Anda di halaman 1dari 9

KEGUNAAN HAKI

NAMA ANGGOTA :

1. Abiyan Wijatmiko (01)


2. Febriana L.P. (12)
3. Muh. Alif Arung R. (18)
4. Priska Ningrum A. (23)

SMKN 2 SURAKARTA
Tahun Ajaran 2022/2023

I
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan pertolonganNya makalah yang berjudul Hak Atas Kekayaan
Intelektual dapat terselesaikan. Meskipun banyak hambatan yang dialami
dalam proses pengerjaannya, namun makalah ini berhasil diselesaikan
dengan baik tepat pada waktunya. Terimakasih kepada teman-teman yang
juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung
dalam pembuatan makalah ini. Berbagai masukan dan pendapat dari
orang-orang yang membaca makalah ini sangat diharapkan demi perbaikan
yang selanjutnya. Semoga makalah ini dapat menambah wawasan untuk
mencapai kehidupan yang lebih baik lagi.

II
Daftar Isi

Halaman Judul................................................................................... I
Halaman Kata Pengantar ……………………………...................... II
Halaman Daftar Isi ..……………………………………................. III
Halaman Isi Makalah …………………………………....................
1. Pendahuluan ………………………………………................... 1
Latar Belakang ……………………………………...................
2. Pembahasan ………………………………………......... ……...
2
Pengertian…………………………………………....................
Tujuan………………………………………………….............
Manfaat …………………………………………….................. 3
3. Kesimpulan&Saran…………………………………................. 4
4. Daftar Pustaka …………………………………….................... 4
III

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Pada era globalisasi sekarang ini, keberadan hak kekayaan intelektual khususnya
Hak Cipta merupakan hal yang mendasari pengambilan kebijakan dalam dunia
perdagangan. "Bermula dari dicapainya kesepakatan GATT (General Agreement
of Tariff and Trade) dan setelah konferensi Marakesh pada bula April 1994,
disepakati pula kerangka GATT diganti dengan sistim perdagangan dunia yang
dikenal dengan WTO (World Trade Organization). Indonesia sebagai salah satu
negara yang turut menandatangani kesepakatan itu, telah meratifikasi pengesahan
persetujuan pembentukan organisasi perdagangan dunia WTO melalui undang-
undang nomor 7 tahun 1994 yang didalamnya terkandung kesepakatan TRIPS
(Trade Related aspect of intelectual property rights) sebagai salah satu dari final
act embodying the Urugay Rounds of Multilateral Trade Negotiation. Hak Atas
Kekayaan Intelektual (Haki) secara esensial berbicara mengenai hak atas
kekayaan yang lahir dari intelektual manusia. HKI memiliki 3 unsur penting yaitu
hak, manusia dan intelektual. Dari ketiga unsur tersebut, maka terciptalah karya
ciptaan. Untuk karya-karya ciptaan perlu mendapatkan perlindungan untuk
mencegah pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab untuk meniru,
memperbanyak serta memperdagangkan karya ciptaan orang lain. Hak Kekayaan
Intelektual mencakup 2 kelompok yaitu Hak Cipta dan Hak Kekayaan Industri.
Keduanya dilindungi dan diatur di dalam peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan barang siapa melanggarnya akan dikenal sanksi yang seberat
beratnya. Untuk itu kita wajib menghargai karya karya ciptaan orang lain dan
berusaha mengurangi pembelian-pembelian produk bajakan yang semakin marak
sekarang ini.
1

PEMBAHASAN

PENGERTIAN

Hak Atas Kekayaan Intelektual adalah hak eksklusif yang diberikan suatu hukum
atau au peraturan kepada seseorang atau sekelompok orang atas karya ciptanya.
Menurut UU yang telah disahkan oleh DPR-RI pada tanggal 21 Maret 1997, Haki
adalah hak-hak secara hukum yang berhubungan dengan permasalahan hasil
penemuan dan kreativitas seseorang atau beberapa orang yang berhubungan
dengan perlindungan permasalahan reputasi dalam bidang komersial (commercial
reputation) dan tindakan/jasa dalam bidang komersial (goodwill). Dengan begitu
obyek utama dari Haki adalah karya, ciptaan, hasil buah pikiran, atau
intelektualita manusia. Kata "intelektual" tercermin bahwa obyek kekayaan
intelektual tersebut adalah kecerdasan, daya pikir, atau produk pemikiran manusia
(the Creations of the Human Mind). Setiap manusia memiliki hak untuk
melindungi atas karya hasil cipta, rasa dan karsa setiap individu maupun
kelompok. Kita perlu memahami Hakl untuk menimbulkan kesadaran akan
pentingnya daya kreasi dan inovasi intelektual sebagai kemampuan yang perlu
diraih oleh setiap manusia, siapa saja yang ingin maju sebagai faktor pembentuk
kemampuan daya saing dalam penciptaan inovasi yang kreatif.

TUJUAN

1. Menjadi fasilitator bagi peneliti dan masyarakat yang memerlukan


informasi tentang HKI;
2. Menyediakan bantuan berkaitan perolehan pendaftaran dan mendapatkan
HKI;
3. Memasarkan hasil produk HKI sebagai salah satu sumber pendapatan
Universitas Syiah Kuala;
4. Mengelola dan bertanggungjawab atas hasil/produk dari upaya
pelanggaran dan persaingan yang melanggar hukum.
2

MANFAAT

1. Bantuan layanan menyeluruh dalam pemilikan dan pengelolaan karya


intelektual mencakup perlindungan hukum, pemasaran, negosiasi lisensi
dan audit lisensi dan cara perolehan royalti;
2. Memfasilitasi penemu/pemegang lisensi untuk mendapatkan perlindungan
asuransi bagi temuan yang memiliki potensi komersial;
3. Perlindungan dalam bentuk supporting system dari Universitas Syiah
Kuala terhadap Pemilik/Pemegang HKI dan objek perlindungan HKI dari
pelanggaran hukum HKI.
3

KESIMPULAN & SARAN

Setiap manusia memiliki hak untuk melindungi atas karya hasil cipta, rasa dan
karsa setiap individu maupun kelompok. Kita perlu memahami Hakl untuk
menimbulkan kesadaran akan pentingnya daya kreasi dan inovasi intelektual
sebagai kemampuan yang perlu diraih oleh setiap manusia, siapa saja yang ingin
maju sebagai faktor pembentuk kemampuan daya saing dalam penciptaan inovasi
yang kreatif.

Perlu aturan yang jelas mengenai perlindungan rahasia dagang setelah berakhirnya
perjanjian kerja baik itu dari Undang-Undang Rahasia Dagang maupun Undang-
Undang Ketenagakerjaan, karena tidak ada aturan yang mengatur secara eksplisit.

1. Untuk mencegah terjadinya pelanggaran sebaiknya perjanjian dibuat secara


tertulis sehingga mempunyai kekuatan hukum tetap.

2. Undang-Undang Rahasia Dagang sudah ada sejak dahalu tetapi


implementasinya masih sangat kurang karena pola pikir masyarakat tentang
rahasia dagang belum ada sehingga perlu dilakukan penyuluhan kepada
masyarakat tentang pentingnya Perlindungan Rahasia Dagang.

3. Sebaiknya dibuat aturan mengenai pendaftaran rahasia dagang, rahasia dagang


didaftarkan di Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia, tetapi hanya garis
besar dari rahasia dagang tersebut agar ada bukti tertulis yang mengikat antara
kedua belah pihak.
4

DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/BiyyRobbyy/3-haki

http://www.hki.unsyiah.ac.id/index.php?r=site/
detil&cate=profil&title=tujuan-manfaat

http://e-journal.uajy.ac.id
5

Anda mungkin juga menyukai