Kromatografi
Bila fase diam berupa zat padat yang aktif, maka dikenal
istilah kromatografi penyerapan(adsorption
chromatography). Bila fase diam berupa zat cair, maka
teknik ini disebut kromatografi pembagian (partition
chromatography).
Fase diam (Stationary phase)
Kromatografi Kertas
Jenis kromatografi kertas menggunakan kertas saring atau kertas khusus lainnya
sebagai fase diam.
Spots (bercak) sampel dan baku , biasanya berupa cairan, yang ditotolkan pada
salah satu ujung (atau sudut, untuk dua dimensi K.Kertas. Tepi kertas dicelupkan
ke dalam pelarut, yang akan bergerak bersama dengan prinsip kapilaritas,
memindahkan komponen dari sampel pada tingkat berbeda pada kelarutan
relatifnya dalam pelarut.
Bila menggunakan dua dimensi kertas kemudian dibalik 90 ° dan tepi baru
dicelupkan ke dalam pelarut yang berbeda.
Komponen campuran sampel, terlihat sebagai bintik-bintik terpisah, diidentifikasi
dengan membandingkan jarak yg telah ditempuh dengan baku diketahui.
K Kertas ini sangat berguna untuk :
-campuran kompleks dari asam amino,
-peptida,
-karbohidrat,
-steroid, dan
-banyak senyawa organik lainnya dan ion anorganik.
Mekanisme pada KK
Serat-serat selulosa berinteraksi dengan uap
air dari atmosfer. Kertas merupakan serat-
serat selulosa dengan lapisan yang sangat
tipis dari molekul-molekul air yang berikatan
pada permukaan.
Interaksi ini dengan air merupakan efek yang
sangat penting selama pengerjaan
kromatografi kertas.
Fase Gerak yang digunakan
Kromatografi kolom
Kromatografi kertas
Kromatografi Lapis
Tipis
Thin layer chromatography /Kromatografi Lapis
Tipis (TLC=KLT)
solventsystem
adsorbent
ketebalan adsorbent
jumlah senyawa yang ditotolkan
temperatur
Karena faktor ini sulit dipertahankan dari satu
percobaan ke percobaan lainnya, maka
digunakan nilai Rf relatif.
9. Keseimbangan. T
Ternyata bahwa keseimbangan dalam lapisan tipis lebih
penting dalam kromatografi kertas, hingga perlu
mengusahakan atmosfer dalam bejana tidak jenuh dengan
uap pelarut, bila digunakan pelarut campuran, maka akan
terjadi pengembangan dengan permukaan pelarut yang
terbentuk cekung dan fase bergerak lebih cepat pada bagian
tepi-tepi daripada dibagian tengah. Keadaan ini harus
dicegah.
FASE DIAM
Heksan 0
Toluen 2,4
Dietileter 2,8
Diklorometan 3,1
Butanol 3,9
Kloroform 4,1
Etil Asetat 4,4
Aseton 5,1
Metanol 5,1
Etanol 5,2
Asetonitril 5,8
Pelarut dan Indeks Polaritas
2. Alumina
Alumina merupakan fase diam yang paling banyak
digunakan. Alumina termasuk kelompok fase diam
dengan aktivitas tinggi.
Alumina untuk KLT bersifat sedikit basa (pH 9)
alumina netral (pH 7)
alumina asam (pH 4).
3. Keiselguhr
Keiselguhr merupakan penyerap
dengan aktivitas rendah. Tidak
banyak digunakan dalam KLT.
Penggunaan utama sebagai padatan
pendukung untuk fase diam dalam
kromatografi partisi.
Fase Diam
4. Selulosa
mekanisme yang sama seperti kromatografi kertas.
Perbedaan-perbedaannya terutama pada panjang serat,
yang pada KLT panjang serat lebih pendek. Panjang
serat bervariasi sari 2-20µ.
Serat pendek menyebabkan difusi rendah selama
pengembangan dan menghasilkan noda lebih kecil. Hal
ini memungkinkan pemisahan pada jarak lebih pendek
daripada kromatografi kertas, juga waktu pemisahan
lebih pendek. Tetapi dibandingkan dengan fase diam
lain, misalnya fase diam anorganik, waktu yang
diperlukan untuk suatu pemisahan lebih lama.
Selulosa untuk KLT terbagi dalam dua bentuk
a. selulosa serat asli, misalnya MN 300
b. selulosa mikrokristal, misalnya Avicel.
Pada KLT selulosa digunakan untuk memisahkan
senyawa hidrofil. Kriteria pemilihan pelarut pada
kromatografi kertas padat diterapkan disini. Salah satu
kelemahannya, tidak boleh menggunakan asam sulfat
untuk menentukan letak noda.
Jika dilihat dari mekanisme pemisahan, fase
diam dikelompokkan:
1. Adiploidon (Iodipamid)
(dalam Bulk)
Fase diam : Silika HF254
Fase gerak : n-butanol-asam asetat-air (4 : 1 :5)
Deteksi : UV 253 nm
Penyiapan sempel : Sebanyak 1 mg dilarutkan kedalam
metanol 0,08%-NaOH
2. Alanin
(dalam bulk)
Fase diam : Silika
Fase gerak : n-butanol-air-asam asetat (3 : 1 :1)
Deteksi : Ninhidrin
Penyiapan sampel : Dilarutkan kedalam etanol 60%
Contoh Aplikasi
3. Deksklorfeniramin
(dalam bulk)
Fase diam : Silika
Fase gerak : Isopropanol-amonium hidroksida 10% (7 : 3)
Deteksi : UV
Penyiapan sampel : Dilarutkan dalam etil asetat
4. Dekstrometorpan
Fase diam : Silika
Fase gerak : amonium hidroksida-metilen klorid-metanol-
toluen-etil asetat (2 : 10 : 13 : 55 : 20)
Deteksi : Dragendroff
Penyiapan sampel : Dilarutkan dalam metanol
TLC Densitometri
TLC Densitometri
1. Membandingkan area bercak analit dengan area bercak baku pembanding yang
diketahui konsentrasinya.
Cx = Ax / Ap x Cp
Cx = konsentrasi analit
Ax = area analit