baik sebagian maupun keseluruhan dengan merek
lain yang telah terdaftar
Hak atas Merek terdaftar dapat beralih atau dialihkan karena:
a. pewarisan;
b. wasiat;
c. hibah;
d. perjanjian; atau
e. sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan perundang-undangan.

Pengalihan hak atas Merek wajib dimohonkan pencatatannya kepada Direktorat


Jenderal untuk dicatat dalam Daftar Umum Merek, dengan disertai
dokumen-dokumen pendukung. Pengalihan hak atas Merek terdaftar yang telah
dicatat, diumumkan dalam Berita Resmi Merek. Tanpa dicatatkan dalam Daftar
Umum Merek, pengalihan hak atas merek tidak berakibat hukum pada pihak ketiga.

5
Pengalihan hak atas Merek terdaftar dapat disertai dengan pengalihan nama
baik, reputasi, atau lain-lainnya yang terkait dengan Merek tersebut. Hak atas Merek
Jasa terdaftar yang tidak dapat dipisahkan dari kemampuan, kualitas, atau
keterampilan pribadi pemberi jasa yang bersangkutan dapat dialihkan dengan
ketentuan harus ada jaminan terhadap kualitas pemberian jasa.

Pengalihan hak atas Merek terdaftar hanya dicatat oleh Direktorat Jenderal
apabila disertai pernyataan tertulis dari penerima pengalihan bahwa Merek tersebut
akan digunakan bagi perdagangan barang dan/atau jasa.

Adapun, persyaratan Pencatatan Pengalihan Hak atas Merek Terdaftar adalah


sebagai berikut:
1. Surat Kuasa dan Surat Pernyataan Pemohon Pencatatan Hak;
2. Fotokopi KTP para pihak;
3. Fotokopi Akte Perjanjian Pemindahan Hak, dengan legalisir notaris;
4. Fotokopi Sertifikat merek-merek yang dialihkan kepemilikannya;
5. Fotokopi Akte Pendirian para pihak (khusus perusahaan), dengan legalisir notaris;
6. Fotokopi NPWP para pihak (khusus perusahaan), dengan legalisir notaris.

C) . CARA PENDAFTARAN HAKI

• Masuk ke situs e-hakcipta.dgip.go.id.


• Lakukan registrasi untuk mendapatkan username dan password.
• Login menggunakan username yang telah diberikan.
• Mengunggah dokumen persyaratan.
• Melakukan pembayaran setelah mendapatkan kode pembayaran pendaftaran.
• Menunggu proses pengecekan.
• Approve atau pendaftaran pencatatan ciptaan telah disetujui
• Sertifikat dapat diunduh dan dicetak sendiri oleh pemohon

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpual
1. Dari uraian di atas kita dapat mengetahui pengertian HAKI, pembagian HAKI
dan prosedur pendaftaran HAKI
2. Dengan mengetahui tentang HAKI, kita jadi tau mengenai apa saja yang
termasuk dalam hak dan pembagian HAKI.
3. Dengan pembahasan di atas kita juga bisa mengetahui aturan hukum yang
mengaturnya.

B. Saran
Saya bersedia menerima kritik dan saran yang positif dari dosen saya yaitu Ibu
Ekawati Prihatini,S.T.,MT. dari hasil makalah saya ini. Saya akan menerima kritik
dan saran tersebut sebagai bahan pertimbangan yang memperbaiki makalah ini di
kemudian hari. Semoga makalah berikutnya dapat saya selesaikan.

Anda mungkin juga menyukai