3. Buat tabel untuk membandingkan kromatografi kertas dan lapis tipis, termasuk definisi,
peruntukan, kelebihan dan kekurangan masing-masing, termasuk membandingkan
mengenai teknik elusi, cara identifikasi noda, menentukan harga Rf, prosedur
pelaksanaan, dan cara melakukan analisis kualitatif dan kuantitatif
KROMATOGRAFI KERTAS KROMATOGRAFI LAPIS
TIPIS
DEFINISI Kromatografi kertas tergolong Suatu teknik kromatografi
ke dalam kromatografi partisi yang digunakan untuk
dimana fasa diamnya air yang memisahkan campuran yang
terikat pada selulosa kertas tidak volatil.
sedangkan fasa geraknya adalah
pelarut organic yang bersifat
nonpolar
PERUNTUKAN Untuk memisahkan bahan kimia Kromatografi lapisan tipis
berwarna, terutama pigmen. Ini dapat digunakan untuk
juga dapat digunakan untuk memonitor pergerakan reaksi,
memisahkan warna primer atau mengidentifikasi senyawa yang
sekunder dalam tinta. terdapat di dalam campuran,
dan menentukan kemurnian
bahan
KELEBIHAN Paling serasi untuk cuplikan KLT lebih cepat dan
cuplikan yang kadarnya hasilnya lebih reprodusibel
microgram dan untuk Dapat digunakan untuk
memisahkan komponen- keperluan kuantitatif
komponen cuplikan yang sifat- Untuk identifikasi :
sifat kimianya berdekatan komponen obat-obatan,
ekstrak tumbuhan, hasil
reaksi biokimia
KEKURANGAN Kromatografi ketas digunakan Butuh ketekunan dan
untuk menentukan Analisa- kesabaran yang ekstra
analisa yang apabila dilakukan untuk mendapatkan
dengan cara-cara konvensional bercak/noda yang
akan lebih sukar, akan diharapkan.
memakan banyak waktu dan Butuh sistem trial and eror
lebih mahal untuk menentukan sistem
eluen yang cocok.
Memerlukan waktu yang
cukup lama jika dilakukan
secara tidak tekun
CARA 1. Kertas disemprot dengan Sama dengan cara
IDENTIFIKASI pareaksi yang sesuai mengidentifikasi noda pada
NODA sehingga menghasilkan kromatografi kertas. Tetapi
noda berwarna. Pareaksi Teknik pendeteksian yang
yang digunakan antara biasa dilakukan untuk
lain ; ditizon, asam senyawa-senyawa organic
rubeanat, definil adalah dengan penyemprotan
karbamid, alizarin, menggunakan larutan asam
salisildoksim, kalium sulfat H 2 SO 4 . Langkah
rubeanat, dan kemudian diikuti dengan
ammonium sulfide oemanasan untuk
2. Noda disinari dengan mengarangkan dan
sinar ultra violet. mengembangkan noda-noda
Komponen-komponen hitam. Untuk keperluan
tertentu akan analisis noda dapat dikerok,
memancarkan senar kemudian diekstrak dengan
pendar flour, dengan pelarut polar tetentu.
warna yang khas untuk Selanjutnya larutan hasil
komponen tersebut. ekatraksi diperiksa secara
instrumental untuk menentukan
kadar analit yang diinginkan.
MENENTUKAN jarak yang ditempuh komponen jarak yang ditempuh solut
Rf= Rf=
HARGA R f jarak yang ditempuh eluen jarak yang ditempuh fase gerak
4. Bagaimana pendapat Anda tentang penggunaan pelarut kloroform sebagai fasa gerak
pada pemisahan ekstrak methanol daun kelor?
Setuju, karena sangat menguntungkan, karena tidak berbau, tidak beracun, tidak mudah
terbakar, serta memiliki titik kritim rendah
5. Buat peta konsep untuk materi yang dibahas dalam Modul 4 ini. (MODUL 7)
MODUL 7
DASAR DASAR
KROMATOGRAFI