DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah...................................................................1
2. Rumusan Masalah............................................................................1
3. Tujuan Makalah................................................................................2
BAB II METODOLOGI MAKALAH......................................................................... 3
BAB III PEMBAHASAN
I. Hak Atas Kekayaan Intelaktual (HAKI)............................................ 4
II. Hak Cipta.......................................................................................... 5
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan ......................................................................................12
2. Saran.................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
2. Rumusan Masalah
1. Apa itu Hak Kekayaan Intelektual ?
2. Bagaimana Sejarah Hak Cipta ?
3. Mengapa Hak Cipta itu Penting ?
2
3. Tujuan
Sehingga penulis berharap bagi siapa pun yang membaca makalah ini
dapat mempelajari dan memahami apa yang dimaksud dengan “Hak Cipta” dan
setelah memahami apa yang dimaksud dengan Hak Cipta.
BAB II
METODE MAKALAH
BAB III
PEMBAHASAN
Lingkup HAKI sendiri secara hukum terdiri atas dua macam hak
kekayaan intelektual.
Hak tersebut antara lain adalah :
1. Hak cipta
2. Hak kekayaan industri yang mencakup :
Hak kekayaan industri selanjutnya bisa di pilah lagi beberapa sub jenis.
Pemilahan tersebut berdasarkan undang-undang yang tersedia, yakni :
1. Merek
2. Paten
3. Rahasia dagang
4. Desain Industri
5. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
6. Varietas tanaman
Hak Cipta adalah hak eksklusif Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk
mengatur penggunaan hasil penuangan gagasan atau informasi tertentu. Pada
dasarnya, hak cipta merupakan "hak untuk menyalin suatu ciptaan". Hak cipta
dapat juga memungkinkan pemegang hak tersebut untuk membatasi
penggandaan tidak sah atas suatu ciptaan. Pada umumnya pula, hak cipta
memiliki masa berlaku tertentu yang terbatas. Hak cipta berlaku pada
berbagai jenis karya seni atau karya cipta atau "ciptaan". Ciptaan tersebut dapat
mencakup puisi, drama, serta karya tulis lainnya,film, karya-karya koreografis
(tari, balet, dan sebagainya), komposisi musik, rekaman suara, lukisan, gambar,
patung, foto, perangkat lunak komputer,siaran radio dan televisi, dan (dalam
yurisdiksi tertentu) desain industri.
Hak cipta merupakan salah satu jenis hak kekayaan intelektual, namun
hak cipta berbeda secara mencolok dari hak kekayaan intelektual lainnya (seperti
paten, yang memberikan hak monopoli atas penggunaan invensi), karena hak
cipta bukan merupakan hak monopoli untuk melakukan sesuatu, melainkan hak
6
Undang-undang Hak Cipta mengatur hal yang kurang lebih sama. Pasal
12(1) menetapkan karya-karya di bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra
dilindungi, sebagai berikut:
a. Buku-buku, program komputer, pamflet, susunan perwajahan karya tulis,
dan karya-karya tulis lainnya;
b. Khotbah, kuliah, pidato dan karya-karya lisan lainnya;
c. Alat bantuvisual yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan
ilmu pengetahuan;
d. Lagu, termasuk karawitan dan phonogram;
e. Karya-karya drama, tari (karya-karya koreografis), pertunjukan boneka,
pantomim;
f. Pertunjukan-pertunjukan;
g. Karya-karya penyiaran;
h. Semua bentuk seni, seperti lukisan, gambar, ukiran, kaligrafi, pahatan,
patung, collase, kerajinan tangan motif, diagram, sketsa, logo dan bentuk
huruf;
i. Arsitektur;
j. Peta;
k. Seni batik;
l. Foto;
m. Karya-karya sinematografi;
n. Terjemahan, interpretasi, adaptasi, antologi dan database (ini dilindungi
7
sebagai ciptaan tersendiri dengan tidak mengurangi hak cipta atas ciptaan
aslinya).
Pengertian Hak Cipta Pengertian Hak Cipta dan hal-hal yang berkaitan
dengannya secara garis besar dijabarkan dalam UU No. 19 tahun 2002 jo UU
No. 28 Tahun 2014 yang tentang Hak Cipta sebagai berikut.
Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis
berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam
bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan..
Pencipta adalah seorang atau beberapa orang yang secara
sendirisendiri atau bersama-sama menghasilkan suatu ciptaan yang bersifat
khas dan pribadi.
Ciptaan adalah setiap hasil karya cipta di bidang ilmu pengetahuan,
seni, dan sastra yang dihasilkan atas inspirasi, kemampuan, pikiran,
imajinasi, kecekatan, keterampilan, atau keahlian yang diekspresikan dalam
bentuk nyata.
Pemegang Hak Cipta adalah Pencipta sebagai pemilik Hak Cipta,
pihak yang menerima hak tersebut secara sah dari Pencipta, atau pihak lain
yang menerima lebih lanjut hak dari pihak yang menerima hak tersebut
secara sah.
Hak Terkait adalah hak yang berkaitan dengan Hak Cipta yang
merupakan hak eksklusif bagi pelaku pertunjukan, produser fonogram, atau
lembaga Penyiaran.
Pelaku Pertunjukan adalah seorang atau beberapa orang yang secara
sendiri-sendiri atau bersama-sama menampilkan dan mempertunjukkan
suatu Ciptaan.
Produser Fonogram adalah orang atau badan hukum yang pertama
kali merekam dan memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan perekaman
suara atau perekaman bunyi, baik perekaman pertunjukan maupun
perekaman suara atau bunyi lain.
Lembaga Penyiaran adalah penyelenggara Penyiaran, baik lembaga
10
agar dapat diakses publik dari tempat dan waktu yang dipilihnya.
Pendistribusian adalah penjualan, pengedaran, dan/atau penyebaran
Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait.
Kuasa adalah konsultan kekayaan intelektual, atau orang yang
mendapat kuasa dari Pencipta, Pemegang Hak Cipta, atau pemilik Hak
Terkait.
Permohonan adalah permohonan pencatatan Ciptaan oleh pemohon
kepada Menteri.
Lisensi adalah izin tertulis yang diberikan oleh Pemegang Hak Cipta
atau Pemilik Hak Terkait kepada pihak lain untuk melaksanakan hak ekonomi
atas Ciptaannya atau produk Hak Terkait dengan syarat tertentu.
Royalti adalah imbalan atas pemanfaatan Hak Ekonomi suatu Ciptaan
atau Produk Hak Terkait yang diterima oleh pencipta atau pemilik hak
terkait.
Lembaga Manajemen Kolektif adalah institusi yang berbentuk badan
hukum nirlaba yang diberi kuasa oleh Pencipta, Pemegang Hak Cipta,
dan/atau pemilik Hak Terkait guna mengelola hak ekonominya dalam bentuk
menghimpun dan mendistribusikan royalti.
Pembajakan adalah Penggandaan Ciptaan dan/atau produk Hak
Terkait secara tidak sah dan pendistribusian barang hasil penggandaan
dimaksud secara luas untuk memperoleh keuntungan ekonomi.
Penggunaan Secara Komersial adalah pemanfaatan Ciptaan dan/atau
produk Hak Terkait dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan ekonomi
dari berbagai sumber atau berbayar.
Ganti rugi adalah pembayaran sejumlah uang yang dibebankan
kepada pelaku pelanggaran hak ekonomi Pencipta, Pemegang Hak Cipta
dan/atau pemilik Hak Terkait berdasarkan putusan pengadilan perkara
perdata atau pidana yang berkekuatan hukum tetap atas kerugian yang
diderita Pencipta, Pemegang Hak Cipta dan/atau pemilik Hak Terkait.
12
7. Syarat-syarat Pendaftaran
1. Permohonan
2. Contoh ciptaan, produk hak terkait atau penggantinya
3. Surat pernyataan kepemilikan ciptaan (dan) hak terkait
4. Membayar biaya
5. Surat kuasa (bila menggunakan kuasa)
6. Akte pendirian badan hukum, &/ KTP
7. Surat Pengalihan Hak
1. Kesimpulan
Berdasarkan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2004 Tentang Hak Cipta.
Hak Eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip
deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi
pembatasan sesuai peraturan per-UU-an (pasal 1 angka 1 ).
Hak Cipta memiliki nilai yang penting dalam perlindungan pemilikan
suatu hal yang telah di buat ataupun di temukan oleh seseorang. Pembuatan Hak
Cipta itu sendiri harus memenuhi kriteria yang di tentukan . Hak Cipta tersebut di
bantu oleh hukum dan undang-undang tertulis sehingga memberika sanksi yang
tegas bagi para pelanggar Hak Cipta. Cara untuk mendapatkan pemilikan
seseorang tersebut adalah dengan mengalihkan hak dari sang pembuatnya
melalui lisensi ataupun penjualan.
2. Saran
Para seniman sebaiknya sudah langsung mendaftarkan hak cipta atas
karya yang mereka buat agar tidak terjadi pelanggaran hak yang di lakukan oleh
oknum yang ingin meraup keuntungan atas karya mereka secara illegal.
Masyarakat pun seharusnya ikut serta dalam pemberantasan pelanggaran hak
cipta dengan cara membeli atau memperoleh karya yang di buat oleh seniman
secara legal dan memiliki lisensi yang jelas.
19
DAFTAR PUSTAKA