DISUSUN
OLEH :
KELAS : XI TKJ
TAHUN 2022
Kata Pengantar
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas berkat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas mata pelajaran Produk Kreatif dan
Kewirausahaan dengan topik pembahasan yaitu tentang “ Hak Kekayaan Intelektual ( HKI )“.
Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata pelajaran Produk Kreatif dan
Kewirausahaan dan sebagai penambah pengetahuan bagi kita semua.
Makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Dalam penulisan makalah ini
pasti banyak kesalahan atau kekurangan baik secara tidak sengaja ataupun ketidaktahuan,
Saya mohon maaf atas ketidaknyamanan dalam membaca makalah ini
Akhirnya saya berharap semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan
memberikan banyak manfaat bagi kita semua.
i
Daftar Isi
Kata Pengantar......................................................................................................i
Daftar Isi...............................................................................................................ii
Bab 1(Pendahuluan)
1.1Latar Belakang…………………………………………….……...…..1
1.2.Rumusan Masalah………………………………….……….…….….2
1.3.Tujuan…………………………………………………………....…..2
Bab 2 (Pembahasan)
2.1. Pengertian…………………………………………..……………….3
2.2.Dasar Hukum HKI di Indonesia……….……………………..…...3-4
2.3.Macam-macam HKI……………………………………..…….…4-12
2.4.Fungsi dan Tujuan HKI……………………………………...…..12-13
2.5.Manfaat HKI……………………………………..………………..14
2.6.Solusi dari masalah HKI………………………………..…….…14-17
Bab 3 (Penutup)
1.Kesimpulan...........................................................................................18
2.Saran..................................................................................................... 18
3.Daftar Pustaka.......................................................................................19
ii
Bab 1
Pendahuluan
1
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas,maka secara umum rumusan
masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan definisi, etimologi, tata bahasa, doktirn HKI ?
4. Apa manfaat dan Bagaimana cara penyelesaian atau solusi masalah apabila terjadi HKI?
1.3. Tujuan
berdasarkan rumusan masalah di atas, adalah untuk membahas hal-hal yang sesuai
4. Dan untuk mengetahui manfaat serta solusi dalam penyelesaiaan masalah dalam HKI
2
Bab 2
Pembahasan
2.1. Pengertian
Hak kekayaan intelektual adalah hak yang timbul dari kemampuan berfikir atau
olah pikir yang menghasilkan suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia. Dalam
ilmu hukum, hak kekayaan intelektual merupakan harta kekayaan khususnya hukum benda
(zakenrecht) yang mempunyai objek benda inteletual, yaitu benda yang tidak berwujud yang
bersifat immaterial maka pemilik hak atas kekayaan intelektual pada prinsipnya dapat berbuat
apa saja sesuai dengan kehendaknya.
Kekayaan Intelektual atau Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atau Hak Milik
Intelektual adalah padanan kata yang biasa digunakan untuk Intellectual Property Rights
(IPR) atau Geistiges Eigentum, dalam bahasa Jermannya]. Istilah atau terminologi Hak
Kekayaan Intelektual (HKI) digunakan untuk pertama kalinya pada tahun 1790. Adalah
Fichte yang pada tahun 1793 mengatakan tentang hak milik dari si pencipta ada pada
bukunya. Yang dimaksud dengan hak milik disini bukan buku sebagai benda, tetapi buku
dalam pengertian isinya. Istilah HKI terdiri dari tiga kata kunci, yaitu Hak, Kekayaan, dan
Intelektual. Hak adalah pengertian tentang sesuatu hal yang benar, milik, kepunyaan,
kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu (karena telah ditentukan oleh undang-undang,
aturan, dsb), Kekayaan merupakan abstraksi yang dapat dimiliki, dialihkan, dibeli, maupun
dijual. Intelektual yang dimaksud dalam HKI adalah kecerdasan, kemampuan berpikir,
berimajinasi, atau hasil dari proses berpikir manusia atau the creation of human mind.
3
Undang-undang Nomor 14/1997 tentang Merek
Undang-undang Nomor 13/1997 tentang Hak Paten
Keputusan Presiden RI No. 15/1997 tentang Pengesahan Paris Convention for the
Protection of Industrial Property dan Convention Establishing the World Intellectual
Property Organization
Keputusan Presiden RI No. 17/1997 tentang Pengesahan Trademark Law Treaty
Keputusan Presiden RI No. 18/1997 tentang Pengesahan Berne Convention for the
Protection of Literary and Artistic Works
Keputusan Presiden RI No. 19/1997 tentang Pengesahan WIPO Copyrights Treaty
4
Pengertian Hak Cipta
Hak cipta (lambang internasional: ©)
1. Pengertian hak cipta menurut Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 :
Hak cipta adalah "hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau
memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi
pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku " (pasal 1
butir 1).
2. Pengertian hak cipta menurut Pasal 2 UUHC :
Hak cipta adalah hak khusus bagi pencipta maupun penerima hak untuk mengumumkan atau
memperbanyak ciptaannya maupun memberi ijin untuk itu dengan tidak mengurangi
pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pencipta adalah seorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang atas inspirasinya
lahir suatu ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan atau
keahlian yang dituangkan dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi.
Pengumuman adalah pembacaan, penyiaran, pameran, penjualan, pengedaran, atau
penyebaran suatu ciptaan dengan menggunakan alat apapun, termasuk media internet, atau
melakukan dengan cara apapun sehingga suatu ciptaan dapat di baca, didengar atau dilihat
orang lain.
Perbanyakan adalah penambahan jumlah suatu ciptaan baik secara keseluruhan maupun
bagian yang sangat substansial dengan menggunakan bahan-bahan yang sama ataupun tidak
sama, termasuk pengalihwujudan secara permanen atau temporer.
Kedudukan Hak Cipta
Mengenai kedudukan hak cipta, sudah pula ditetapkan oleh UUHC, bahwa hak cipta
dianggap sebagai benda bergerak (Pasal 3 ayat 1).Sebagai benda Bergerak, hak cipta dapat
beralih atau dialihkn baik seluruhnya maupun sebagian karena :
a) Pewarisan
b) Hibah
c) Wasiat
d) Dijadikan milik negara
e) Perjanjian
5
Khusus mengenai perjanjian, Pasal 3 ayat 2 menyaratkan harus dilakukan dengan akta,
dengan ketentuan bahwa perjanjian itu hanya mengenai wewenang yang disebut di dalam
akta tersebut. Pentingnya akta perjanjin itu adalah tidak lain dimaksudkan untuk
memudahkan pembuktian peralihan hak cipta apabila terjadi persengketaan di kemudian hari.
Ciptaan yang dilindungi
UUHC menganut sistem terbatas dalam melindungi karya cipta seseorang. Perlindungan
ciptaan hanya diberikan dalam bidang ilmu pengetahun, seni dan sastra. Untuk itu Pasal 11
ayat 1 merinci ketiga bidang tersebut meliputi :
a) Buku, pamflet, dan semu hasil karya tulis lainnya.
b) Ceramah, kuliah, pidato, dan sebagainya.
c) Pertunjukan seperti musik, karawitan, drama, tari, pewayangan, pantomim dan karya
siaran antara lain untuk media radio, televisi dan film serta karya rekaman radio.
d) Ciptaan tari (koreografi), ciptaan lagu atau musik dengan atau tanpa teks, dan karya
rekaman suara atau bunyi.
e) Segala bentuk seni rupa seperti seni lukis, seni pahat, seni patung, dan kaligrafi yang
perlindungnnya diatur dalam Pasal 10 ayat 2.
f) Seni batik
g) Arsitektur
h) Peta
i) Sinematografi
j) Fotografi
k) Program komputer atau komputer program
l) Terjemahan, tafsir, saduran, dan penyusunn bunga rampai.
Selain itu UUHC juga melindungi karya melindungi karya seseorang yang berupa
pengolahan lebih lanjut daripada ciptaan aslinya, sebab bentuk pengolahan ini dipandang
merupakan suatu ciptan baru dan tersendiri, yang sudah lain dri ciptaan aslinya.
Tidak ada hak cipta untuk karya sebagai berikut :
a) Hasil rapat terbuka lembaga-lembaga negara
b) Peraturan perundang-undangan
6
c) Putusan pengadilan dan penetapan hakim
d) Pidato kenegaraan pidato pejabat pemerintah
e) Keputusan badan Arbitrase ( lembaga seperti pengadilan tetapi khususnya di dalam
bidang perdagangan)
8
2) Hak Kekayaan Industri
Hak kekayaan industri terdiri dari :
Paten
Paten merupakan hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil
invensinya di bidang teknologi untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri invensinya
atau memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk melaksanakan. Adapun invensi adalah
ide inventor yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di
bidang teknologi, dapat berupa produk atau proses atau penyempurnaan dan pengembangan
produk atau proses.
Paten diberikan untuk invensi yang baru dan mengandung langkah insentif serta dapat
diterapkan dalam industri. Invensi dianggap baru jika pada tanggal penerimaan invensi
tersebut tidak sama dengan teknologi yang diungkapkan sebelumnya.Invensi berupa produk
atau alat yang baru dan mempunyai nilai kegunaan praktis disebabkan oleh bentuk,
konfigurasi, kontruksi, atau komponennya dapat memperoleh perlindungan hukum dalam
bentuk paten sederhana.
Merek
Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka,
susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebutyang memiliki daya pembeda dan
digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. Hak merek adalah hak eksklusif
yang diberikan oleh negara kapada pemilik merek yang terdaftar dalam daftar umum merek
untuk jangka waktu tertentu dengan menggunakan sendiri merek atau memberikan izin
kepada pihak lain untuk menggunakannya. Jenis-jenis merek dapat dibagi menjadi merek
dagang, merek jasa dan merek kolektif.
9
Merek terdaftar mendapatkan perlindungan hukum untuk jangka waktu 10 tahun sejak
tanggal penerimaan dan jangka waktu perlindungan dapat diperpanjang denga jangka waktu
yang sama. Hak merek terdaftar dapat beralih atau dialihkan karena pawarisan, hibah, wasiat,
perjanjian atau seba-sebab lain yang dibenarkan oleh perundang-undangan. Penghapusan
pendaftaran merek dari daftar umum merek dapat dilakukan atas prakarsa direktorat jendral
berasarkan permohonan pemilik merek yang bersangkutan atau pihak ketiga dalam bentuk
gugatan kepada pengadilan niaga.
Pemilik merek terdaftar dapat mengajukan gugatan terhadap pihak lain secara tanpa
hak menggunakan merek yang mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya
untuk barang atau jasa yang sejenis, berupa gugatan ganti rugi dan/atau penghentian semua
perbuatan yang berkaitan dengan penggunaan merek tersebut. Sanksi yang dikenakan
terhadap masalah merek berupa pidana dan denda.
Varietas Tanaman
Hak perlindungan varietas tanaman adalah hak khusus yang diberikan oleh negara
kepada pemulia tanaman untuk menggunakan sendiri varietas hasil pemuliaannya atau
memberikan persetujuan kepada orang atau badan hukum lain untuk menggunakan selama
waktu tertentu.
Varietas tanaman yang dapat diberi perlindungan adalah dari jenis atau spesies
tanaman yang baru, yaitu belum pernah diperdagangkan di Indonesia atau sudah
diperdagangkan kurang dari satu tahun. Unik, sehingga dapat dibedakan secara jelas dengan
varietas lain. Seragam, memiliki sifat utama yang seragam. Stabil, tidak mengalami
perubahan ketika ditanam berulang-ulang atau untuk diperbanyak melalui siklus. Dan diberi
penamaan yang selanjutnya menjadi nama varietas yang bersangkutan.
10
Rahasia Dagang
Rahasia dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang teknologi
dan/atau bisnis yang mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha dan
dijaga ke rahasiaannya oleh pemilik rahasia dagang. Perlindungan rahasia dagang meliputi
metode produksi, metode pengolahan, metode penjualan, atau informasi lain di bidang
teknologi dan/atau bisnis yang memiliki nilai ekonomi dan tidak diketahui oleh masyarakat.
Desain Industri
Desain industri adalah suatu kreasi tentang bentuk konfigurasi atau komposisi garis
atau warna, atau garis dan warna atau gabungan dari padanya yang berbentuk 3D atau 2D
yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam pola 3D atau 2D serta dapat
dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri, atau kerajinan tangan.
Hak ini diberikan untuk desain industri yang baru, yaitu tanggal penerimaan desain
industri tidak sama dengan pengungkapan yang telah ada sebelumnya. Jangka waktu
perlindungan terhadap hak desain industri diberikan 10 tahun sejak tanggal penerimaan dan
tercatat dalam daftar umum desain industri dan diberitakan dalam berita resmi desain
industri.
Setiap hak desain industri diberikan atas dasar permohonan ke Direktorat Jendral
Desain Industri secara tertulis dalam bahasa Indonesia. Pengalihan hak ini dapat dilakukan
karena pewarisan, hibah, wasiat, perjanjian tertulis dan sebab lain yang dibenarkan
perundang-undangan dan wajib dicatat dalam daftar umum desain industri. Desain industri
terdaftar hanya dapat dibatalkan atas permintaan pemegang lisensi. Sanksi yang diberikan
untuk masalah desain industri berupa pidana dan denda.
11
Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
Hak desain tata letak sirkuit terpadu adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara
Republik Indonesia kepada pendesain atas hasil kreasinya untuk selama waktu tertentu
melaksanakan sendiri atau memberikan persetujuanya kepada pihak lain untuk melaksanakan
hak tersebut.Jangka waktu perlindungan hak ini diberikan selama 10 tahun sejak pertama kali
desain tersebut di eksplotasi secara komersial. hak ini dapat beralih/dialihkan karena
pewarisan, hibah, wasiat, perjanjian tertulis dan sebab lain yang dibenarkan oleh perundang-
undangan. Sanksi yang diberikan untuk masalah desain tata letak sirkuit terpadu berupa
pidana dan denda.
12
Perlindungan pada karya intelektual terhadap penggunaan tidak sah oleh pihak ketiga.
Hal ini diperlukan kesepakatan kepada penemu agar mendapatkan imbalan/manfaat
yang cukup atas upaya telah menciptakan karya tersebut.
Memberikan suatu peluang bagi industri untuk melakukan monopoli pasar terhadap
suatu produk tertentu.
Tujuan HKI
b. Agar para peserta pelatihan mengetahui prosedur penerapan HKI dan masalah- masalah
yang dihadapi dalam pelaksanaan penerapan HKI.
c. Agar para peserta termotivasi untuk menciptakan hal-hal baru di bidang produk industri
yang menyangkut desain, proses produksi serta pemakaian merek sendiri.
~ Untuk Pengalihan dan penyebaran teknologi yang diperoleh manfaat bersama antara
penghasil dan pengguna pengetahuan teknologi, dengan cara menciptakan kesejahteraan
sosial ekonomi serta keseimbangan antara hak dan kewajiban.
13
2.5. Manfaat HKI
6. Indonesia sebagai negara yang memiliki keanekaragaman suku/ etnik dan budaya
serta kekayaan di bidang seni, sastra dan budaya serta ilmu pengetahuan dengan
pengembangannya memerlukan perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang
lahir dari keanekaragaman tersebut.
Penyelesaian sengketa terhadap merek diatur di dalam hukum indonesia antara lain :
1. Penyelesaian Sengketa Alternatif (Alternatif Dispute Resolution)
Penyelesaian Sengketa Alternatif dalam penyelesaian sengketa merek diatur dalam
Pasal 84 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek, selain dalam Undang-
Undang Merek penyelesaian sengketa alternatif lebih khusus diatur dalam Undang-Undang
Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa Alternatif.
Menurut Pasal 1 angka 10 Undang-Undang Nomor 30 tahun 1999 yang dimaksud
dengan Alternatif Penyelesaian Sengketa adalah lembaga penyelesaian sengketa atau beda
pendapat melalui prosedur yang disepakati para pihak, yakni penyelesaian di luar pengadilan
dengan cara konsultasi, negosiasi, mediasi, konsiliasi.
a. Negosiasi
Menurut Pasal 6 ayat 2 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 pada dasarnya para
pihak dapat berhak untuk menyelesaikan sendiri sengketa yang timbul di antara mereka.
Kesepakatan mengenai penyelesaian tersebut selanjutnya harus dituangkan dalam bentuk
tertulis yang disetujui oleh para pihak.
Negosiasi merupakan salah satu penyelesaian sengketa alternatif yang dilakukan oleh
pihak-pihak yang bersengketa atau kuasanya secara langsung pada saat negosiasi dilakukan,
tanpa keterlibatan pihak ketiga sebagai penengah. Para pihak yang bersengketa yang secara
langsung melakukan perundingan atau tawar-menawar sehingga menghasilkan suatu
kesepakatan bersama. Para pihak yang bersengketa sudah barang tentu telah berdiskusi atau
bermusyawarah sedemikian rupa agar kepentingan-kepentingan dan hak-haknya terakomodir
menjadi kepentingan/ kebutuhan bersama para pihak yang bersengketa. Pada umumnya
kesepakatan bersama tersebut dituangkan secara tertulis.
15
b. Mediasi
Mediasi merupakan salah satu penyelesaian sengketa dengan bantuan pihak ketiga
(mediator) yang tidak memihak (imparsia) yang turut aktif memberikan bimbingan atau
arahan guna mencapai penyelesaian. Namun ia tidak berfungsi sebagai hakim yang
berwenang mengambil keputusan. Inisiatif penyelesaian tetap berada pada tangan para pihak
yang bersengketa.
Dalam kaitan dengan Mediasi menurut ketentuan Pasal 6 ayat (2) Undang-Undang
Nomor 30 Tahun 1999 menyatakan atas kesepakatan tertulis para pihak, sengketa atau beda
pendapat diselesaikan melalui bantuan ”seorang atau lebih penasehat ahli” maupun melalui
seorang mediator. Kesepakatan penyelesaian sengketa atau beda pendapat secara tertulis
adalah final dan mengikat bagi para pihak untuk dilaksanakan dengan itikad baik.
Kesepakatan tertulis, wajib didaftarkan ke Pengadilan Negeri dalam waktu paling lama 30
(tiga puluh) hari terhitung sejak penandatanganan dan wajib dilaksanakan dalam waktu
paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak pendaftaran.
c. Konsiliasi
Konsiliasi adalah suatu proses penyelesaian sengketa alternatif yang melibatkan
seorang pihak ketiga atau lebih, dimana pihak ketiga yang diikut sertakan untuk
menyelesaikan sengketa adalah seseorang yang secara profesional sudah dapat dibuktikan
kehandalannya.
Sebagai Hakim Niaga yang memeriksa sengketa paten harus memahami kasus dan kriteria
perlindungannya, yakni :
1. Apakah termasuk objek yang dilindungi.
2. Apakah termasuk kriteria yang dikecualikan dari perlindungan.
3. Apakah memenuhi persyaratan yang dilindungi.
4. Apakah terdaftar di negara tujuan dimana perlindungan diharapkan.
5. Sedangkan penyebab perselisihan dalam sengketa hak paten lazimnya adalah :
- Ketidak jelasan status kepemilikan.
- Penggunaan hak paten tanpa seizin pemilik.
- Tidak dipenuhinya perjanjian lisensi hak paten.
Dengan sarana Pengadilan Niaga yang dipandang memahami kriteria sengketa paten
diharapkan keadilan benar – benar tercapai dan memuaskan. Idealnya setiap putusan Hakim
mengandung 3 (tiga) unsur, yaitu :
1. Unsur kepastian hukum.
2. Unsur kemanfaatan.
3. Unsur keadilan.
17
Bab 3 Penutup
Kesimpulan
Hak Kekayaan Intelektual (HKI) adalah hak kekayaan intelektual yang dilindungin
oleh undang-undang. Setiap orang wajib menghormati hak kekayaan intelektual orang lain.
Hak kekayaan intelektual tidak boleh digunakan oleh orang lain tanpa izin pemiliknya,
kecuali apabila ditentukan oleh undang-undang. Dan dalam pembahasan ini dapat
disimpulkan bahwa HKI adalah bagian penting suatu karya dalam ilmu pengetahuan, sastra
maupun seni dengan menghargai hasil karya pencipta yang kreatif dan inovasi agar dapat
diterima dan tidak dijadikan untuk menjatuhkan hasil karya seseorang serta berguna untuk
perusahaan dan industri dalam melaksanakan kegiatan perekonomian
Saran
Hak Kekayaan Intelektual merupakan hak yang mempunyai nilai ekonomis yang
sangat tinggi bagi para pemegangnya, oleh karena itulah sudah sepantasnya pemerintah
harusserius dalam mengatasi permasalahan HKI. Hal ini bertujuan agar para pemegang HKI
tidak merasa disepelekan dan karya ciptanya dapat diakui dan dilindungi oleh pemerintah.
Hal ini tentu akan membawa angin segar bagi penciptaan kreasi baru baik berupa teknologi,
karya seni, maupun ilmu pengetahuan.
Karena itulah pemerintah pusat seharusnya bertindak tegas pada masalah HKI ini,
karena pentingnya perlindungan HKI bagi pemiliknya sangat penting bagi kemajuan
teknologi danilmu pengetahuan di Indonesia, dengan cara membuat rancangan Undang-
undang HKI yang baru dan sesuai dengan perkembangan jaman
18
Daftar Pustaka
19