Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 3

KIMIA ANALITIK

Disusun oleh :

Nama : Limaran Sari Prabowo


NIM : 041719355
1. Elektroforesis digunakan untuk menganalisis makanan, diantaranya metode gel
elektroforesis dan SDS PAGE. Jelaskan prinsip analisis dengan menggunakan metode
SDS PAGE
Sodium dodecyl sulfate polyacrylamide gel electrophoresis (SDS-PAGE) merupakan
metode yang digunakan untuk mengetahui berat molekul dari suatu protein. Prinsip kerja
dari SDS-PAGE adalah ketika protein dipisahkan oleh elektroforesis melalui matriks gel
dan arus listrik diberikan, protein dengan molekul yang lebih kecil bermigrasi lebih cepat
sedangkan molekul yang lebih besar akan tertahan akibat pergerakan yang lebih lambat.
Pengaruh lain pada laju migrasi adalah berdasarkan struktur dan muatan proteinnya. SDS
adalah deterjen dengan efek denaturasi protein yang kuat dan mengikat struktur protein.
Dengan adanya SDS dan zat pereduksi yang membelah ikatan disulfide, protein terlihat
menjadi rantai linier dengan muatan negatif sebanding dengan panjang rantai polipeptida.
Dalam pengerjaan SDS-PAGE terdapat 2 jenis gel yang penting yaitu separating gel dan
stacking gel. Konsentrasi yang sering digunakan dalam pembuatan separating gel adalah
10%, 12,5% dan 15% sedangkan untuk stacking gel adalah 4%. Jika sampel mempunyai
berat molekul yang tinggi maka konsentrasi separating gel separating gel yang digunakan
harus konsentrasi yang rendah, begitu pula sebaliknya. Komponen penyusun dari
separating gel dan stacking gel adalah ddH2O, 1,5 M Tris pH 8,8, acrylamide, SDS,
ammonium persulfate (APS) dan Tetramethylethylenediamine (TEMED). Akan tetapi
yang menjadi sedikit berbeda adalah dalam pembuatan stacking gel menggunakan 0,5 M
Tris pH 6,8.
Preparasi sampel dibutuhkan sebelum pengerjaan SDS-PAGE untuk mendenaturasi
protein. Sampel dapat didenaturasi dengan cara melarutkannya ke SDS 10% kemudian
sampel dilarutkan ke dalam sampel buffer (mengandung Tris-HCl, gliserol, SDS,
merkaptoetanol, dan bromfenol biru) dan dipanaskan pada suhu 1000C selama 5 menit.
Sampel dimasukkan ke dalam sumuran yang mengandung gel pemisah (separating gel)
dan gel penahan (stacking gel). Kit protein digunakan sebagai protein marker dengan
berat molekul 4.6-180 kDa. Elektroforesis dilakukan dengan dua kali proses
menggunakan 30 volt selama 30 menit dan 100 volt selama 90 menit. Selanjutnya gel
direndam dalam fixing buffer selama 30 menit dilanjutkan dengan perendaman dengan
larutan pewarna (staining solution) untuk melihat pita protein. Larutan pewarna yang
sering digunakan adalah Commasie Brilliant Blue dengan lama waktu perendaman
selama 30 menit. Larutan peluntur (destaining solution) diberikan selanjutnya sampai
terlihat jelas pita protein di permukaan gel. Berat molekul protein ditentukan dengan
memasukkan jarak migrasi ke dalam persamaan regresi linier standard marker.
https://fpk.unair.ac.id/lebih-kenal-dengan-sds-page/
2. Jelaskan pengertian absorbansi dan apa manfaatnya dalam analisa spektroskopi
Absorbansi (disebut juga densitas optis meski densitas optis juga berarti indeks refraksi) adalah
rasio logaritmik dari radiasi yang dipaparkan ke suatu bahan terhadap radiasi yang
ditransmisikan menembus bahan Absorbansi digunakan dalam spektroskopi dan kimia analitik.
Dalam fisika, istilah absorbansi (dari absorb) dan absorptansi (dari absorp) sering tertukar.
https://id.wikipedia.org/wiki/Absorbansi
Spektrofotometri dirancang untuk mengukur konsentrasi yang ada dalam suatu sampel. Dimana
zat yang ada dalam sel sampel disinari dengan cahaya yang memiliki panjang gelombang
tertentu. Ketika cahaya mengenai sampel sebagian akan diserap, sebagian akan dihamburkan dan
sebagian lagi akan diteruskan http://eprints.undip.ac.id/48601/7/BAB_II.pdf
3. Aktivitas antioksidan dari hasil ekstraksi jambu dan jeruk dianalisa menggunakan metode
DPPH. Berdasarkan hasil analisis yang terdapat pada tabel di bawah, tentukan ekstrak
mana yang memiliki kandungan antioksidan lebih baik dengan menghitung angka IC50.
Absorbansi kontrol = 0,955
Konsentrasi Absorbansi Rata-Rata
(ppm) Jambu Jeruk
48 0,805 0,762
101 0,630 0,572
149 0,458 0,451
205 0,250 0,238
251 0,207 0,200
Analisis pengujian antioksidan metode DPPH dilakukan dengan melihat perubahan warna
masing-masing sampel setelah di inkubasi bersama DPPH. Jika semua elektron DPPH
berpasangan dengan elektron pada sampel ekstrak maka akan terjadi perubahan warna sampel
dimulai dari ungu tua hingga kuning terang. Kemudian sampel diukur nilai absorbansinya
menggunakan spektrofotometer Uv-Vis pada panjang gelombang 517 nm.
4. Perhatikan gambar berikut

Berdasarkan gugus fungsi yang terlihat di spektrum tersebut, prediksilah nama senyawa
dari molekul C5H9ClO2.
Senyawa diatas Bernama Etil 2-kloropropionat

Anda mungkin juga menyukai