I
20
Hak Atas Kekayaan
Intelektual
(HAKI)
A. Pengertian hak atas kekayaan intelektual
ciptaannya. Untuk itu diperlukan tujuan penerapan HaKI. Tujuan dari penerapan HaKI yaitu :
1. Antisipasi kemungkinan melanggar HaKI milik pihak lain
2. Meningkatkan daya kompetisi dan pangsa pasar dalam komersialisasi kekayaan intelektua
3. Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan strategi penelitian, usaha
dan
industri di Indonesia.
B. Prinsip-prinsip hak atas
kekayaan intelektual
Prinsip² dibagi menjadi 4
1. Hak Cipta
Hak Cipta adalah hak khusus bagi pencipta untuk mengumumkan atau memperbanyak
ciptaannya. Termasuk ciptaan yang dilindungi adalah ciptaan dalam bidang ilmu
pengetahuan,
sastra dan seni. Hak-hak tersebut misalnya adalah hal-hak untuk membuat salinan dari
ciptaannya tersebut, hak untuk membuat produk derivative, dan hak-hak untuk
menyerahkan
hak-hak tersebut kepada pihak lain. Hak cipta berlaku seketika setelah ciptaan
tersebut dibuat.
Hak cipta tidak perlu didaftarkan terlebih dahulu. Landasan hukum hak cipta
diungkapkan dalam
UU no 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta.
2. Hak Kekayaan Industri, yang meliputi:
a. Paten
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2016 Pasal 1
Ayat 1, Paten adalah Paten
adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada
inventor atas hasil invensinya di
bidang teknologi untuk jangka waktu tertentu melaksanakan
sendiri invensi tersebut atau
memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk
melaksanakannya.
b. Merek
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Pasal 1
Ayat 1 Merek adalah tanda
yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka,
susunan warna, atau kombinasi
c. Desain Industri
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 Pasal 1 Ayat 1 Tentang
Desain Industri,
bahwa desain industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau
komposisi garis
atau warna, atau garis dan warna, atau gabungan daripadanya yang berbentuk
tiga dimensi
atau dua dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan
dalam pola tiga
dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu
produk, barang,
komoditas industri, atau kerajinan tangan.
d. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2000 Pasal 1 Ayat 1 Tentang
Desain Tata
Letak Sirkuit Terpadu bahwa, Sirkuit Terpadu adalah suatu produk dalam
bentuk jadi atau
setengah jadi, yang di dalamnya terdapat berbagai elemen dan sekurang-
kurangnya satu dari
elemen tersebut adalah elemen aktif, yang sebagian atau seluruhnya saling
berkaitan serta
dibentuk secara terpadu di dalam sebuah bahan semikonduktor yang
dimaksudkan untuk
menghasilkan fungsi elektronik.
e. Rahasia Dagang
Menurut Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 Tentang Rahasia Dagang
bahwa, Rahasia
Dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang teknologi
dan/atau
bisnis, mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha, dan
dijaga
kerahasiaannya oleh pemilik Rahasia Dagang.
f. Indikasi Geografis
Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2016 Pasal 1 Ayat 6 Tentang Merek
dan Indikasi
geografis bahwa, Indikasi-geografis adalah suatu tanda yang menunjukkan
daerah asal suatu
barang dan/atau produk yang karena faktor lingkungan geografis termasuk
faktor alam,
faktor manusia atau kombinasi dari kedua faktor tersebut memberikan
reputasi, kualitas dan
karakteristik tertentu pada barang dari/atau produk yang dihasilkan.
3. Folklore
Yang dimaksud dengan “Folklore” dan “Traditional
Knowledge” adalah suatu karya intelektual
yang terdapat di dalam masyarakat tradisional secara turun
temurun dan apabila tidak
dipertahankan dikhawatirkan akan punah dan apabila itu
terjadi akan merupakan kerugian bagi
khasanah pengetahuan manusia pada umumnya, atau
dikhawatirkan akan dimanfaatkan secara
tidak sah dan tidak adil oleh pihak-pihak di luar pemiliknya.
E. Syarat dan prosedur pengajuan HaKI
Di Indonesia, pendaftaran ciptaan bukan merupakan suatu
keharusan bagi pencipta atau pemegang
hak cipta. Timbulnya perlindungan suatu ciptaan dimulai
sejak ciptaan itu ada atau terwujud, bukan
karena pendaftaran.
Seorang wirausaha bisa mengajukan
hak atas kekayaan intelektual berupa :
Hak cipta dan hak terkait
Paten
Merek
Desain industri
Desain tata letak sirkuit
terpadu
Rahasia dagang
1. Prosedur permohonan pencatatan
Permohonan pencatatan perjanjian lisensi dilakukan oleh
pemohon dan diajukan secara tertulis
kepada mentri yang data dilakukan secara ekektronik maupu non
elektronik. Dokumen-dokumen
yang harus dilampirkan adalah sebagai beirkut :
a. Salinan perjanjian lisensi atau bukti perjanjian lisensi
b. Salinan atau petikan sertifikat paten, merek, deain industry,
desain tata letak sirkuit terpadu
atau bukti kepemilikan hak cipta, hak terkait dan rahasia dagang
yang dilisensikan masih
berlaku.
c. Asli surat kuasa khusus, jika permohonan diajukan melalui kuasa
d. Asli bukti pembayaran biaya permohonan pencatatan perjanjian
lisensi
2. Syarat karya intelektual yang dapat dipatenkan
a. Bersifat baru
Hasil karya intelektual belum pernah dipublikasikan terlebih dahulu di media apapun.
Langkah yang harus segera diurus dengan mengajukan permohonan, kemudian akan
memperoleh tanggal penerimaan. Jika karya intelektual dipublikasikan sebelum memperoleh
tanggal penerimaan maka permohonan bisa gagal.
b. Bersifat inventif
Prinsip memperoleh paten HKI bersifat inventif, atau kemampuan untuk menciptakan,
merancang sesuatu yang sebelumnya belum pernah ada. Paten hanya diberikan pada karya
intelektual penemu yang memiliki person skilled in the art.
c. Bersifat aplikatif
Maksud aplikatif yaitu hasil penelitian ditemukan dapat dilaksanakan secara berulang-ulang.
Hasil penemuannya digunakan masyarakat luas, mengindikasikan bahwa penemuannya
berhasil sebagai solusi atas permasalahan yang muncul. Karya intelektual memiliki syarat
konsisten, tidak mudah berubah-ubah.
d. Hak paten bersifat Time-Sensitive
Hak paten diberikan pada inventor pertama kali yang mengajukan permohonan paten.
Waktu pengajuan bersifat krusial dan time-sensitive. Dengan kata lain, apabila ada dua
inventor memiliki karya intelektual yang sama persis, maka yang diakui adalah inventor yang
lebih dulu mengajukan permohonan.
3. Catatan dalam memperoleh hak paten
Pemilik karya intelektual disebut dengan istilah inventor.
Inventor bisa dilakukan secara individu
maupun kelompok. Inventor lebih mudah mendapatkan
hak paten atas hasil penemuan karya
intelektual mereka. Sedangkan untuk di luar inventor
terlebih dahulu memperoleh pengalihan
hak secara tertulis dari sang inventor.
SEKIAN TERIMAKASIH