PENDAHULUAN
suatu ide yang diwujudkan dalam bentuk nyata. HKI sendiri merupakan
hak eksklusif dari seseorang yang mempunyai karya atau ide atau prestasi
dimilikinya.1
1
Henry Firmansyah, Perlindungan Hukum Terhadap Merek, Media Pressindo.Yogyakarta, 2013,
hlm.1.
HKI. Oleh karena itu peranan HKI sangat penting untuk dapat
perlindungan bagi pemilik karya intelektual yang memiliki nilai komersial dari
tidak saja akan memberikan rasa aman, tetapi juga akan mewujudkan iklim
TRIPs Agreement).3
2
Budi Santoso, Pengantar Hak Kekayaan Intelektual Dan Audit Hak Kekayaan Intelektual Untuk
Perusahaan, Pustaka Magister, Semarang, 2009, hlm.4.
3
Budi Agus Riswandi dan M. Syamsudin, Hak Kekayaan Intelektual dan Budaya Hukum, PT.
Raja Grafindo, Persada, Jakarta, 2004, hlm.99.
seseorang atas karya intelektualnya, karena itu perlindungan dan
memiliki kekayaan tadi, sehingga sering dikatakan bahwa hak itu eksklusif
sifatnya.
hukum yang mengatur kebendaan. Hak kebendaan terdiri dari atas hak
benda materil dan hak benda immateril. Yang dikemukakan dalam pasal
499 KUH Perdata adalah benda materil yang berbunyi "benda ialah tiap-
tiap barang dan tiap-tiap hak yang dapat dikuasai oleh hak milik”.
benda yang tidak berwujud atau immaterial diatur dalam pasal 503 KUH
Sifat dari HKI adalah hak kebendaan, yaitu hak atas sesuatu benda yang
bersumber dari hasil kerja otak atau hasil kerja rasio, dimana hasil kerja itu
Secara garis besar HKI dibagi dalam 2 (dua) bagian yaitu hak cipta
mencakup paten (patent), desain insdustri (industrial design), merek (trade mark),
4
Henry Firmansyah, op.cit, hlm.6.
5
Sudargo Gautama, Hak Milik Intelektual dan Perjanjian Internasional, PT. Citra Aditya Bakti,
Bandung, 2001, hlm.17.
desain tata letak sirkuit terpadu (layout design of integrated circuit), dan
Merek sebagai salah satu dari bagian HKI yang memiliki peranan
mengenai produk barang dan jasa. Merek juga digunakan dalam dunia
atau reputasi barang dan jasa dengan merek tertentu dimana merek dapat
logo tersebut untuk mendapatkan hak atas merek dan hak cipta sekaligus.
Bisa saja terjadi logo tertentu didaftarkan sebagai merek oleh seseorang
sementara ada juga orang lain mendaftarkannya sebagai hak cipta. Dalam
merek.
6
C.S.T. Kansil, Hak Milik Intelektual (Hak Milik Perindustrian dan Hak Cipta), Cetakan Pertama,
PT. Sinar Grafika, Jakarta, 1997, hlm.98.
7
Yahya Harahap, Tinjauan Merek Secara Umum dan Hukum Merek Di Indonesia Berdasarkan
UU No. 19 Tahun 1992, Citra Aditya Bakti, Jakarta, 1996, hlm.6.
Merek pertama kali diatur dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun
1961 tentang Merek Dagang dan Merek Perniagaan. Prinsip utama yang
secara langsung.
internasional.
izin dari pemilik merek sangat merugikan bagi pemilik merek terdaftar
yang terkadang tertipu atau tidak dapat membedakan mana barang yang
asli dengan kualitas baik dan bermutu tinggi. Adapun Beberapa contoh
dari merek-merek terkenal yaitu merek Coca-Cola, Revlon, Armani,
milik seseorang atau badan hukum dari peniruan merek, sehingga pemilik
merek yang sah tidak akan dirugikan seperti menurunya volume penjualan
atau barang yang diproduksi. Namun sampai saat ini di Indonesia masih
banyak peniruan merek yang terjadi, seperti peniruan nama merek yang
Pada saat ini banyak produk atau barang tiruan yang digunakan dan
kesamaan seperti visual, bentuk, warna, nama bahkan logo dari merek
memilih diam dan mengikuti perkembangan yang ada, oleh karena itu
8
Gatot Supramono, Menyelesaikan Sengketa Merek Menurut Hukum Indonesia, Rineka Cipta,
Jakarta, 2008, hlm.4.
membuat pemilik dari merek yang asli mengalami kerugian baik dari
aspek ekonomi dan aspek moral yang ada, dan adapun alasan yang dapat
mempunyai barang tersebut walaupun jauh dari barang atau produk yang
asli.
Untuk mendapatkan hak khusus atau hak eksklusif atas hak mereknya
perorangan atau badan hukum tidak sesuai dengan kriteria yang telah
ditentukan maka pihak yang berwenang atau Dirjen HKI harus menolak
Honda Motor Co., Ltd atau yang dikenal sebagai perusahaan multinasional
terkenal asal Jepang yang bergerak dalam bidang usaha manufaktur dan
Kasus ini bermula dari keberatan Honda Motor Co., Ltd (Penggugat)
produk yang telah dipakai dan digunakan dalam produk penanda tipe
mobil TYPE-R. Sebagai pemilik yang sah dan pendaftar pertama merek
diketahui oleh Penggugat bahwa terdapat merek TYPE-R lain yang telah
Penggugat yang telah terdaftar lebih dulu di dunia jauh sebelum Tergugat I
2001 dan 2003 sangat mirip dengan merek TYPE-R dan variannya yang
persamaan huruf, tata letak huruf, dan warna merah yang sangat dominan.
pada produk dari merek terkenal dan bagaimana kepastian hukum yang
didapat oleh Honda Motor Co., Ltd sebagai pemegang hak merek terkenal
tersebut, Maka penulis tertarik untuk memilih judul tersebut dengan judul :
42/Pdt.Sus-Merek/2019/PN.Niaga.Jkt.Pst).”
B. Rumusan Masalah
9
Putusan Mahkamah Agung Nomor 42/Pdt.Sus-Merek/2019/PN.Niaga.Jkt.Pst
Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis
sebagai berikut:
pada pokoknya?
42/Pdt.Sus-Merek/2019/PN.Niaga.Jkt.Pst?
pada pokoknya.
berikut:
1. Kegunaan Teoritis
Diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna untuk mengembangkan
2. Kegunaan Praktis
D. Kerangka Konseptual
upaya hukum yang harus diberikan oleh aparat penegak hukum untuk
10
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Edisi Kedua, Cet. 1, Balai Pustaka, Jakarta, hlm.595.
memberikan rasa aman, baik secara pikiran maupun fisik dari
dari kata dasar pegang. Pemegang memiliki arti dalam kelas nomina
konsumen.
yang disebabkan oleh adanya unsur yang dominan antara merek yang
KBBI, kemiripan yang berasal dari kata “mirip” ini sebagai “hampir
sama” atau “serupa” bentuknya, jadi bukan “sama persis” atau “sama
secara utuh”.
5. Metode Penelitian
tujuan tersebut diperlukan suatu metode yang relevan dengan tujuan yang
1. Jenis Penelitian
hukum.
2. Metode Pendekatan
11
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung, 2013, hlm.2.
Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
undangan.12
primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak
4. Sumber Data
adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung
meliputi:
hukum primer dan bahan hukum sekunder, terdiri dari: Buku Hak
ini.
c. Bahan hukum tersier, yaitu bahan-bahan hukum yang diambil
5. Analisis Data
E. Sistematika Penulisan
Penulisan penelitian hukum ini akan disusun dalam 5 (lima) bab yang
akan dibagi dalam sub-sub bab, untuk mempermudah dalam memahami
sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
merek.
BAB V: PENUTUP
Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran.