Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

DISUSUN OLEH:
Putri Anjelika (2202112086)
Nurhapipah (2202110745)
Rohana Elyzabeth (2202112097)
Silvia Ayu Laura (2202113548)
Mutiara Rahmadhani (2202134450)
Azzahra Rizqita (2202114053)

DOSEN:
Meriza Elphia Darnia, S.H, M.H

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS RIAU
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikumWarahmatullahiWabarakatuh.
Segala puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Solawat serta salam tak lupa pula kami
haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW serta para pengikutnya
sampai akhir zaman
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Hukum Bisnis.
Adapun tema yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah Hak Kekayaan
Intelektual. Kami menyadari bahwa makalah ini tidak akan terselesaikan tanpa
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami selaku pemakalah ingin
mengucapkan terima kasih kepada yang telah membimbing dan mendidik kami, serta
semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan
tepat waktu.
Kami selaku pemakalah menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kritik serta saran yang membangun sangat kami harapkan
dari para dosen dan kelompok lain sekalian.
Semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat untuk para pembaca semua.
Sekian dan terimakasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pekanbaru, 21 Oktober 2022

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................................................2
2.1 Pengertian Hak Kekayaan Intelektual................................................................................2
2.2 Ruang Lingkup Hak kekayaan Intelektual...........................................................................2
2.2.1 Hak Cipta...............................................................................................................................2
2.3 Paten........................................................................................................................................3
2.4 Merek......................................................................................................................................4
2.5 Indikasi Geografis.....................................................................................................................4
2.6 Rahasia Dagang........................................................................................................................5
2.7 Desain Industri.........................................................................................................................6
2.8 Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu...........................................................................................7
2.9 Varietas Tanaman....................................................................................................................9
BAB III..................................................................................................................................................11
PENUTUP.............................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap ide-ide yang cemerlang dan kreatif yang tercipta dari seseorang atau
sekelompok orang sebagai bentuk dari kemampuan intelektual manusia yang berguna
dalam memberi dampak baik dari berbagai aspek perlu diakui dan dilindungi, agar
ide-ide yang cemerlang dan kreatif yang telah diciptakan tidak diklaim atau dibajak
oleh pihak lain. Untuk itu diperlukan wadah yang dapat membantu dan menaungi
ide-ide cemerlang dan kreatif tersebut. Untuk tingkat internasional organisasi yang
mewadahi bidang HKI (Hak Kekayaan Intelektual) adalah WIPO (World Intellectual
Property Organization).
Di Indonesia sendiri untuk mendorong dan melindungi penciptaan,
penyebarluasan hasil kebudayaan di bidang karya ilmu pengetahuan, seni, dan sastra
serta mempercepat pertumbuhan kecerdasan kehidupan bangsa, maka dirasakan
perlunya perlindungan hukum terhadap hak cipta. Perlindungan Hukum tersebut
dimaksudkan sebagai upaya untuk mewujudkan iklim yang lebih baik untuk tumbuh
dan berkembangnya gairah mencipta dibidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra di
tengah-tengah masyarakat Indonesia.
Di Indonesia, undang-undang yang melindungi karya cipta adalah undang-
undang nomor 6 tahun 1982 tentang Hak Cipta, dan telah melalui beberapa
berubahan dan telah diundangkan Undang-Undang yang terbaru yaitu Undang-
Undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta yang mulai berlaku 12 (dua belas)
bulan sejak diundangkan. Tidak hanya karya cipta, invensi dibidang teknologi (Hak
Paten) dan kreasi tentang penggabungan antara unsur bentuk, warna, garis (desain
produk industri) serta tanda yang digunakan untuk kegiatan perdagangan dan jasa
(merek) juga perlu diakui dan dilindungi dibawah perlindungan hukum. Dengan kata
lain Hak atas Kekayaan Intelektual (Haki) perlu didokumentasikan agar
kemungkinan dihasilkannya teknologi atau karya lainnya yang sama dapat dihindari
atau dicegah.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Hak Kekayaan Intelektual?
2. Apakah ruang lingkup Hak Kekayaan Intelektual?
3. Apakah bagian-bagian Hak Kekayaan Intelektual?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Hak Kekayaan Intelektual
2. Untuk mengetahui ruang lingkup Hak Kekayaan Intelektual
3. Untuk mengetahui bagian-bagian dalam Hak kekayaan Intelektual

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hak Kekayaan Intelektual


Hak kekayaan intelektual itu adalah hak kebendaan, hak atas sesuatu benda yang
bersumber dari hasil kerja otak, hasil kerja rasio. Hasil dari pekerjaan rasio manusia
yang menalar. Hasil kerjanya itu berupa benda imateril. Benda tidak berwujud, kita
ambil misalnya karya cipta lagu.

2.2 Ruang Lingkup Hak kekayaan Intelektual

2.2.1 Hak Cipta


1. Pengertian Hak Cipta
Yang dimaksud dengan hak cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta untuk
mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya dalam bidang ilmu pengetahuan,seni
dan sastra yang antara lain dapat terdiri dari buku, program komputer, ceramah,
kuliah, pidato dan ciptaan lain sejenis itu,serta hak terkait hak cipta.
Berdasarkan pasal 1 ayat 1 UU nomor 19/2022 hak cipta adalah hak eksklusif bagi
pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya
atau memberi izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan
menurut peraturan per UU yang berlaku.
2. Fungsi dan Sifat Hak Cipta
Hak milik mempunyai fungsi sosial itu sebenarnya mendasarkan diri atas individu,
mempunyai dasar yang individualitas, kemudian di tempelkan kepadanya itu sifat
yang sosial, sedangkan kalau berdasarkan Pancasila hukum kita tidak berdasarkan
atas individualitis, tapi Dwi tunggal itu.
Sifat hak cipta tidak dapat dilakukan dengan penyerahan nyata karena, ia
mempunyai sifat yang meninggal dengan penciptanya dan bersifat tidak wujud.
3. Pemegang Hak Cipta
Yang dimaksud dengan pemegang hak cipta adalah pencipta sebagai pemilik hak
cipta, atau pihak yang menerima hak tersebut dari pencipta atau pihak lain yang
menerima lebih lanjut hak dari pihak yang menerima hak tersebut.
Setiap ada hak tentu ada kewajiban.setiap pendukung hak dan kewajiban disebut
subjek hukum yang terdiri atas manusia dan badan hukum.
4. Ciptaan yang Dilindungi
Pasal 12 ayat 1 UUHC secara rinci menyebutkan berbagai ciptaan yang di lindungi,
yaitu ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan,seni,dan sastra.
Sebuah ciptaan untuk dapat memperoleh perlindungan hukum dari negara harus
memenuhi dua syarat sebagai berikut :

2
1) Material form
Suatu ide atau pemikiran telah di tuangkan dalam bentuk nyata jadi,yang dilindungi
bukan suatu ide atau pemikirannya.
2) Originality
Suatu ciptaan itu benar-benar berasal dari orang yang mengaku sebagai
ciptaannya,bukan berasal dari peniruan atau perbanyakan dari suatu ciptaan lain yang
telah ada.

2.3 Paten
1. Pengertian Paten
Paten adalah hak eksklusif yang di berikan oleh negara kepada inventor atas hasil
invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan
sendiri invensinya tersebut atau memberikan atau persetujuan nya kepada pihak lain
untuk melaksanakannya.
Berdasarkan pasal 1 ayat 1 UU no 14/2001 paten adalah hak eksklusif yang di
berikan oleh negara pada investor atas hasil investasi nya tersebut atau memberikan
persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya.
Laten adalah kata dalam bahasa latin yang berarti berselubung sedangkan lawan dari
kata laten adalah paten yang berarti terbuka,arti kata tersebut berhubungan invensi
yang di mintakan paten.
2. Dasar Hukum
UU paten di perlukan dalam rangka menciptakan iklim persaingan usaha yang jujur
serta memperhatikan kepentingan masyarakat pada umumnya.
3. Paten Sederhana
Paten sederhana hanya di berikan untuk invensi yang berupa alat atau produk yang
bukan sekedar berbeda ciri teknisnya, tetapi harus memiliki fungsi atau kegunaan
yang lebih praktis dibandingkan dengan invensi sebelumnya dan bersifat kasat mata
atau berwujud (tangible).
4. Jangka Waktu Paten
Paten di berikan untuk jangka waktu selama 20 tahun terhitung sejak tanggal
penerimaan dan jangka waktu tersebut tidak dapat diperpanjang.
5. Objek Paten
Jika hal ini kita kaitkan dengan paten, maka objek tersebut adalah suatu benda tak
terwujud, oleh karna paten itu adalah benda tak berwujud yang merupakan bagian
dari hak atas kekayaan perindustrian.

3
6. Subjek Paten
Yang memperoleh paten adalah inventor atau yang menerima lebih lanjut hak
inventor yang bersangkutan.

2.4 Merek
Merek adalah sesuatu yang di tempelkan atau di letakkan pada suatu produk, tetapi ia
bukan produk itu sendiri.
Hak atas merek adalah hak khusus yang di berikan pemerintah kepada pemilik
merek,untuk menggunakan merek tersebut atau memberikan izin untuk
menggunakan kepada orang lain (pasal 3).
1. Dasar Hukum
UU No 15/2001 tentang merek merupakan dasar hukum yang terbaru tentang
perlindungan merek di Indonesia. Sampai dengan saat ini, tercatat pemerintah telah
tiga kali merevisi UU merek, yaitu terhadap UU No 14/1997, dan yang terbaru
adalah UU No 15/2001 yang masih berlaku saat ini.
2. Pengertian
Pasal 1 angka 1 UU merek merumuskan bahwa merek adalah tanda yang berupa
gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari
unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan
perdagangan barang atau jasa.
3. Jenis Merek
Merk sebagaimana yang diatur dalam undang-undang mencakup merek dagang dan
jasa merek dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan
oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk
membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya. Merek jasa adalah merek yang
digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara
bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan jasa-jasa sejenis
lainnya selain kedua jenis merek yang telah disebutkan dalam undang-undang merek
juga dikenal adanya merek kolektif yaitu merek yang digunakan pada barang dan
jasa dengan karakteristik yang sama yang diperdagangkan oleh beberapa orang atau
badan hukum secara bersama-sama untuk membedakan barang dan jasa sejenis
lainnya.
4. Pendaftaran Merek
Pemilik sebuah merek akan mendapatkan perlindungan hukum sebagai pemilik hak
atas merek apabila merek tersebut telah didaftarkan di direktorat jenderal HKI
departemen hukum dan HAM RI.

2.5 Indikasi Geografis


Indikasi Geografis adalah bagian dari hak atas kekayaan intelektual yang merupakan
suatu tanda yang menunjukan daerah asal suatu barang dan/atau produk yang karena
faktor lingkungan geografis dapat memberikan reputasi, kualitas dan karakteristik

4
tertentu pada barang dan/atau jasa yang dihasilkan. Faktor lingkungan geografis
tersebut dapat berupa faktor alam, faktor manusia atau kombinasi dari keduanya.
1. Jangka Waktu Perlindungan
Merek terdaftar mendapat perlindungan hukum untuk jangka waktu 10 tahun sejak
tanggal penerimaaan pendaftaran dan jangka waktu perlindungan itu dapat
diperpanjang.
2. Lisensi
Hak atas merek terdaftar dapat beralih atau dialihkan karena:
 Pewarisan
 Wasiat
 Hibah
 Perjanjian
 Sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan perundang-undangan.

2.6 Rahasia Dagang


1. Dasar Hukum
UU No.30 tahun 2000 tentang Rahasia Dagang
 Memajukan industri yang mampu bersaing dalam lingkup oerdagangan
nasional dan internasional.
 Pembentukan organisasi perdagangan dunia yg mencakup TRIPS (aspek-
aspek dagang yang terkait dengan Hak atas Kekayaan Intelektual.

2. Pengertian
Rahasia Dagang adalah informasi yang tidak di ketahui oleh umum dalam bidang
teknologi atau bisnis, mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan
usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik rahasia dagang.
Hak Rahasia Dagang, menurut pasal 1 ayat 1 UU No. 30 tahun 2000 = informasi
yang tidak di ketahui oleh umum di bidang teknologi dan atau bisni, mempunyai
nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha dan dijaga kerahasiannya oleh
pemilik rahasia dagang.
3. Rahasia Dagang yang Mendapat Perlindungan
Rahasia dagang memperoleh perlindungan terhadap informasi yang bersifat rahasia,
mempunyai nilai ekonomi, dan di jaga kerahasiannya sebagaimana mestinya.
4. Hak pemilik Rahasia Dagang
 Menggunakan sendiri rahasia dagang yang di miliki.
 Memberikan lisensi kepada atau melarang pihak lain untuk menggunakan
rahasia dagang atau mengungkapkan rahasia dagang kepada pihak ketiga
untuk kepentingan yang bersifat komersial.

5
5. Pengalihan Hak Rahasia Dagang
Hak rahasia dagang dapat diahlikan atau berahli karena:
 Pewarisan
 Hibah
 Wasiat
 Perjanjian tertulis
 Sebab lainnya

6. Unsur-unsur pokok Hukum rahasia dagang


 Informasi harus bersifat rahasia.
 Tergugat memiliki kewajiban terhadap penggugat untuk menjaga
kerahasiaan.
 Harus ada penggunaan informasi rahasia tanpa izin oleh penggugat.
 Penggunaan tanpa izin informasi harus mengakibatkan kerugian terhadap
penggugat.
 Pengungkapan informasi rahasua dapat di benarkan demi kepentingan
umum dalam keadaan tertentu.
 Berbagai upaya hukum dapat ditetapkan pengadilan.
 Akan di bahas secara berurutan.

7. Lisensi
 Menggunakan sendiri rahasia dagang yang di milikinya.
 Memberikan lisensi kepada atau melarang pihak lain untuk menggunakan
rahasia dagang atau mengungkapkan rahasia dagang kepada pihak ketiga
untuk kepentingan yang bersifat komersial.

2.7 Desain Industri


1. Pengertian Desain Industri
Desain industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfirgurasi, atau komposisi garis
atau warna, atau garis dan warna, atau gabungan dari padanya yang berbentuk tiga
dimensi atau dua dimensi yang memberi kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam
pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu
produk, barang, komoditas industri, atau jerajinan tangan.
2. Ruang Lingkup Perlindungan
Desain industri dianggap baru apabila pada tanggal penerimaan, desain industri
tersebut tidak sama dengan pengungkapan desain industri yang sebelumnya.
3. Subjek Desain Industri
Dalam UU Desain Industri Indonesia perlindungan terhadap hak atas desain Industri
hanya diberikan selama kurun waktu 10 tahun terhitung sejak tanggal penerimaan
pendaftaran yang dimuat dalam daftar umum desain industri yang diumumkan dalam
berita resmi desain industri departemen kehakiman RI.
Mereka-mereka yang dapat diberi hak untuk memperoleh hakatas desain industri:

6
 Pendesain atau yang menerima hak tersebut dari pendisain.
 Dalam pendesain terdiri atas beberapa orang secara bersama, hak desain
industri diberikan kepada mereka bersama kecuali ada perjanjian.
 Jika suatu desain industri dibuat dalam hubungan dinas dengan pihak lain
dalam lingkungan pekerjaannya, pemegang hak desain adalah pihak yang ada
dalam dinasnya desain industri itu bekerja kecuali ada perjanjian.
 Ketentuan sebagaimana dimasuk dalam butir 1 berlaku pula bagi desain
industri yang dibuat orang lain berdasarkan pesanan yang berlaku dalam
hubungan dinas.
 Jika suatu desain industri dibuat dalam hubungan kerja atau berdasarkan
pesanan, orang yang membuat desain industri dianggap sebagai desain dan
pemegang hak desain industri kecuali ada perjanjian.

4. Asas Hukum Perlindungan Desain Industri


 Asas Publisitas.
Bermakna bahwa adanya hak tersebut didasarkan pada pengumuman atau publikasi
di mana masyarakat umum dapat mengetahui keberadaan tersebut.
 Asas Kemanunggualan (kesatuan)
Bermakna bahwa atas desain industri tidak boleh dipisah-pisahkan dalam satu
kesatuan yang utuh untuk satu komponen desain.
 Asas Kebaruan.
Bermakna menjadi prinsip hukum yang juga perlu mendapatkan perhaian dalam
perlindungan hak atas desain industri.
5. Lisensi Desain Industri
Pemegang hak desain industri berhak memberikan lisensi kepada pihak lain
berdasarkan perjanjian lisensi untuk melaksanakan semua hak pemegang hak desain
industri kecuali jika perjanjian lain.
6. Ketentuan Pidanan Desain Industri
Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan yang melanggar
hak ekslusif pemegang hak desain industri dipidana dengan pidana penjara paling
lama 4 tahun atau denda paling banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

2.8 Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu


1. Uraian Umum
Desain tata letak sirkuit terpadu  (integrated circuit) adalah merupakan bagian dari
temuan yang didasarkan kreativitas intelektual manusia yang menghasilkan fungsi
elektronik.
Dalam terminologi normatif UU No. 32 Tahun 2000, sirkuit terpadu adalah suatu
produk dalam bentuk jadi atau setengah jadi, yang di dalamnya terdapat bagian
elemen dan sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah elemen aktif, yang

7
sebagian atau seluruhnya saling berkaitan serta dibentuk secara terpadu di dalam
sebuah semikonduktor yang dimaksudkan untuk menghasilkan fungsi elektronik.
2. Objek dan Syarat Perlindungan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
Berdasarkan Undang-Undang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu No. 32 Tahun 2000
(DTLST), yang dilindungi dari undang-undang ini adalah DTLST atau layout-
designs (topographies) of integrated circuit (IC), Desain tata letak adalah kreasi
berupa rancangan peletakan tiga dimensi dari berbagai elemen, sekurang-kurangnya
satu dari elemen adalah elemen aktif, sebagai atau semua interkoneksi dalam suatu
sirkuit terpadu dan peletakan tiga dimensi tersebut dimaksudkan untuk persiapan
pembuatan sirkuit terpadu.
Perlindungan hukum desain tata letak sirkuit terpadu menganut asas orsinalitas. 
Suatu desain yang tata letak sirkuit terpadu dapat dianggap orisinal apabila
merupakan hasil upaya intelektual pendesain ( hasil karya mandiri pendesain ) dan
tidak merupakan suatu hal yang sudah bersifat umum bagi para pendesain. Namun
demikian, hak DTLST tidak dapat diberikan jika DTLST tersebut bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, ketertiban umum, agama, atau
kesusilaan. Selain itu, desain tata letak sirkuit terpadu dalam bentuk setengah jadi
juga merupakan objek perlindungan dari undang-undang ini, sebab sebuah sirkuit
terpadu dalam bentuk setengah jadi dapat berfungsi secara teknis.
3. DTLST yang Mendapatkan Perlindungan
Desain tata letak sirkuit terpadu dapat memperoleh perlindungan hukum apabila
memenuhi dua syarat sebagai berikut :
 Original (originality)
DTLST dinyatakan original apabila desain tersebut merupakan hasil karya mandiri
pendesain itu sendiri, bukan merupakan tiruan dari hasil karya pendesain lain.
 Baru (novelty)
pada saat DTLST tersebut dibuat, hal tersebut merupakan sesuatu yang umum bagi
para pendesain.
4. Jangka Waktu Perlindungan DTLST
Ditjen KI akan memberikan perlindungan terhadap hak DTLST kepada pemegang
hak sejak pertama kali desain tersebut dieksploitasi secara komersial di mana pun
atau sejak tanggal penerimaan. Jika DTLST telah dieksploitasi secara komersial,
permohonan harus di ajukan paling lama 2 tahun terhitung sejak tanggal pertama kali
dieksploitasi. Perlindungan hukum DTLST diberikan selama 10 tahun sejak tanggal
penerimaan di Ditjen KI dan hak itu tidak dapat diperpanjang.
5. Subjek DTLST
Jika suatu desain industri dibuat dalam hubungan dinas dengan pihak lain, dalam
lingkungan pekerjaannya pemegang hak adalah pihak yang untuk atau dalam dinas
desain tata letak sirkuit terpadu itu dikerjakan, kecuali ada perjanjian lain antara

8
kedua belah pihak dengan tidak mengurangi hak pendesain apabila penggunaan
desain tata letak sirkuit terpadu itu diperluas sampai keluar hubungan dinas. Maksud
dari hubungan dinas adalah hubungan kepegawaian antara kepegawaian negeri dan
instansinya.
Ketentuan tersebut berlaku pula bagi pendesain tata letak sirkuit terpadu yang dibuat
orang lain berdasarkan pesanan yang dilakukan dalam hubungan dinas. Ketentuan ini
dimaksudkan untuk menegaskan prinsip, bahwa hak desain tata letak sirkuit terpadu
yang dibuat oleh seseorang berdasarkan pesanan. Misalnya dari instansi pemerintah,
tetap dipegang oleh instansi pemerintah tersebut selaku pesanan, kecuali di perjanjian
lain. Ketentuan ini tidak mengurangi hak mendesain untuk mengklaim haknya
apabila desain tata letak sirkuit terpadu digunakan untuk hal-hal di luar hubungan
kedinasan tersebut.
6. Prinsip Utama dalam UU DTLST
UU DTLST yang terdiri atas 43 pasal tersebut memuat 9 Prinsip utama sebagai
berikut :
 Perlindungan hukum didasarkan pada pendaftaran.
 Setiap permohonan pendaftaran hanya ditujukan untuk satu desain saja.
 Corisinalitas desain merupakan cara utama untuk mendapatkan perlindungan
DTLST.
 Mengingat teknologi sirkuit terpadu berkembang sangat cepat, jangka waktu
perlindungan hukum yang diberikan 10 tahun dan tidak dapat diperpanjang.
 UU DTLST juga mengatur desain yang daftar, yaitu desain yang
bertentangan dengan UU yang berlaku, ketertiban umum, agama, dan
kesusilaan.
 Pembatalan DTLST yang telah terdaftar dapat dilakukan atas dasar
permintaan pemegang hak ataupun pembatalan pendaftaran berdasarkan
gugatan.
 Pengadilan yang berwenang untuk menangani perkara perdata dalam bidang
ini adalah pengadilan Niaga.
 Pembentuk UU juga memberikan kesempatan kepada para pemegang hak
untuk menyelesaikan permasalahan hukum dalam bidang DTLST di luar
pengadilan melalui lembaga arbitrase dan alternatif penyelesaian sengketa.
 Ketentuan pidana dalam UU DTLST mengatur tentang delik aduan, yang
berarti untuk pelanggaran hukum tertentu.

2.9 Varietas Tanaman


1. Varietas Tanaman sebagai HAKI.
Pada UU paten 14/2001 menyatakan bahwa paten tidak di berikan untuk
invensi tentang :
 Semua makhluk hidup kecuali jasad renik.
 Proses biologis yang esensial untuk memproduksi tanaman atau
hewan kecuali prses non biologis atau proses mikrobiologis.

9
Disamping peraturan yang berkaitan dengan HAKI terdapat peraturan yang paling
relawan dengan bidang Pertanian, yakni UU 12/1992 tentang sistem budidaya
tanaman,pasal 55.
2. Varietas Tanaman Dalam Undang-Undang Indonesia.
Latar belakang lahirnya UU varietas tanaman di Indonesia terlepas dari tuntutan dan
sekaligus sebagai konsekuensi indonesia atas keikutsertaannya sebagai negara
penanda tangan kesepakatan GATT/ WTO 1994, yang salah satu rangkaian
persetujuan itu memuat tentang kesepakatan TRIPs.
3. Ruang Lingkup Pemberian Hak Atas PVT.
 Nama varietas tersebut dapat digunakan meskipun masa perlindungan telah
habis.
 Pemberian nama tidak boleh menimbulkan kerancuan terhadap sifat-sifat
varietas.
 Penamaan varietas dilakukan oleh pemohon hak PVT dan didaftarkan pada
kantor PVT.
 Apabila penamaan tidak sesuai dengan ketentuan, maka kantor PVT berhak
menolak penamaan tersebut dan meminta penamaan baru.
 Apabila nama varietas tersebut telah digunakan untuk varietas lain, maka
pemohon wajib mengganti nama varietas tersebut.
 Nama varietas yang diajukan sebagai merek sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Varietas yang tidak dapat diberikan PVT adalah varietas yang penggunaanya
bertentangan dengan pedaturan perundang-undangan yang berlaku, ketertiban umum,
kesusilaan, norma-norma agama, kesehatan dan kelestarian lingkungan hidup.
Pemegang hak PVT adalah orang badan hukum atau pihak kain yang menerima lebih
lanjut hak PVT dari pemegang sebelumnya.
4. Sanksi Pidana.
Barang siapa yang melakukan salah satu kegiatan yang merupakan pemegang PVT
tanpa persetujuan pemegang hak PVT, dipidana dengan pidana penjara paling lama
tujuh tahun dan denda paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta
rupiah).

10
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Hak Kekayaan Intelektual adalah hak kekayaan yang dilindungi oleh undang-
undang. Setiap orang wajib menghormati hak kekayaan intelektual orang lain. Hak
kekayaan intelektual tidak boleh dilakukan oleh orang lain tanpa izin pemiliknya,
kecuali apabila ditentukan oleh undang-undang. Dan dalam pembahasan ini dapat
disimpulkan hak kekayaan intelektual adalah bagian penting dari suatu karya dalam
ilmu pengetahuan, sastra maupun seni dengan menghargai hasil karya pencipta yang
kreatif dan inovasi agar dapat diterima dan tidak dijadikan untuk menjatuhkan hasil
karya seseorang serta berguna untuk perusahaan dan industri dalam melaksanakan
kegiatan perekonomian.

11
DAFTAR PUSTAKA

Dasrol,SH.,MH, M. (2020). Suatu pengantar dalam Hukum Hisnis.


Prof. Dr. Insan Budi Maulana, S.H., M.L.I., Dr. Henny Marlyna, S.H,. M.H., M.L.I., Ananda
Ramadhan Maulana, S.H., LL.M., Aulia Iqbal Maulana, S.H., LL.M. Pengantar (AKTA)
Perjanjian Hak Kekayaan Intelektual Untuk Notaris Dan Konsultan HKI.

12

Anda mungkin juga menyukai