HUKUM
BISNIS
Lembaga Pembiayaan Bisnis
07
Fakultas Ekonomi dan Akuntansi D3 Rina. Tresnawati, S.E., M.M.
Bisnis
Abstract Kompetensi
Bidang-bidang usaha yang dilakukan Mahasiswa mampu memahami
oleh lembaga pembiayaan bisnis Lembaga Pembiayaan
meliputi sewa guna usaha, modal Bisnis,lembaga pembiayaan bisnis,
ventura, anjak piutang, usaha kartu Sewa Guna Usaha (Leasing), Modal
kredit, pembiayaan konsumen. Ventura (Venture Capital), Anjak
Kegiatan usaha lembaga pembiayaan Piutang (Factoring), Usaha Kartu
menekankan pada fungsi Kredit (Credit Card Company),
pembiayaan, yaitu dalam bentuk Pembiayaan Konsumen (Consumer
penyediaan dana dan barang modal Finance Company).
dengan tidak menarik dana secara
langsung dari masyarakat.
Pengertian Lembaga Pembiayaan Bisnis
Istilah lembaga pembiayaan (finance) merupakan istilah yang relatif lebih baru
dibandingkan dengan lembaga perbankan. Lembaga pembiayaan berkembang semenjak ada
Paket Deregulasi 27 Oktober 1988 (Pakto 88) dan Paket Deregulasi 20 Desember 1988
(Pakdes 88). Kegiatan usaha lembaga pembiayaan menekankan pada fungsi pembiayaan,
yaitu dalam bentuk penyediaan dana dan barang modal dengan tidak menarik dana secara
langsung dari masyarakat.
Lembaga pembiayaan diatur dalam Keputusan Presiden No. 61 Tahun 1988 tentang
Lembaga Pembiayaan dan Keputusan Menteri Keuangan No. 1251/KMK.013/1988 tentang
Ketentuan dan Tata cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan.
Menurut Kepres No. 61 Tahun 1988 dijelaskan bahwa lembaga pembiayaan adalah
badan usaha yang dilakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau modal
dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat. Selain itu juga Menurut
Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Lembaga Pembiayaan, Lembaga
Pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk
penyediaan dana atau barang modal.
Perbedaan antara Lembaga Pembiayaan dan Lembaga Perbankan :
No. Lembaga Pembiayaan Lembaga Perbankan
Dalam pelaksanaan
kegiatannya tidak Dana bersumber dari
1.
memungut dana dari masyarakat.
masyarakat.
Menyediakan dana atau Hanya menyediakan modal
2.
barang modal. finansial.
Kadang kala tidak
3. Selalu disertai dengan jaminan.
memerlukan jaminan.
Biasanya memberikan
Memberikan tingkat suku bunga
4. tingkat suku bunga yang
yang lebih rendah.
lebih tinggi.
Tidak dapat menciptakan
5. Dapat menciptakan uang giral.
uang giral.
Lembaga pembiayaan mempunyai peranan yang lebih penting, yaitu sebagi salah satu
lembaga sumber pembiayaan alternatif yang potensial untuk menunjang pertumbuhan
perekonomian nasional disamping peran tersebut diatas, lembaga pembiayaan juga
mempunyai peran penting dalam hal pembangunan yaitu menampung dan menyalurkan
aspirasi dan minat masyarakat, berperan aktif dalam pembangunan dimana lembaga
pembiayaan ini diharapkan masyarakat atau pelaku usaha dapat mengatasi salah satu faktor
yang umum dialami yaitu faktor permodalan.
Istilah lain dari Sewa Guna Usaha yaitu “leasing”, dimana leasing itu berasal dari
kata lease (inggris) yang berarti menyewakan. Menurut Keputusan Menteri Keuangan
Republik Indonesia Nomor 1169/KMK.01/1991 tentang Kegiatan Sewa Guna Usaha
(Leasing), leasing adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik
secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak
opsi (operating lease) untuk digunakan oleh Lessee selama jangka waktu tertentu
berdasarkan pembayaran secara berkala. Sedangkan Barang modal adalah setiap aktiva tetap
berwujud, termasuk tanah sepanjang di atas tanah tersebut melekat aktiva tetap berupa
bangunan (plant), dan tanah serta aktiva dimaksud merupakan satu kesatuan kepemilikan,
yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun dan digunakan secara langsung
untuk menghasilkan atau meningkatkan, atau memperlancar produksi dan distribusi barang
atau jasa oleh Lessee. Barang modal pada hal ini berdasarkan pada pasal 11 UU PPh Nomor
36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan.
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1169/KMK.01/1991 tentang Kegiatan Sewa
Guna Usaha (Leasing). Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, 27 Nopember
Menurut Mr. A.C. Goudsmit dan Mr. J.A.M.P. Keijser, leasing mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut:
1. Leasing merupakan suatu pembiayaan, baik pada finance lease maupun operating
lease,
2. Biasanya ada hubungan jangka waktu lease dan masa kegunaan benda yang di-lease
tersebut,
3. Hak Milik benda yang di-lease ada pada lessor. Hal ini berdampak penting di bidang
akuntansi seperti penyusunan di bidang hukum dalam hal pelaksanaan perjanjian
leasing,
4. Benda yang menjadi objek leasing adalah benda-benda yang digunakan dalam suatu
perusahaan, yakni benda-benda yang diperlukan dalam menjalankan perusahaan.jadi
tidak saja mesin –mesin yang hanya dapat digunakan untuk berproduksi akan tetapi
bisa juga untuk komputer, dan kendaraan bermotor.
Modal Ventura
Modal Ventura adalah suatu investasi yang bentuknya pembiayaan berupa modal ke
dalam suatu perusahaan swasta sebagai rekan/ pasangan usaha (investee company) dalam
jangka waktu tertentu. Biasanya investasi modal ventura ini diberikan dalam bentuk uang
tunai yang kemudian ditukarkan dengan sejumlah saham pada perusahaan pasangan usaha.
Pada umumnya modal ventura termasuk investasi dengan risiko tinggi, namun juga
merupakan investasi dengan imbal yang tinggi.
Saat ini, modal ventura termasuk suatu lembaga pembiayaan yang masih relatif baru.
Modal ventura dijelaskan dalam KEPPRES No. 61 Tahun 1998 tentang Lembaga
Pembiayaan, dan juga KEPMENKEU No. 1251/ KMK.013/ 1998 tentang Ketentuan dan Tata
Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan. Dua peraturan tersebut (KEPPRES dan
KEPMENKEU) merupakan awal sejarah dasar hukum modal ventura di Indonesia.
Berikut ini adalah ciri-ciri modal ventura pada umumnya:
a. Pembiayaan Modal Ventura adalah Equity
Bentuk pembiayaan yang dilakukan oleh perusahaan modal ventura adalah dengan
penyertaan modal langsung pada perusahaan pasangan usaha.
b. Modal Ventura Merupakan Investai Jangka Panjang
Perusahaan modal ventura tidak mengharapkan perolehan keuntungan dengan
memperdagangkan sahamnya dalam jangka pendek, namun mengharapkan capital
gain setelah jangka waktu tertentu.
c. Modal Ventura Merupakan Pembiayaan yang Sifatnya Risk Capital
Modal ventura beresiko tinggi karena pembiayaannya tidak disertai dengan jaminan
seperti halnya dengan kredit perbankan. Namun, risiko tinggi tersebut diimbangi
dengan harapan mendapatkan return yang lebih besar.
d. Modal Ventura Sifatnya Sementara
Meskipun pembiayaan modal ventura berupa penyertaan saham, namun ada
prinsipnya tetap bersifat sementara yaitu misalnya ketentuan jangka waktu
penyertaan modal ventura di Indonesia maksimun 10 tahun
e. Keuntungan Berupa Capital Gain dan Deviden
Keuntungan yang diharapakan diperoleh perusahaan modal ventura terutama capital
gain atau apresiasi nilai saham di samping deviden.
f. Rate Of Return yang Tinggi
Anjak Piutang
Factoring atau Anjak Piutang menurut Perpres No. 9 Tahun 2009 adalah
Anjak kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian piutang dagang jangka pendek suatu
Perusahaan berikut pengurusan atas piutang tersebut. Menurut Kasmir dalam "Bank dan
Lembaga Keuangan lainnya" (2002) menjelaskan bahwa anjak piutang atau yang lebih
dikenal dengan factoring adalah perusahaan yang kegiatannya melakukan penagihan atau
pembelian atau pengambilalihan atau pengelolaan hutang piutang suatu perusahaan dengan
imbalan atau pembayaran tertentu dari perusahaan (klien). Kemudian pengertian anjak
piutang menurut Keputusan Menteri Keuangan Nomor 125/KM.013/1988 tanggal 20
Desember 1988 adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk
pembelian dan atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu
perusahaan dari transaksi perdagangan dalam dan luar negeri.
Beberapa manfaat anjak piutang dalam peningkatan kemampuan usaha sebagai berikut :
1) Menurunkan biaya produksi perusahaan.
2) Memberikan fasilitas pembiayaan dalam bentuk pembayaran di muka atau advanced
payment sehingga meningkatkan credit standing perusahaan klien.
3) Meningkatkan kemampuan bersaing perusahaan klien, karena klien dapat
mengadakan transaksi dagang secara bebas atas dasar open account baik perdagangan
dalam maupun luar negeri.
4) Meningkatkan kemampuan klien memperoleh laba melalui peningkatan perputaran
modal kerja.
5) Menghilangkan ancaman kerugian akibat terjadinya kredit macet. Risiko kredit macet
dapat diambil alih oleh perusahaan anjak piutang.
6) Mempercepat proses pertumbuhan ekonomi.
Menurut Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009, Usaha Kartu Kredit adalah
kegiatan pembiayaan untuk pembelian barang dan/atau jasa dengan menggunakan kartu
kredit, Sedangkan pengertian kartu kredit sendiri menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor
7/52/PBI/2005, Kartu Kredit adalah Alat Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu yang
dapat digunakan untuk melakukan pembayaran atas kewajiban yang timbul dari suatu
kegiatan ekonomi, termasuk transaksi pembelanjaan dan/atau untuk melakukan penarikan
tunai dimana kewajiban pembayaran pemegang kartu dipenuhi terlebih dahulu oleh acquirer
atau penerbit, dan pemegang kartu berkewajiban melakukan pelunasan kewajiban
Unsur – unsur kartu kredit terdiri dari subjek, objek (Barang/jasa yang
diperdagangkan, dokumen jual beli, harga yang dibayar oleh pemegang kartu kredit),
peristiwa kredit, hubungan kartu kredit, dan jaminan kartu kredit. Dalam peristiwa kartu
kredit terdapat dua jenis perjanjian yaitu Perjanjian penerbitan kartu kredit yang berguna
untuk perjanjian pinjam pakai habis (Pasal 1754-1773 KUHPdt) dan Perjanjian penggunaan
kartu kredit yang berguna untuk perjanjian jual beli (Pasal 1457-1518 KUHPdt)
Ada tiga pihak dalam usaha kartu kredit yaitu Penerbit (Issuer), Pihak yang
mengeluarkan dan mengelola kartu kredit ( Gold Card & Classic Card ), Pemegang Kartu,
Penjual/ pengusaha dagang (Merchant), Acquirer ( Pihak Perantara ). Nama pemegang kartu
Pembiayaan Konsumen
Pembiayaan konsumen adalah suatu pinjaman atau kredit yang diberikan oleh suatu
perusahaan kepada debitor untuk pembelian barang dan jasa yang akan langsung dikonsumsi
oleh konsumen, dan bukan untuk tujuan distribusi atau produksi. Pembiayaan konsumen ini
Dalam kegiatan pembiayaan konsumen, ada tiga pihak yang terkait yakni:
1. Perusahaan pembiayaan konsumen
Dalam perusahaan pembiayaan konsumen ini bisa jadi lembaga keuangan
Bank ataupun bukan Bank.
2. Supplier
Merupakan sebuah badan usaha, yang memiliki barang-barang yang
dibutuhkan oleh konsumen untuk dapat mencukupi kebutuhan
perekonomiannya
3. Konsumen
Pembeli barang-barang suplier yang membutuhkan jasa dari perusahaan
pembiayaan konsumen, agar kebutuhannya terpenuhi.
Nurani, Nina. 2009. Hukum Bisnis Suatu Pengantar. Bandung: CV. Insan Mandiri, Cetakan
IV.
https://dhiasitsme.wordpress.com/2012/03/31/hak-atas-kekayaan-intelektual-haki/
https://id.wikipedia.org/wiki/Kekayaan_intelektual
http://www.notarisdanppat.com/hak-kekayaan-industrial/
http://lasboi.blogspot.com/2016/02/makalah-pembiayaan-konsumen.html