Anda di halaman 1dari 12

METODE PEMISAHAN SENYAWA KIMIA SECARA

KROMATOGRAFI
Kelompok 6 :
Aprina Sry Rahayu (21050002)
Ilham Mulloh (21050020)
Rosanna Dewita (21050047)
Salsabila Anwar (21050049)
Sri wardah (21050051)
Winda Imelda (21050054)
Zely Fikram (21050059)
Siti Khodijah (21050065)
Nurul Sakinah (21050066)
Anisa Silvy (21050073)
A. PENGERTIAN KROMATOGRAFI ?
Kromatografi pertama kali dikembangkan oleh seorang ahli botani Rusia Michael
Tsweet pada tahun 1903 untuk memisahkan pigmen berwarna dalam tanaman dengan cara
perkolasi ekstra petroleum eter dalam kolom gelas yang berisi kalsium karbonat (CaCO3)
Saat ini kromatografi merupakan teknik pemisahan yang paling umum dan paling sering
digunakan dalam bidang kimia analisis dan dapat dimanfaatkan untuk melakukan analisis,
baik analisis kualitatif, kuantitatif, atau preparative dalam bidang farmasi, lingkungan,
industri, dan sebagainya. Kromatografi suatu teknik pemisahan yang menggunakan fase
diam (stationary phase) dan fase gerak (mobile phase).

Kromatografi adalah salah satu metode pemisahan kimia yang didasarkan pada adanya
perbedaan partisi zat pada fase diam (stationary phase) dan fase gerak (mobile phase).
Kromatografi dapat bersifat preparatif maupun analitik. Tujuan kromatografi
preparatif biasanya adalah untuk memisahkan senyawa dalam campuran (biasanya
digunakan untuk pemurnian).Kromatografi analitik digunakan untuk mengetahui
perbandingan senyawa dalam campuran.
Dalam kromatografi, dikenal beberapa istilah, antara lain:
• Analit adalah zat yang dipisahkan
• Kromatogram adalah output visual yang diperoleh dari hasil pemisahan, adanya
puncak karakteristik yang berbeda menunjukkan adanya senyawa yang berbeda
• Eluen adalah pelarut yang digunakan untuk memisahkan analit
• Fase gerak adalah fase zat yang bergerak pada arah tertentu.
• Fase diam adalah fase yang tetap pada tempatnya
• Waktu retensi adalah waktu yang diperlukan analit untuk melewati sistem
• Volume retensi adalah volume fase gerak yang dibutuhkan untuk mengelusi
komponen analit
PEMBAGIAN/PENGGOLONGAN KROMATOGRAFI

PEMBAGIAN/PENGGOLONGAN KROMATOGRAFI
ADA 3 YAITU:

01 02 03
Berdasarkan
Berdasarkan Berdasarkan
prinsip/mekani
fase yang
sme alat yang
digunakan
pemisahan digunakan
1. KROMATOGRAFI BERDASARKAN PRINSIP/ MEKANISME
PEMISAHANNYA, KROMATOGRAFI DAPAT DIBEDAKAN
MENJADI:
1. Kromatografi adsorpsi 2. Kromatografi partisi
Adsorpsi merupakan penyerapan pada Merupakan analog dengan ekstraksi pelarut.
permukaannya saja dan jangan sekali-kali Fase diam diikatkan pada padat dan lapis tipis yang
dikacaukan dengan proses absorpsi yang berarti lembam (inert). Karena fase diam cair diikatkan
pada padatan pendukung maka masih
penyerapan keseluruhan. Adsorpsi pada
diperdebatkan apakah proses adsorpsinya
permukaan melibatkan interaksi-interaksi
merupakan partisi murni atau partisi yang
elektrostatik seperti ikatan hidrogen, penarikan dimodifikasi karena absorpsi juga mungkin terjadi.
dipol-dipol, dan penarikan yang diinduksi oleh Cara ini didasarkan pada partisi larut antara dua
dipole,Silika gel merupakan jenis absorben pelarut yang tak bercampur, salah satunya diam
(fase diam) yang penggunaannya paling (fase diam) dan yang lainnya bergerak (fase gerak).
LANJUTAN 4. Kromatografi Eksklusi
Eksklusi berbeda dari mekanisme sorpsi
yang lain, yakni dalam eksklusi tidak ada
3. Pertukaran lon
interaksi spesifik antara solute dengan fase
Cara ini didasarkan pada pertukaran (penjerapan)
ion antara fase gerak dan titik ion pada kemasan
diam. Teknik ini unik karena dalam
Banyak dammar diperoleh dari kopolimer stirena pemisahan didasarkan pada ukuran molekul
divinilbenzena yang telah ditambahi gugus fungsi dari zat padat pengepak (fase diam). Pengerak
Dammar jenis asam sulfonat dan jenis amin kuartener adalah suatu gel dengan permukaan
merupakan pilihan terbaik untuk sebagian besar berlubang-lubang sangat kecil (porous) yang
pemakaian. Baik fase terikat maupun dammar telah
inert. Sebagai fase gerak digunakan cairan,
digunakan. Cara tersebut banyak dipakai dalam ilmu
hayat, contohnya pemisahan asamamino, dan dapat
pula dipakai untuk pemisahan kation dan anion
2. KROMATOGRAFI BERDASARKAN FASE YANG
DIGUNAKAN DAPAT DIBEDAKAN MENJADI:

• Kromatografi Padat cair, bila fase • Kromatografi cair-cair, bila fase gerak
geraknya berupa air sedangkan fase dan diamnya berupa cairan, dimana
diamnya berupa padatan yang amorf yang fase diamnya dilapisi pada permukaan
dapat menyerap. padatan pendukung yang inert

• Kromatografi gas-padat, bila fase • Kromatografi gas-cair, bila fase


geraknya berupa gas dan fase diamnya geraknya berupa gas dan fase diamnya
berupa padatan yang dapat berupa cairan yang dilapiskan pada
menyerap/mengadsorpsi Kromatografi gas- padatan pendukung yang inert.
padat, bila fase geraknya berupa gas dan
fase diamnya berupa padatan yang dapat
menyerap mengadsorpsi
3. KROMATOGRAFI BERDASARKAN ALAT YANG DIGUNAKAN
DAPAT DIBEDAKAN MENJADI
• Kromatografi kolom
Apabila komponen yang akan dipisahkan bergerak bersama fase gerak melalui
sebuah kolom kemudian setiap komponen terpisahkan berupa zona-zona pita.
Pada kromatografi analitik setiap komponen yang keluar dari kolom akan dicatat
oleh rekorder dan disajikan dalam bentuk puncak yang menunjukkan konsentrasi
eluen sebagai fungsi waktu. Untuk suatu senyawa yang mengandung komponen
tunggal akan ditandai dengan waktu elusi yang tampak pada konsentrasi cluen
maksimum. Tinggi atau luasan puncak sebanding dengan konsentrasi komponen
sampel. Pada kromatografi preparatif, akan diperoleh sejumlah fraksi isolate dari
komponen sampel dalam fase gerak.
• Kromatografi cair kinerja tinggi atau
KCKT
• Kromatografi planar (kromatografi lapis tipis dan
kromatogafi kertas)
Berkembang pada akhir tahun 1960an
Apabila komponen yang akan dipisahkan bergerak
dan awal tahun 1970an. Saat ini, KCKT
bersama fase gerak dalam sebuah bidang datar. Senyawa yang merupakan teknik pemisahan yang diterima
bergerak berupa bentuk noda (spot) yang dapat dikenali secara luas untuk analisis dan pemurnian
dengan bantuan metode fisika, kimia, maupun biologis. Posisi senyawa tertentu dalam suatu sampel
noda menunjukkan identitas suatu komponen / senyawa, tertentu seperti asam- asam amino, asam-
sedangkan besar atau intensitasnya menunjukkan asam nukleat, dan protein-protein dalam
konsentrasinya. Pada kromatografi planar beberapa komponen cairan fisiologis, menentukan kadar
dapat dipisahkan secara bersamaan maupun dipisahkan dengan
senyawa aktif obat, produk hasil samping
dua langkah yang pertama, Cara ini dikenal dengan metode
proses sintesis.
kromatografi dua dimensi.
• HPLC (High Performance Liquid
• Kromatografi cair vakum (KCV)
Chromatography)

Kromatografi Cair Vakum (KCV)


Teknik pemisahan HPLC memiliki
merupakan salah satu metode fraksinasi
banyak keunggulan dibanding dengan
yaitu dengan memisahkan crude extract
kromatografi lainnya, diantaranya adalah:
menjadi fraksi-fraksinya yang lebih
cepat dalam proses analisa, resolusi yang
sederhana. Pemisahan tersebut
lebih tinggi. sensitivitas detektor yang
memanfaatkan kolom yang berisi fase diam
lebih tinggi, kolom yang dipakai dapat
dan aliran fase geraknya dibantu dengan
pompa vakum Fasa diam yang digunakan digunakan kembali, ideal dan cocok untuk
dapat berupa silika gel atau aluminium zat bermolekul besar dan berionik dan
oksida. mudah untuk rekoveri sampel.
CARA MEMBEDAKAN FASE GERAK DAN FASE
DIAM
• Fase diam (Stationary phase) merupakan salah satu komponen yang penting
dalam proses pemisahan dengan kromatografi karena dengan adanya interaksi
dengan fase diamlah terjadi perbedaan waktu retensi (tR) dan terpisahnya
komponen suatu senyawa analit termasuk asam amino. Fase diam dapat berupa
bahan padat atau porous (berpori) dalam bentuk molekul kecil atau cairan yang
umumnya dilapiskan pada padatan pendukung

• Fase gerak (Mobile phase) merupakan pembawa analit (asam amino), dapat
bersifat inert maupun berinteraksi dengan analit tersebut. Fase gerak dapat berupa
bahan cair dan dapat juga berupa gas inert yang umumnya dapat dipakai sebagai
carrier gas senyawa mudah menguap (volatil).
TERIMA KASIH!

Anda mungkin juga menyukai