Anda di halaman 1dari 20

KLT JAMU

Pendahuluan
• Teknik pemisahan kromatografi diperkenalkan oleh
Mikhail Tswett, seorang ahli tumbuhan yang
berkebangsaan Rusia pada tahun 1901.
• Setelah itu, teknologi kromatografi berkembang semakin
luas dan melahirkan berbagai metode baru untuk
memecah suatu campuran menjadi komponen-komponen
penyusunnya.
• Kromatografi adalah teknologi untuk memisahkan sebuah
campuran menjadi komponen-komponen penyusunnya.
Teknologi ini melibatkan dua bagian penting yaitu bagian
yang bergerak (mobile phase) dan bagian yang diam
(stationer phase).
Komponen KLT
• Fase diam: padatan berpori yg digunakan sendirian atau
dilapisi dgn fase diam zat cair (disebut dgn padatan
pendukung)
• Fase gerak: eluent atau pembawa
• Elusi: proses dimana eluent bergerak dgn membawa
komponen disepanjang fase diam
• Eluat = pelarut yang mengandung analit hasil pemisahan
dengan kromatografi
• Rf = retardation factor = jarak migrasi analit dari titik awal
/ jarak migrasi fase gerak setelah pengembangan
Fase Diam
• Memiliki daya melarutkan bahan yang akan diabsorpsi
yang sebesar mungkin (kebutuhan akan cairan lebih
sedikit, volume alat lebih kecil).
• Selektif
• Memiliki tekanan uap yang rendah
• Tidak korosif
• Mempunyai viskositas yang rendah
• Stabil secara termis
• Murah
Fase Diam
Macam-macam adsorben di pasaran:
• Silika gel G (gypsum), silika gel GF, silika gel H (tanpa
pengikat): polar
• Alumina H, Alumina HF: kurang polar dibanding silika,
variasi pH
• Selulosa: polimer, serat
Fase Gerak
Polaritas digunakan sebagai petunjuk sifat:
• Pelarut/solven
• Adsorben
• Zat yang dipisahkan/solut

PRINSIP LIKE DISSOLVES LIKE


• Pelarut polar cenderung melarutkan solut polar
• Adsorben polar cenderung mengadsorbsi solut polar
Optimasi Fase Gerak

n-heksan (100%) EtoAc (100%) MeOH(100%) Butanol(100%)

n-heksan:EtoAc
(1:1)
Penampak Bercak
1.Visual => analit berwarna

2.Penampak bercak kimia


• Sifat
• Permanen: Asam sulfat pekat, ninhidrin
• Sementara: Uap Iodium

• Spesifitas
• Spesifik: FeCl3, sitroborat, dragendorff

• Umum: uap iodium, asam sulfat pekat

3.Lempeng diberi fluoresensi


Penampak Bercak

vis 254 nm 366 nm AlCl3 FeCl3 vis 254 nm 366 nm Anisaldehid


-H2SO4

Kromatogram Eks. EtoAc Kromatogram Eks. n-heksan


POLARITAS RELATIF BERBAGAI JENIS
PELARUT
KONSTANTA DIELEKTRIK JENIS PELARUT
1,89 Petroleum ringan (petroleum eter,
heksana, heptana)
2,023 Sikloheksana
2,238 Karbon tetraklorida, trikloroetilen, toluena
2,284 Benzena, diklorometana
4,34 Etil eter
4,806 Kloroform
6,02 Etil asetat
20,70 Aseton, n-propanol
24,30 Etanol
33,62 Metanol
80,37 Air
Mekanisme Kromatografi
• ADSORPSI (FASE DIAM : PADAT & FASE GERAK :
CAIR / GAS), pemisahan tergantung perbedaan polaritas
molekul. contoh :
• Kromt kolom konvensional
• Kromt lapis tipis
• Kromt Penukar Ion
• Kromt gas padat
• PARTISI (FASE DIAM: CAIR & FASE GERAK : CAIR),
pemisahan tergantung perbedaan koefisien distribusi.
Contoh:
• Kromt kertas
• Kromt gas cair
• Kromt cair kinerja tinggi
Elusi KLT
13

Adsorption Chromatography
Adsorption chromatography
is probably one of the oldest
types of chromatography
around. It utilizes a mobile
liquid or gaseous phase that
is adsorbed onto the surface
of a stationary solid phase.
The equilibriation between
the mobile and stationary
phase accounts for the
separation of different
solutes.
14

Partition Chromatography
This form of
chromatography is
based on a thin film
formed on the surface
of a solid support by a
liquid stationary phase.
Solute equilibriates
between the mobile
phase and the
stationary liquid.
Penggunaan KLT
1. Untuk penentuan jumlah komponen dalam
2. Untuk penentuan identitas antara dua campuran.
3. Untuk memonitor perkembangan reaksi.
4. Untuk penentuan keefektifan pemurnian.
5. Untuk penentuan kondisi yang sesuai untuk pemisahan
pada kromatografi kolom.
6. Untuk memonitor kromatografi kolom .
Analisis Jamu
• Syarat Mutu:
• Komposisi yang benar Komposisi yang benar
• Secara kualitatif dan kuantitatif jamu tersebut diolah Secara kualitatif
dan kuantitatif jamu tersebut diolah dari simplisia sebagaimana yang
tertera dalam formulir dari simplisia sebagaimana yang tertera dalam
formulir pendaftaran pendaftaran
• Didalam ramuannya tidak diselipkan zat berkhasiat Didalam
ramuannya tidak diselipkan zat berkhasiat lain. Analisis kualitatif lain.
Analisis kualitatif--kuantitatif dapat dilakukan kuantitatif dapat dilakukan
secara sederhana ataupun menggunakan peralatan secara sederhana
ataupun menggunakan peralatan canggih, sesuai dengan bentuk
penyajian jamunya. canggih, sesuai dengan bentuk penyajian jamunya.
• Tidak mengalami perubahan fisika
• Tidak tercemar bahan asing
Macam-Macam Bentuk Sediaan Jamu
• Utuh/rajangan kasar • Cairan Obat
• Serbuk • Sari jamu Dalam
• Pil • Parem
• Dodol • Pilis
• Jenang • Tapel
• Pastiles • Koyo
• Kapsul • Krim/salep
• Tablet
Analisis Jamu
• Cara makroskopik
• Cara ini dapat diterapkan pada jamu rajangan, dan jelas tidak
dapat diterapkan pada jamu yang diolah dari serbuk simplisia dan
ekstrak
• Cara mikroskopik
• Cara ini dapat diterapkan pada jamu rajangan dan jamu yang
diolah dari serbuk simplisia, tetapi tidak dapat diterapkan pada
jamu yang diolah dari ekstrak
• Cara Kimia
• Cara ini dapat diterapkan pada semua bentuk jamu, baik jamu
rajangan, jamu yang diolah dari serbuk simplisia maupun jamu
yang diolah dari ekstrak
Analisis KLT Jamu
• Membandingkan antara senyawa marker komposisi
terhadap profil KLT jamu
• Membandingkan profil KLT tunggal tanaman komposisi
terhadap profil KLT jamu
• Membandingkan profil KLT BKO terhadap prodil KLT
jamu analisis BKO
KLT pembanding terhadap jamu

Anda mungkin juga menyukai