PENDAHULUAN
pada merek dagang yang telah berlangsung sejak 3500 tahun yang lalu, tidak
ada pemahaman yang tunggal di seluruh dunia meskipun banyak Negara telah
mengakui beberapa jenis Intellectual Property Rights seperti paten, hak cipta,
hal yang mudah dilakukan seseorang. Oleh karena itu, orang lain diwajibkan
menghormatinya dan hal ini merupakan sebuah kebutuhan yang tidak boleh
dilalaikan begitu saja. Orang lain sudah pasti mengetahui sebuah karya cipta
pasti ada penciptanya sehingga tidak dapat seenaknya mengatakan itu sebagai
1
Chandra Irawan, Politik hukum hak kekayaan intelektual Indonesia, (Bandung: CV.
Mandar Maju, 2011) h. 43
2
Gatot Supramono, Hak cipta dan aspek- aspek hukumnya, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2010) h. 2
1
2
Periode pertama, disebut periode teritorial yang ditandai dengan belum adanya
abad ke-19 yang lebih mengarah pada kerjasama Internasional dalam bidang
dan secara sah ikut dalam Agreement on Trade Related Aspects of Intelectual
pengakuan terhadap hak eksklusif, yaitu hak untuk menikmati sendiri manfaat
ekonomi pada ciptaan atau invensi, dengan mengecualikan orang lain yang
serupa itu dan mencegah orang lain mengambil manfaat dari ciptaannya secara
tidak adil.
termasuk invensi-invensi teknologi yang lebih baik dan bermanfaat. Ini yang
bukanlah merupakan hal yang timbul dalam sistem hukum kita. Konsep ini
pertama tumbuh dan dikembangkan oleh bangsa asing. Namun begitu budaya
yang merupakan penghargaan terhadap jerih payah atas hasil karya dan hak
a. Paten
b. Merek
2. Hak Cipta
Pengelolaan tentang Hak cipta di Indonesia saat ini diatur melalui Undang-
5
Henry Soelistyo, Hak Cipta tanpa Hak Moral, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011) h. 21
6
Richard Burton Simatupang, Aspek Hukum dalam Bisnis, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007)
h. 67
4
Undang Nomor 28 Tahun 2014 yang merupakan hasil revisi dari Undang-
2014 tentang Hak Cipta menyatakan bahwa: “hak cipta adalah hak eksklusif
bersifat khas dan pribadi.” Berdasarkan ketentuan ini, maka hak cipta dapat
7
Iswi Hariyani, Prosedur Mengurus HAKI yang Benar, (Yogyakarta: Pustaka Yustisia,
2010) h. 41
8
Ok Saidin, Aspek hukum hak kekayaan intelektual (Intellectual Property Rights),
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013) h. 80
5
Hak cipta dapat dibedakan menjadi dua jenis hak, yakni hak moral
(moral rights) dan hak ekonomi (economi rights). Hak moral adalah hak-hak
berasal dari sistem hukum kontinental, yaitu dari Perancis. Menurut konsep
seperti uang, dan hak moral yang menyangkut perlindungan atas reputasi si
pencipta.10
perjanjian lisensi pengguna hak cipta. Pencipta selaku pemilik hak ekslusif
oleh penerima lisensi sebagai pihak yang status ekonominya lebih kuat.
9
Budi Agus Riswandi dan M. Syamsudin, Hak Kekayaan Intelektual dan Budaya Hukum,
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004) h. 3
10
Budi Agus Riswandi dan M. Syamsudin, ibid, h. 4
11
Gatot Supramono, op. cit, h. 54
6
mendapatkan hak ekonomi setiap Pencipta, Pemegang Hak Cipta, pemilik Hak
imbalan yang wajar dari pengguna yang memanfaatkan Hak Cipta dan Hak
Terkait dalam bentuk layanan publik yang bersifat komersial. (2) Pengguna
Hak Cipta dan Hak Terkait yang memanfaatkan Hak sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) membayar royalti kepada Pencipta, Pemegang Hak Cipta, atau
Manajemen Kolektif yang berisi kewajiban untuk membayar royalti atas Hak
Cipta dan Hak Terkait yang digunakan. (4) Tidak dianggap sebagai
Kolektif.
dengan kelaziman dalam praktik berdasarkan keadilan”. Hal ini menjadi rancu
Ciptaan atau Produk Hak Terkait yang diterima oleh pencipta atau pemilik hak
terkait.
adalah Pencipta atau Pemilik Hak Terkait. Sehingga penulis tertarik meneliti
CIPTA”
8
B. Batasan Masalah
dari pokok permasalahan, dalam kaitannya dengan judul yang telah dipilih
tersebut, maka untuk itu fokus pembahasan masalah dalam skripsi ini hanya
C. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat penelitian
ilmu hukum pada umumnya dan pada hukum hak cipta khususnya.
E. Metode Penelitian
yang diajukan, tujuan dan manfaat penelitian juga ditentukan oleh metodologi
hal tersebut, maka untuk mendapatkan data yang akurat dalam penelitian ini,
12
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji. Penelitian Hukum Normatif, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2004) h.14
10
Nomor 28 Tahun 2014 tentang hak cipta dan regulasi terkait kedudukan
tahun 2014.
2. Sumber Data
mengikat Bahan hukum primer adalah bahan hukum yang terdiri dari
13
Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, (Jakarta: Rajawali Pers, 2003), h.
118
14
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, loc.cit.
11
e. Analisis Data
premis normatif.17
15
Peter Mahmud Marzuki, Penelitiaan Hukum, (Jakarta : Kencana, 2009).h. 196
16
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, loc it.
17
Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum,(Jakarta : Raja
Grafindo Persada, 2004), h. 68
12
F. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
yang dilindungi hak cipta, pembatasan hak cipta, hak moral dan
hak ekonomi, masa berlakunya hak cipta dan hak terkait, serta
BAB V : PENUTUP