Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PRODUK KREATIF KEWIRAUSAHAAN


HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL

Oleh
Nama : Daffarell Tristan
Kelas : XII AKL 3

AKUNTANSI DAN KEUANGAN LEMBAGA


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 BOJONGGEDE
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah- Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Hak
Atas Kekayaan Intelektual” ini dengan tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu guru pada pelajaran Produk
Kreatif Kewirausahaan, dan makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dewi Mulyani, M.Pd selaku
guru mata pelajaran Produk Kreatif Kewirausahaan yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan kami. Kami juga mengucapkan
kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan
kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini .

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian HaKi
B. Tujuan Haki
C. Fungsi HaKi
D. Dasar Hukum HaKi
E. Jenis-Jenis HaKi
F. Solusi Masalah HaKi
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hak kekayaan intelektual (HKI) sebenarnya bukanlah suatu yang baru di
Indonesia. sejak jaman Pemerintahan Hindia Belanda, Indonesia telah
mempunyai Undang-Undang tentang hak kekayaan intelektual (HKI) yang
sebenarnya merupakan pemberlakuan peraturan perundang-undangan
pemerintahan Hindia belanda yang berlaku di negeri Belanda, di berlakukan
diIndonesia sebagai negara jajahan Belanda berdasarkan prinsip
konkordinasi.1Kondisi HKI di Indonesia menjadi sangat penting untuk
menggairahkan laju perekonomian dunia yang pada akhirnya membawa
kesejahteraan umat manusia.

Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual sangat penting bagi pembangunan


yang sedang berlangsung di Indonesia. Hak Kekayaan Intelektual yang
dilindungi di Indonesia berupa Hak Cipta, Merek, Paten, Perlindungan Varietas
Tanaman, Rahasia Dagang, Disain Industri dan disain tata letak sirkuit terpadu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian HaKi?
2. Apa Tujuan HaKi?
3. Apa Fungsi Haki?
4. Apa Dasar Hukum HaKi?
5. Apa Saja Jenis-Jenis HaKi?
6. Apa Solusi dari Masalah HaKi?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian dari HaKi
2. Untuk Mengetahui Tujuan HaKi
3. Untuk Mengetahui Fungsi HaKi
4. Untuk Mengetahui Apa Dasar Hukum HaKi
5. Untuk Mengetahui Jenis-jenis HaKi
6. Untuk Mengetahui Solusi masalah HaKi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian HaKi

Hak Atas kekayaan intelektual adalah hak yang timbul dari kemampuan
berfikir atau olah pikir yang menghasilkan suatu produk atau proses yang
berguna untuk manusia. Dalam ilmu hukum, hak kekayaan intelektual
merupakan harta kekayaan khususnya hukum benda (zakenrecht) yang
mempunyai objek benda inteletual, yaitu benda yang tidak berwujud yang
bersifat immaterial maka pemilik hak atas kekayaan intelektual pada prinsipnya
dap berbuat apa saja sesuai dengan kehendaknya.

Berdasarkan pengertian ini maka perlu adanya penghargaan atas hasil karya
yang telah dihasilkan yaitu perlindungan hukum bagi kekayaan intelektual
tersebut. Tujuannya adalah untuk mendorong dan menumbuhkembangkan
semangat terus berkarya dan mencipta.
B. Tujuan HaKi
1. Tujuan Haki
a. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan peserta pelatihan dalam
peraturan-peraturan, hukum yang berlaku serta sanksi-sanksi dalam
penerapan HaKi.
b. Agar para peserta pelatihan mengetahui prosedure penerapan HaKi dan
masalah- masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan penerapan HaKi.
c. Agar para peserta termotivasi untuk menciptakan hal-hal baru di bidang
produk industri yang menyangkut desain, proses produksi serta
pemakaian merek sendiri.
2. Tujuan Perlindungan dan Penegakan Hukum HaKi
a. Untuk mendorong timbulnya inovasi.
b. Untuk Pengalihan dan penyebaran teknologi yang diperoleh manfaat
bersama antara penghasil dan pengguna pengetahuan teknologi, dengan
cara menciptakan kesejahteraan sosial ekonomi serta keseimbangan
antara hak dan kewajiban.
C. Fungsi HaKi
HAKI tentunya memiliki fungsi yang penting bagi perlindungan karya seseorang.
Secara umum, berikut fungsi HAKI.
1. Perlindungan Karya Intelektual
Fungsi utama HAKI adalah memberikan perlindungan hukum terhadap
penggunaan yang tidak sah atau tidak berizin terhadap karya intelektual. Hal
ini mendorong pencipta untuk melanjutkan kegiatan kreatif tanpa takut karya
mereka akan disalahgunakan atau dicuri.
2. Mendorong Inovasi dan Kreativitas
Dengan memberikan hak eksklusif kepada pemilik karya, HAKI memberikan
insentif untuk menghasilkan karya baru yang inovatif dan kreatif.
Perlindungan ini mendorong penemuan baru, pengembangan teknologi,
penulisan buku, dan produksi seni yang menguntungkan masyarakat secara
keseluruhan.
3. Pengembalian Investasi
HAKI memungkinkan pemilik hak untuk mendapatkan imbalan finansial dari
hasil karya mereka. Dalam banyak kasus, pencipta atau pemilik hak
menginvestasikan waktu, energi, dan sumber daya finansial untuk
mengembangkan karya mereka.
D. Dasar Hukum HaKi
Dalam penetapan HaKI tentu berdasarkan hukum-hukum yang sesuai dengan
peraturan yang berlaku. Dasar-dasar hukum tersebut antara lain adalah :
1. Undang-undang Nomor 7/1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing
the World Trade Organization (WTO)
2. Undang-undang Nomor 10/1995 tentang Kepabeanan
3. Undang-undang Nomor 12/1997 tentang Hak Cipta
4. Undang-undang Nomor 14/1997 tentang Merek
5. Undang-undang Nomor 13/1997 tentang Hak Paten
6. Keputusan Presiden RI No. 15/1997 tentang Pengesahan Paris Convention
for the Protection of Industrial Property dan Convention Establishing the
World Intellectual Property Organization
7. Keputusan Presiden RI No. 17/1997 tentang Pengesahan Trademark Law
Treaty
8. Keputusan Presiden RI No. 18/1997 tentang Pengesahan Berne Convention
for the Protection of Literary and Artistic Works
9. Keputusan Presiden RI No. 19/1997 tentang Pengesahan WIPO Copyrights
Treaty
E. Jenis-Jenis HaKi
Ada beberapa jenis HaKi yang perlu dipahami, di antaranya adalah sebagai
berikut:
1. Hak Cipta
Pengertian hak cipta menurut Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 :
Hak cipta adalah "hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk
mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk
itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku" (pasal 1 butir 1), sedangkan Pengertian
hak cipta menurut Pasal 2 UUHC : Hak cipta adalah hak khusus bagi pencipta
maupun penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya
maupun memberi ijin untuk iti dengan tidak mengurangi pembatasan-
pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berikut
yang termasuk kedalam hak cipta yang harus kita ketahui :
a. Kedudukan Hak Cipta
Mengenai kedudukan hak cipta, sudah pula ditetapkan oleh UUHC, bahwa
hak cipta dianggap sebagai benda bergerak (Pasal 3 ayat 1).Sebagai benda
Bergerak, hak cipta dapat beralih atau dialihkn baik seluruhnya maupun
sebagian karena :
 Pewarisan
 Hibah
 Wasiat
 Dijadikan milik negara
 Perjanjian
b. Ciptaan yang dilindungi
UUHC menganut sistem terbatas dalam melindungi karya cipta seseorang.
Perlindungan ciptaan hanya diberikan dalam bidang ilmu pengetahun, seni
dan sastra. Untuk itu Pasal 11 yat 1 merinci ketiga bidang tersebut meliputi
 Buku, pamflet, dan semu hasil karya tulis lainnya.
 Ceramah, kuliah, pidato, dan sebagainya.
 Pertunjukan seperti musik, karawitan, drama, tari, pewayngn, pantomim
dan karya siaran antara lain untuk media radio, televisi dan film serta
karya rekaman radio.
 Ciptaan tari(koreografi), ciptaan lagu atau musik dengan atau tanpa teks,
dan karya rekaman suara atau bunyi.
 Segala bentuk seni rupa seperti seni lukis, seni pahat, seni patung, dan
kaligrafi yang perlindungnnya diatur dalam Pasal 10 ayat 2.
 Seni batik
 Arsitektur
 Peta
 Sinematografi
 Fotografi
 Program komputer atau komputer program
 Terjemahan, tafsir, saduran, dan penyusunn bunga rampai.
c. Masa berlakunya Hak Cipta
Dalam mengtur jangka waktu berlakunya hk cipta, UUHC tidak
menyaratkan melainkan membeda-bedakan. Perbedaan itu dikelompokkan
sebagai berikut :
 Kelompok I (Bersifat Orisinal)
Untuk karya cipta yang sifatnya asli atu orisinal, perlindungan
hukumnya berlaku selama hidup pencipta dan terus berlanjut sampai
dengn 50 tahun setelah pencipta meninggal. Mengenai alasan penetpan
jangka wktu berlakuny hak cipta orisinal yang demikian lama itu,
undang-undang tidak memberikan penjelasan.
 Kelompok II (Bersifat Derivatip)
Perlinndungan hukum atas karya cipta yang bersifat tiruan
(derivatip)berlaku selama 50 tahun,
 Kelompok III (pengaruh waktu)
Terhadap karya cipta yang aktulitasnya tidak begitu tahan, perlindungan
hukumnya berlaku selama 25 tahun
d. Pendaftaran Hak Cipta
Ciptaan tidak kalah pentingnya dengan benda-benda lain seperti tanah,
kendaraan bermotor, kapal, merk yang memerlukan pendaftaran.
Perlindungan suatu ciptaan timbul secara otomatis sejak ciptaan itu
diwujudkan dalam bentuk yang nyata. Maksud dari pendaftaran itu sendiri
adalah hanya semata-mata mengejar kebenaran prosedur formal saja, tetapi
juga mempunyai tujuan untuk mendapatkan pengukuhan hak cipta dan
sebagai alat bukti awal di pengadilan apabila timbul sengketa di kemudian
hari terhadap ciptaan tersebut.. Pendaftaran hak cipta yaitu di Direktorat
Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, Departemen Kehakiman dan Hak
Asasi Manusia.
Sifat pendaftaran ciptaan adalah bersifat kebolehan (fakultatip).
Artinya orang boleh juga tidak mendaftarkan. Apabila tidak mendaftarkan,
tidak ada sanksi hukumnya. Dengan sifat demikian, memang UUHC
memberikan kebebasan masyarakat untuk melakukan pendaftaran.
e. Hak dan Wewenang Menuntut
Penyerahan Hak Cipta atas seluruh ciptaan ke pihak lain tidak
mengurangi hak pencipta atau ahli waris untuk menuntut seseorang yang
tanpa persetujuannya :
 Meniadakan nama pencipta yang tercantum pada ciptan itu.
 Mencantumkan nama pencipta pada ciptaannya.
 Mengganti/mengubah judul ciptaan.
 Mengubah isi ciptaan
2. Hak Kekayaan Industri
a. Paten
Paten merupakan hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada
inventor atas hasil invensinya di bidang teknologi untuk selama waktu
tertentu melaksanakan sendiri invensinya atau memberikan persetujuan
kepada pihak lain untuk melaksanakan.Adapun invensi adalah ide inventor
yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan masalah yan spesifik
di bidang teknologi, dapat berupa produk atau proses atau penyempurnaan
dan pengembangan produk atau proses.
Paten diberikan untuk invensi yang baru dan mengandung langkah
insentif serta dapat diterapkan dalam industri. Invensi dianggap baru jika
pada tanggal penerimaan invensi tersebut tidak sama dengan teknologi
yang diungkapkan sebelumnya.Invensi berupa produk atau alat yang baru
dan mempunyai nilai kegunaan praktis disebabkan oleh bentuk,
konfigurasi, kontruksi, atau komponennya dapat memperoleh perlindungan
hukun dalam bentuk paten sederhana.
b. Merek
Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf,
angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebutyang
memiliki daya pembeda dan digunakan dlam kegiatan perdagangan barang
atau jasa. Hak merek adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara
kapada pemilik merek yang terdaftar dalam daftar umum merek untuk
jangka waktu tertentu dengan menggunakan sendiri merek atau
memberikan izin kepada pihak lain untuk menggunakannya. Jenis-jenis
merek dapat dibagi menjadi merk dagang, merek jasa dan merek kolektif.
Merek terdaftar mendapatkan perlindungan hukum untuk jangka
waktu 10 tahun sejak tanggal penerimaan dan jangka waktu perlindungan
dapat diperpanjang denga jangka waktu yang sama. Hak merek terdaftar
dapat beralih atau dialihkan karena pawarisan, hibah, wasiat, perjanjian
atau seba-sebab lain yang dibenarkan oleh perundang-undangan.
Penghapusan pendaftaran merek dari daftar umum merek dapat dilakukan
atas prakarsa direktorat jendral berasarkan permohonan pemilik merek
yang bersangkutan atau pihak ketiga dalam bentuk gugatankepada
pengadilan niaga.
Pemilik merek terdaftar dapat mengajukan gugatan terhadap pihak lain
secara tanpa hak menggunakan merek yang mempunyai persamaan pada
pokoknya atau keseluruhannyauntuk barang atau jasa yang sejenis, berupa
gugatan ganti rugi dan/atau penghentian semua perbuatan yang berkaitan
dengan penggunaan merek tersebut. Sanksi yang dikenakan terhadap
masalah merek berupa pidana dan denda
c. Varietas Tanaman
Hak perlindungan varietas tanaman adalah hak khusus yang diberikan
oleh negara kepada pemulia tanaman untuk menggunakan sendiri varietas
hasil pemuliaannya atau memberikan persetujuan kepada orang atau badan
hukum lain untuk menggunakan selama waktu tertentu.
Varietas tanaman yang dapat diberi perlindungan adalah dari jenis atau
spesies tanaman yang baru, yaitu belum pernah diperdagangkan di
Indonesia atau sudah diperdagangkan kurang dari satu tahun. Unik,
sehingga dapat dibedakan secara jelas dengan varietas lain. Seragam,
memiliki sifat utama yang seragam. Stabil, tidak mengalami perubahan
ketika ditanam berulang-ulang atau untuk diperbanyak melalui siklus. Dan
diberi penamaan yang selanjutnya menjadi nama varietas yang
bersangkutan.
Dalam Pasal 4 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang
Varietas Tanaman, jangka waktu PVT dihitung sejak tanggal pemberian hal
PVT meliputi 20 tahun untuk tanaman semusim dan 25 tahun untuk
tanaman tahunan. Hak untuk menggunakan varietas dapat meliputi
memprodusi/ memperbanyak benih, menyiapkan untuk tujuan propagasi,
mengiklankan, menawarkan, memperdagangkan, mengekspor, mengimpor.
d. Rahasia Dagang
Rahasia dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di
bidang teknologi dan/atau bisnis yang mempunyai nilai ekonomi karena
berguna dalam kegiatan usaha dan dijaga keerahasiaannya oleh pemilik
rahasia dagang. Perlindungan rahasia dagang meliputi metode produksi,
metode pengolahan, metode penjualan, atau informasi lain di bidang
teknologi dan/atau bisnis yang memiliki nilai ekonomi dan tidak diketahui
oleh masyarakat.
Syarat pengajuan perlindungan sebagai HKI, meliputi prinsip
perlindungan otomatis dan perlindungan yang diberikan selama
kerahasiaannya terjaga. Pemilik HKI berhak menggunakan sendiri rahasia
dagang yang dimilikinya atau memberikan lisensi atau melarang pihak lain
untuk menggunakannya. Jangka waktu perlindungan rahasia dagang adalah
sampai dengan masa dimana rahasia itu menjadi milik publik.
Dalam Pasal 5 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang
Rahasia Dagang, hak rahasia dagang dapt beralih/dialihkan karena
pewarisan, hibah, wasiat, perjanjian , dan sebab lain yang dibenaran oleh
undang-undang. Pengalihan harus disertau dengan pengalihan dokumen-
dokumen yang menunjukan terjadinya pengalihan rahasia dagang.Sanksi
yang diberikan untuk masalah rahasia dagang berupa pidana dan denda.
e. Desain Industri
Desain industri adalah suatu kreasi tentang bentuk konfigurasi atau
komposisigaris atau warna, atau garis dan warna atau gabungan dari
padanya yang berbentul 3D atau 2D yang memberikan kesan estetis dan
dapat diwujudkan dalam pola 3D atau 2D serta dapat dipakai untuk
menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri, atau kerajinan
tangan.
Hak ini diberikan untuk desain industri yang baru, yaitu tanggal
penerimaan desain industri itidak sama dengan pengungkapan yang telah
ad sebelumnya.Jangka waktu perlindungan terhadap hak desain industri
diberikan 10 tahun sejak tanggal penerimaan dan tercatat dalam daftar
umum desain industri dan diberitakan dalam berita resmi desain industri.
Setiap hak desain industri diberikan atas dasar permohonan ke
Direktorat Jendral Desain Industri secara tertulis dalam bahasa
Indonesia.Pengalihan hak ini dapat dilakukan karena pewarisan, hibah,
wasiat, perjanjian tertulis dan sebab lain yang dibenarkan perundang-
undangan dan wajib dicatat dalam daftar umum desain industri.Desain
industri terdaftar hanya dapat dibatalkan atas permintaan pemegang
lisensi.Sanksi yang diberikan untuk masalah desain industri berupa pidana
dan denda.
f. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
Hak desain tata letak sirkuit terpadu adalah hak eksklusif yang
diberikan oleh negara Republik Indonesia kepada pendesain atas hasil
kreasinya untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri atau
memberikan persetujuanya kepada pihak lain untuk melaksanakan hak
tersebut.Jangka waktu perlindungan hak ini diberikan selama 10 tahun
sejak pertama kali desain tersebut di eksplotasi secara komersial.hak ini
dapat beralih/dialihkan karena pewarisan, hibah, wasiat, perjanjian tertulis
dan sebab lain yang dibenarkan oleh perundang-undangan. Sanksi yang
diberikan untuk masalah desain tata letak sirkuit terpadu berupa pidana dan
denda.
F. Cara Penyelesaian / solusi masalah apabila terjadi HaKI
1. Cara penyelesaian sengketa HaKi mengenai hak cipta
Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi Pencipta atau penerima hak untuk
mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya atau memberikan izin untuk
itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku.(Pasal 1 ayat 1)
Hak cipta diberikan terhadap ciptaan dalam ruang lingkup bidang ilmu
pengetahuan, kesenian, dan kesusasteraan. Hak cipta hanya diberikan secara
eksklusif kepada pencipta, yaitu “seorang atau beberapa orang secara
bersama-sama yang atas inspirasinya lahir suatu ciptaan berdasarkan pikiran,
imajinasi, kecekatan, keterampilan atau keahlian yang dituangkan dalam
bentuk yang khas dan bersifat pribadi”
Dasar Hukum HAK CIPTA :
a. UU Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta
b. UU Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta (Lembaran Negara RI Tahun
1982 Nomor 15)
c. UU Nomor 7 Tahun 1987 tentang Perubahan atas UU Nomor 6 Tahun
1982 tentang Hak Cipta (Lembaran Negara RI Tahun 1987 Nomor 42)
d. UU Nomor 12 Tahun 1997 tentang Perubahan atas UU Nomor 6 Tahun
1982 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 7 Tahun 1987
(Lembaran Negara RI Tahun 1997 Nomor 29)
2. Cara penyelesaian HaKi mengenai merek
Penyelesaian sengketa terhadap merek diatur di dalam hukum indonesia
antara lain
1. Penyelesaian Sengketa Alternatif (Alternatif Dispute Resolution)
Penyelesaian Sengketa Alternatif dalam penyelesaian sengketa
merek diatur dalam Pasal 84 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001
tentang Merek, selain dalam Undang-Undang Merek penyelesaian
sengketa alternatif lebih khusus diatur dalam Undang-Undang Nomor 30
Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa
Alternatif.
Menurut Pasal 1 angka 10 Undang-Undang Nomor 30 tahun 1999
yang dimaksud dengan Alternatif Penyelesaian Sengketa adalah lembaga
penyelesaian sengketa atau beda pendapat melalui prosedur yang
disepakati para pihak, yakni penyelesaian di luar pengadilan dengan cara
konsultasi, negosiasi, mediasi, konsiliasi.
 Negosiasi
Negosiasi merupakan salah satu penyelesaian sengketa alternatif yang
dilakukan oleh pihak-pihak yang bersengketa atau kuasanya secara
langsung pada saat negosiasi dilakukan, tanpa keterlibatan pihak ketiga
sebagai penengah.
 Mediasi
Mediasi merupakan salah satu penyelesaian sengketa dengan bantuan
pihak ketiga (mediator) yang tidak memihak (imparsia) yang turut
aktif memberikan bimbingan atau arahan guna mencapai penyelesaian.
Namun ia tidak berfungsi sebagai hakim yang berwenang mengambil
keputusan. Inisiatif penyelesaian tetap berada pada tangan para pihak
yang bersengketa.
Dalam kaitan dengan Mediasi menurut ketentuan Pasal 6 ayat (2)
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 menyatakan atas kesepakatan
tertulis para pihak, sengketa atau beda pendapat diselesaikan melalui
bantuan ”seorang atau lebih penasehat ahli” maupun melalui seorang
mediator. Kesepakatan penyelesaian sengketa atau beda pendapat
secara tertulis adalah final dan mengikat bagi para pihak untuk
dilaksanakan dengan itikad baik. Kesepakatan tertulis, wajib
didaftarkan ke Pengadilan Negeri dalam waktu paling lama 30 (tiga
puluh) hari terhitung sejak penandatanganan dan wajib dilaksanakan
dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak pendaftaran.
 Konsiliasi
Konsiliasi adalah suatu proses penyelesaian sengketa alternatif yang
melibatkan seorang pihak ketiga atau lebih, dimana pihak ketiga yang
diikutsertakan untuk menyelesaikan sengketa adalah seseorang yang
secara profesional sudah dapat dibuktikan kehandalannya
2. Penyelesaian sengketa melalui pengadilan
Penyelesaian sengketa dilakukan melalui pengadilan sebagaimana
diatur di dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 dapat diajukan
kepada Pengadilan Niaga oleh pihak pemilik merek terdaftar dapat
mengajukan gugatan terhadap pihak lain yang secara tanpa hak
menggunakan Merek yang mempunyai persamaan pada pokoknya atau
keseluruhannya untuk barang atau jasa yang sejenis, yaitu :
 Gugatan ganti rugi, dan/ atau
 Penghentian semua perbuatan yang berkaitan dengan dengan
menggunakan merek tersebut.
3. Cara penyelesaian HAKI mengenai Hak Paten
Dasar Hukum HAK PATEN :
 UU Nomor 6 Tahun 1989 tentang Paten (Lembaran Negara RI Tahun
1989 Nomor 39)
 UU Nomor 13 Tahun 1997 tentang Perubahan UU Nomor 6 Tahun
1989 tentang Paten (Lembaran Negara RI Tahun 1997 Nomor 30)
 UU Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten (Lembaran Negara RI
Tahun 2001 Nomor 109)

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) adalah hak
kekayaan intelektual yang dilindungin oleh undang-
undang. Setiap orang wajib menghormati hak kekayaan
intelektual oranglain. Hak kekayaan intelektual tidak
boleh digunakan oleh oranglain tanpa izin pemiliknya,
kecuali apabila ditentukan oleh undang-undang. Dan
dalam pembahasan ini dapat disimpulkan bahwa HaKI
adalah bagian penting suatu karya dalam ilmu
pengetahuan, sastra maupun seni dengan menghargai
hasil karya pencipta yang kreatif dan inovasi agar dapat
diterima dan tidak dijadikan untuk menjatuhkan hasil
karya seseorang serta berguna untuk perusahaan dan
industri dalam melaksanakan kegiatan perekonomian.

Anda mungkin juga menyukai