Anda di halaman 1dari 37

PENGANTAR KROMATOGRAFI

TEKNIK DASAR
PEMISAHANFFSMirawati
UHAMKA
PENGANTAR KROMATOGRAFI

• Arti kromatografi
• Sejarah/Dasar pemisahan pada kromatografi
• Pembagian kromatografi
KOMPETENSI

• Mampu menjelaskan arti kromatografi


• Mengetahui memahami prinsip dasar pemisahan pada
kromatografi
• Mampu menyebutkan jenis-jenis kromatografi, kegunaan
nya pada analisis kualitatif dan kuantitatif
• Memahami prinsip kerja alat dan cara pembuatan lempeng
KLT/KK
• Mengetahui cara penanganan sampel, teknis pengembangan
analisis KLT,KK, KLT Densitometer
TEKNIK PEMISAHAN

DENGAN MENGGUNAKAN
BERBAGAI MACAM
METODE
TEKNIK PEMISAHAN SECARA
EKSTRAKSI
TEKNIK PEMISAHAN SECARA
DESTILASI
TEINIK PEMISAHAN SECARA
SENTRIFUGASI
Teknik pemisahan secara kromatografi
1. ARTI KROMATOGRAFI

Chromatography
(Kromatografi)

Bahasa Yunani

“Chroma” “Graphein”
(Warna) (menulis)
KROMATOGRAFI

• Adalah suatu teknik untuk memisahkan campuran senyawa menjadi


komponennya dengan bantuan perbedaan sifat fisika dan kimia
masing-masing komponen.
• Pemisahan terjadi karena perbedaan kecepatan merambat antara
partake-partikel zat yang bercampur pada medium tertentu
• Metode pemisahan beberapa senyawa berdasarkan partisi antara dua
fase pada waktu bersamaan, dimana salah satu fase disebut fase diam
yang bersifat statis dan fase lainnya adalah fase yang bergerak melalui
permukaan fase diam.
Percobaan M.S. Tswett

Pemisahan pigmen tumbuh-


tumbuhan

Tabung gelas  kolom


MIKHAIL SEMENOVICH TSWETT
(1872 – 1919) Serbuk CaCO3  Packing
Ekstrak daun  sampel
Petroleum eter  fase gerak
KROMATOGRAFI:

Merupakan teknik pemisahan yang paling banyak digunakan


untuk analisis
• Qualitative and quantitative
• Jenis campuran senyawa
• Memiliki akurasi dan presisi yang baik
• Dapat dikombinasikan dengan metode lainnya
PEMISAHAN PADA KROMATOGRAFI
TERDIRI DARI 3 KOMPONEN UTAMA

• Fase diam/ Stationary Phase (dapat berupa padatan atau


cairan)
• Fase Gerak/MobilePhase/Eluent (dapat berupa cairan atau
gas)
• Analit, sifat kimia dan fisika

• Pemisahan yang terjadi akibat perbedaan distribusi analit


pada fase diam dan fase gerak
IMPLEMENTASI KROMATOGRAFI

1. Penetapan kadar pada sediaan farmasi


2. Uji cemaran suatu produk obat
3. Identifikasi senyawa ,yang dilarang penggunaannya
4. Uji adanya residu kloramfenikol pada udang
5. Pemurnian bahan alam
6. dll
PEMISAHAN DENGAN KROMATOGRAFI

• lebih baik dari pada ekstraksi.


• diibaratkan dengan corong pisah yang saling berhubungan,
yang bergerak dari atas ke bawah dimana pada setiap
corong pisah terjadi pemisahan  terjadi berulangkali
• karena permukaan antar fase pada kromatografi lebih besar
disebabkan luas permukaan kontak lbh besar.
LANJUTAN

• pemisahan senyawa dapat diamati dengan perbedaan waktu


retensi (tR) pada kromatogram
• Waktu retensi = time of retention (tR) adalah waktu yang
diperlukan oleh analit dari awal pemisahan hingga akhir
terjadinya pemisahan
• Semakin lama analit berinteraksi dengan fase diam –>
semakin lama analit keluar dari sistem –> tR semakin besar
LANJUTAN

• Sehingga ada suatu konstanta yang menyatakan kecepatan


migrasi solut melalui fase diam.
• Kecepatan migrasi solut dipengaruhi oleh perbandingan
distribusinya (Kd atau kadang disebut D) yang ditentukan
oleh afinitas relatif solut pada fase diam dibanding fase
gerak:

Kd = Kadar senyawa dalam fase diam/Kadar senyawa dalam fase gerak


LANJUTAN
• Dari persamaan

Kd = Kadar senyawa dalam fase diam:Kadar senyawa dalam fase gerak

semakin besar harga Kd suatu senyawa maka waktu retensinya (tR) akan
semakin besar karena interaksi dengan fase diam besar dan migrasinya
semakin lambat.
PRINSIP PEMISAHAN
KLASIFIKASI KROMATOGRAFI
BERDASARKAN FASE GERAK, FASE
DIAM
21

KROMATOGRAFI

KROM. GAS KROM. CAIR

PLANAR KOLOM

KERTAS LAPIS TERBUKA TERTUTUP


TIPIS (TSWETT) (KCKT)
Berdasarkan proses pemisahan
…>

Berdasarkan fase gerak…>


Berdasarkan fase diam…..
KLASIFIKASI BERDASARKAN MEKANISME
PEMISAHAN

Kromatografi adsorpsi
(adsorption chromatography)

Kromatografi Partisi
(partition chromatography)

Kromatografi Pertukaran ion


(ion exchange Chromatography)

Size Exclusion Chromatography (SEC)


Kromatografi Permeasi Gel; Kromatografi Filtrasi Gel
Komponen utama kromatografi adalah fasa stationer dan fasa
gerak
Kromatografi dibagi menjadi beberapa jenis bergantung pada
jenis fasa mobil/gerak dan mekanisme pemisahannya

Kriteria Nama
Kromatografi cair, kromatografi
gas
Fasa mobil
Kromatografi pertukaran ion
kromatografi gel, Kromatografi
Mekanisme adsorpsi, kromatografi partisi

Kromatografi kolom,
kromatografi lapis tipis,
Fasa stationer/diam kromatografi kertas
PERBEDAAN KROMATOGRAFI
PARTISI DAN ADSORBSI
• Kromatografi adalah teknik laboratorium yang
digunakan untuk pemisahan campuran.
• Terdiri dari dua fase yaitu fase gerak dan fase diam.
• Fase diam kromatografi adsorpsi berupa media padat
sedangkan pada kromatografi partisi, fase diam berupa
cairan
LANJUTAN…………………

• Alat yang digunakan pada kromatografi konvensional biasanya


terdiri atas kolom yang di dalamnya diisikan fasa stasioner atau fase
diam(padatan atau cairan).
• Campuran ditambahkan ke kolom dari ujung satu dan campuran akan
bergerak dengan bantuan pengembang yang cocok (fasa mobil).
• Pemisahan dicapai oleh perbedaan laju turun masing-masing
komponen dalam kolom, yang ditentukan oleh kekuatan adsorpsi
atau koefisien partisi antara fasa mobil dan fasa diam (stationer).
A. KROMATOGRAFI PARTISI

• Prinsip kromatografi partisi dapat dijelaskan dengan hukum partisi


yang dapat diterapkan pada sistem multikomponen. Dalam
kromatografi partisi, ekstraksi terjadi berulang dalam satu kali proses.
• Dalam percobaan, zat terlarut didistribusikan antara fasa diam dan fasa
mobil. Fasa diam adalah adsorben dan fasa mobil adalah pelarut yang
mengisi ruang antar partikel yang ter adsorbsi.
• Contoh khas kromatografi partisi  kromatografi kolom yang
digunakan luas karena sangat efisien untuk pemisahan senyawa
organik
CARA KERJA KROMATOGRAFI KOLOM
Kolom(berupa tabung) diisi dengan bahan seperti:
- alumina,
- silika gel
- atau pati
yang dicampur dengan adsorben  dan pastanya diisikan
kedalam kolom.

Sampel yang sudah dilarutkan kemudian diisikan kedalam kolom


dari atas sehingga sampel diasorbsi oleh adsorben. kemudian
pelarut (fasa mobil; pembawa) ditambahkan tetes demi tetes dari
atas kolom.
CARA KERJA KROMATOGRAFI
KOLOM (LANJUTAN....)
Partisi zat terlarut berlangsung di pelarut yang turun ke
bawah (fasa mobil) dan pelarut yang teradsorbsi oleh
adsorben (fasa stationer).
Selama perjalanan turun, zat terlarut akan mengalami
proses adsorpsi dan partisi berulang-ulang.
Laju penurunan berbeda untuk masing-masing zat
terlarut dan bergantung pada koefisien partisi masing-
masing zat terlarut.
Akhirnya, zat terlarut akan terpisahkan membentuk
beberapa lapisan.
akhirnya, masing-masing lapisan dielusi dengan pelarut yang cocok untuk memberikan
spesimen murninya.
Nilai r didefinisikan untuk tiap zat etralrut dengan persamaan berikut.
r = (jarak yang ditempuh zat terlarut) / (jarak yang ditempuh pelarut/fasa mobil).
B. KROMATOGRAFI ADSORBSI
ADSORPTION
CHROMATOGRAPHY

• Adsorption chromatography (kromatografi adsorpsi ) adalah tipe


kromatografi yang paling tua.
• Di sini digunakan fase gerak cairan atau gas yang akan dapat diadsorpsi
pada permukaan fase diam padat.
• Kesetimbangan diantara fase gerak dan fase diam akan menentukan
pemisahan solut yang berbeda-beda.
KESIMPULAN

• Kromatografi adalah teknik yang digunakan untuk memisahkan senyawa dari suatu campuran.

• Teknik ini banyak digunakan untuk pemisahan senyawa dari komponen lainnya

• Prinsip pemisahan pada kromatografi ada 5


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai