NIM : 041719355 1. Elektroforesis digunakan untuk menganalisis makanan, diantaranya metode gel elektroforesis dan SDS PAGE. Jelaskan prinsip analisis dengan menggunakan metode SDS PAGE Sodium dodecyl sulfate polyacrylamide gel electrophoresis (SDS-PAGE) merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui berat molekul dari suatu protein. Prinsip kerja dari SDS-PAGE adalah ketika protein dipisahkan oleh elektroforesis melalui matriks gel dan arus listrik diberikan, protein dengan molekul yang lebih kecil bermigrasi lebih cepat sedangkan molekul yang lebih besar akan tertahan akibat pergerakan yang lebih lambat. Pengaruh lain pada laju migrasi adalah berdasarkan struktur dan muatan proteinnya. SDS adalah deterjen dengan efek denaturasi protein yang kuat dan mengikat struktur protein. Dengan adanya SDS dan zat pereduksi yang membelah ikatan disulfide, protein terlihat menjadi rantai linier dengan muatan negatif sebanding dengan panjang rantai polipeptida. Dalam pengerjaan SDS-PAGE terdapat 2 jenis gel yang penting yaitu separating gel dan stacking gel. Konsentrasi yang sering digunakan dalam pembuatan separating gel adalah 10%, 12,5% dan 15% sedangkan untuk stacking gel adalah 4%. Jika sampel mempunyai berat molekul yang tinggi maka konsentrasi separating gel separating gel yang digunakan harus konsentrasi yang rendah, begitu pula sebaliknya. Komponen penyusun dari separating gel dan stacking gel adalah ddH2O, 1,5 M Tris pH 8,8, acrylamide, SDS, ammonium persulfate (APS) dan Tetramethylethylenediamine (TEMED). Akan tetapi yang menjadi sedikit berbeda adalah dalam pembuatan stacking gel menggunakan 0,5 M Tris pH 6,8. Preparasi sampel dibutuhkan sebelum pengerjaan SDS-PAGE untuk mendenaturasi protein. Sampel dapat didenaturasi dengan cara melarutkannya ke SDS 10% kemudian sampel dilarutkan ke dalam sampel buffer (mengandung Tris-HCl, gliserol, SDS, merkaptoetanol, dan bromfenol biru) dan dipanaskan pada suhu 1000C selama 5 menit. Sampel dimasukkan ke dalam sumuran yang mengandung gel pemisah (separating gel) dan gel penahan (stacking gel). Kit protein digunakan sebagai protein marker dengan berat molekul 4.6-180 kDa. Elektroforesis dilakukan dengan dua kali proses menggunakan 30 volt selama 30 menit dan 100 volt selama 90 menit. Selanjutnya gel direndam dalam fixing buffer selama 30 menit dilanjutkan dengan perendaman dengan larutan pewarna (staining solution) untuk melihat pita protein. Larutan pewarna yang sering digunakan adalah Commasie Brilliant Blue dengan lama waktu perendaman selama 30 menit. Larutan peluntur (destaining solution) diberikan selanjutnya sampai terlihat jelas pita protein di permukaan gel. Berat molekul protein ditentukan dengan memasukkan jarak migrasi ke dalam persamaan regresi linier standard marker. https://fpk.unair.ac.id/lebih-kenal-dengan-sds-page/ 2. Jelaskan pengertian absorbansi dan apa manfaatnya dalam analisa spektroskopi Absorbansi (disebut juga densitas optis meski densitas optis juga berarti indeks refraksi) adalah rasio logaritmik dari radiasi yang dipaparkan ke suatu bahan terhadap radiasi yang ditransmisikan menembus bahan Absorbansi digunakan dalam spektroskopi dan kimia analitik. Dalam fisika, istilah absorbansi (dari absorb) dan absorptansi (dari absorp) sering tertukar. https://id.wikipedia.org/wiki/Absorbansi Spektrofotometri dirancang untuk mengukur konsentrasi yang ada dalam suatu sampel. Dimana zat yang ada dalam sel sampel disinari dengan cahaya yang memiliki panjang gelombang tertentu. Ketika cahaya mengenai sampel sebagian akan diserap, sebagian akan dihamburkan dan sebagian lagi akan diteruskan http://eprints.undip.ac.id/48601/7/BAB_II.pdf 3. Aktivitas antioksidan dari hasil ekstraksi jambu dan jeruk dianalisa menggunakan metode DPPH. Berdasarkan hasil analisis yang terdapat pada tabel di bawah, tentukan ekstrak mana yang memiliki kandungan antioksidan lebih baik dengan menghitung angka IC50. Absorbansi kontrol = 0,955 Konsentrasi Absorbansi Rata-Rata (ppm) Jambu Jeruk 48 0,805 0,762 101 0,630 0,572 149 0,458 0,451 205 0,250 0,238 251 0,207 0,200 Analisis pengujian antioksidan metode DPPH dilakukan dengan melihat perubahan warna masing-masing sampel setelah di inkubasi bersama DPPH. Jika semua elektron DPPH berpasangan dengan elektron pada sampel ekstrak maka akan terjadi perubahan warna sampel dimulai dari ungu tua hingga kuning terang. Kemudian sampel diukur nilai absorbansinya menggunakan spektrofotometer Uv-Vis pada panjang gelombang 517 nm. 4. Perhatikan gambar berikut
Berdasarkan gugus fungsi yang terlihat di spektrum tersebut, prediksilah nama senyawa dari molekul C5H9ClO2. Senyawa diatas Bernama Etil 2-kloropropionat