Anda di halaman 1dari 3

 Fungsi lembaga pembiayaan

Sebagaimana lembaga keuangan yang lain, lembaga pembiayaan juga memiliki beberapa fungsi. Lembaga
pembiayaan mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan juga kesempatan kerja. Oleh karena
itu, pembiayaan yang tersedia harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para pengusaha diberbagai bidang. Lembaga
lembiayaan juga mempunyai fungsi penting dalam perekonomian. Berikut ini adalah beberapa fungsi lembaga
pembiayaan :
 Bagi masyarakat : fungsi lembaga pembiayaan yang paling utama ialah membantu masyarakat dengan
ekonomi lemah agar terbebas dari jeratan rentenir yang memberikan pinjaman dengan bunga tinggi. Dengan
adanya lembaga pembiayaan, pengusaha kecil dengan modal terbatas bisa mendapatkan kredit dengan syarat
mudah dan bunga yang ringan.
 Bagi pembangunan infrastruktur : fungsi lembaga pembiayaan tidak hanya berguna untuk masyarakat
dengan ekonomi lemah, dalam dunia bisnis termasuk pengembangan infrastruktur, keberadaan lembaga
pembiayaan juga sangat diperlukan. Hal ini dikarenakan tidak semua pengembang infrastruktur dan pelkau
bisnis juga memiliki biaya besar untuk tujuan mereka. Melalui lembaga pembiayaan, mereka bisa
mendapatkan berbagai dana pinjaman seperti pinjaman dana talangan, dana proyek, dan lain-lain. Sehingga
ketersediaan dana bagi para pelaku bisnis sudah bukan menjadi masalah lagi. Karena fungsinya yang
menyediakan dana, lembaga pembiayaan memiliki fungsi yang hampir mirip dengan bank umum.
Suatu lembaga yang memiliki pengaruh besar dalam perekonomian suatu negara yang juga akan sulit berjalan tanpa
adanya lembaga ini. Dengan adanya peran lembaga keuangan dalam suatu tatanan negara maka proses dari transaksi
keuangan akan membantu meningkatkan perekonomian yang ada di negara tersebut dan perekonomian pun lebih
terstruktur.
Pada zaman kolonial dahulu kala pun aktivitas dari lembaga keuangan pun sudah ada. Fungsinya pada zama itu
adalah mengelola dana yang masuk dari para investor untuk pembiayaan modal kerja. Lembaga keuangan juga
memberikan dana jasa untuk perusahaan penjajah. Pada zaman itu juga fungsi dari adanya lembaga keuangan untuk
menyimpan dana pajak dari perusahaan yang dikelola penjajah maupun perusahaan yang dikelola oleh kita sendiri
yang tetap kita kirim ke perusahaan penjajah.
Sekarang aktivitas lembaga keuangan tetap memiliki fungsi yang kurang lebih sama dengan zaman kolonial dahulu
tetapi dengan suatu sistem yang lebih baru. Semakin maju perkembangan dari lembaga keuangan juga semakin baik
karena sistematis dan terstruktur. Beberapa peran dari lembaga keuangan.
Realokasi Pemasukkan
Beberapa orang sampai saat ini masih menganggap remeh untuk mengalokasikan dana untuk masa depan. Karena
dengan memaksimalkan lembaga keuangan, alokasi dana kamu untuk masa depan akan lebih terjamin. Ingat
pendapatan yang akan kamu dapatkan di masa depan tidak akan sama seperti pendapatan yang kamu dapatkan hari
ini. Jadi, lembaga keuangan disini akan membantu memberikan fasilitas penyimpanan dana.
Pengalihan Aset
Berperan besar dalam pengaturan pengalihan aset. Aset adalah suatu pemindahan dana ke peminjam. Dalam
mengelola keuangan untuk mengaturnya bank selaku yang mengerjakan pengalihan ini, harus dilakukan bertahap.
Pinjaman ini akan sangat menguntungkan untuk peminjam. Kenapa? karena, akan mendapatkan aset tetapi harus
sesuai dengan perjanjian. Disini juga kedua pihak harus melakukan perjanjian mengenai ketentuan jatuh tempo.
Transaksi
Peran yang paling utama dalam lembaga keuangan. Untuk mengelola perekonomian, bank memiliki andil besar dalam
membantu transaksi. Transaksi ini juga bukan hanya dengan nasabah, harus ada pihak luar. Saat ini, bank merupakan
perantara terbaik untuk proses transaksi sektor bisnis. Perdagangan internasional juga dilakukan menggunakan bank
sebagai medianya. Lewat lembaga keuangan, para masyarakat bisa melakukan pengalihan maupun penyimpanan
keuangan agar lebih mudah dan aman.
Likuiditas
Suatu proses memberikan pinjaman dana kepada masyarakat yang membutuhkan sebagai awal dalam membentuk
suatu usaha. Disini peran lembaga memberikan suatu pinjaman dana baik itu usaha menengah, usaha kecil maupun
usaha berskala besar. Tetapi untuk meminjamkan bank sebagai lembaga keuangan juga memerlukan jaminan sebagai
jaminannya.
Dari penjelasan diatas tentunya kita sudah banyak mengetahui mengenai bank sebagai lembaga keuangan tetapi tau
gak sih mengenai suatu lembaga keuangan non-bank. Sebagai catatan non-bank yang dimaksud disini sistemnya tetap
menggunakan dasar sistematis bank tetapi lebih memfokuskan kepada penyimpanan dan alokasi dana. Dibawah ini
merupakan contoh-contoh lembaga keuangan non-bank diantaranya.
 Asuransi
 Koperasi Kredit
 PT. Pegadaian
 Pembiayaan Pembangunan
 Perantara Dari Penerbitan dan Penjualan Surat Berharga
Pada dasarnya lembaga keuangan non-bank ini sama saja dengan bank tetapi, untuk proses transaksi seperti jual beli
mata uang dan beberapa proses transaksi lainnya tidak tersedia. Seperti contoh, pada lembaga keuangan asuransi,
untuk mengalokasikan dana masyarakat bisa membayarkan setiap bulannya agar di masa depan lebih terjamin baik itu
asuransi bidang kesehatan maupun asuransi bidang lainnya. Beda halnya, PT. Pegadaian yang merupakan suatu
lembaga keuangan non-bank untuk proses meminjam dana menggunakan jaminan sebagai dasar keamanannya.
Jadi kesimpulannya peran lembaga keuangan ini sangat baik untuk suatu pemerintahan dan juga masyarakatnya itu
sendiri. Dengan memiliki lembaga keuangan segala proses transaksi juga jadi mudah.

 Jenis Lembaga Pembiayaan

Setelah kita belajar bersama tentang pengertian dasar dari lembaga pembiayaan, selanjutnya kita akan
menelaah satu-persatu jenis-jenis dari lembaga pembiayaan. Menurut Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun
2009, Lembaga pembiayaan meliputi:

1. Perusahaan Pembiayaan

Pengertian Perusahaan Pembiayaan adalah badan usaha yang khusus didirikan untuk melakukan kegiatan
usaha yang meliputi:

1. Sewa Guna Usaha, sewa guna usaha atau leasing adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan
barang modal, baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha tanpa
hak opsi (operating lease) untuk digunakan oleh penyewa guna usaha (lessee) selama jangka waktu tertentu
berdasarkan pembayaran secara angsuran.
2. Anjak Piutang, anjak piutang atau factoring adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk pemebelian piutang
dagang jangka pendek suatu perusahaan berikut pengurusan atas piutang tersebut.
3. Pembiayaan Konsumen, pembiayaan konsumen atau consumer finace adalah kegiatan pembiayaan untuk
pengadaan berdasarkan kebutuhan konsumen dengan pembayaran secara angsuran.
4. Usaha Kartu Kredit, kartu kredit atau credit card merupakan kegiatan pembiayaan untuk pembelian barang
dan/atau jasa menggunakan kartu kredit.
5. Perusahaan Modal Ventura, Perusahaan modal ventura atau venture capital company adalah badan usaha
yang melakukan usaha pembiayaan/penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan yang menerima bantuan
pembiayaan (investee company) untuk jangka waktu tertentu dalam bentuk pernyataan saham, penyertaan
melalui pembelian obligasi konversi, dan/atau pembiayaan berdaarkan pembagian atas hasil usaha.
Kegiatan usaha perusahaan modal ventura meliputi:

1. Penyertaan Saham, penyertaan saham atau equity participation


2. Penyertaan melalui pembelian obligasi konversi atau quasi equity participation
3. Pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha atau profit/revenue sharing
4.

2. Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur

Pengertian Perusahaan pembiayaan infrastruktur adalah badan usaha yang didirikan khusus untuk
melakukan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana pada proyek infrastruktur. Kegiatan usaha
perusahaan pembiayaan infrastruktur meliputi:

1. Pemberian pinjaman langsung atau direct lending untuk pembiayaan infrastruktur


2. Refinancing atas infrastruktur yang telah dibiayai pihal lain
3. Pemberian pinjaman subordinasi (subordinated loans) yang berkaitan dengan pembiayaan infrastruktur.

Guna mendukung kegiatan usahanya, perusahaan infrastruktur dapat pula melakukan:

1. Pemberian dukungan kredit (credit enhancement) termasuk penjaminan untuk pembiayaan infrastruktur
2. Pemberian jasa konsultasi (advisory services)
3. Penyertaan modal (equity investment)
4. Upaya mencarikan swap market yang berkaitan dengan pembiayaan infrastruktur
5. Kegiatan atau pemberian fasilitas lain yang terkait dengan pembiayaan infrastruktur setelah memperoleh
persetujuan dari Menteri.

Lembaga pembiayaan yang telah dijabarkan di atas dilarang menarik dana secara langsung dari masyarakat
dalam bentuk giro, deposito, dan tabungan. Di dalam kegiatan usahannya lembaga pembiayaan dapat
menerbitkan Surat Sanggup Bayar (Promissory Note) dengan memenuhi prinsip kehatia-hatian (prudential
principles) yang telah diatur oleh Menteri Keuangan.

Anda mungkin juga menyukai