Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PRODUK KREATIF KEWIRAUSAHAAN


HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL (HAKI)

Oleh
Nama : Muhammad Rifaldi
Kelas : XII AKL 3

AKUNTANSI DAN KEUANGAN LEMBAGA


SMK NEGERI 1 BOJONGGEDE
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Hak Atas
Kekayaan Intelektual” ini dengan tepat pada waktunya. Tujuan dari penulisan makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas pelajaran Produk Kreatif Kewirausahaan, dan
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dewi Mulyani, M.Pd selaku guru
mata pelajaran Produk Kreatif Kewirausahaan yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan kami.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
terima demi kesempurnaan makalah ini .

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ...............................................................................


KATA PENGANTAR ................................................................................
DAFTAR ISI ...............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................
A. Latar Belakang .................................................................................
B. Rumusan Masalah ............................................................................
C. Tujuan ...............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................
A. Pengertian HAKI ..............................................................................
B. Manfaat HAKI...................................................................................
C. Dasar Hukum HAKI..........................................................................
D. Macam-Macam HAKI ......................................................................
E. Simbol-Simbol HAKI .......................................................................
F. Cara Penyelesaian HAKI ..................................................................
BAB III PENUTUP ....................................................................................
A. Kesimpulan ......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hak kekayaan intelektual (HKI) sebenarnya bukanlah suatu yang baru di
Indonesia. sejak jaman Pemerintahan Hindia Belanda, Indonesia telah mempunyai
Undang-Undang tentang hak kekayaan intelektual (HKI) yang sebenarnya
merupakan pemberlakuan peraturan perundang-undangan pemerintahan Hindia
belanda yang berlaku di negeri Belanda, di berlakukan diIndonesia sebagai negara
jajahan Belanda berdasarkan prinsip konkordinasi.Kondisi HKI di Indonesia
menjadi sangat penting untuk menggairahkan laju perekonomian dunia yang pada
akhirnya membawa kesejahteraan umat manusia.

Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual sangat penting bagi pembangunan


yang sedang berlangsung di Indonesia. Hak Kekayaan Intelektual yang dilindungi
di Indonesia berupa Hak Cipta, Merek, Paten, Perlindungan Varietas Tanaman,
Rahasia Dagang, Disain Industri dan disain tata letak sirkuit terpadu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian HAKI?
2. Apa Manfaat dari HAKI?
3. Apa Dasar Hukum HAKI?
4. Apa Saja Macam-Macam HAKI?
5. Apa saja Simbol-Simbol Terkait HAKI?
6. Apa Solusi dari Masalah HAKI?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian dari HAKI
2. Untuk Mengetahui Manfaat dari HAKI
3. Untuk Mengetahui Dasar Hukum HAKI
4. Untuk Mengetahui Macam-Macam HAKI
5. Untuk Mengetahui Simbol-simbol Terkait HAKI
6. Untuk Mengetahui Solusi masalah HAKI
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian HAKI

Istilah HaKI atau Hak atas Kekayaan Intelektual merupakan terjemahan dari
Intellectual Property Right (IPR), sebagaimana diatur dalam undang-undang No.
7 Tahun 1994 tentang pengesahan WTO (Agreement Establishing The World
Trade Organization). Pengertian Intellectual Property Right sendiri adalah
pemahaman mengenai hak atas kekayaan yang timbul dari kemampuan intelektual
manusia, yang mempunyai hubungan dengan hak seseorang secara pribadi yaitu
hak asasi manusia (human right).

HaKI atau Hak atas Kekayaan Intelektual adalah hak eksklusif yang diberikan
suatu hukum atau peraturan kepada seseorang atau sekelompok orang atas karya
ciptanya. Pada intinya HaKI adalah hak untuk menikmati secara ekonomis hasil
dari suatu kreativitas intelektual. Objek yang diatur dalam HaKI adalah karya-
karya yang timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia.
Setiap hak yang digolongkan ke dalam HaKI harus mendapat kekuatan hukum
atas karya atau ciptannya. Untuk itu diperlukan tujuan penerapan HaKI. Tujuan
dari penerapan HaKI yang Pertama, antisipasi kemungkinan melanggar HaKI
milik pihak lain, Kedua meningkatkan daya kompetisi dan pangsa pasar dalam
komersialisasi kekayaan intelektual, Ketiga dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dalam penentuan strategi penelitian, usaha dan industri di Indonesia

.Berdasarkan pengertian ini maka perlu adanya penghargaan atas hasil karya
yang telah dihasilkan yaitu perlindungan hukum bagi kekayaan intelektual
tersebut. Tujuannya adalah untuk mendorong dan menumbuhkembangkan
semangat terus berkarya dan mencipta.

B. Manfaat HAKI

Berdasarkan Panduan Pengenalan HKI Ditjen Industri Kecil dan Menengah


Departemen Perindustrian, hak kekayaan intelektual memiliki beberapa manfaat
untuk berbagai pihak, yaitu:

 Bagi dunia usaha: ada perlindungan dari penyalahgunaan atau pemalsuan


karya intelektual dari pihak lain, baik di dalam maupun luar negeri.
Perusahaan juga akan memperoleh citra positif jika memiliki perlindungan
hukum bidang HAKI.
 Bagi inventor: menjamin kepastian hukum entah itu individu atau
kelompok, dan terhindar dari kerugian karena pemalsuan atau kecurangan
pihak lain.
 Bagi pemerintah: pemerintah yang menerapkannya akan mendapat citra
positif di tingkat WTO (World Trade Organization) atau Organisasi
Perdagangan Dunia. Di samping itu juga ada penerimaan devisa dari
pendaftaran atas hak kekayaan intelektual.
 Kepastian hukum untuk pemegang hak dalam melakukan usaha tanpa
gangguan pihak lain.
C. Fungsi HAKI
HAKI tentunya memiliki fungsi yang penting bagi perlindungan karya seseorang.
Secara umum, berikut fungsi HAKI.
1. Sebagai perlindungan hukum terhadap pencipta, baik perorangan maupun
kelompok, atas usaha dalam membuat karya yang mengandung nilai
ekonomis.
2. Mencegah dan mengantisipasi terjadinya pelanggaran atas HAKI milik orang
lain.
3. Mendorong setiap orang untuk terus berkarya dan berinovasi agar bisa
mendapatkan apresiasi dari masyarakat.
4. Sebagai perlindungan hukum terhadap penemu atas hasil karya yang
ditemukannya dengan susah payah.
5. Antisipasi adanya pelanggan HAKI, misalnya menggunakan suatu temuan
tanpa izin ke penemunya.
6. Mendorong peneliti untuk terus melakukan penelitian dan menemukan
banyak temuan baru yang mendorong kemajuan IPTEK1
D. Dasar Hukum HAKI
Dalam penetapan HaKI tentu berdasarkan hukum-hukum yang sesuai dengan
peraturan yang berlaku. Dasar-dasar hukum tersebut antara lain adalah :
1. Undang-undang Nomor 7/1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing
the World Trade Organization (WTO)
2. Undang-undang Nomor 10/1995 tentang Kepabeanan
3. Undang-undang Nomor 12/1997 tentang Hak Cipta
4. Undang-undang Nomor 14/1997 tentang Merek
5. Undang-undang Nomor 13/1997 tentang Hak Paten
6. Keputusan Presiden RI No. 15/1997 tentang Pengesahan Paris Convention
for the Protection of Industrial Property dan Convention Establishing the
World Intellectual Property Organization
7. Keputusan Presiden RI No. 17/1997 tentang Pengesahan Trademark Law
Treaty
8. Keputusan Presiden RI No. 18/1997 tentang Pengesahan Berne Convention
for the Protection of Literary and Artistic Works
9. Keputusan Presiden RI No. 19/1997 tentang Pengesahan WIPO Copyrights
Treaty
E. Macam-Macam HAKI
Ada beberapa macam HaKi yang perlu dipahami, di antaranya adalah sebagai
berikut:
1. Hak Cipta
Hak cipta adalah "hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk
mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu
dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku" (pasal 1 butir 1),
Berikut yang termasuk kedalam hak cipta yang harus kita ketahui :
a. Kedudukan Hak Cipta
Mengenai kedudukan hak cipta, sudah pula ditetapkan oleh UUHC, bahwa
hak cipta dianggap sebagai benda bergerak (Pasal 3 ayat 1).Sebagai benda
Bergerak, hak cipta dapat beralih atau dialihkn baik seluruhnya maupun
sebagian karena :
 Pewarisan
 Hibah
 Wasiat
 Dijadikan milik negara
 Perjanjian
b. Ciptaan yang dilindungi
UUHC menganut sistem terbatas dalam melindungi karya cipta seseorang.
Perlindungan ciptaan hanya diberikan dalam bidang ilmu pengetahun, seni
dan sastra. Untuk itu Pasal 11 yat 1 merinci ketiga bidang tersebut meliputi
 Buku, pamflet, dan semu hasil karya tulis lainnya.
 Ceramah, kuliah, pidato, dan sebagainya.
 Pertunjukan seperti musik, karawitan, drama, tari, pewayngn, pantomim
dan karya siaran antara lain untuk media radio, televisi dan film serta
karya rekaman radio.
 Ciptaan tari(koreografi), ciptaan lagu atau musik dengan atau tanpa teks,
dan karya rekaman suara atau bunyi.
 Segala bentuk seni rupa seperti seni lukis, seni pahat, seni patung, dan
kaligrafi yang perlindungnnya diatur dalam Pasal 10 ayat 2.
 Seni batik
 Arsitektur
 Peta
 Sinematografi
 Fotografi
 Program komputer atau komputer program
 Terjemahan, tafsir, saduran, dan penyusunn bunga rampai.
c. Masa berlakunya Hak Cipta
Dalam mengtur jangka waktu berlakunya hak cipta, UUHC tidak
menyaratkan melainkan membeda-bedakan. Perbedaan itu dikelompokkan
sebagai berikut :
 Kelompok I (Bersifat Orisinal)
Untuk karya cipta yang sifatnya asli atu orisinal, perlindungan hukumnya
berlaku selama hidup pencipta dan terus berlanjut sampai dengn 50 tahun
setelah pencipta meninggal. Mengenai alasan penetpan jangka wktu
berlakuny hak cipta orisinal yang demikian lama itu, undang-undang
tidak memberikan penjelasan.
 Kelompok II (Bersifat Derivatip)
Perlinndungan hukum atas karya cipta yang bersifat tiruan
(derivatip)berlaku selama 50 tahun,
 Kelompok III (pengaruh waktu)
Terhadap karya cipta yang aktulitasnya tidak begitu tahan, perlindungan
hukumnya berlaku selama 25 tahun
d. Pendaftaran Hak Cipta
Ciptaan tidak kalah pentingnya dengan benda-benda lain seperti tanah,
kendaraan bermotor, kapal, merk yang memerlukan pendaftaran.
Perlindungan suatu ciptaan timbul secara otomatis sejak ciptaan itu
diwujudkan dalam bentuk yang nyata. Maksud dari pendaftaran itu sendiri
adalah hanya semata-mata mengejar kebenaran prosedur formal saja, tetapi
juga mempunyai tujuan untuk mendapatkan pengukuhan hak cipta dan
sebagai alat bukti awal di pengadilan apabila timbul sengketa di kemudian
hari terhadap ciptaan tersebut.. Pendaftaran hak cipta yaitu di Direktorat
Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, Departemen Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia.
Sifat pendaftaran ciptaan adalah bersifat kebolehan (fakultatip). Artinya
orang boleh juga tidak mendaftarkan. Apabila tidak mendaftarkan, tidak ada
sanksi hukumnya. Dengan sifat demikian, memang UUHC memberikan
kebebasan masyarakat untuk melakukan pendaftaran.
e. Hak dan Wewenang Menuntut
Penyerahan Hak Cipta atas seluruh ciptaan ke pihak lain tidak
mengurangi hak pencipta atau ahli waris untuk menuntut seseorang yang
tanpa persetujuannya :
 Meniadakan nama pencipta yang tercantum pada ciptan itu.
 Mencantumkan nama pencipta pada ciptaannya.
 Mengganti/mengubah judul ciptaan.
 Mengubah isi ciptaan
2. Hak Kekayaan Industri
a. Paten
Paten adalah hak eksklusif inventor atas invensi di bidang teknologi
untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri atau memberikan
persetujuan kepada pihak lain untuk melaksanakan invensinya.
Paten diberikan untuk invensi yang baru dan mengandung langkah
insentif serta dapat diterapkan dalam industri. Invensi dianggap baru jika
pada tanggal penerimaan invensi tersebut tidak sama dengan teknologi yang
diungkapkan sebelumnya.Invensi berupa produk atau alat yang baru dan
mempunyai nilai kegunaan praktis disebabkan oleh bentuk, konfigurasi,
kontruksi, atau komponennya dapat memperoleh perlindungan hukun dalam
bentuk paten sederhana.
b. Merek
Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf,
angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebutyang
memiliki daya pembeda dan digunakan dlam kegiatan perdagangan barang
atau jasa. Hak merek adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara
kapada pemilik merek yang terdaftar dalam daftar umum merek untuk
jangka waktu tertentu dengan menggunakan sendiri merek atau memberikan
izin kepada pihak lain untuk menggunakannya. Jenis-jenis merek dapat
dibagi menjadi merk dagang, merek jasa dan merek kolektif.
Merek terdaftar mendapatkan perlindungan hukum untuk jangka waktu
10 tahun sejak tanggal penerimaan dan jangka waktu perlindungan dapat
diperpanjang denga jangka waktu yang sama. Hak merek terdaftar dapat
beralih atau dialihkan karena pawarisan, hibah, wasiat, perjanjian atau seba-
sebab lain yang dibenarkan oleh perundang-undangan. Penghapusan
pendaftaran merek dari daftar umum merek dapat dilakukan atas prakarsa
direktorat jendral berasarkan permohonan pemilik merek yang bersangkutan
atau pihak ketiga dalam bentuk gugatankepada pengadilan niaga.
Pemilik merek terdaftar dapat mengajukan gugatan terhadap pihak lain
secara tanpa hak menggunakan merek yang mempunyai persamaan pada
pokoknya atau keseluruhannyauntuk barang atau jasa yang sejenis, berupa
gugatan ganti rugi dan/atau penghentian semua perbuatan yang berkaitan
dengan penggunaan merek tersebut.
c. Varietas Tanaman
Hak perlindungan varietas tanaman adalah hak khusus yang diberikan
oleh negara kepada pemulia tanaman untuk menggunakan sendiri varietas
hasil pemuliaannya atau memberikan persetujuan kepada orang atau badan
hukum lain untuk menggunakan selama waktu tertentu.
Varietas tanaman yang dapat diberi perlindungan adalah dari jenis atau
spesies tanaman yang baru, yaitu belum pernah diperdagangkan di Indonesia
atau sudah diperdagangkan kurang dari satu tahun. Unik, sehingga dapat
dibedakan secara jelas dengan varietas lain. Seragam, memiliki sifat utama
yang seragam. Stabil, tidak mengalami perubahan ketika ditanam berulang-
ulang atau untuk diperbanyak melalui siklus. Dan diberi penamaan yang
selanjutnya menjadi nama varietas yang bersangkutan.
d. Rahasia Dagang
Rahasia dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di
bidang teknologi dan/atau bisnis yang mempunyai nilai ekonomi karena
berguna dalam kegiatan usaha dan dijaga keerahasiaannya oleh pemilik
rahasia dagang. Perlindungan rahasia dagang meliputi metode produksi,
metode pengolahan, metode penjualan, atau informasi lain di bidang
teknologi dan/atau bisnis yang memiliki nilai ekonomi dan tidak diketahui
oleh masyarakat.
Syarat pengajuan perlindungan sebagai HKI, meliputi prinsip
perlindungan otomatis dan perlindungan yang diberikan selama
kerahasiaannya terjaga. Pemilik HKI berhak menggunakan sendiri rahasia
dagang yang dimilikinya atau memberikan lisensi atau melarang pihak lain
untuk menggunakannya. Jangka waktu perlindungan rahasia dagang adalah
sampai dengan masa dimana rahasia itu menjadi milik publik.
Dalam Pasal 5 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang
Rahasia Dagang, hak rahasia dagang dapt beralih/dialihkan karena
pewarisan, hibah, wasiat, perjanjian , dan sebab lain yang dibenaran oleh
undang-undang. Pengalihan harus disertau dengan pengalihan dokumen-
dokumen yang menunjukan terjadinya pengalihan rahasia dagang.Sanksi
yang diberikan untuk masalah rahasia dagang berupa pidana dan denda.
e. Desain Industri
Desain industri adalah suatu kreasi tentang bentuk konfigurasi atau
komposisigaris atau warna, atau garis dan warna atau gabungan dari padanya
yang berbentul 3D atau 2D yang memberikan kesan estetis dan dapat
diwujudkan dalam pola 3D atau 2D serta dapat dipakai untuk menghasilkan
suatu produk, barang, komoditas industri, atau kerajinan tangan.
Hak ini diberikan untuk desain industri yang baru, yaitu tanggal
penerimaan desain industri itidak sama dengan pengungkapan yang telah ad
sebelumnya.Jangka waktu perlindungan terhadap hak desain industri
diberikan 10 tahun sejak tanggal penerimaan dan tercatat dalam daftar umum
desain industri dan diberitakan dalam berita resmi desain industri.
Setiap hak desain industri diberikan atas dasar permohonan ke
Direktorat Jendral Desain Industri secara tertulis dalam bahasa
Indonesia.Pengalihan hak ini dapat dilakukan karena pewarisan, hibah,
wasiat, perjanjian tertulis dan sebab lain yang dibenarkan perundang-
undangan dan wajib dicatat dalam daftar umum desain industri.Desain
industri terdaftar hanya dapat dibatalkan atas permintaan pemegang
lisensi.Sanksi yang diberikan untuk masalah desain industri berupa pidana
dan denda.
f. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
Hak desain tata letak sirkuit terpadu adalah hak eksklusif yang diberikan
oleh negara Republik Indonesia kepada pendesain atas hasil kreasinya untuk
selama waktu tertentu melaksanakan sendiri atau memberikan persetujuanya
kepada pihak lain untuk melaksanakan hak tersebut.Jangka waktu
perlindungan hak ini diberikan selama 10 tahun sejak pertama kali desain
tersebut di eksplotasi secara komersial.hak ini dapat beralih/dialihkan karena
pewarisan, hibah, wasiat, perjanjian tertulis dan sebab lain yang dibenarkan
oleh perundang-undangan. Sanksi yang diberikan untuk masalah desain tata
letak sirkuit terpadu berupa pidana dan denda.

F. Simbol-Simbol Terkait HAKI


Setelah memahami pengertian HaKi, perlu juga memahami unsur yang
terdapat di dalam symbol HaKi, salah satuunya yaitu symbol-simbol yang
berkaitan dengan HaKi, berikut adalah symbol-simbol yang berkaitan dengan
HaKi:
1. TM (Trade Mark)
Simbol ini menjadi tanda untuk merek dagang, jika anda melihat tanda
tersebut artinya profuk tersebut sedang dalam proses perpanjangan masa HaKi
ataupun proses pengajuan kepemilikan.
2. SM (Service Mark)
Simbol ini merupakan simbol dari kepemilikan HAKI yang digunakan untuk
menandai suara-suara tertentu. Contohnya adalah beberapa suara unik yang
terdapat dalam suatu film. Suara unik ini tidak bisa digunakan di film lain
tanpa seizin pemiliknya.
3. R (Registered Mark)
Jika suatu produk atau merek memiliki tanda ini maka artinya mereka sudah
terdaftar HAKI-nya.
4. C (Copyright)
Simbol terakhir ini menunjukkan kepemilikan hak cipta atau biasa disebut
copyright. Jadi, siapapun yang ingin melakukan pempublikasian terhadap
karya ini harus mencantumkan nama pemilik hak cipta.

G. Cara Penyelesaian / solusi masalah apabila terjadi HAKI


1. Cara penyelesaian sengketa HaKi mengenai hak cipta
Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi Pencipta atau penerima hak untuk
mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya atau memberikan izin untuk
itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku.(Pasal 1 ayat 1)
Hak cipta diberikan terhadap ciptaan dalam ruang lingkup bidang ilmu
pengetahuan, kesenian, dan kesusasteraan. Hak cipta hanya diberikan secara
eksklusif kepada pencipta, yaitu “seorang atau beberapa orang secara
bersama-sama yang atas inspirasinya lahir suatu ciptaan berdasarkan pikiran,
imajinasi, kecekatan, keterampilan atau keahlian yang dituangkan dalam
bentuk yang khas dan bersifat pribadi”
Dasar Hukum HAK CIPTA :
a. UU Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta
b. UU Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta (Lembaran Negara RI Tahun
1982 Nomor 15)
c. UU Nomor 7 Tahun 1987 tentang Perubahan atas UU Nomor 6 Tahun 1982
tentang Hak Cipta (Lembaran Negara RI Tahun 1987 Nomor 42)
d. UU Nomor 12 Tahun 1997 tentang Perubahan atas UU Nomor 6 Tahun
1982 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 7 Tahun 1987
(Lembaran Negara RI Tahun 1997 Nomor 29)
2. Cara penyelesaian HaKi mengenai merek
Penyelesaian sengketa terhadap merek diatur di dalam hukum indonesia
antara lain
1. Penyelesaian Sengketa Alternatif (Alternatif Dispute Resolution)
Penyelesaian Sengketa Alternatif dalam penyelesaian sengketa
merek diatur dalam Pasal 84 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001
tentang Merek, selain dalam Undang-Undang Merek penyelesaian
sengketa alternatif lebih khusus diatur dalam Undang-Undang Nomor 30
Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa
Alternatif.
Menurut Pasal 1 angka 10 Undang-Undang Nomor 30 tahun 1999
yang dimaksud dengan Alternatif Penyelesaian Sengketa adalah lembaga
penyelesaian sengketa atau beda pendapat melalui prosedur yang
disepakati para pihak, yakni penyelesaian di luar pengadilan dengan cara
konsultasi, negosiasi, mediasi, konsiliasi.
 Negosiasi
Negosiasi merupakan salah satu penyelesaian sengketa alternatif yang
dilakukan oleh pihak-pihak yang bersengketa atau kuasanya secara
langsung pada saat negosiasi dilakukan, tanpa keterlibatan pihak ketiga
sebagai penengah.
 Mediasi
Mediasi merupakan salah satu penyelesaian sengketa dengan bantuan
pihak ketiga (mediator) yang tidak memihak (imparsia) yang turut aktif
memberikan bimbingan atau arahan guna mencapai penyelesaian.
Namun ia tidak berfungsi sebagai hakim yang berwenang mengambil
keputusan. Inisiatif penyelesaian tetap berada pada tangan para pihak
yang bersengketa.
Dalam kaitan dengan Mediasi menurut ketentuan Pasal 6 ayat (2)
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 menyatakan atas kesepakatan
tertulis para pihak, sengketa atau beda pendapat diselesaikan melalui
bantuan ”seorang atau lebih penasehat ahli” maupun melalui seorang
mediator. Kesepakatan penyelesaian sengketa atau beda pendapat secara
tertulis adalah final dan mengikat bagi para pihak untuk dilaksanakan
dengan itikad baik. Kesepakatan tertulis, wajib didaftarkan ke
Pengadilan Negeri dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari
terhitung sejak penandatanganan dan wajib dilaksanakan dalam waktu
paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak pendaftaran.
 Konsiliasi
Konsiliasi adalah suatu proses penyelesaian sengketa alternatif yang
melibatkan seorang pihak ketiga atau lebih, dimana pihak ketiga yang
diikutsertakan untuk menyelesaikan sengketa adalah seseorang yang
secara profesional sudah dapat dibuktikan kehandalannya
2. Penyelesaian sengketa melalui pengadilan
Penyelesaian sengketa dilakukan melalui pengadilan sebagaimana
diatur di dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 dapat diajukan
kepada Pengadilan Niaga oleh pihak pemilik merek terdaftar dapat
mengajukan gugatan terhadap pihak lain yang secara tanpa hak
menggunakan Merek yang mempunyai persamaan pada pokoknya atau
keseluruhannya untuk barang atau jasa yang sejenis, yaitu :
 Gugatan ganti rugi, dan/ atau
 Penghentian semua perbuatan yang berkaitan dengan dengan
menggunakan merek tersebut.
3. Cara penyelesaian HAKI mengenai Hak Paten
Dasar Hukum HAK PATEN :
 UU Nomor 6 Tahun 1989 tentang Paten (Lembaran Negara RI Tahun
1989 Nomor 39)
 UU Nomor 13 Tahun 1997 tentang Perubahan UU Nomor 6 Tahun
1989 tentang Paten (Lembaran Negara RI Tahun 1997 Nomor 30)
 UU Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten (Lembaran Negara RI Tahun
2001 Nomor 109)
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) adalah hak
kekayaan intelektual yang dilindungin oleh undang-
undang. Setiap orang wajib menghormati hak kekayaan
intelektual oranglain. Hak kekayaan intelektual tidak
boleh digunakan oleh oranglain tanpa izin pemiliknya,
kecuali apabila ditentukan oleh undang-undang.

Anda mungkin juga menyukai