OLEH KELOMPOK 1
NAMA : 1.ELVI YURNIATI GOWASA
2.DERLINA WATI DACHI
3.DAVID KRISTISON HULU
4.YUVENTINUS BUULOLO
5.ERWIN GAHO
6.FEBRIUS LAIA
7.APOLO HONDRO
8.AGUSRIN DAO
9.CANDRY LAYA
MATA KULIAH : HUKUM KELUARGA DAN HARTA KEKAYAAN
D. PENGAMPU : ANTONIUS NDRURU, S.H.,M.H
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas berkat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Hukum Kelauarga dan
Harata Kekayaan dengan topik pembahasan yaitu tentang “ Pengelolaan Harta Kekayaan”.
Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Hukum Bisnis dan sebagai
penambah pengetahuan bagi kita semua.
Kami mengucapkan terima kasih dengan adanya dukungan Dosen Pengajar mata
kuliah Hukum Keluarga dan Harta Kekayaan ,yaitu kepada Bapak Antonius Ndruru, S.H,
M.H. Makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Dalam penulisan makalah ini pasti
banyak kesalahan atau kekurangan baik secara tidak sengaja ataupun ketidaktahuan, Saya
mohon maaf atas ketidaknyamanan dalam membaca makalah ini
Akhirnya saya berharap semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan
memberikan banyak manfaat bagi kita semua.
Kata Pengantari...................................................................................................................i
Daftar Isi.............................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................2
C. Tujuan.....................................................................................................................2
D. Manfaat...................................................................................................................2
Bab II Pembahasan
A. Pengertian...............................................................................................................3
B. Pengelolaaan Keuangan
Bab III Penutup
A. Kesimpulan............................................................................................................18
B. Daftar Pustaka .......................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap ide-ide yang cemerlang dan kreatif yang tercipta dari seseorang atau
sekelompok orang sebagai bentuk dari kemampuan l manusia yang berguna dan
memberi dampak baik dari berbagai aspek perlu di akui dan perlu dilindungi, agar ide-
ide cemerlang dan kratif yang telah diciptakan tidak diklaim atau di bajak oleh pihak
lain. Untuk itu diperlukan wadah yang dapat membantu dan menaungi ide-ide cemerlang
dan kreatif tersebut. Untuk Tingkat internasional 0rganisasi yang mewadahi bidang
H.K.I ( Pengelolaan harta kekayaan ) adalah WIPO ( World Intellectual Property
Organization).
Di Indonesia sendiri untuk mendorong dan melindungi penciptaan,
penyebarluasan hasil kebudayaan di bidang karya ilmu pengetahuan, seni, dan sastra
serta mempercepat pertumbuhan kecerdasan kehidupan bangsa, maka dirasakan perlunya
perlindungan hukum terhadap hak cipta. Perlindungan Hukum tersebut dimaksudkan
sebagai upaya untuk mewujudkan iklim yang lebih baik untuk tumbuh dan
berkembangnya gairah mencipta di bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra di tengah-
tengah masyarakat Indonesia.
Di Indonesia, Undang-undang yang melindungi karya cipta adalah Undang-
undang nomor 6 tahun 1982 tentang hak cipta, dan telah melalui beberapa perubahan dan
telah diundangkan Undang-Undang yang terbaru yaitu Undang-Undang No. 19 Tahun
2002 tentang Hak Cipta yang mulai berlaku 12 (dua belas) bulan sejak diundangkan.
Tidak hanya karya cipta, invensi di bidang teknologi ( hak paten ) dan kreasi tentang
penggabungan antara unsure bentuk,warna, garis( desain produk industry ) serta tanda
yang digunakan untuk kegiatan perdagangan dan jasa ( merek ) juga perlu diakui dan
dilindungi dibawah perlindungan hukum . Dengan kata lain Hak atas kekayaan l ( Hak
Atas Kekayaan l) perlu didokumentasikan agar kemungkinan dihasilkannya teknologi
atau karya lainnya yang sama dapat dihindari atau dicegah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas,maka secara umum rumusan
masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan definisi,etimologi,tata bahasa, doktirn hak atas kekayaa?
2. Apa macam – macam hak atas kekayaan l?
3. Apa fungsi dan tujuan hak atas kekayaan l?
4. Apa manfaat dan bagaimana cara penyelesaian atau solusi masalah apabila terjadi hak
atas kekayaan ?
C. Tujuan
Tujuan dalam pembahasan makalah ini, yang berjudul “Perlindungan Hak Atas
Kekayaan l” berdasarkan rumusan masalah di atas, adalah untuk membahas hal-hal yang
sesuai dengan permasalahan yang diajukan antara lain :
1. Untuk mengetahui pengertian Hak Atas Kekayaan l
2. Untuk mengetahui macam-macam Hak Atas Kekayaan l
3. Untuk mengetahui apa saja fungsi dan tujuan Hak Atas Kekayaan l
4. Dan untuk mengetahui manfaat serta solusi dalam penyelesaiaan masalah dalam Hak
Atas Kekayaan l
D. Manfaat
Selain tujuan daripada penulisan makalah, perlu pula diketahui bersama bahwa
manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penulisan makalah ini adalah dapat
menambah pengetahuan keilmuan terutama di bidang hukum Bisnis dan semoga
keberadaan hukum ini dapat memberi masukan bagi semua pihak.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pengelolaan harta kekayaan adalah hak yang timbul dari kemampuan berfikir
atau olah pikir yang menghasilkan suatu produk atau proses yang berguna untuk
manusia. Dalam ilmu hukum, Pengelolaan harta kekayaan merupakan harta kekayaan
khususnya hukum benda (zakenrecht) yang mempunyai objek benda inteletual, yaitu
benda yang tidak berwujud yang bersifat immaterial maka pemilik hak atas kekayaan l
pada prinsipnya dap berbuat apa saja sesuai dengan kehendaknya.
Hak Atas Kekayaan l adalah padanan kata yang biasa digunakan untuk
Intellectual Property Rights (IPR) atau Geistiges Eigentum, dalam bahasa Jermannya].
Istilah atau terminologi Pengelolaan harta kekayaan digunakan untuk pertama kalinya
pada tahun 1790. Adalah Fichte yang pada tahun 1793 mengatakan tentang hak milik
dari si pencipta ada pada bukunya. Yang dimaksud dengan hak milik disini bukan buku
sebagai benda, tetapi buku dalam pengertian isinya.Istilah HKI terdiri dari tiga kata
kunci, yaitu Hak, Kekayaan, dan l. Hak adalah pengertian tentang sesuatu hal yang
benar, milik, kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu (karena telah
ditentukan oleh undang-undang, aturan, dsb), Kekayaan merupakan abstraksi yang dapat
dimiliki, dialihkan, dibeli, maupun dijual. l yang dimaksud dalam Hak Atas Kekayaan l
adalah kecerdasan, kemampuan berpikir, berimajinasi, atau hasil dari proses berpikir
manusia atau the creation of human mind.
B. Dasar Hukum Pengelolaan harta kekayaan di Indonesia
Dalam penetapan Hak Atas Kekayaan l tentu berdasarkan hukum-hukum yang
sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dasar-dasar hukum tersebut antara lain adalah :
Undang-undang Nomor 7/1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing the
World Trade Organization (WTO)
Undang-undang Nomor 10/1995 tentang Kepabeanan
Undang-undang Nomor 12/1997 tentang Hak Cipta
Undang-undang Nomor 14/1997 tentang Merek
Undang-undang Nomor 13/1997 tentang Hak Paten
Keputusan Presiden RI No. 15/1997 tentang Pengesahan Paris Convention for the
Protection of Industrial Property dan Convention Establishing the World Intellectual
Property Organization
Keputusan Presiden RI No. 17/1997 tentang Pengesahan Trademark Law Treaty
Keputusan Presiden RI No. 18/1997 tentang Pengesahan Berne Convention for the
Protection of Literary and Artistic Works
Keputusan Presiden RI No. 19/1997 tentang Pengesahan WIPO Copyrights Treaty
Berdasarkan peraturan-peraturan tersebut maka Hak atas Kekayaan l (Hak Atas
Kekayaan l) dapat dilaksanakan. Maka setiap individu/kelompok/organisasi yang
memiliki hak atas pemikiran-pemikiran kreatif mereka atas suatu karya atau produk
dapat diperoleh dengan mendaftarkannya ke pihak yang melaksanakan, dalam hal ini
merupakan tugas dari Direktorat Jenderal Hak-hak Atas Kekayaan l, Departemen
Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia.
C. Macam – Macam HAK ATAS KEKAYAAN L
Macam-macam Pengelolaan harta kekayaan Pada Prinsipnya HKI dibagi menjadi dua
kelompok yaitu :
1) Hak Cipta
Sejarah Hak Cipta
Pada jaman dahulu tahun 600 SM, seseorang dari Yunani bernama Peh
Riad menemukan 2 tanda baca yaitu titik (.) dan koma (,). Anaknya bernama
Apullus menjadi pewarisnya dan pindah ke Romawi. Pemerintah Romawi
memberikan Pengakuan, Perlindungan dan Jaminan terhadap karya cipta ayah nya
itu. Untuk setiap penggunaan, penggandaan dan pengumuman ats penemuan Peh
Riad itu, Apullus memperoleh penghargaan dan jaminan sebagai pencerminan
pengakuan hak tersebut. Apullus ternyata orang yang bijaksana, dia tidak
menggunakan seluruh honorarium yang diterimany. Honor titik (.) digunakan
untuk keperluan sendiri sebagai ahli waris, sedangkan honor koma (,)
dikembalikan ke pemerintah Romawi sebagai tanda terima kasih atas penghargaan
dan pengakuan terhadap hak cipta tersebut.
Pengertian Hak Cipta
Hak cipta (lambang internasional: ©)
1. Pengertian hak cipta menurut Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 : Hak
cipta adalah "hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk
mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu
dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku" (pasal 1 butir 1).
2. Pengertian hak cipta menurut Pasal 2 UUHC : Hak cipta adalah hak khusus bagi
pencipta maupun penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak
ciptaannya maupun memberi ijin untuk iti dengan tidak mengurangi
pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pencipta adalah seorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang
atas inspirasinya lahir suatu ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi,
kecekatan, keterampilan atau keahlian yang dituangkan dalam bentuk yang khas
dan bersifat pribadi.
Pengumuman adalah pembacaan, penyiaran, pameran, penjualan,
pengedaran, atau penyebaran suatu ciptaan dengan menggunakan alat apapun,
termasuk media internet, atau melakukan dengan cara apapun sehingga suatu
ciptaan dapat di baca, didengar atau dilihat orang lain.
Perbanyakan adalah penambahan jumlah suatu ciptaan baik secara
keseluruhan maupun bagian yang sangat substansial dengan menggunakan
bahan-bahan yang sama ataupun tidak sama, termasuk pengalihwujudan secara
permanen atau temporer.
Kedudukan Hak Cipta
Mengenai kedudukan hak cipta, sudah pula ditetapkan oleh UUHC, bahwa hak
cipta dianggap sebagai benda bergerak (Pasal 3 ayat 1).Sebagai benda Bergerak,
hak cipta dapat beralih atau dialihkn baik seluruhnya maupun sebagian karena :
a. Pewarisan
b. Hibah
c. Wasiat
d. Dijadikan milik negara
e. Perjanjian
Khusus mengenai perjanjian, Pasal 3 ayat 2 menyaratkan harus dilakukan
dengan akta, dengan ketentuan bahwa perjanjian itu hanya mengenai wewenang
yang disebut di dalam akta tersebut. Pentingnya akta perjanjin itu adalah tidak lain
dimaksudkan untuk memudahkan pembuktian peralihan hak cipta pabila terjadi
persengketaan di kemudian hari.
Ciptaan yang dilindungi
UUHC menganut sistem terbatas dalam melindungi karya cipta seseorang.
Perlindungan ciptaan hanya diberikan dalam bidang ilmu pengetahun, seni dan
sastra. Untuk itu Pasal 11 yat 1 merinci ketiga bidang tersebut meliputi :
a) Buku, pamflet, dan semu hasil karya tulis lainnya.
b) Ceramah, kuliah, pidato, dan sebagainya.
c) Pertunjukan seperti musik, karawitan, drama, tari, pewayngn, pantomim dan
karya siaran antara lain untuk media radio, televisi dan film serta karya rekaman
radio.
d) Ciptaan tari(koreografi), ciptaan lagu atau musik dengan atau tanpa teks, dan
karya rekaman suara atau bunyi.
e) Segala bentuk seni rupa seperti seni lukis, seni pahat, seni patung, dan kaligrafi
yang perlindungnnya diatur dalam Pasal 10 ayat 2.
f) Seni batik
g) Arsitektur
h) Peta
i) Sinematografi
j) Fotografi
k) Program komputer atau komputer program
l) Terjemahan, tafsir, saduran, dan penyusunn bunga rampai.
Selain itu UUHC juga melindungi karya melindungi karya seseorang yang
berupa pengolahan lebih lanjut daripada ciptaan aslinya, sebab bentuk pengolahan
ini dipandang merupakan suatu ciptan baru dan tersendiri, yang sudah lain dri
ciptaan aslinya.
Tidak ada hak cipta untuk karya sebagai berikut :
a) Hasil rapat terbuka lembaga-lembaga negara
b) Peraturan perundang-undangan
c) Putusan pengadilan dan penetapan Hak Atas Kekayaan lm
d) Pidato kenegaraan pidato pejabat pemerintah
e) Keputusan badan Arbitrase ( lembaga seperti pengadilan tetapi khususnya di
dalam bidang perdagangan)
Varietas Tanaman
Hak perlindungan varietas tanaman adalah hak khusus yang diberikan oleh
negara kepada pemulia tanaman untuk menggunakan sendiri varietas hasil
pemuliaannya atau memberikan persetujuan kepada orang atau badan hukum lain
untuk menggunakan selama waktu tertentu.
Varietas tanaman yang dapat diberi perlindungan adalah dari jenis atau spesies
tanaman yang baru, yaitu belum pernah diperdagangkan di Indonesia atau sudah
diperdagangkan kurang dari satu tahun. Unik, sehingga dapat dibedakan secara jelas
dengan varietas lain. Seragam, memiliki sifat utama yang seragam. Stabil, tidak
mengalami perubahan ketika ditanam berulang-ulang atau untuk diperbanyak melalui
siklus. Dan diberi penamaan yang selanjutnya menjadi nama varietas yang
bersangkutan.
Dalam Pasal 4 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Varietas
Tanaman, jangka waktu PVT dihitung sejak tanggal pemberian hal PVT meliputi 20
tahun untuk tanaman semusim dan 25 tahun untuk tanaman tahunan. Hak untuk
menggunakan varietas dapat meliputi memprodusi/ memperbanyak benih,
menyiapkan untuk tujuan propagasi, mengiklankan, menawarkan, memperdagangkan,
mengekspor, mengimpor.
Dalam Pasal 40 Undang-Undang Nomor 29 tahun 2000 tentang Varietas
Tanaman, hak PVT dapat beralih atau dialihkan karena pewarisan, hibah, wasiat,
perjanjian, dan sebab lain yang dibenarkan oleh undang-undang.Berakhirnya hak PVT
dapt disebabkan karena berakhirnya janga waktu, pembatalan, dan pencabutan. Dan
sanksi yang diberikan untuk masalah PVT berupa pidana dan denda.
Rahasia Dagang
Rahasia dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang
teknologi dan/atau bisnis yang mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam
kegiatan usaha dan dijaga keerahasiaannya oleh pemilik rahasia dagang. Perlindungan
rahasia dagang meliputi metode produksi, metode pengolahan, metode penjualan, atau
informasi lain di bidang teknologi dan/atau bisnis yang memiliki nilai ekonomi dan
tidak diketahui oleh masyarakat.
Syarat pengajuan perlindungan sebagai HKI, meliputi prinsip perlindungan
otomatis dan perlindungan yang diberikan selama kerahasiaannya terjaga. Pemilik
HKI berhak menggunakan sendiri rahasia dagang yang dimilikinya atau memberikan
lisensi atau melarang pihak lain untuk menggunakannya. Jangka waktu perlindungan
rahasia dagang adalah sampai dengan masa dimana rahasia itu menjadi milik publik.
Dalam Pasal 5 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia
Dagang, hak rahasia dagang dapt beralih/dialihkan karena pewarisan, hibah, wasiat,
perjanjian , dan sebab lain yang dibenaran oleh undang-undang. Pengalihan harus
disertau dengan pengalihan dokumen-dokumen yang menunjukan terjadinya
pengalihan rahasia dagang.Sanksi yang diberikan untuk masalah rahasia dagang
berupa pidana dan denda.
Desain Industri
Desain industri adalah suatu kreasi tentang bentuk konfigurasi atau
komposisigaris atau warna, atau garis dan warna atau gabungan dari padanya yang
berbentul 3D atau 2D yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam
pola 3D atau 2D serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang,
komoditas industri, atau kerajinan tangan.
Hak ini diberikan untuk desain industri yang baru, yaitu tanggal penerimaan
desain industri itidak sama dengan pengungkapan yang telah ad sebelumnya.Jangka
waktu perlindungan terhadap hak desain industri diberikan 10 tahun sejak tanggal
penerimaan dan tercatat dalam daftar umum desain industri dan diberitakan dalam
berita resmi desain industri.
Setiap hak desain industri diberikan atas dasar permohonan ke Direktorat
Jendral Desain Industri secara tertulis dalam bahasa Indonesia.Pengalihan hak ini
dapat dilakukan karena pewarisan, hibah, wasiat, perjanjian tertulis dan sebab lain
yang dibenarkan perundang-undangan dan wajib dicatat dalam daftar umum desain
industri.Desain industri terdaftar hanya dapat dibatalkan atas permintaan pemegang
lisensi.Sanksi yang diberikan untuk masalah desain industri berupa pidana dan denda.
Mediasi merupakan salah satu penyelesaian sengketa dengan bantuan pihak ketiga
(mediator) yang tidak memihak (imparsia) yang turut aktif memberikan bimbingan atau
arahan guna mencapai penyelesaian. Namun ia tidak berfungsi sebagai Hak Atas Kekayaan
lm yang berwenang mengambil keputusan. Inisiatif penyelesaian tetap berada pada tangan
para pihak yang bersengketa.
Dalam kaitan dengan Mediasi menurut ketentuan Pasal 6 ayat (2) Undang-Undang
Nomor 30 Tahun 1999 menyatakan atas kesepakatan tertulis para pihak, sengketa atau beda
pendapat diselesaikan melalui bantuan ”seorang atau lebih penasehat ahli” maupun melalui
seorang mediator. Kesepakatan penyelesaian sengketa atau beda pendapat secara tertulis
adalah final dan mengikat bagi para pihak untuk dilaksanakan dengan itikad baik.
Kesepakatan tertulis, wajib didaftarkan ke Pengadilan Negeri dalam waktu paling lama 30
(tiga puluh) hari terhitung sejak penandatanganan dan wajib dilaksanakan dalam waktu
paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak pendaftaran.
c. Konsiliasi
Konsiliasi adalah suatu proses penyelesaian sengketa alternatif yang melibatkan
seorang pihak ketiga atau lebih, dimana pihak ketiga yang diikutsertakan untuk
menyelesaikan sengketa adalah seseorang yang secara profesional sudah dapat dibuktikan
kehandalannya.
Penyelesaian sengketa hak paten melalui Pengadilan Niaga diatur dalam Pasal
117 Undang – Undang paten yang mana pihak yang berhak atau yang menjadi subjek
paten (diatur dalam Pasal 10, Pasal 11, dan Pasal 12) dapat menggugat kepada
pengadilan niaga jika suatu paten diberikan kepada pihak lain selain dari yang berhak.
Sebagai Hak Atas Kekayaan lm Niaga yang memeriksa sengketa paten harus
memahami kasus dan kriteria perlindungannya, yakni:
1. Apakah termasuk objek yang dilindungi.
2. Apakah termasuk kriteria yang dikecualikan dari perlindungan.
3. Apakah memenuhi persyaratan yang dilindungi.
4. Apakah terdaftar di negara tujuan dimana perlindungan diharapkan.
5. Sedangkan penyebab perselisihan dalam sengketa hak paten lazimnya adalah :
Ketidak jelasan status kepemilikan.
Penggunaan hak paten tanpa seizin pemilik.
Tidak dipenuhinya perjanjian lisensi hak paten.
Dengan sarana Pengadilan Niaga yang dipandang memahami kriteria sengketa aten
diharapkan keadilan benar – benar tercapai dan memuaskan. Idealnya setiap
putusan Hak Atas Kekayaan lm mengandung 3 (tiga) unsur, yaitu :
Unsur kepastian hukum.
Unsur kemanfaatan.
Unsur keadilan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengelolaan harta kekayaan (HAK ATAS KEKAYAAN L) adalah Pengelolaan
harta kekayaan yang dilindungin oleh undang-undang. Setiap orang wajib menghormati
Pengelolaan harta kekayaan oranglain. Pengelolaan harta kekayaan tidak boleh
digunakan oleh oranglain tanpa izin pemiliknya, kecuali apabila ditentukan oleh undang-
undang. Dan dalam pembahasan ini dapat disimpulkan bahwa Hak Atas Kekayaan l
adalah bagian penting suatu karya dalam ilmu pengetahuan, sastra maupun seni dengan
menghargai hasil karya pencipta yang kreatif dan inovasi agar dapat diterima dan tidak
dijadikan untuk menjatuhkan hasil karya seseorang serta berguna untuk perusahaan dan
industri dalam melaksanakan kegiatan perekonomian
DAFTAR PUSTAKA