0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan6 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang Hak Atas Kekayaan Intelektual (HaKI) yang meliputi hak cipta, paten, merek, desain industri, dan rahasia dagang. HaKI memberikan perlindungan hukum bagi hasil karya cipta, ide, dan informasi bisnis yang bernilai ekonomis. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip dan dasar hukum pengaturan HaKI di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang Hak Atas Kekayaan Intelektual (HaKI) yang meliputi hak cipta, paten, merek, desain industri, dan rahasia dagang. HaKI memberikan perlindungan hukum bagi hasil karya cipta, ide, dan informasi bisnis yang bernilai ekonomis. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip dan dasar hukum pengaturan HaKI di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang Hak Atas Kekayaan Intelektual (HaKI) yang meliputi hak cipta, paten, merek, desain industri, dan rahasia dagang. HaKI memberikan perlindungan hukum bagi hasil karya cipta, ide, dan informasi bisnis yang bernilai ekonomis. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip dan dasar hukum pengaturan HaKI di Indonesia.
1. Pengertian HaKI Hak Atas Kekayaan Intelektual adalah hak ekslusif yang diberikan suatu hukum atau peraturan kepada seseorang atau sekelompok orang atas karya ciptaannya, Menurut UU No. 12 tahun 1997 HaKI adalah hak-hak secara hokum yang berhubungan dengan permasalahan hasil penemuan dan kreativitas seseorang atau bebrapa orang yang berhubungan dengan perlindungan permasalahan reputasi dalam bidang komersial (commercial reputation) dan tindakan/jasa dalam bidang komersial (goodwill) Dengan begitu objek utama HaKI adalah Intelektualitas Manusia (karya, ciptaan, hasil buah pikiran);
2. Prinsip-prinsip Hak Atas Kekayaan Intelektual adalah sebagai berikut :
Prinsip ekonomi, kegiatan kreatif dari daya pikir manusia yang memiliki manfaat serta nilai ekonomi yang akan memberikan keuntungan kepada pemilik karyanya Prinsip Keadilan, suatu perlindungan hokum bagi pemilik suatu hasil dari kemampuan intelektual, sehingga memiliki kekuasaan dalam menggunakan ha katas kekayaan intelektual terhadap karyanya Prinsip Kebudayaan, merupakan pengembangan dari ilmu pengetahuan, sastra dan seni guna meningkatkan taraf kehidupan serta akan memberikan keuntungan bagi masyarakat, bangsa dan Negara Prinsip Sosial, yaitu hak yang telah diberikan oleh hokum atas suatu karya merupakan satu kesatuan yang diberikan perlindungan berdasarkan keseimbangan antara kepentingan individu dan masyarakat/lingkungan;
3. Dasar Hukum HaKI
Dalam penetapan HaKI berdasarkan hukum-hukum yang sesuai dengan peraturan yang berlaku diantaranya : UU No. 7 tahun 1994 Tentang Pengesahan Agreement Establishing the World Trade Organization (WTO) UU No. 10 Tahun 1995 Tentang Kepabeanan UU No. 12 Tahun 1997, UU NO. 19 tahun 2002, dicabut dan di ganti dengan UU No. 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta UU No. 14 tahun 1997, UU No. 15 Tahun 2001, dicabut dan diganti dengan UU No. 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis UU No. 13 tahun 1997, UU No. 14 Tahun 2001, dicabut dan diganti dengan UU No. 13 tahun 2016 Tentang Paten Keputusan Presiden RI No. 15 Tahun 1997 Tentang pengesahan Paris Convention for the Protection of Industrial Property dan Convention Establishing the World Intellectual Property Organization Keputusan Presiden RI No. 17 tahun 1997 Tentang Pengesahan Trademark Law Treaty Keputusan Presiden RI No. 18 Tahun 1997 Tentang pengesahan Berne Convention for the Protection of Literary and Artistic Works Keputusan Presiden RI No. 19 tahun 1997 Tentang Pengesahan WIPO Copyrights Treaty Berdasarkan peraturan-peraturan tersebut maka HaKI dapat dilaksanakan, karenanya setiap individu/kelompok/organisasi yang memiliki hak atas pemikiran kreatif mereka atas suatu karya atau produk dapat diperoleh dengan mendaftarkannya ke pihak yang melaksanakannya yaitu Direktorat jenderal Hak-hak Atas Kekayaan Intelektual, departemen Hukum dan Perundang-undangan republic Indonesia
4. Klasifikasi hak Atas Kekayaan Intelektual
1. Hak cipta Hak cipta adalah hak khusus bagi pencipta untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya. Termasuk ciptaan yang dilindungi adalah ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, sastra dan seni; Menurut Undang-undang No. 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta adalah ahak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. UU No. 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta mengatur tentang hal-hal sebagai berikut : - Perlindungan Hak cipta dilakukan dengan waktu yang lebih panjang, sehingga jangka waktu perlindungan Hak Cipta dibidang tertentu diberlakukan selama hidup pencipta ditambah 70 (tujuh puluh) tahun setelah Pencipta meninggal dunia; - Perlindungan yang lebih baik terhadap hak ekonomi para Pencipta dan/atau Pemilik hak terkait, termasuk membatasi pengalihan hak ekonomi dalam bentuk jual beli (sold flat); - Penyelesaian sengketa secara efektif melalui proses mediasi, arbitrase atau pengadilan, serta penerapan delik aduan untuk tuntutan pidana - Pengelola perdagangan bertanggung jawab atas tempat penjualan dan/atau prlanggaran hak Cipta dan/atau Hak Terkait di pusat tempat pembelanjaan yang dikelolanya; - Hak Cipta sebagai benda bergerak tidak berwujud dapat dijadikan objek jaminan fidusia - Menteri diberi kewenangan untuk menghapus ciptaan yang sudah dicatatkan, apabila ciptaan tersebut melanggar norma agama, norma susila, ketertiban umum, pertahanan dan keamanan Negara serta ketentuan peraturan perundang-undangan - Pencipta, pemegang Hak Cipta, pemilik Hak Terkait menjadi anggota Lembaga manajemen Kolektif agar dapat menarik imbalan dan royalty; - Pencipta dan/atau Pemilik hak Terkait mendapat imbalan royalty untuk ciptaan atau produk hak Terkait yang dibuat dalam hubungan dinas dan digunakan secara komersial; - Lembaga manajemen Kolektif yang berfungsi menghimpun dan mengelola hak ekonomi Pencipta dan pemilik Hak Terkait wajib mengajukan permohonan izin operasional kepeda menteri; - Penggunaan Hak Cipta dan Hak Terkait dalam sarana multi media untuk merespon perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
2. Hak kekayaan Industri, meliputi :
2.1. Hak Paten
Menurut UU No. 13 Tahun 2016, yang dimaksud Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada inventor atas hasil invensinya di bidang teknologi untuk jangka waktu tertentu melaksanakan sendiri invensi tersebut atau memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk melaksanakan invensinya; Invensi adalah ide inventor yang dituangkan kedalam suatu kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di bidang teknologi, dapat berupa produk atau prosese atau penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses;
Invensi dapat dipatenkan jika invensi tersebut :
- Jika pada saat pengajuan permohonan paten invensi tersebut tidak sama dengan teknologi yang diungkapkan sebelumnya - Mengandung langkah inventif, jika invensi tersebut merupakan hal yang tidak dapat di duga sebelumnya bagi seseorang yang mempunyai keahlian tertentu dibidang teknik - Dapat diterapkan dalam industry, jika invensi tersebut dapat di produksi atau dapat digunakan dalam berbagai jenis industry
Jangka Waktu Paten Berlaku :
- Paten diberikan untuk jangka waktu selama 20 tahun sejak tanggal penerimaan permohonan Paten - Paten sederhana diberikan untuk jangka waktu 10 tahun sejak tanggal penerimaaan permohonan paten sederhana
2.2. Hak Merek
- Menurut UU No. 20 tahun 2016, bahwa Merek adalah tanda yang dapat ditampilkan secara grafis berupa gambar, logo, nama, kata, huruf, angka, susunan warna, dalam bentuk dua dimensi dan/atau tiga dimensi, suara, hologram, atau kombinasi dari dua atau lebih unsur tersebut untuk membedakan barang dan/atau jasa yang diproduksi oleh orang atau badan hokum dalam kegiatan perdagangan barang dan/atau jasa; - Merek dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hokum untuk membedakan dengan barang sejenis lainnya - Merek Jasa adalah merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hokum untuk membedakan dengan jasa sejenis lainnya - Merek kolektif adalah merek yang digunakan pada barang dan/atau jasa dengan karaktteristik yang sama mengenai sifat, ciri umum, dan mutu barang atau jasa serta pengawasannya yang akan diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan hokum secara bersama untuk membedakan dengan barang dan/atau jasa sejenis lainnya - Hak atas Merek adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada pemilik merek yang terdaftar untuk jangka waktu tertentu dengan menggunakan sendiri merek tersebut atau memberikan izin kepada pihak lain untuk menggunakannya
2.3. Hak Indikasi Geografis
Menurut UU No. 20 Tahun 2016, Pengertian dari : - Indikasi Geografis adalah suatu tanda yang menunjukan daerah asal suatu barang dan/atau produk yang karena factor lingkungan geografis termasuk factor alam, factor manusia atau kombinasi dari kedua factor tersebut memberikan reputasi, kualitas, karakteristik tertentu pada barang dan/atau produk yang dihasilkan - Hak atas Indikasi Geografis adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada pemegang hak indikasi geografis yang terdaftar, selama reputasi, kualitas, dan karakteristik yang menjadi dasar dinerikannya perlindungan atas indikasi geografis tersebut masih ada
2.4. Rahasia Dagang
Menurut UU No. 30 tahun 2000 menyebutkan bahwa Rahasia dagang yaitu informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang teknologi dan/ atau bisnis diman mempunyai nilai ekonomis karena berguna dalam kegiatan usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik rahasia dagang; Lingkup perlindungan rahasia dagang meliputi metode produksi, metode pengolahan, metode penjualan, atau informasi lain di bidang teknologi dan/atau bisnis yang memiliki nilai ekonomi dan tidak diketahui oleh masyarakat umum; 2.5. Desain Industri Menurut UU No. 31 tahun 2000 tentang Desain Industri mendefinisikan bahwa desain industry adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau warna atau garis dan warna, atau gabungan dari padanya yang terhadap berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industry, atau kerajinan tangan; Perlindungan terhadap hak Desain industry diberikan untuk jangka waktu 10 tahun terhitung sejak tanggal penerimaan
2.6. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
Menurut Peraturan pemerintah RI no 9 Tahun 2006 tentang tata Cara permohonan Pendaftaran Desain tata Letak Sirkuit Terpadu, memberikan definisi sebagai beriku : - Sirkuit Terpadu adalah suatu produk dalam bentuk jadi atau setengah jadi, yang didalamnya terdapat beberapa elemen dan sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebutadalah elemen aktif yang sebagaian atau seluruhnya saling berkaitan serta dibentuk secara terpadu di dalam sebuah bahan semikonduktur yang dimaksudkan untuk menghasilkan fungsi elektronik; - Desain Tata Letak adalah kreasi berupa rancangan peletakan tiga dimensi dari berbagai elemen, sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah elemen aktif, serta sebagian atau semua interkoneksi dalam suatu sirkuit terpadu dan peletakan tiga dimensi tersebut dimaksudkan untuk persiapan pembuatan sirkuit terpadu - Hak Desain tata Letak Sirkuit Terpadu adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara RI kepada Pendesain atas hasil kreasinya, untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri, atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakan hal tersebut
TUGAS !!!! MEMBUAT MAKALAH TENTANG : “PERANAN HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL (HaKI) TERHADAP HASIL PENELITIAN DOSEN PADA PERGURUAN TINGGI”
Idea bagi padanan hartanah yang inovatif: Kerja mudah agensi hartanah: Pemadanan hartanah: Cara yang cekap, mudah dan profesional broker hartanah melalui portal pemadanan hartanah yang inovatif