NIM : 044556368
TUGAS TUTON 1
Ada dua pandangan yang berbeda dalam hal pencetakan uang beredar. Pandangan
pertama, berpendapat bahwa uang beredar sepenuhnya ditentukan oleh otoritas moneter
atau Bank Sentral. Sedangkan pandangan kedua berpendapat bahwa selain otoritas
moneter, lemabaga lain seperti bank umum dan perilaku masyarakat ikut menentukan
besarnya jumlah uang beredar.
Menurut pandangan pertama, jumlah uang beredar sepenuhnya ditentukan oleh
otoritas moneter. Hal ini berarti bahwa uang beredar tersebut tidak dipengaruhi oleh
tingkat bunga pasar uang. Di Indonesia, jumlah uang beredar menurut pandangan ini
ditunjukan oleh jumlah uang primer. Walaupun besarnya jumlah uang primer ini tidak
dipengaruhi oleh tingkat bunga pasar uang, akan tetapi jumlah uang primer tersebut
dipengaruhi oleh kebijakan otoritas moneter dalam menentukan instrument-instrumen.
Menurut pandangan kedua jumlah uang beredar bukan hanya ditentukan oleh
otoritas moneter melainkan juga oleh kebijakan bank-bank umum. Dengan demikian
yang mempengaruhi jumlah uang beredar selain dipengaruhi oleh instrument-instrumen
yang bersifat otonom yang dilakukan otoritas moneter, juga oleh kebijakan bank umum
dalam menentukan tingkat bunga pasar uang.
Di Indonesia, jumlah uang beredar yang dipengaruhi oleh bank umum tersebut
ditunjukan oleh jumlah uang giral dan uang kuasi. Jumlah uang giral maupun uang kuasi
ini dipengaruhi oleh tingkat bunga. Perilaku tingkat bunga pasar ini juga dipengaruhi oleh
perilaku masyarakat dalam menyimpan atau meminjam uang di pasar uang.
Didalam teorinya Keynes membagi permintaan uang atas tiga motif yaitu :
1) Permintan uang untuk transaksi
Menurut Keynes, permintaan uang untuk transaksi dipengaruhi oleh tingkat
pendapatan. Semakin tinggi tingkat pendapatan semakin besar keinginan
memegang uang kas untuk transaksi. Ketergantungan permintaan uang untuk
transaksi terhadap pendapatan dapat dijelaskan dalam gambar dibawah.
Y/P
Ltr
L
Keterangan :
Ltr : Permintaan uang untuk tujuan transaksi
Y : Tingkat pendapatan yang berhubungan positif dengan permintaan uang untuk
transaksi
Dalam hal ini Keynes mengikuti jejak klasik bahwa perminataan untuk transaksi
tergantung pendapatan, namun perbedaanya terletak pada penekanan motif
spekulasi dan peranan tingkat bunga dalam menentukan permintaan uang untuk
spekulasi.
2) Permintaan uang untuk berjaga-jaga
Keynes mnganalisi teori perminataan uang Klasik jauh lebih dari sekedar
untuk transaksi. Permintaan uang tersebut adalah untuk berjaga-jaga terhadap
kebutuhan yang tak terduga. Tersedianya uang diatangan untuk jaga-jaga
memberikan rasa aman menghadapi rekening yang tidak terduga misalnya untuk
biaya pengobatan dan perbaikan secaera tiba-tiba.
Permintaan uang untuk tujuan jaga-jaga juga didasarkan pada pendapat
bahwa orang bersedia memegang uang. Jadi menurut pendekatan ini orang
memegang uang untuk tujuan melakukan pembayaran transaksiyang tidak regular
atau diluar transaksi normal, misalnya untuk pembayaran dlam keadaan darurat,
seperti sakit dan kecelakaan.
3) Permintaan uang untuk spekulasi
4. Jelaskan perbedaan antara teori pemintaan uang klasi dengan teori permintaan uang
friedman?
total kekayaan yang dimiliki, dalam segala bentuk kekayaan ini merupakan
kendala anggaran
harga dan keuntungan (Return), dari masing-masing
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa teori uang klasik adalah
permintaan dan penawaran akan uang secara riil sedangkan teori uang menurut friedman
adalah kekayaan dalam bentuk obligasi, saham, surat bergarga dan kekayaan lainya.
1) Currency Ratio
Tinggi rendahnya currency ratio pada umumnya berkaitan dengan perilaku
masyarakat dalam menentukan pilihan diantara memegang uang kartal
maupun uang giral. Dalam hal ini terdapat beberapa factor yang memiliki
penhgaruh terhadap perilaku masyarakat tersebut, diantaranya :
Biaya penggunaan uang kartal
Kenyamanan dan keamanan
2) Time and Saving Deposit Ratio
Besar kecilnya nilai time deposit ratio pada umumn ya dipengaruhi oleh
perilaku masyarakat dalam memilih anatara memegang uang giral maupun
uang kuasi. Terkait dengan hal tersebut, ada factor-faktor yang mempengaruhi
perilaku masyarakat tersebut diantaranya :
Biaya relatif
Pendapatan masyarakat
Kemajuan layanan sector perbankan
3) Reserve Ratio
Dalam melaksanakan kegiatan operasional perbankan, jumlah uang
tunaiyang digunakan sebagai cadangan keseluruhanya sangatlah sulit untuk
dihitung. Penyebabnya adalah karena jumlah cadangan uang tersebut terdiri
atas dua komponen yaitu komponen dengan jumlah uang tetap dan komponen
lain yang berupa kelebihan dari uang tetap. Komponen yang dapat
diperhitungkan jumlahnya biasa dikenal dengan sebagai cadangan resmi.
Selain itu, komponen kedua yang berupa kelebihan cadangan. Dengan
demikian, komponen dari reserve ratio dapat dikelompokkan menjadi dua
kompponen juga, yaitu rasio cadangan resmi atas simpanan masyarakatyang
dapat dipengaruhi oleh berbagai ketentuan yang telah ditetapka oleh otoritas
moneter dan rasio kelebihan cadangan atas simpanan masyarakat yang dapay
dipengaruhi oleh berbagai keperluan yang dibutuhkan perbankan akan
likuiditas dalam jangka pendek.