Anda di halaman 1dari 16

MODUL PERKULIAHAN

HUKUM
BISNIS
Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI)

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

06
Fakultas Ekonomi dan Akuntansi D3 Rina. Tresnawati, S.E., M.M.
Bisnis

Abstract Kompetensi
Hak adalah segala sesuatu yang Mahasiswa dapat menerapkan
harus di dapatkan oleh setiap orang tentang HaKI yang meliputi Hak
yang telah ada sejak lahir bahkan Cipta/Copy Rights, Hak Milik
sebelum lahir. Di dalam Kamus Industrial (Paten, Merek dan Rahasia
Bahasa Indonesia hak memiliki Dagang).
pengertian tentang sesuatu hal yang
benar, milik, kepunyaan,
kewenangan, kekuasaan untuk
berbuat sesuatu (karena telah
ditentukan oleh undang-undang,
aturan, dsb), kekuasaan yang benar
atas sesuatu atau untuk menuntut
sesuatu, derajat atau martabat. Hak
legal merupakan hak yang
didasarkan atas hukum dalam salah
satu bentuk. Lembaga adalah
institusi atau pranata yang di
dalamnya terdapat seperangkat
hubungan norma-norma, nilai-nilai,
dan keyakinan-keyakinan yang nyata
dan berpusat kepada berbagai
kebutuhan sosial serta serangkaian
tindakan yang penting dan berulang.

‘20 Hukum Bisnis


2 Rina Tresnawati, S.E.,M.M.
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Hak Atas Kekayaan Intelektual (HaKI)

Berdasarkan UU yang telah disahkan oleh DPR-RI pada tanggal 21 Maret 1997, HaKI
adalah hak-hak secara hukum yang berhubungan dengan permasalahan hasil penemuan dan
kreativitas seseorang atau beberapa orang yang berhubungan dengan perlindungan
permasalahan reputasi dalam bidang komersial (commercial reputation) dan tindakan / jasa
dalam bidang komersial (goodwill). Jadi, HaKI singkatnya adalah sebuah hak yang diatur
oleh hukum untuk seseorang yang membuat penemuan dan melindungi permasalahan dalam
bidang komersial. Objek utama dari HaKI adalah karya, ciptaan, hasil pemikiran manusia.
Hak eklusif yang diberikan Negara kepada individu pelaku kekayaan intelektual
(inventor, pencipta, pendesain dan sebagainya) tiada lain dimaksudkan sebagai penghargaan
atas hasil karya atau kreativitasnya dan agar orang lain terangsang untuk dapat lebih lanjut
mengembangkannya lagi, sehingga dengan sistem kekayaan intelektual tersebut kepentingan
masyarakat ditentukan melalui mekanisme pasar. Hukum yang mengatur kekayaan
intelektual bersifat teritorial, pendaftaran ataupun penegakan kekayaan intelektual harus
dilakukan secara terpisah di masing-masing yurisdiksi bersangkutan. Secara garis besar, Hak
atas Kekayaan Alam dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu :
a. Hak Cipta (Copy Rights)
b. Hak Kekayaan Industri (Industrial Property Rights)

Hak Cipta (Copyrights)

Menurut pasal 1 Undang undang Nomor 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta, Hak Cipta
adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau
memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak
mengurangi pembatasan – pembatasan menurut aturan perundang-undangan yang berlaku.
Jadi, Hak Cipta adalah hak yang diberikan kepada pencipta untuk bertindak penuh secara
bebas terhadap ciptaannya.
Menurut pasal 2 Undang-Undang No.19 tahun 2002 dalam hal ini membahas tentang
fungsi dan sifat hak cipta, Bunyi dari pasalnya adalah berikut ini:

• Hak cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau pemegang Hak Cipta untuk
mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya yang timbul secara otomatis setelah

‘20 Hukum Bisnis


3 Rina Tresnawati, S.E.,M.M.
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
suatu ciptan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut perundang-undangan
yang berlaku.
• Pencipta atau pemegang Hak Cipta atau karya sinematografi dan program Komputer
memiliki hak untuk memberikan izin atau melarang orang lain yang tanpa
persetujuannya menyewakan ciptaan tersebut untuk kepentingan yang bersifat
komersial.
Terdapat dasar hukum dari hak cipta antara lain sebagai berikut:

• Undang-Undang No. 19 Tahun 2002 mengenai Hak Cipta


• PP No. 1 tahun 1989 mengenai penerjemahan dan/atau perbanyak Ciptaan untuk
kepentingan pendidikan, ilmu pengetahuan, penelitian dan pengembangan
• Peraturan Meteri Kehakinan No. M.01-HC.03.01 Tahu 1987 mengenai Pendaftaran
Penciptaan
• Surat Edaran Menteri Kehakiman No.M.02.HC.03.01 Tahun 1991 mengenai
Kewajiban Melampirkan NPWP dalam Permohonan Ciptaan dan Pencatatan
Pemindahan Hak Cipta Terdaftar.

Pengertian Hak Cipta :


1. Pengertian hak cipta menurut Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 :Hak cipta
adalah "hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau
memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi
pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku" (pasal
1 butir 1).
2. Pengertian hak cipta menurut Pasal 2 UUHC :Hak cipta adalah hak khusus bagi
pencipta maupun penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya
maupun memberi ijin untuk iti dengan tidak mengurangi pembatasan- pembatasan
menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pencipta adalah seorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang atas
inspirasinya lahirsuatu ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan,
keterampilan atau keahlianyang dituangkan dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi.
Pengumuman adalah pembacaan, penyiaran, pameran, penjualan, pengedaran, atau
penyebaransuatu ciptaan dengan menggunakan alat apapun, termasuk media internet, atau
melakukandengan cara apapun sehingga suatu ciptaan dapat di baca, didengar atau dilihat
orang lain.

‘20 Hukum Bisnis


4 Rina Tresnawati, S.E.,M.M.
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Perbanyakan adalah penambahan jumlah suatu ciptaan baik secara keseluruhan
maupun bagianyang sangat substansial dengan menggunakan bahan-bahan yang sama
ataupun tidak sama,termasuk pengalihwujudan secara permanen atau temporer.

Hak Milik Industrial

Hak kekayaan industri adalah hak yang mengatur segala sesuatu milik perindustrian,
terutama yang mengatur perlindungan hukum. Hak kekayaan industri sangat penting untuk
didaftarkan oleh perusahaan-perusahaan karena hal ini sangat berguna untuk melindungi
kegiatan industri perusahaan dari hal-hal yang sifatnya menghancurkan seperti plagiatisme.

Hak Paten

Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada invertor atas hasil
invesinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri
invesinya tersebut atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk
melaksanakannya. Pengaturan tentang paten tertuang dalam UU NO. 6/1989 diubah menjadi
UU NO.13/1997 diubah kembali menjadi UU NO. 14/2001. Subjek Paten/Pemegang Paten
adalah sebagai berikut :
1. Inventor sebagai pemilik paten.
2. Pihak penerima hak tersebut dari pemilik paten atau pihak lain lebih lanjut.
3. Bila dihasilkan oleh beberapa orang Bersama-sama, inventor adalah beberapa orang
tersebut.
Paten tidak diberikan untuk invensi tentang proses atau produk yang pengumuman
dan penggunaan / pelaksanaannya bertentangan dengan peraturan perundang-undanganm,
agama ketertiban umum dan kesusilaan, metode pemeriksaan, perawatan, pengobatan dan
atau pembedahan manusia dan atau hewan, teori dan metode di bidang ilmu pengetahuan dan
matematika, dan proses biologis yang esensial untuk memproduksi tanaman atau hewan.
Jangka paten dibagi menjadi dua yaitu Paten biasa dan Paten Sederhana. Paten biasa
berjangka 20 tahun sejak tanggal penerimaan dan tidak dapat diperpanjang. Sedangkan Paten

‘20 Hukum Bisnis


5 Rina Tresnawati, S.E.,M.M.
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
sederhana berjangka 10 tahun sejak tanggal penerimaan dan tidak dapat diperpanjang. Dalam
pembatalan paten, ada 5 hal yang bisa menyebabkan paten itu bisa dibatalkan, yaitu :
1. Paten batal demi hukum bila tidak membayar biaya tahunan sesuai dengan waktu
yang ditentukan.
2. Paten dapat dibatalkan oleh DirJenatas permohonan pemegang paten.
3. Gugatan pihak ketiga kepada pemegang paten melalui Pengadilan Niaga.
4. Pemegang paten/lisensi mengajukan gugatan pembatalan agar paten lain yang sama
dengan patennya dibatalkan.
5. Jaksa mengajukan gugatan pembatalan terhadap pemegang paten/lisensi karena
pemberian lisensi wajib tidak mampu mencegah pelaksanaan paten yang dapat
merugikan masyarakat.
Pemegang paten memiliki hak eksklusif untuk melaksanakan paten dan melarang
pihak lain tanpa persetujuannya, dalam hal :
- Paten-produk : membuat, menggunakan, menjual, mengimpor, menyewakan,
menyerahkan, menyediakan untuk dijual / disewakan / diserahkan produk yang
diberi paten.
- Paten-proses : menggunakan proses produksi untuk membuat barang dan tindakan
lainnya. Pemegang paten berkewajiban membuat produk atau menggunakan proses
yang diberi paten di Indonesia.
Paten diberikan atas dasar permohonan. Setiap permohonan hanya dapat diajukan
untuk satu invensi/beberapa invensi namun satu kesatuan invensi. Permohonan diajukan
dengan membayar biaya ke Dirjen. Dirjen berkewajiban memberikan keputusan untuk
menyetujui/menolak permohonan berdasarkan waktu yang sudah ditentukan. Dirjen harus
memberi keputusan paling lama 36 bulan sejak tanggal diterimanya surat permohonan
pemeriksaan. Sedangkan Paten sederhana paling lama 24 bulan sejak tanggal penerimaan.
Paten dapat beralih/dialihkan baik seluruhnya maupun sebagian karena pewarisan, hibah,
wasiat, perjanjian. Pemegang paten juga berhak memberihak lisensi kepada pihak lain
berdasarkan penjanjian lisensi untuk melaksanakan perbuatan.

Hak Paten tidak diberikan untuk Invensi tentang:


1. Proses atau produk yang pengumuman dan penggunaan atau pelaksanaannya
bertentangan dengan peraturan perundangundangan yang berlaku, moralitas agama,
ketertiban umum, atau kesusilaan;

‘20 Hukum Bisnis


6 Rina Tresnawati, S.E.,M.M.
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
2. Metode pemeriksaan, perawatan, pengobatan dan/atau pembedahan yang diterapkan
terhadap manusia dan/atau hewan;
3. Teori dan metode di bidang ilmu pengetahuan dan matematika;
4. Semua makhluk hidup, kecuali jasad renik;
5. Proses biologis yang esensial untuk memproduksi tanaman atau hewan, kecuali proses
non-biologis atau proses mikrobiologis.

Jangka Waktu Hak Paten adalah :


1. Hak Paten diberikan untuk jangka waktu selama 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak
Tanggal Penerimaan dan jangka waktu itu tidak dapat diperpanjang.
2. Hak Paten Sederhana diberikan untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun terhitung
sejak Tanggal Penerimaan dan jangka waktu itu tidak dapat diperpanjang.
3. Pengertian Hak Paten Sederhana Yaitu Setiap invensi berupa produk atau alat yang
baru dan mempunyai nilai kegunaan praktis disebabkan karena bentuk, konfigurasi,
konstruksi atau komponennya dapat memperoleh perlindungan hukum dalam bentuk
paten sederhana.

Cara memperoleh Hak Paten adalah :


• Mengajukan permohonan secara tertulis dalam bahasa Indonesia kepada Direktorat
Jenderal HakKekayaan Intelektual Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia.
• Permohonan harus memuat :
1. Tanggal, bulan, dan tahun Permohonan;
2. Alamat lengkap dan alamat jelas Pemohon;
3. Nama lengkap dan kewarganegaraan Inventor;
4. Nama dan alamat lengkap Kuasa apabila Permohonan diajukan melalui Kuasa;
5. Surat kuasa khusus, dalam hal Permohonan diajukan oleh Kuasa;
6. Pernyataan permohonan untuk dapat diberi Paten;
7. Judul Invensi;
8. Klaim yang terkandung dalam Invensi;

‘20 Hukum Bisnis


7 Rina Tresnawati, S.E.,M.M.
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
9. Deskripsi tentang Invensi, yang secara lengkap memuat keterangan tentang cara
melaksanakan Invensi;
10. Gambar yang disebutkan dalam deskripsi yang diperlukan
11. Untuk memperjelas Invensi; dan
12. Abstrak Invensi.

Mengapa Perlu Hak Paten : Apabila kita memiliki suatu keahlian/produk yang unik yang
bernilai secara finansial maka sebaiknya didaftarkan di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan
Intelektual Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia untuk
memperoleh Hak Paten, sehingga tidak dibajak oleh orang lain tanpa perlindungan atas
kekayaan intelektual tersebut. Jadi kalau Hak Paten kita dibajak atau ditiru oleh orang lain
dapat menuntut secara hukum.

Merek

Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf, angka, susunan warna,
atau kombinasi dari unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam
kegiatan perdagangan barang dan jasa. Merek diatur dalam UU RI No. 19 tahun 1992 diganti
UU No. 14 tahun 1997 diganti UU No. 15 tahun 2001. Merek memiliki fungsi sebagai tanda
pembeda suatu barang / produk dengan produk lainnya, merek juga memberi ciri khas dari
produk itu sendiri, selain itu merek juga berfungsi sebagai penetapan standar kualitas dan
melindungi konsumen. Merek dibagi kedalam tiga lingkup bagian yaitu Merek Barang,
Merek Jasa, dan Merek Kolektif. Pendaftaran merek akan menimbulkan suatu hak sebagai
pemakai pertama pada merek mereka yang mendapat perlindungan hanyalah merek yang
terdaftar.
Merek tidak dapat didaftarkan, bila:
• Merek bertentangan dengan kesusilaan, agama dan ketertiban umum.
• Merek tidak memiliki daya pembeda.
• Merek telah menjadi milik umum.
• Merek yang merupakan keterangan barang atau jasa yang dimohonkan.
Merek akan ditolak, bila:

‘20 Hukum Bisnis


8 Rina Tresnawati, S.E.,M.M.
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
• Mempunyai persamaan pada pokoknya/keseluruhan dengan merek orang lain yang
sudah terdaftar.
• Mempunyai persamaan pada pokoknya/keseluruhan dengan merek orang lain yang
sudah terkenal milik pihak lain.
• Mempunyai persamaan pada pokoknya/keseluruhan dengan indikasi geografis yang
sudah terkenal.
Permohonan merek diajukan tertulis kepada kantor merek untuk diperiksa, apabila
persyaratan terpenuhi, tanggal penerimaan dokumen ditetapkan sebagai tanggal penerimaan
merek. Kantor merek akan mengumumkan untuk memberikan kesempatan bagi yang
keberatan. Perlindungan Merek berjangka waktu selama 10 tahun dan dapat diperpanjang
setiap kali untuk jangka waktu yang sama. Merek bisa dialihkan melalui pewarisan, wasiat,
hibah, atau melalui perjanjian. Merek dapat berakhir apabila merek tidak digunakan selama
tiga tahun berturut-turut sejak pemakaian terakhir dan merek digunakan untuk jenis untuk
barang dan jasa yang tidak sesuai dengan jenis barang atau jasa yang dimohonkan
pendaftaran.

Merek dapat dibedakan dalam beberapa macam, antara lain:


1. Merek Dagang: merek digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh
seseorang/beberapa orang/badan hukum untuk membedakan dengan barang sejenis.
2. Merek Jasa: merek digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh
seseorang/beberapa orang/badan hukun untuk membedakan dengan jasa sejenis.
3. Merek Kolektif: merek digunakan pada barang/jasa dengan karakteristik yang sama
yang diperdagangkan oleh beberapa orang/badan hukum secara bersama-sama untuk
membedakan dengan barang/ jasa sejenisnya.

Pengertian dari Hak Merek adalah hak ekslusif yang diberikan oleh negara kepada
pemilik merek terdaftar dalam daftar umum merek untuk jangka waktu tertentu dengan
menggunakan sendiri merek tersebut atau memberikan ijin kepada pihak lain untuk
menggunakannya.

‘20 Hukum Bisnis


9 Rina Tresnawati, S.E.,M.M.
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Fungsi Merek
1. Fungsi pembeda, yakni membedakan produk yang satu dengan produk perusahaan
lain
2. Fungsi jaminan reputasi, yakni selain sebagai tanda asal usul produk, juga secara
pribadi menghubungkan reputasi produk bermerek tersebut dengan produsennya,
sekaligus memberikan jaminan kualitas akan produk tersebut.
3. Fungsi promosi, yakni merek juga digunakan sebagai sarana memperkenalkan dan
mempertahankan reputasi produk lama yang diperdagangkan, sekaligus untuk
menguasai pasar.
4. Fungsi rangsangan investasi dan pertumbuhan industri, yakni merek dapat menunjang
pertumbuhan industri melalui penanaman modal, baik asing maupun dalam negeri
dalam menghadapi mekanisme pasar bebas.
Fungsi merek dapat dilihat dari sudut produsen, pedagang dan konsumen. Dari segi
produsen merek digunakan untuk jaminan nilai hasil produksinya, khususnya mengenai
kualitas, kemudian pemakaiannya, dari pihak pedagang, merek digunakan untuk promosi
barang-barang dagangannya guna mencari dan meluaskan pasaran, dari pihak konsumen,
merek digunakan untuk mengadakan pilihan barang yang akan dibeli.

Persyaratan dan Pendaftaran Merek


Sistem pendaftaran merek menganut stelsel konstitutif, yaitu sistem pendaftaran yang
akan menimbulkan suatu hak sebagai pemakai pertama pada merek, pendaftar pertama adalah
pemilik merek. Pihak ketiga tidak dapat menggugat sekalipun beritikad baik.
Pemohon dapat berupa:
1. Orang/Persoon
2. Badan Hukum / Recht Persoon
3. Beberapa orang / Badan Hukum (Pemilikan Bersama)
Dalam melakukan Prosedur pendaftaran merek, hal yang biasanya kita lakukan adalah
sebagai berikut:
1. Isi formulir yang telah disediakan oleh DitJen HKI (Hak Kekayaan Intelektual) dalam
Bahasa Indonesia dan diketik rangkap empat.
2. Lampirkan syarat-syarat berupa:
• Surat pernyataan di atas kertas bermeterai Rp6.000 serta ditandatangani oleh
pemohon

‘20 Hukum Bisnis


10 Rina Tresnawati, S.E.,M.M.
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
• langsung (bukan kuasa pemohon), yang menyatakan bahwa merek yang dimohonkan
adalah milik pemohon;
• Surat kuasa khusus, apabila permohonan pendaftaran diajukan melalui kuasa
pemohon;
• Salinan resmi Akta Pendirian Badan Hukum atau fotokopinya yang ditandatangani
oleh notaris,
Apabila pemohon badan hukum;
• 24 lembar etiket merek [empat lembar dilekatkan pada formulir] yang dicetak di atas
kertas;
• Fotokopi KTP pemohon;
• Bukti prioritas asli dan terjemahannya dalam Bahasa Indonesia apabila permohonan
dilakukan dengan hak prioritas; dan
• Bukti pembayaran biaya permohonan merek sebesar Rp450.000.
Merek tidak dapat didaftar jika:
• Bertentangan dengan peraturan UU, moralitas agama, kesusilaan, atau ketertiban
umum
• Tidak memiliki daya pembeda
• Telah menjadi milik umum
• Merupakan keterangan atau berkaitan dengan barang atau jasa yang dimohonkan
pendaftarannya

Fungsi Pendaftaran Merk


1. Sebagai alat bukti sebagai pemilik yang berhak atas merek yang didaftarkan;
2. Sebagai dasar penolakan terhadap merek yang sama keseluruhan atau sama pada
pokoknya yang dimohonkan pendaftaran oleh orang lain untuk barang/jasa
sejenisnya;
3. Sebagai dasar untuk mencegah orang lain memakai merek yang sama keseluruhan
atau sama pada pokoknya dalam peredaran untuk barang/jasa sejenisnya.

Rahasia Dagang

Rahasia dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang teknologi
dan/atau bisnis, mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha, dan dijaga

‘20 Hukum Bisnis


11 Rina Tresnawati, S.E.,M.M.
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
kerahasiaannya oleh pemilik rahasia dagang, Diatur dalam UU No. 30 tahun 2000 tentang
Hak Rahasia Dagang. Hal yang dilindungi dalam rahasia dagang meliputi antara lain:
produksi, pengolahan, penjualan, atau informasi lain di bidang teknologi dan atau bisnis yang
memiliki nilai ekonomi dan tidak diketahui oleh masyarakat umum.
Hak rahasia dagang dapat beralih atau dialihkan dengan pewarisan, hibah, wasiat,
perjanjian tertulis atau sebab lain yang dibenarkan UU, yang harus disertai dengan dokumen
pengalihan hak dan diumumkan dalam Berita Resmi Rahasia Dagang. Apabila terjadi
perbuatan dengan sengaja dan tanpa hak melakukan pelanggaran terhadap hak rahasia
dagang, pemegang hak/penerima lisensi dapat menggugat ke pengadilan negeri/arbitrase.
Tindakan yang tidak dianggap pelanggaran Rahasia Dagang meliputi:
- Tindakan pengungkapan demi kepentingan keamanan, kesehatan, atau keselamatan
masyarakat.
- Tindakan rekayasa ulang atas produk yang dihasilkan dari penggunaan Rahasia
Dagang milik orang lain demi untuk kepentingan lebih lanjut produk yang
bersangkutan.
-
Sistem Perlindungan Rahasia Dagang
Rahasia dagang mendapat perlindungan apabila informasi itu,
a) Bersifat rahasia hanya diketahui oleh pihak tertentu bukan secara umum oleh
masyarakat,
b) Memiliki nilaI ekonomi apabila dapat digunakan untuk menjalankan kegiatan atau
usaha yg bersifat komersial atau dapat meningkatkan keuntungan ekonomi,
c) Dijaga kerahasiaannya apabila pemilik atau para pihak yang menguasainya telah
melakukan langkah-langkah yang layak dan patut. , kecuali untuk lisensi Rahasia
Dagang yang diberikan.

Jangka Waktu Perlindungan Rahasia Dagang


Dengan adanya unsur kerahasiaan dalam suatu rahasia dagang, maka menyebabkan
rahasia dagang tidak memiliki batas jangka waktu perlindungan, karena yang terpenting
adalah selama pemilik rahasia dagang tetap melakukan upaya untuk menjaga kerahasiaan dari
informasi, maka informasi tersebut masih tetap dalam perlindungan rahasia dagang.
Berdasarkan Undang-Undang Rahasia Dagang Pasal 5 ayat (1) juga disebutkan, bahwa
pemilik rahasia dagang dapat mengalihkan haknya kepada pihak lain melalui cara-cara yang
telah ditetapkan dalam undang-undang yakni melalui pewarisan, hibah, wasiat, perjanjian

‘20 Hukum Bisnis


12 Rina Tresnawati, S.E.,M.M.
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
tertulis, dan sebab-sebab lainnya yang dibenarkan oleh undang-undang (sebagai contoh yakni
melalui putusan pengadilan yang mengharuskan pemilik rahasia dagang untuk membuka
informasinya). Dan khusus terhadap pengalihan hak atas dasar perjanjian, diperlukan adanya
suatu pengalihan hak yang didasarkan pada pembuatan suatu akta, terutama akta otentik.
Disisi lain pemilik rahasia dagang dapat pula mengalihkan haknya melalui suatu perjanjian
lisensi. Perjanjian ini hanya diberikan selama jangka waktu tertentu dengan hak yang terbatas
untuk pemegang lisensi. Dilakukan pembatasan karena dalam prakteknya pemilik rahasia
dagang hanya memberikan lisensi pada pihak lain dan bukan berarti akan serta merta
membuka seluruh informasi yang dimilikinya.

Confidential Contract
Confidential contract adalah hubungan yang menimbulkan kewajiban pada satu pihak
untuk me- rahasiakan informasi yang dipelajari atau diterima atau yang dike- tahuinya dari
dalam hubungan tersebut (confidential relation ship) dan informasi yang dirahasiakan ini
dianggap sebagai benda berge-rak yang tidak berwujud (intangible). Apabila kewajiban
meraha-siakan ini kemudian tidak ditepati dan secara sengaja maupun tidak sengaja
mengungkapkan atau menggunakan informasi itu, maka perbuatan penerima informasi ini
akan dianggap sebagai breach of confidential (pelanggaran kewajiban merahasiakan)
atau breach of fiduciary obligatoir (pelanggaran kepercayaan yang menjadi kewajiban)
atau breach of contract (pelanggaran kontrak), yang merupakan pelanggaran rahasia dagang
dan dapat mengakibatkan kerugian bagi pemiliknya.

Desain Industri

Desain Industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis
atau warna, atau garis dan warna, atau gabungan dari padanya yang berbentuk tiga atau dua
dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujud dalam pola tiga dimensi dan dua
dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri,
atau kerajinan tangan. Sebuah karya desain dianggap sebagai kekayaan intelektual karena
merupakan hasil buah pikiran dan kreatifitas dari pendesainnya, sehingga dilindungi hak
ciptanya oleh pemerintah melalui Undang-Undang No. 31 tahun 2000 tentang Desain
Industri. Pengaturan perundang – undangan tentang Desain Industri diatur dalam UU No. 31

‘20 Hukum Bisnis


13 Rina Tresnawati, S.E.,M.M.
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
tahun 2000 tentang Desain Industri. Subjek dalam Desain Industri ada pendesai atau yang
menerima hak dari pendesain dan pihak lain sebagai pihak yang bekerja sama.
Pemegang hak desain industri memiliki hak eksklusif untuk melaksanakan hak desain
industri yang dimilikinya dan untuk melarang orang lain yang tanpa persetujuannya
membuat, memakai, menjual, mengimpor, mengekspor atau mengedarkan barang yang diberi
hak desain, kecuali untuk kepentingan penelitian dan Pendidikan. Jangka waktu perlindungan
untuk desain industri adalah 10 tahun terhitung sejak tanggal penerimaan permohonan Desain
Industri ke Kantor Ditjen Hak Kekayaan Intelektual.
Desain Industri dianggap baru apabila pada tanggal penerimaan, desain industri
tersebut tidak sama dengan pengungkapan yang telah ada sebelumnya. Suatu Desain Industri
tidak dianggap telah diumumkan apabila dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan
sebelum tanggal penerimaannya, desain industri tersebut:
1. Telah dipertunjukkan dalam suatu pameran nasional ataupun internasional di
Indonesia atau di luar negeri yang resmi atau diakui sebagai resmi; atau
2. Telah digunakan di Indonesia oleh pendesain dalam rangka percobaan dengan tujuan
pendidikan, penelitian, atau pengembangan.
3. Desain Industri tersebut tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, ketertiban umum, agama, atau kesusilaan.
Hak Desain Industri dapat beralih atau dialihkan dengan cara pewarisan, hibah,
wasiat, perjanjian tertulis, atau sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan perundang-
undangan. Pengalihan hak desain industri yang tidak dicatatkan dalam daftar umum desain
industri tidak berakibat hukum pada pihak ketiga. Pengalihan hak desain industri tersebut
akan diumumkan dalam berita resmi desain industri. Pemegang Hak Desain Industri dapat
memberikan lisensi kepada pihak lain berdasarkan perjanjian lisensi dalam jangka waktu
tertentu dan syarat tertentu untuk melaksanakan hak desain industri dan untuk melarang
orang lain yang tanpa persetujuannya membuat, memakai, menjual, mengimpor, mengekspor
dan/atau mengedarkan barang yang di dalamnya terdapat seluruh atau sebagaian desain yang
telah diberi hak desain industri, kecuali jika diperjanjikan lain. Perjanjian lisensi ini dapat
bersifat ekslusif atau non ekslusif.

Tata Letak Sirkuit Terpadu

‘20 Hukum Bisnis


14 Rina Tresnawati, S.E.,M.M.
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2000 tentang Sirkuit Terpadu
(integrated circuit) adalah suatu produk dalam bentuk jadi atau setengah jadi, yang di
dalamnya terdapat elemen dan sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah elemen
aktif, yang sebagian atau seluruhnya yang saling berkaitan serta dibentuk secara terpadu di
dalam sebuah bahan semikonduktor yang dimaksudkan untuk menghasilkan fungsi
elektronik.
Desain tata letak adalah kreasi berupa rancangan diletakkan tiga dimensi
dari berbagai elemen, sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah elemen aktif,
serta sebagian atau semua interkoneksi dalam suatu sirkuit terpadu dan peletakan tiga
dimensi tersebut dimaksudkan untuk persiapan pembuatan sirkuit terpadu.
Subjek Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu adalah seseorang atau beberapa orang yang
menghasilkan desain tata letak sirkuit terpadu, yang kepadanya negara memberikan hak
pemanfaatan desain tata letak sirkuit terpadu yang bersangkutan secara eksklusif dalam
jangka waktu tertentu (10 tahun dan tidak dapat diperpanjang), terhitung sejak DTLST
itu untuk pertama kalinya dimanfaatkan secara komersial. Jika pendesain terdiri atas beberapa
orang secara bersama, hak DTLST diberikan kepada mereka secara bersama, kecuali jika
diperjanjikan lain. Hak DTLST diberikan atas dasar permohonan. Desain Tata Letak Sirkuit
Terpadu yang mendapatkan perlindungan adalah yang orisinil yaitu hasil karya mandiri
pendesain, bukan tiruan, bukan merupakan sesuatu yang umum (commonplace), serta tidak
bertentangan dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku, ketertiban umum, agama
atau kesusilaan.
Hak DTLST dapat dialihkan pada pihak lain dan juga dilisensikan pada pihak- pihak
yang ingin mengambil manfaat daripadanya melalui perjanjian DTLST yang telah terdaftar
dapat batal berdasarkan dua alasan:
1. Berdasarkan permintaan pemegang hak
2. Berdasarkan gugatan

Daftar Pustaka

Nurani, Nina. 2009. Hukum Bisnis Suatu Pengantar. Bandung: CV. Insan Mandiri, Cetakan
IV.
https://dhiasitsme.wordpress.com/2012/03/31/hak-atas-kekayaan-intelektual-haki/
https://id.wikipedia.org/wiki/Kekayaan_intelektual
http://www.notarisdanppat.com/hak-kekayaan-industrial/

‘20 Hukum Bisnis


15 Rina Tresnawati, S.E.,M.M.
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
http://lasboi.blogspot.com/2016/02/makalah-pembiayaan-konsumen.html

‘20 Hukum Bisnis


16 Rina Tresnawati, S.E.,M.M.
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id

Anda mungkin juga menyukai