Anda di halaman 1dari 17

IDENTIFIKASI SENYAWA AKTIF

TANAMAN

Apt Dwi Feri Lutfiana, S.Farm.,Apt


BAHAN ALAM

HEWAN TUMBUHAN MINERAL


METABOLIT METABOLIT
PRIMER SEKUNDER

SKRINING

EKSTRAKSI

ISOLASI

IDENTIFIKASI
(KUALITATIF)

KARAKTERISASI

IDENTIFIKASI (KUANTITATIF)

PENENTUAN STRUKTUR
ISOLASI
adalah metode pemisahan
campuran senyawa yang telah
diekstraksi.
• IDENTIFIKASI, contoh : Kromatografi
• KARAKTERISASI
• PENETAPAN KADAR (KUANTITATIF),
contoh : Spektrofotometer, HPLC
• PENENTUAN STRUKTUR, contoh :
Spektrofotometer IR
Kromatografi
• Kromatografi menurut IUPAC (International
Union of Pure and Applied Chemistry),
kromatografi adalah metode yang digunakan
untuk memisahkan komponen dalam sampel
• komponen tersebut didistribusikan diantara dua
fase yaitu fase diam dan fase gerak.
▫ Fase diam = padatan atau cairan yang dilapiskan
pada padatan atau gel (padat atau cair)
▫ fase gerak = (cair atau gas). 
Prinsip Kerja Kromatografi
• Prinsip dasar = jumlah zat terlarut yang berbeda untuk
masing-masing komponen pada waktu tertentu saat
kesetimbangan terjadi antara fase diam dan fase gerak.

• Prinsip dasar = molekul maupun senyawa memiliki


sifat yang berbeda, di antaranya adalah: 
1. Memiliki kelarutan yang berbeda terhadap suatu
pelarut.
2. Memiliki sifat kelarutan atau sifat untuk berikatan yang
berbeda satu sama lain dengan fase diamnya.
3. Memiliki sifat mudah menguap (volatil) pada
temperatur yang berbeda.
Jenis-Jenis Kromatografi
1. Kromatografi Kertas
▫ menggunakan fase kertas stasioner, (kertas
mengandung selulosa)
▫ sedangkan fase gerak ialah pelarut atau campuran
pelarut yang cocok

1. Kertas yang bertindak sebagai fase diam yang


akan dicelupkan dalam pelarut atau sampel,
2. pelarut atau sampel diserap oleh kekuatan kapiler
dan dipindahkan ke atas
2. Kromatografi Lapis Tipis
• Kromatografi lapis tipis (KLT) merupakan
teknik memisahkan komponen sampel
berdasarkan perbedaan polaritas.
• fase diam= pelat silika gel
• fase gerak = Larutan atau campuran
disesuaikan dengan jenis sampel yang akan
dipisahkan disebut dengan eluen.
3. Kromatografi Kolom
• Kromatografi kolom adalah sebuah jenis kromatografi yang
menggunakan kolom gelas. Umumnya digunakan untuk pemisahan
pigmen pada tanaman.

1. Pigmen akan ditempatkan dalam kolom gelas yang mengandung


konten alumina.
2. Pelarut kemudian dikeringkan untuk membawa campuran yang
akan melalui pada kolom.
3. Pigmen bergerak turun melalui kolom pada tingkat yang tergantung
pada apakah adsorpsi pigmen terhadap alumina terjadi atau tidak.
4. Pigmen yang diserap sedikit di alumina melewati kolom lebih cepat
daripada pigmen yang diserap kuat.
5. Pigmen kemudian disimpan dan menjadi satu di lokasi lain saat
keluar dari kolom.
4. Kromatografi Cair
(Liquid Chromatography)
Kromatografi Cair sangat cocok sebuah memisahkan
molekul atau ion yang terlarut dalam sebuah larutan

Jenis Kromatografi Cair:


1. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) /(High
Performance Liquid Chromatography(HPLC))
2. Kromatografi Fase Terbalik (Reverse Phrase
Chromatography)
3. Kromatografi Pertukaraan Ion (Ion Exchange
Chromatography)
4. Size Exclusion Chromatography
Ekstrak Kental Daging Buah Mahkota Dewa
(EXTRACTUM PHALERIAE MACROCARPAE PERICARPII SPISSUM)

Penggunaan
 Penggunaan didukung hasil penelitian
 Mempunyai efek fagositosis makrofag in vivo
 Penggunaan secara tradisional
Secara tradisional digunakan untuk penderita
kanker, kencing manis.
Ekstrak Kental Daging Buah Mahkota Dewa
(EXTRACTUM PHALERIAE MACROCARPAE PERICARPII SPISSUM)
• Ekstrak kental daging buah mahkota dewa
adalah ekstrak yang dibuat dari daging buah
Phaleria macrocarpa (Sheff.)Boerl.
• Suku Thymelaeceae, mengandung falerin tidak
kurang dari 8,6%.
Ekstrak Kental Daging Buah Mahkota Dewa
(EXTRACTUM PHALERIAE MACROCARPAE PERICARPII SPISSUM)

Kandungan kimia
• Mengandung senyawa golongan flavonoid,
lignan, saponin, antrakinon, tanin, fenol,
steroid/triterpenoid;

• 4,5-dihidroksi-4’- metoksibenzofenon-3-O-
glukosida (falerin)
• dan 4’,6-dihidroksi-4- metoksibenzofenon-2-O-
glukosida (falerianin)
Ekstrak Kental Daging Buah Mahkota Dewa
(EXTRACTUM PHALERIAE MACROCARPAE PERICARPII SPISSUM)

Ekstrak dibuat dengan cara maserasi menggunakan


etanol 70%.
• Satu bagian serbuk kering daging buah mahkota dewa
dimasukkan ke dalam maserator,
• ditambahi 10 bagian etanol 70% direndam selama 6 jam sambil
sekali-kali diaduk,
• kemudian didiamkan hingga 24 jam.
• Maserat dipisahkan dan proses diulangi dua kali dengan jenis
dan jumlah pelarut yang sama.
• Semua maserat dikumpulkan dan diuapkan dengan penguap
vakum hingga diperoleh ekstrak kental.
• Rendemen yang diperoleh ditimbang.

Rendemen : tidak kurang dari 29,3%


Ekstrak Kental Daging Buah Mahkota Dewa
(EXTRACTUM PHALERIAE MACROCARPAE PERICARPII SPISSUM)
PEMERIAN EKSTRAK
Bentuk : kentak
Warna : coklat
Bau : khas
Rasa : pahit
METODE DAN HASIL PENETAPAN BILANGAN PARAMETER
 Parameter non spesifik
4.1.1 Kadar air : tidak lebih dari 11,6%
4.1.2 Kadar abu total: tidak lebih dari 6,8%
4.1.3 Kadar abu tidak larut asam : tidak lebih dari 2,9%
 Parameter spesifik
Senyawa identitas dan struktur kimia
Senyawa identitas : Falerin
Struktur kimia :
Ekstrak Kental Daging Buah Mahkota Dewa
(EXTRACTUM PHALERIAE MACROCARPAE PERICARPII SPISSUM)
Kandungan kimia dalam ekstrak
 pola kromatogram
KLT → fase diam : silika gel GF254
fase gerak : kloroform-metanol (7:3)
deteksi : sinar UV 366nm
zat pembanding : falerin
konsentrasi ekstrak : 20%
volume penotolan : 1μL
jarak rambat : 8cm
 kadar senyawa identitas
Penetapan kadar falerin
Metode : KCKT
Kadar falerin : tidak kurang dari 8,6%

Anda mungkin juga menyukai