Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui diskusi, penugasan dan praktik peserta didik
diharapkan dapat :
1. Menjabarkan mengenai hak atas kekayaan intelektual
2. Mengidentifikasi prinsip-prinsip hak atas kekayaan intelektual
3. Mengidentifikasi dasar hukum hak kekayaan intelektual di Indonesia
4. Mengklasifikasi hak atas kekayaan intelektual (HaKI)
5. Mempresentasikan hak atas kekayaan intelektual
Uraian Materi
Dalam menciptakan suatu kepemilikan, suatu hasil karya yang baru, perlu adanya pendefinisian sifat dan
hakikat kepemilikannya. Kekayaan Intelektual (Intelectual Property) merupakan hasil pemikiran dan
budidaya manusia yang perlu mendapat perlindungan hukum dari pembajakan maupun tindakan ilegal
lainnya.
A. Pengertian hak atas kekayaan intelektual
HaKI atau Hak atas Kekayaan Intelektual adalah hak eksklusif yang diberikan suatu hukum atau
peraturan kepada seseorang atau sekelompok orang atas karya ciptanya. Pada intinya HaKI adalah
hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu kreativitas intelektual. Objek yang diatur
dalam HaKI adalah karya-karya yang timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia.
Menurut UU yang telah disahkan oleh DPR-RI pada tanggal 21 Maret 1997, HAKi adalah hal-hak
secara hukum yang berhubungan dengan permasalahan hasil penemuan dan kreativitas seseorang
atau beberapa orang yang berhubungan dengan perlindungan permasalagan reputasi dalam bidang
komersial (commercial reputation) dan tindakan/jasa dalam bidang komersial (goodwill).
HaKI adalah hak yang berasal dari hasil kegiatan intelektual manusia yang mempunyai manfaat
ekonomi. Konsepsi mengenai HaKI didasarkan bahwa karya intelektual yang telah dihasilkan
manusia memerlukan pengorbanan tenaga, waktu dan biaya. Adanya pengorbanan ini menjadikan
karya yang telah dihasilkan memiliki nilai ekonomi karena manfaat yang dapat dinikmatiknya.
Berdasarkan konsep ini maka mendorong kebutuhan adanya penghargaan atas hasil karya yang
telah dihasilkan berupa perlindungan bagi HaKI.
Setiap hak yang digolongkan ke dalam HaKI harus mendapat kekuatan hukum atas karya atau
ciptaannya. Untuk itu diperlukan tujuan penerapan HaKI. Tujuan dari penerapan HaKI yaitu :
1. Antisipasi kemungkinan melanggar HaKI milik pihak lain
2. Meningkatkan daya kompetisi dan pangsa pasar dalam komersialisasi kekayaan intelektua
3. Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan strategi penelitian, usaha dan
industri di Indonesia.
3. Folklore
Yang dimaksud dengan “Folklore” dan “Traditional Knowledge” adalah suatu karya intelektual
yang terdapat di dalam masyarakat tradisional secara turun temurun dan apabila tidak
dipertahankan dikhawatirkan akan punah dan apabila itu terjadi akan merupakan kerugian bagi
khasanah pengetahuan manusia pada umumnya, atau dikhawatirkan akan dimanfaatkan secara
tidak sah dan tidak adil oleh pihak-pihak di luar pemiliknya.
Folklore mencerminkan kebudayaan manusia yang diekspresikan melalui musik, tarian, drama
seni, kerajinan tangan, seni pahat, seni lukis, karya sastra dan sarana lain untuk
mengekspresikan kreativitas yang umumnya memerlukan sedikit ketergantungan pada teknologi
tinggi.
Undang-undang Nomor 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta tidak secara penuh
mengakomodasikan dan melindungi folklore penduduk asli. Ketentuan mengenai perlindungan
Produk Kreatif dan Kewirausahaan XI – SMK Negeri 3 Tasikmalaya ________________________________________ 3
bagi folklore penduduk asli dalam Undang-undang Hak Cipta memiliki kekurangan, karena
undang-undang Hak Cipta menentukan syarat-syarat mengenai kepemilikan dan penciptanya,
bentuk utama, keaslian, durasi dan hak-hak dalam karya derivatif (hak-hak pengalihwujudan).
Oleh karenanya batasanbatasan Hak Cipta sebagai bidang HKI masih belum menempatkan
folklor asli untuk memenuhi syarat elemen bagi perlindungan Hak Cipta.
Penilaian Pembelajaran
Tugas Individu
1. Bacalah dan pahami worksheet 3 tentang sikap dan perilaku wirausahawan !
2. Kerjakan tugas-tugasnya pada lembar yang sudah disediakan !
3. Kumpulkan sesuai waktu yang sudah ditentukan !
3. Apa yang dimaksud dengan pencipta dalam Undang-undang No. 28 Tahun 2014 ?
Referensi