Anda di halaman 1dari 13

HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL

Makalah ini Dibuat Untuk Bahan Persentase Mata Kuliah Aspek Hukum Dalam Bisnis
Dosen Pengampu : U. Wawan Sam Adinata, S.IP., MM.

Disusun Oleh:
KELOMPOK 5

1. Riko Hidayat
2. Dila Amelia (434334022022101)
3. Ida Widaningsih (434334022022351)
4. Sri Haryanti (434334022022350)
5. Wifa Melati (434334022022107)
6. Tresna Aprilia (434334022022308)
7. Asep Rohiman (434334022022466)
8. Rachmat Gunawan

Program Studi Management – F


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PASUNDAN
Jalan Turangga No. 37-41 Bandung
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat dan karunia
yang dilimpahkan-nya kepada para penulis, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya dan telah berusaha sebaik-baiknya dalam membuat makalah ini.
Shalawat beserta salam tak lupa kita curah limpahkan kepada junjungan alam, Nabi besar
Muhammad SAW. karna berkat usaha beliaulah yang telah membawa umat manusia dari zaman
jahiliyah hingga zaman ilmayah.
Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak
U. Wawan Sam Adinata, S.IP., MM. yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
menyusun makalah dengan judul “ Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) ” dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah “ Aspek Hukum Dalam Ekonomi ” dan penulis pun berterimakasih
atas bantuan yang diberikan pak dosen dalam penyelesain makalah ini.
Penulis juga berterimakasih kepada teman-teman sekalian yang telah turut serta membantu
dalam penyelesaian makalah ini karena makalah ini tidak terwujud tanpa bantuan teman-teman
dan tanpa peran teman-teman yang memberikan anjuran dalam penyelesain makalah ini. Penulis
pun berterimakasih jika untuk kedepannya ada yang memberikan masukan-masukan atau
perbaikan-perbaikan terhadap makalah ini, hingga makalah ini menjadi lebih sempurana dari
pada sebelumnya.

Bandung, Agustus 2023


Penulis
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.


Bisnis era globalisasi saat ini persaingan perdagangan tidak semata-mata didasarkan pada
kualitas produk dan harga tetapi terfokus pada penguasaan Hak Atas Kekayaan Intelektual
(HAKI). Oleh karenanya obyek perdagangan Internasional maupun nasional 70 % dikuasai
oleh benda bergerak yang tidak berwujud yaitu Hak Atas Kekayaan Intelektual.
Dalam upaya untuk dapat bersaing dalam perdagangan Internasional maka Indonesia
telah menetapkan pembangunan ekonominya dengan mencanangkan perekonomian kreatif
sebagai andalannya.
Sistem perekonomian kreatif pada dasarnya mengutamakan sumber daya manusia
sebagai bahan pokok, oleh karenanya produk pada perekonomian kreatif tidak dapat
dipisahkan dengan sentuhan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) berupa hasil olah pikir
manusia yang menghasilkan idea atau gagasan-gagasan inovatif.
Disatu sisi berdasarkan jumlah pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual di Dirjen HAKI
ternyata masih rendah, sehingga penting dilakukan peningkatan pemahaman tentang HAKI.

1.2. Rumusan Masalah.

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka dalam tulisan makalah ini
diperuntukkan untuk membahas beberapa masalah yang dirumuskan segabai beriut :
1. Apakah yang dimaksud dengan Hak Atas Kekayaan Intelektual ?
2. Bagaimanakah cara perolehan Hak Atas Kekayaan Intelektual tersebut?
3. Apasaja yang payung hukum yang diatur di indonesia tentang Hak Atas Kekayaan
Intelektual ?

1.3. Tujuan Pembahasan


Tujuan pembahasan dari makalah ini yaitu :
a. Mengetahui bagaimana manfaat mempelajari Hak Atas Kekayaan Intelektual
b. Agar lebih memahami payung hukum tentang Hak Atas kekayaan Intelektual
c. Mengetahui contoh-contoh pelanggaran Hak Atas kekayaan Intelektual
d. Meningkatkan mahasiswa/i dalam kreativitas pokok bahasan.
BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Hak Atas Kekayaan Intelektual


Hak Atas Kekayaan Intelektual atau sering disingkat HAKI adalah hak yang diberikan
kepada orang-orang atas hasil dari buah pikiran mereka. Biasanya hak eksklusif tersebut
diberikan atas penggunaan dari hasil buah pikiran pencipta dalam kurun waktu tertentu. Buah
pikiran tersebut dapat terwujud dalam tulisan, kreasi artistik, simbol-simbol, penamaan, citra,
dan desain yang digunakan dalam kegiatan komersil.
Salah satu produk HAKI yaitu Hak Cipta. Adapun pengertian dari Hak Cipta, yaitu hak
khusus bagi pencipta untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya. Mungkin banyak
diantara kita yang tidak sadar bahwa yang kita lakukan dalam kegiatan sehari – hari telah
melanggar hak cipta orang lain. Tidak lain dari pelanggaran tersebut adalah kegiatan
membajak. Kegiatan bajak – membajak telah diterima dan menjadi suatu kegiatan yang
dianggap halal oleh masyarakat kita.
Praktek pembajakan hak cipta di Indonesia dari tahun ke tahun cenderung meningkat
drastis dan sudah sangat memprihatinkan. Salah satu fakta yang ada di lapangan misalnya
terjadi pada industri musik. Menurut catatan Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (ASIRI),
pembajakan industri musik di Indonesia menunjukkan angka yang paling signifikan. Pihak
yang paling dirugikan yaitu datang dari pihak musisi atau pencipta lagu yang hasil karyanya
dibajak. Usaha mereka dalam mencari inspirasi lagu serta pengeluaran biaya yang tidak
sedikit dalam proses produksi ternyata tidak dihargai dan dilindungi oleh negara. Hasil karya
cipta mereka dengan mudahnya dibajak dan disebarluaskan oleh orang lain untuk
kepentingan pribadi mereka. Tidak sedikit dari para artis atau musisi yang hasil karyanya
diminati oleh masyarakat ternyata tidak dapat melanjutkan karirnya karena produk mereka
yang dijual secara resmi di pasaran dianggap tidak laku.
Objek yang diatur dalam HAKI antara lain berupa karya-karya yang timbul atau lahir
karena kemampuan intelektual manusia. Secara substantif pengertian HAKI dapat
dideskripsikan sebagai hak kekayaan yang timbul atau lahir karena kemampuan intelektual
manusia.
Karya-karya intelektual tersebut di bidang ilmu pengetahuan, seni, sastra, ataupun
teknologi, dilahirkan dengan pengorbanan tenaga, waktu, dan bahkan biaya. Adanya
pengorbanan tersebut menjadikan karya yang dihasilkan memiliki nilai. Sementara jika
ditambah dengan manfaat ekonomi yang dapat dinikmati, maka nilai ekonomi yang melekat
menumbuhkan konsepsi property (kekayaan) terhadap karya tersebut.
Berikut ini beberapa definisi Hak Atas Kekayaan Intelektual menurut para ahli, yaitu:
 Peter Mahmud Marzuki : Hak Atas Kekayaan Intelektual adalah suatu hak yang timbul dari
karya intelektual seseorang yang mendatangkan keuntungan materiil.
 Muhammad Djumhana & R. Djubaedillah: Hak Kekayaan Intelektual sebagai hak yang
berasal dari kegiatan kreatif manusia yang diekspresikan kepada khalayak umum dalam
berbagai bentuknya, yang memiliki manfaat serta berguna dalam menunjang kehidupan
manusia, dan juga bernilai ekonomi.
 A Zen Umar Purba: Hak Kekayaan Intelektual merupakan aset yang secara hukum
menimbulkan hak dan kewajiban bagi pemiliknya, seperti halnya aset-aset yang lain,
misalnya tanah dengan sertifikat, dan kepemilikan benda-benda bergerak, melekat pada
yang menguasai.

2.2 Manfaat Mempelajari Hak Atas Kekayaan Intelektual


Menurut “panduan Pengenalan HAKI” oleh Administrasi Umum Usaha Kecil dan
Menengah Kementerian Perindustrian, hak kekayaan intelektual bermanfaat bagi seluruh pihak,
yaitu:
o Bagi dunia usaha: Karya intelektual pihak lain, baik dari dalam maupun dari luar negeri,
dilindungi dari gangguan atau penyalahgunaan. Jika perusahaan yang dilindungi secara
hukum dalam bidang kekayaan intelektual, maka akan mendapatkan citra yang baik pula

o Bagi inventor: menjamin kepastian hukum bagi kelompok atau individu dan menghindari
kerugian akibat penipuan atau pemalsuan oleh orang lain.

o Untuk Pemerintah: Pemerintah yang menerapkannya akan mendapatkan profil positif di


tingkat WTO atau Organisasi Perdagangan Dunia. Selain itu, ada perolehan devisa dari
pendaftaran kekayaan intelektual.
o Kepastian hukum untuk pemegang hak dalam melakukan usaha tanpa adanya gangguna
oleh pihak lain.

o Pemegang hak bisa memberi izin kepada pihak lain.

2.3 Fugsi dan Tujuan Hak Atas Kekayaan Intelektual


Tujuan utama Hak Kekayaan Atas Intelektual (HAKI) sebenarnya adalah untuk
melindungi hak-hak pemilik hak cipta atau pencipta karya. Menurut dslalawfirm (kekayaan
intelektual), pentingnya kekayaan intelektual bagi perusahaan Anda meliputi:
1. Sebagai Perlindungan Hukum Terhadap Pencipta Dan Karya Ciptanya
Yang pertama dalam manfaat HAKI adalah perlindungan hukum terhadap pencipta. Jika
perusahaan kamu mendaftarkan karya kekayaan intelektual (HKI), karya tersebut akan
dilindungi secara hukum. Dengan begitu, sebagai pemilik karya, kamu pasti akan
menggunakan nilai ekonomis dari karya cipta tersebut dengan lebih tenang dan aman tanpa
khawatir melanggar hukum.

2. Sebagai Bentuk Antisipasi Pelanggaran HAKI – Manfaat HAKI


Selanjutnya dalam manfaat haki adalah sebagai bentuk antisipasi terjadinya pelanggaran
kekayaan intelektual. Jika suatu saat kamu harus melawan seseorang secara ilegal dengan
menggunakan karya kamu, pendaftaran hak cipta atas kekayaan intelektual akan memberi
kamu dasar-dasar yang kuat sehingga jika orang-orang ini ingin menjiplak atau meniru
karya kamu, mereka akan berpikir dua kali.
3. Kompetisi Dan Memperluas Pangsa Pasar – Manfaat HAKI
Dan yang terakhir dalam manfaat HAKI adalah Meningkatkan persaingan antar sesama
pengusaha. Dengan HAKI atau hak kekayaan intelektual, banyak sekali pengusaha akan
terdorong untuk berinovasi dan bekerja, sehingga meningkatkan persaingan. Hal ini secara
tidak langsung dapat mengadu domba perusahaan satu sama perusahaan lain dalam
menghasilkan karya terbaik.
2.4 Jenis-Jenis Hak Atas Kekayaan Intelektual

setelah kita mengetahui terkait manfaat HAKI dan pembahasan lainnya, kurang rasanya jika
kita tidak membahas jenis jenisnya.
Seperti yang dijelaskan di situs atau laman Kementerian Perdagangan (Kemendag), ada dua
jenis hak kekayaan intelektual atau HAKI, yaitu hak cipta dan kekayaan industri.
a. Hak Cipta: Hak eksklusif penerima atau pencipta untuk mempublikasikan/menerbitkan
atau memperbanyak karyanya atau memberikan izin tanpa mengurangi batasan hukum
yang berlaku.
b. Hak kekayaan industri, yaitu meliputi :
o Paten

o Merek

o Desain industri
o Varietas tanaman
o Rahasia dagang
o Desain tata letak sirkuit terpadu

2.5 Payung Hukum Hak Atas Kekayaan Intelektual

Perlu anda ketahui, dasar hukum haki ini tertuang dalam berbagai undang-undang dan
juga keputusan presiden, untuk lebih jelasnya silahkan simak penjelasannya di bawah ini:
o Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2016 tentang Pelaksanaan undang-Undang nomor
28 Tahun 2014 tentang Hak Atas Kekayaan Intelektual.
o Keputusan Mentri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-01.AH.01.01 Tahun
2017 tentang tata Cara Pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual dilingkungan Direktorat
Jendral Hak Kekayaan Intelektual.
o Undang-Undang Nomor.7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing the
World Trade Organization
o Undang-Undang No.10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan
o Undang-Undang Nomor.12 Tahun 1997 tentang Hak Cipta
o Undang-Undang Nomor.13 Tahun 1997 tentang Hak Paten
o Undang-Undang Nomor.14 Tahun 1997 tentang Merek
o Keputusan Presiden Republik Indonesia (RI) Nomor.15 Tahun 1997 tentang Pengesahan
Paris Convention for The Protection of Industrial Property dan Convention Establishing
the World Intellectual Property Organization
o Keputusan Presiden RI No.17 Tahun 1997 tentang Pengesahan Trademark Law Treaty
o Keputusan Presiden Republik Indonesia (RI) Nomor.19 Tahun 1997 tentang Pengesahan
WIPO Copyrights Treaty
o Keputusan Presiden Republik Indonesia (RI) Nomor.18 Tahun 1997 tentang Pengesahan
Berne Convention for The Protection of Literary and Artistic Works

Dengan Undang-undang yang menjadi landasan hukum hak kekayaan intelektual atau
HKI, maka setiap orang atau kelompok atau badan yang berhak melakukan inovasi pada diri
manusia atau produk dapat didaftarkan pada Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Badan
Hukum dan Pengatur – Undangan Republik Indonesia.
Hak kekayaan intelektual atau HKI merupakan sebuah cara untuk melindungi kekayaan
intelektual dengan memakai maupun menggunakan instrumen hukum, di antaranya adalah hak
paten, cipta dan indikasi geografis, merek, rahasia dagang, desain industri, desain tata letak
sirkuit terpadu, dan terakhir perlindungan varietas tanaman.
Perlindungan hak kekayaan intelektual atau HKI ini bertujuan untuk memberi hukum
terkait hubungan antara pencipta, pemilik, kekayaan, desainer, perantara yang
menggunakannya, pemanfaatan yang diterima dari pemanfaatan hak kekayaan intelektual
(HKI) dalam jangka waktu tertentu.
Dan terakhir sebagai bagian penting dalam penghargaan suatu karya ilmu pengetahuan
teknologi, sastra maupun seni, setiap orang maupun kelompok harus memahami hak kekayaan
intelektual (HKI) dan dasar hukum haki untuk menimbulkan kesadaran mengenai pentingnya
daya inovasi dan kreasi intelektual sebagai kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap orang di
dunia.
2.6 Contoh-Contoh Pelanggaran Hak Atas Kekayaan Intelektual
Di Indonesia pelanggaran hak cipta merupakan hal yang sangat sering terjadi. Namun,
tidak banyak pemilik karya melakukan pelaporan sehingga hanya sedikit kasus ditindak secara
hukum.
Faktanya, bahkan orang awam seringkali melakukan pelanggaran ini tanpa mengetahui
bahwa telah melakukannya. Agar Anda selalu waspada dan tidak terlibat kasus semacam ini,
simak beberapa contoh pelanggaran berikut ini:
1. Penjiplakan Karya Tulis
Sebuah karya tulis sangat rentan mengalami kasus penjiplakan, terutama di era digital saat
ini. Sangat mudah menyalin karya orang lain dan mengakuinya sebagai karya sendiri,
misalnya karya tulis seperti artikel, essai, buku, dan lainnya.
Kriteria yang masuk dalam ranah penjiplakan adalah ketika Anda menerbitkan sebuah karya
tulis yang meniru sebagian atau seluruh isi tulisan orang lain, tanpa menyertakan nama
penulisnya.
Bahkan ketika Anda terinspirasi, apabila isi tulisan 70% sama dengan tulisan milik orang
lain yang sudah diterbitkan lebih dulu, maka akan dianggap sebagai penjiplakan. Jadi, harus
sangat berhati-hati.
2. Penjiplakan Konten di Internet
Contoh pelanggaran lainnya adalah penjiplakan konten di internet, dapat berupa tulisan,
gambar, video, dan lain sebagainya. Umumnya hal ini terjadi karena kemudahan distribusi
informasi di dunia maya.
Hal ini membuat pengguna internet bisa dengan mudah menyalin konten milik orang lain,
lalu mengakuinya sebagai milik diri sendiri. Penjiplakan seperti ini sangat rentan terjadi dan
merugikan si pemilik konten asli.
3. Pembajakan Software
Ada juga kasus pembajakan software, di mana oknum akan menyebarkan software tertentu
di internet untuk didapatkan pengguna secara gratis. Padahal untuk memilikinya dibutuhkan
lisensi yang harus dibeli.
Banyak pengguna menggunakan software bajakan ini karena mahalnya harga software asli.
Software yang banyak dibajak seperti Microsoft Office, Photoshop, Coreldraw, dan berbagai
perangkat lunak lainnya.
4. Pelanggaran Hak Cipta Lagu
Lagu juga sangat sering terkena penjiplakan atau pembajakan, misalnya dengan
menyediakan link download di sebuah situs tanpa lisensi. Hal ini tentu akan merugikan
pemilik lagu karena tidak mendapatkan royalti dari penjualan lagu mereka.
Untuk menghindari hal ini Anda bisa menggunakan layanan mendengarkan musik berlisensi
seperti Joox, Spotify, dan layanan lainnya. Atau dengan membeli album asli si
penyanyi.Banyak pelaku pelanggaran hak cipta tidak menyadari sudah melakukan
pelanggaran. Namun, tidak sedikit yang tahu melanggar, tapi tetap melakukannya karena
mengejar keuntungan. Beberapa contoh pelanggaran hak cipta di atas hanyalah sedikit dari
kasus nyata di Indonesia.

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

HAKI adalah hak yang didapatkan dari hasil olah pikir manusia untuk dapat menghasilkan
suatu produk, jasa, atau proses yang berguna untuk masyarakat dan hak untuk menikmati
secara ekonomis hasil dari suatu kreativitas intelektual.Objek yang diatur dalam kekayaan
intelektual berupa karya yang dihasilkan oleh kemampuan intelektual manusia.Dan juga kita
perlu mempelajari mengenai hak atas kekayaan intelektual (HAKI) ini karena Pengetahuan
HAKI merupakan mata kuliah yang mengkaji hak atas Kekayaan Intelektual (KI) secara umum,
latar belakang dan tujuan dihadirkannya Undang-Undang HAKI secara internasional dan
Nasional, Pengenalan Ragam Hak yang dilindungi KI, dan cara mendapatkan KI atas suatu
karya cipta.
Setiap karya-karya yang lahir dari buah pikir yang cemerlang yang berguna bagi manusia perlu
di akui dan dilindungi. Untuk itu sistem HaKI diperlukan sebagai bentuk penghargaan atas
hasil karya. Disamping itu sistem HaKI menunjang diadakannya sistem dokumentasi yang baik
atas segala bentuk kreativitas manusia sehingga kemungkinan dihasilkannya teknologi atau
karya lainnya yang sama dapat dihindari atau dicegah. Dengan dukungan dokumentasi yang
baik tersebut, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkannya dengan maksimal untuk
keperluan hidupnya atau mengembangkannya lebih lanjut untuk memberikan nilai tambah yang
lebih tinggi lagi.
https://lindungihutan.com/blog/apa-itu-hak-kekayaan-intelektual/

https://edc.co.id/blog/manfaat-haki/
https://lindungihutan.com/blog/apa-itu-hak-kekayaan-intelektual/

Anda mungkin juga menyukai