[CM ] n
C s=K ¿
Dimana n tergantung pada
keadaan sistem dan suhu.
Secara umum n > 1 yang
menyebabkan bentuk
konveks untuk isotherm. Pada
beberapa sistem gas-padat,
kecepatan adsorpsi secara
langsung tergantung pada
jumlah sisi yang kosong
sampai seluruh permukaan
tertutup dengan spesies
pengadsorpsi secara
sempurna. Jadi kecepatan
(dan koefisien distribusi)
harus berkurang seiring
bertambahnya konsentrasi.
(sumber : PEKI4207)
4. Jelaskan hubungan antara kekuatan adsorptivitas dengna waktu retensi
Waktu retensi adalah waktu yang dibutuhkan oleh senyawa komponen sampel untuk
melewati kolom menuju detektor. Waktu retensi dihitung dari saat sampel diinjeksikan
hingga puncak pembacaan maksimum pada detektor. (https://news.labsatu.com/)
Absorptivitas adalah suatu tatapan dan spesifik sebagai setiap molekul pada panjang
gelombang dan pelarut tertentu. Simbol dari Absorptivitas adalah a satuannya g−1 cm-1.
Sedangkan Absorptivitas Molar simbolnya ε satuannya M-1 cm-1. Absorptivitas dan
Absorptivitas senyawa ini memperagakan sesuat pita ultraviolet yang kebanyakan
terdapat pada larutan etanol. Suatu larutan yang mengandung senyawa dalam etanol
memberikan suatu absorbans. (sumber : http://kuliahkaryawan.i-tech.ac.id/)
5. Jelaskan hubungan antara ukuran eluotropik dengan waktu retensi
Ukuran eluotropic adalah daftar berbagai senyawa menurut kekuatan orde elusi untuk
penjerap tertentu. "Kekuatan elusi" suatu pelarut sebagian besar ditentukan oleh seberapa
baik pelarut dapat "menarik" analit dari penjerap tempatnya berikatan. Ini sering kali
terjadi ketika eluen terjerap pada permukaan fasa diam, menggantikan analit. Seri
semacam ini berguna untuk menentukan pelarut yang diperlukan
untuk kromatografi senyawa-senyawa kimia. Umumnya, seri semacam ini bergerak dari
pelarut non-polar, seperti n-heksana, sampai pelarut polar, seperti metanol atau air.
Urutan pelarut dalam seri eluotropik bergantung pada fasa diam dan senyawa yang
digunakan untuk menentukan urutan. (sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Elusi)
Waktu retensi adalah waktu yang dibutuhkan oleh senyawa komponen sampel untuk
melewati kolom menuju detektor. Waktu retensi dihitung dari saat sampel diinjeksikan
hingga puncak pembacaan maksimum pada detektor. (https://news.labsatu.com/)
6. Kromatografi partisi: jelaskan prinsip dasar partisi cai-cair dan faktor-faktor yang
mempengaruhi daya pisah kromatografi partisi.
Pada car aini kolom dibuat dengan cara menyalut padatan pendukung dengan cairan yang
berfungsi sebagai fasa diam dengan proses perendaman selanjutnya cairan pelarut
diuapkan. Kelemahan KCC ini adalah fasa diam secara perlahan dapat terkikis dari
padatan penyangga sehingga kinerja kromatografi menurun.
Pada KCC fasa diam dilapiskan ke padatan pendukung ha[lus yang berpori dengan
ukuran diameter 100-300 mesh dengan komposisi sekitar 50% massa, padatan pendukung
yang umum digunakan adalah Kieselguhr, tanah diatomic, selulosa dan silica gel.
(sumber : PEKI4207)
7. Dengan tabel, terangkan perbedaan kromatografi partisi normal dan fasa terbalik
Kromatografi partisi normal Kromatografi fasa terbalik
Kromatografi partisi adalah Kromatografi fasa terbalik (English: reversed-
kromatografi dimana proses phase chromatography, RPC) atau
pemisahannya berdasakan kromatografi hidrofobik adalah metode
kemampuan adsorpsi analit pada kromatografi yang menggunakan fasa diam
lapisan tipis cairan yang dilapiskan hidrofobik.[1] RPC merujuk pada kromatografi
pada partikel padatan inert fase cair, bukan kromatografi gas. Istilah "fasa
diamnya. Prinsip utama pemisahan terbalik" mempunyai latar belakang sejarah.
berdasarkan perbedaan kelarutan Pada tahun 1970an, sebagian besar
antara komponen sampel pada fase kromatografi cair dilakukan menggunakan
diamnya (gas chromatography), atau pendukung fasa diam (disebut juga dengan
berdasarkan perbedaan kelarutan "kolom") berisi resin silika atau alumina yang
komponen dalam fase gerak dengan tidak dimodifikasi. Metode ini disebut
fase diamnya (liquid "kromatografi fasa normal". Pada kromatografi
chromatography). Keuntungan fasa normal, fasa diam adalah hidrofilik
metode kromatografi partisi ini sehingga mempunyai afinitas yang kuat
adalah distribusinya tidak bergantung terhadap molekul hidrofilik dalam fasa gerak.
pada konsentrasi, sehingga Oleh karena itu, molekul-molekul hidrofilik
pemisahan dapat terjadi lebih baik. dalam fasa gerak cenderung untuk terikat (atau
(sumber : teradsorpsi) pada kolom, sementara molekul-
http://kedaisains.blogspot.com/2017/ molekul hidrofobik mengalir melalui kolom
05/cara-kerja-kromatografi.html) dan dielusi pertama kali. Dalam kromatografi
fasa normal, molekul hidrofilik dapat dielusi
dari kolom dengan menaikkan polaritas larutan
dalam fasa gerak.
KROMATOGRAFI
KOLOM
KROMATOGRAFI
KROMATOGRAFI KROMATOGRAFI
ADSORPSI CAIR-
PARTISI EKSKLUSI
PADAT
Modul 9
K R O M A T O G R A F I K O LO M
PERKEM BAN G AN
KROMATOGRAFI
PENUKAR ION (KPI)
KROMATYOGRAFI
FLUIDA SUPER KRITIK
(SFC)
15. Buat semua latihan dan semua tes formati pada setiap kegiatan belajar pada masing-
masing modul 5 dan 6 atau 8 dan 9. Berikan keterangan dari halaman berapa jawaban
latihan dan tes formatif itu Anda baca.
Modul 8
Tes formatif 1 Tes formatif 2 Tes formatif 3
1. D 1. C 1. B
2. C 2. A 2. C
3. D 3. D 3. D
4. B 4. D 4. B
5. A 5. B 5. D
6. C 6. A 6. B
7. D 7. A 7. D
8. A 8. C 8. B
9. C 9. B 9. D
10. A 10. C 10. A
Modul 9
Tes formatif 1
1. B
2. D
3. C
4. C
5. A
6. A
7. B
8. C
9. D
10. C
Tes formatif 2
1. A
2. B
3. C
4. D
5. C
6. B
7. B
8. B
9. C
10. A