Makalah ini Dibuat Untuk Bahan Persentase Mata Kuliah Aspek Hukum Dalam Bisnis
Dosen Pengampu : U. Wawan Sam Adinata, S.IP., MM.
Disusun Oleh:
KELOMPOK 5
1. Riko Hidayat
2. Dila Amelia (434334022022101)
3. Ida Widaningsih (434334022022351)
4. Sri Haryanti (434334022022350)
5. Wifa Melati (434334022022107)
6. Tresna Aprilia (434334022022308)
7. Asep Rohiman (434334022022466)
8. Rachmat Gunawan
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat dan karunia
yang dilimpahkan-nya kepada para penulis, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya dan telah berusaha sebaik-baiknya dalam membuat makalah ini.
Shalawat beserta salam tak lupa kita curah limpahkan kepada junjungan alam, Nabi besar
Muhammad SAW. karna berkat usaha beliaulah yang telah membawa umat manusia dari zaman
jahiliyah hingga zaman ilmayah.
Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak
U. Wawan Sam Adinata, S.IP., MM. yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
menyusun makalah dengan judul “ Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) ” dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah “ Aspek Hukum Dalam Ekonomi ” dan penulis pun berterimakasih
atas bantuan yang diberikan pak dosen dalam penyelesain makalah ini.
Penulis juga berterimakasih kepada teman-teman sekalian yang telah turut serta membantu
dalam penyelesaian makalah ini karena makalah ini tidak terwujud tanpa bantuan teman-teman
dan tanpa peran teman-teman yang memberikan anjuran dalam penyelesain makalah ini. Penulis
pun berterimakasih jika untuk kedepannya ada yang memberikan masukan-masukan atau
perbaikan-perbaikan terhadap makalah ini, hingga makalah ini menjadi lebih sempurana dari
pada sebelumnya.
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka dalam tulisan makalah ini
diperuntukkan untuk membahas beberapa masalah yang dirumuskan segabai beriut :
1. Apakah yang dimaksud dengan Hak Atas Kekayaan Intelektual ?
2. Bagaimanakah cara perolehan Hak Atas Kekayaan Intelektual tersebut?
3. Apasaja yang payung hukum yang diatur di indonesia tentang Hak Atas Kekayaan
Intelektual ?
o Bagi inventor: menjamin kepastian hukum bagi kelompok atau individu dan menghindari
kerugian akibat penipuan atau pemalsuan oleh orang lain.
setelah kita mengetahui terkait manfaat HAKI dan pembahasan lainnya, kurang rasanya jika
kita tidak membahas jenis jenisnya.
Seperti yang dijelaskan di situs atau laman Kementerian Perdagangan (Kemendag), ada dua
jenis hak kekayaan intelektual atau HAKI, yaitu hak cipta dan kekayaan industri.
a. Hak Cipta: Hak eksklusif penerima atau pencipta untuk mempublikasikan/menerbitkan
atau memperbanyak karyanya atau memberikan izin tanpa mengurangi batasan hukum
yang berlaku.
b. Hak kekayaan industri, yaitu meliputi :
o Paten
o Merek
o Desain industri
o Varietas tanaman
o Rahasia dagang
o Desain tata letak sirkuit terpadu
Perlu anda ketahui, dasar hukum haki ini tertuang dalam berbagai undang-undang dan
juga keputusan presiden, untuk lebih jelasnya silahkan simak penjelasannya di bawah ini:
o Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2016 tentang Pelaksanaan undang-Undang nomor
28 Tahun 2014 tentang Hak Atas Kekayaan Intelektual.
o Keputusan Mentri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-01.AH.01.01 Tahun
2017 tentang tata Cara Pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual dilingkungan Direktorat
Jendral Hak Kekayaan Intelektual.
o Undang-Undang Nomor.7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing the
World Trade Organization
o Undang-Undang No.10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan
o Undang-Undang Nomor.12 Tahun 1997 tentang Hak Cipta
o Undang-Undang Nomor.13 Tahun 1997 tentang Hak Paten
o Undang-Undang Nomor.14 Tahun 1997 tentang Merek
o Keputusan Presiden Republik Indonesia (RI) Nomor.15 Tahun 1997 tentang Pengesahan
Paris Convention for The Protection of Industrial Property dan Convention Establishing
the World Intellectual Property Organization
o Keputusan Presiden RI No.17 Tahun 1997 tentang Pengesahan Trademark Law Treaty
o Keputusan Presiden Republik Indonesia (RI) Nomor.19 Tahun 1997 tentang Pengesahan
WIPO Copyrights Treaty
o Keputusan Presiden Republik Indonesia (RI) Nomor.18 Tahun 1997 tentang Pengesahan
Berne Convention for The Protection of Literary and Artistic Works
Dengan Undang-undang yang menjadi landasan hukum hak kekayaan intelektual atau
HKI, maka setiap orang atau kelompok atau badan yang berhak melakukan inovasi pada diri
manusia atau produk dapat didaftarkan pada Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Badan
Hukum dan Pengatur – Undangan Republik Indonesia.
Hak kekayaan intelektual atau HKI merupakan sebuah cara untuk melindungi kekayaan
intelektual dengan memakai maupun menggunakan instrumen hukum, di antaranya adalah hak
paten, cipta dan indikasi geografis, merek, rahasia dagang, desain industri, desain tata letak
sirkuit terpadu, dan terakhir perlindungan varietas tanaman.
Perlindungan hak kekayaan intelektual atau HKI ini bertujuan untuk memberi hukum
terkait hubungan antara pencipta, pemilik, kekayaan, desainer, perantara yang
menggunakannya, pemanfaatan yang diterima dari pemanfaatan hak kekayaan intelektual
(HKI) dalam jangka waktu tertentu.
Dan terakhir sebagai bagian penting dalam penghargaan suatu karya ilmu pengetahuan
teknologi, sastra maupun seni, setiap orang maupun kelompok harus memahami hak kekayaan
intelektual (HKI) dan dasar hukum haki untuk menimbulkan kesadaran mengenai pentingnya
daya inovasi dan kreasi intelektual sebagai kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap orang di
dunia.
2.6 Contoh-Contoh Pelanggaran Hak Atas Kekayaan Intelektual
Di Indonesia pelanggaran hak cipta merupakan hal yang sangat sering terjadi. Namun,
tidak banyak pemilik karya melakukan pelaporan sehingga hanya sedikit kasus ditindak secara
hukum.
Faktanya, bahkan orang awam seringkali melakukan pelanggaran ini tanpa mengetahui
bahwa telah melakukannya. Agar Anda selalu waspada dan tidak terlibat kasus semacam ini,
simak beberapa contoh pelanggaran berikut ini:
1. Penjiplakan Karya Tulis
Sebuah karya tulis sangat rentan mengalami kasus penjiplakan, terutama di era digital saat
ini. Sangat mudah menyalin karya orang lain dan mengakuinya sebagai karya sendiri,
misalnya karya tulis seperti artikel, essai, buku, dan lainnya.
Kriteria yang masuk dalam ranah penjiplakan adalah ketika Anda menerbitkan sebuah karya
tulis yang meniru sebagian atau seluruh isi tulisan orang lain, tanpa menyertakan nama
penulisnya.
Bahkan ketika Anda terinspirasi, apabila isi tulisan 70% sama dengan tulisan milik orang
lain yang sudah diterbitkan lebih dulu, maka akan dianggap sebagai penjiplakan. Jadi, harus
sangat berhati-hati.
2. Penjiplakan Konten di Internet
Contoh pelanggaran lainnya adalah penjiplakan konten di internet, dapat berupa tulisan,
gambar, video, dan lain sebagainya. Umumnya hal ini terjadi karena kemudahan distribusi
informasi di dunia maya.
Hal ini membuat pengguna internet bisa dengan mudah menyalin konten milik orang lain,
lalu mengakuinya sebagai milik diri sendiri. Penjiplakan seperti ini sangat rentan terjadi dan
merugikan si pemilik konten asli.
3. Pembajakan Software
Ada juga kasus pembajakan software, di mana oknum akan menyebarkan software tertentu
di internet untuk didapatkan pengguna secara gratis. Padahal untuk memilikinya dibutuhkan
lisensi yang harus dibeli.
Banyak pengguna menggunakan software bajakan ini karena mahalnya harga software asli.
Software yang banyak dibajak seperti Microsoft Office, Photoshop, Coreldraw, dan berbagai
perangkat lunak lainnya.
4. Pelanggaran Hak Cipta Lagu
Lagu juga sangat sering terkena penjiplakan atau pembajakan, misalnya dengan
menyediakan link download di sebuah situs tanpa lisensi. Hal ini tentu akan merugikan
pemilik lagu karena tidak mendapatkan royalti dari penjualan lagu mereka.
Untuk menghindari hal ini Anda bisa menggunakan layanan mendengarkan musik berlisensi
seperti Joox, Spotify, dan layanan lainnya. Atau dengan membeli album asli si
penyanyi.Banyak pelaku pelanggaran hak cipta tidak menyadari sudah melakukan
pelanggaran. Namun, tidak sedikit yang tahu melanggar, tapi tetap melakukannya karena
mengejar keuntungan. Beberapa contoh pelanggaran hak cipta di atas hanyalah sedikit dari
kasus nyata di Indonesia.
Kesimpulan
HAKI adalah hak yang didapatkan dari hasil olah pikir manusia untuk dapat menghasilkan
suatu produk, jasa, atau proses yang berguna untuk masyarakat dan hak untuk menikmati
secara ekonomis hasil dari suatu kreativitas intelektual.Objek yang diatur dalam kekayaan
intelektual berupa karya yang dihasilkan oleh kemampuan intelektual manusia.Dan juga kita
perlu mempelajari mengenai hak atas kekayaan intelektual (HAKI) ini karena Pengetahuan
HAKI merupakan mata kuliah yang mengkaji hak atas Kekayaan Intelektual (KI) secara umum,
latar belakang dan tujuan dihadirkannya Undang-Undang HAKI secara internasional dan
Nasional, Pengenalan Ragam Hak yang dilindungi KI, dan cara mendapatkan KI atas suatu
karya cipta.
Setiap karya-karya yang lahir dari buah pikir yang cemerlang yang berguna bagi manusia perlu
di akui dan dilindungi. Untuk itu sistem HaKI diperlukan sebagai bentuk penghargaan atas
hasil karya. Disamping itu sistem HaKI menunjang diadakannya sistem dokumentasi yang baik
atas segala bentuk kreativitas manusia sehingga kemungkinan dihasilkannya teknologi atau
karya lainnya yang sama dapat dihindari atau dicegah. Dengan dukungan dokumentasi yang
baik tersebut, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkannya dengan maksimal untuk
keperluan hidupnya atau mengembangkannya lebih lanjut untuk memberikan nilai tambah yang
lebih tinggi lagi.
https://lindungihutan.com/blog/apa-itu-hak-kekayaan-intelektual/
https://edc.co.id/blog/manfaat-haki/
https://lindungihutan.com/blog/apa-itu-hak-kekayaan-intelektual/