KIMIA PANGAN
Disusun oleh :
2. Jika diketahui nilai aw bahan pangan adalah 0.7 maka jelaskan tipe keberadan air dalam
pangan tersebut, kondisi mikroorganisme serta reaksi metabolism yang mungkin ada,
dengan mengisi table berikut! Apa yang dimaksud dengan isotherm sorpsi dan
pembagiannya
Isotherm sorpsi adalah kondisi kadar air pada suatu bahan pangan.
No Perihal nilai 𝑎𝑤 = 0.7 Kisaran 𝑎𝑤 Penjelasan
1 - Tipe air 2 0.3 – 0.8 molekul air yang terikat secara kimia
membentuk ikatan hidrogen dengan
molekul air lainnya. Air tipe ini terdapat
dalam mikrokapiler dan sukar
dihilangkan dari bahan. Penghilangan air
tipe ini akan mengakibatkan penurunan a
w (water activity). Apabila sebagian air
tipe II ini dihilangkan maka pertumbuhan
mikroba dan reaksi-reaksi kimia yang
bersifat merusak bahan makanan, seperti
browning, hidrolisis atau oksidasi lemak
akan berkurang. Apabila seluruh air tipe
II ini dihilangkan maka kadar air bahan
makanan sekitar 3 – 7%, dan kestabilan
optimum bahan makanan akan tercapai,
kecuali pada produk-produk yang dapat
mengalami oksidasi akibat adanya
kandungan lemak tidak jenuh
2 Keberadaan 0.6-0.7 Produk pangan dengan 𝑎𝑤 sekitar 0,6 –
organisme 0,7 kemungkinan besar prduk tersebut
akan ditumbuhi kapang. Namun perlu
diingat bahwa selalu ada kekecualian-
kekecualian yang perlu dipertimbangkan
misalnya beberapa bakteri khusus juga
masih mampu tumbuh pada kondisi 𝑎𝑤
sekitar 0,7
3 Oksidasi lipid 0,2-0,4 Reaksi oksidasi lpid atau reaksi yang
dapat menyebabkan ketengikan pada
bahan makanan yang mengandung lemak.
Reaksi oksidasi lipid atau lemak ini akan
menurun jika 𝑎𝑤 nya diturunkan sampai
sekitar 0,3; namun penurunan 𝑎𝑤 lebih
lanjut (kurang dari 0,3) justru akan
meningkatkan laju oksidasi lipida.
Karena itu, produk pangan yang memiliki
nilai 𝑎𝑤 disekitar 0,3 (antara 0,2-0,4)
biasanya mempunyai daya awet yang
maksimal
4 Browning 0.7 Beberapa contonya adalah karamelisasi,
nonenzimatis reaksi Maillard, dan pencoklatan akibat
vitamin C
5 Reaksi hidrolis 0,7 Suatu reaksi kimia dimana H2O (molekul
dari air) akan diurai/dipecah kedalam
bentuk kation H+ (hidrogen) serta anion
OH– (hidroksida) melalui sebuah proses
kimiawi. Proses tersebut umumnya
dipakai dalam memecah suatu polimer
tertentu, khususnya polimer dimana
terbuat melalui suatu proses bertahap
polimerisasi atau yang dikenal dengan
istilah step_growth_polimerization.
Istilah hidrolisis sendiri berasal dari kata
Yunani yakni hydro yang berarti air serta
lysis dengan arti pemisahan.
3. Berdasarkan gugus aktifnya, monosakarida dibedakan menjadi dua kelas. Jelaskan!
Terkait reaksi monosakarida penting, umumnya monosakarida dan karbohidrat adalah
gula pereduksi. Jelaskan! Apa yang dimaksud dengan gelatinisasi pati?
Berdasarkan gugus aktifnya, monosakarida dibedakan menjadi 2 kelas, yaitu aldosa
(dengan gugus aldehida) dan ketosa (dengan gugus Kenton)
▪ Aldose
Gula aldose paling sederhana adalah gliseraldehida atau gliserosa, yaitu suatu triosa
dengan rumus molekul 𝐶3 𝐻6 𝑂3, pada struktur molekul gliseraldehida terdapat satu atom
karbon yang asimetris (C*), karena masing-masing dari keempat valensi atau ikatannya
telah dalam keadaan jenuh, dan masing-masing berikatan dengan gugus yang berbeda-
beda. Gugus-gusus yang berbeda itu berturut-turut disebelah kanan adalah gugus -OH,
disebelah kiri gugus -H, gugus -CHO (gugus aldehida) disebelah atas dan gugus alkoho;
(-CH2OH) disebelah bawah.(seperti pada gambar)
Berdasarkan padalek=taknya atau posisi gugu -OH, gliseraldehida dapat sebagai D atau
L-gliseraldehida, yang keduanya mempu yai rumus molekul yang sama. Disebut D-
gliseraldehida jika gugs -OH terikat disebelh kanan atom karbon asimetris. Sebaliknya
disebut gugus L-gliseraldehida jika gugus-OH terikat disebelah kiri atom karbon
asimetrisnya. Senyawa-senyawa yang mempunyai rumus kimia sama tetapi mempunyai
rumus bangun yang berbeda disebut sebagai isomer.
(sumber : PANG 4213)
▪ Ketosa
Ketosa adalah karbohidrat yang memiliki gugus keton. Sebagaimana gula heksosa, cara
penamaan untuk ketosa juga memakai prinsip yanhg sama, yaitu seri D- ketosa adalah
kelompok ketosa dengan gugus OH terikat di sebelah kanan atom C asimetris yang
terjauh dari gugus kotonnya. Sedangkan kelompok kotosa dengan gugs OH terikat
disebelah kiri atom C asimetris yang membentuk L-ketosa. Contoh D-ketosa disajikan
dalam gambar dibawah