Anda di halaman 1dari 5

Jenis-jenis lembaga keuangan non bank yang ada (sesuai aturan yang berlaku) di Indonesia saat

ini,antara lain :
1. Perusahaan Pembiayaan (Finance Companies)
Perusahaan pembiayaan merupakan lembaga keuangan yang menawarkan berbagai macam jasa
pembiayaan, baik untuk pembiayaan investasi maupun untuk pembiayaan konsumen. Operasional
perusahaan ini diatur dengan PP No. 1 Tahun 1988. Menurut PP No. 1 Tahun 1988 ini, Lembaga
Pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana
atau barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat. Selain itu, Perusahaan
Pembiayaan adalah badan usaha di luar bank maupun Lembaga Keuangan Bukan Bank yang khusus
didirikan untuk melakukan kegiatan yang termasuk dalam bidang usaha Lembaga Pembiayaan.
Dalam PP No. 1 Tahun 1988 tersebut, perusahaan pembiayaan di Indonesia dapat berupa:

a. Perusahaan Pembiayaan Konsumen (Consumers Finance Company)


adalah badan usaha yang melakukan pembiayaan pengadaan barang untuk kebutuhan konsumen
dengan sistem pembayaran angsuran atau berkala.

b. Perusahaan Kartu Kredit(CreditCard Company)


adalah badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan untuk membeli barang dan jasa dengan
menggunakan kartu kredit.

c. Perusahaan Anjak piutang (Factoring Company)


adalah badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan dalam bentuk pembelian dan/atan pengalihan
serta pengurusan piutang atau tagihan jangkapendeksuatu perusahaan dari transaksi perdagangan
dalam atau luar negeri.

d.perusahaan sewa guna usaha (leasing company)


Adalah badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang barang
modal baik secara “finance lease”
maupun “operating lease” untuk digunakan oleh penyewa guna usaha selama jangka waktu tertentu
berdasarkan pembayaran secara berkala.

e.peusahaa perdagangan surat berharga (security company)


Adalah badan usaha yang melalukan usaha pembiayaan dalam bentuk perdagangan surat berharga.

f. perusahaan modal ventura (venture capital company)


Adalah badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan/penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan
yang menerima bantuan pembiayaan untuk jangka waktu tertentu. Kegiatan usaha dalam perusahaan
jenis ini dapat berbentuk penyertaan saham, penyertaan melalui pembelian obligasi konversi, dan/atau
pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha.
2. Lembaga Asuransi (Insurance Companies)
perusahaan asuransi menawarkan jasa perlindungan atas risiko, baik Perusahaan asuransi menawarkan
berupa risiko jiwa, risiko kesehatan, risiko bisnis, maupun perlindungan lain misalnya harta. Lembaga ini
menawarkan jasa atas dasar sistem kontrak sehingga termasuk kategori contractual institution. Dalam
operasionalnya, lembaga keuangan asuransi ini diatur dengan Undang-Undang No. 2 Tahun 1992
Tentang Usaha Perasuransian. Berdasarkan UU tersebut, pengertian perusahaan asuransi adalah usaha
jasa keuangan yang dengan menghimpun dana masyarakat melalui pengumpulan premi asuransi,
memberikan perlindungan kepada anggota masyarakat pemakai jasa asuransi terhadap kemungkinan
timbulnya kerugian karena suatu peristiwa yang tidak pasti atau terhadap hidup atau meninggalnya
seseorang; dan usaha penunjang usaha jasa asuransi yang menyelenggarakan jasa ke perantaraan,
penilaian kerugian asuransi dan jasa keaktuariaan. Usaha asuransi terdiri dari:

a. Usaha asuransi kerugian yang memberikan jasa dalam penanggulangan risiko atas kerugian,
kehilangan manfaat dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga, yang timbul dari peristiwa yang
tidak pasti.
b. Usaha asuransi jiwa yang memberikan jasa dalam penanggulangan risiko yang dikaitkan dengan hidup
atau meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan.
c. Usaha asuransi yang memberikan jasa dalam pertanggungan ulang terhadap risiko yang dihadapi oleh
Perusahaan Asuransi Kerugian dan/ atau Perusahaan Asuransi Jiwa.

Sedangkan usaha penunjang asuransi terdiri dari:

a. Usaha pialang asuransi yang memberikan jasa ke perantaraan dalam penutupan asuransi dan
penanganan penyelesaian ganti rugi asuransi dengan bertindak untuk kepentingan tertanggung.
b. Usaha pialang asuransi yang memberikan jasa ke perantaraan dalam penempatan asuransi dan
penanganan penyelesaian ganti rugi asuransi dengan bertindak untuk kepentingan perusahaan asuransi.
c. Usaha penilai kerugian asuransi yang memberikan jasa penilaian terhadap kerugian pada obyek
asuransi yang dipertanggungkan.

3. Dana Pensiun (Pension Funds)


Dana pensiun menawarkan pengelolaan dana pensiun dengan memberikan jaminan pendapatan di
masa pensiun. Lembaga ini juga menawarkan jasa atas dasar kontrak sehingga masuk dalam kategori
contractual institution. Di Indonesia, operasional usaha dana pensiun ini diatur dengan Undang-Undang
Nomor 11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun. Berdasarkan UU ini, pengertian Dana Pensiun adalah
badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun. Jenis Dana
Pensiun ada dua, yaitu:
a. Dana Pensiun Pemberi Kerja, yang terdiri dari:
1.Dana Pensiun Pemberi Kerja adalah Dana Pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang
mempekerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti
atau Program Pensiun Iuran Pasti, bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya sebagai
peserta, dan yang menimbulkan kewajiban terhadap Pemberi Kerja.

2.Dana Pensiun Berdasarkan Keuntungan adalah Dana Pensiun Pemberi Kerja yang menyelenggarakan
Program Pensiun Iuran Pasti, dengan iuran hanya dari pemberi kerja yang didasarkan pada rumus yang
dikaitkan dengan keuntungan pemberi kerja.
b. Dana Pensiun Lembaga Keuangan adalah Dana Pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan
asuransi jiwa untuk menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti bagi perorangan, baik karyawan
maupun pekerja mandiri yang terpisah dari Dana Pensiun pemberi kerja bagi karyawan bank atau
perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan.

4. Pegadaian
Pegadaian adalah lembaga keuangan yang menawarkan jasa gadai. Jasa gadai prinsipnya adalah jasa
kredit namun dengan sistem gadai, yaitu dengan jaminan barang bergerak. Di Indonesia, perusahaan
pegadaian ini merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang awalnya berbentuk Perusahaan
Jawatan (Perjan), namun saat ini berbentuk Perusahaan Umum (Perum). Operasional lembaga ini diatur
dengan Peraturan Pemerintah No. 103 Tahun 2000 tentang Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian.
Berdasarkan PP tersebut, Perusahaan Umum Pegadaian menyelenggarakan usaha sebagai berikut:
a. Penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai.
b. Penyaluran uang pinjaman berdasarkan jaminan fidusia, pelayanan jasa titipan, pelayanan jasa
sertifikasi logam mulia dan batu adi, unit toko emas, dan industri perhiasan emas serta usaha-usaha
lainnya yang dapat menunjang tercapainya maksud dan tujuan perusahaan, dengan persetujuan
Menteri Keuangan.

5. Perusahaan Efek (Securities Companies)


Sesuai PP No. 1 Tahun 1988, pengertian perusahaan efek atau perusahaan sekuritas adalah badan usaha
yang melakukan usaha pembiayaan dalam bentuk perdagangan surat berharga. Secara teknis jasa yang
ditawarkan perusahaan sekuritas berupa penjaminan emisi (underwriting), perantara (brokerage),
pelaku perdagangan efek/saham (dealer), dan pengelola investasi (investment management). Karena
jasa yang ditawarkan lebih dominan pada jasa investasi maka perusahaan ini termasuk dalam kategori
investment institution.
Di Indonesia operasional perusahaan efek diatur dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang
Pasar Modal karena perusahaan efek merupakan komponen penting dari pasar modal. Berdasarkan UU
tersebut, Perusahaan Efek adalah pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek,
Perantara Pedagang Efek, dan atau Manajer Investasi. Sementara Manajer Investasi adalah pihak yang
kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi
kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang
melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

6. Reksa Dana (Mutual Fund)


Salah satu bentuk perusahaan investasi di Indonesia adalah reksa dana. Reksa dana merupakan lembaga
keuangan yang melakukan kegiatan dalam bentuk reksa dana, yaitu mengelola dana dalam berbagai
bentuk investasi dengan prinsip memberikan pendapatan yang maksimum dengan risiko tertentu. Sama
halnya dengan perusahaan sekuritas karena Reksa dana merupakan komponen penting dari pasar modal
maka pengaturan operasional reksa dana adalah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang
Pasar Modal.
Menurut Undang-Undang tersebut reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun
dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer
Investasi. Dari pengertian tersebut, terdapat tiga unsur penting dalam pengertian reksa dana, yaitu:
a. Adanya kumpulan dana masyarakat, baik individu maupun institusi;
b. Investasi bersama dalam bentuk suatu portofolio efek yang telah terdiversifikasi; dan
c. Manajer Investasi dipercaya sebagai pengelola dana milik masyarakat investor.

Dalam perkembangannya, sesuai dengan Undang-Undang Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan,
lembaga jasa keuangan terdiri dari sektor Perbankan, Pasar Modal, Perasuransian, Dana Pensiun,
Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya. Berdasarkan ketentuan ini maka lembaga
keuangan non bank (non-depository) adalah sebagai berikut.

a. Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek,
Perusahaan Publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang
berkaitan dengan efek sebagaimana dimaksud dalam undang-undang mengenai pasar modal.

b. Perasuransian adalah usaha perasuransian yang bergerak di sektor usaha asuransi, yaitu usaha jasa
keuangan yang dengan menghimpun dana masyarakat melalui pengumpulan premi asuransi
memberikan perlindungan kepada anggota masyarakat pemakai jasa asuransi terhadap timbulnya
kerugian karena suatu peristiwa yang tidak pasti atau terhadap hidup atau meninggalnya seseorang,
usaha reasuransi, dan usaha penunjang usaha asuransi yang menyelenggarakan jasa ke perantaraan,
penilaian kerugian asuransi dan jasa aktuaria, sebagaimana dimaksud dalam undang-undang mengenai
usaha perasuransian.

c. Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan
manfaat pensiun sebagaimana dimaksud dalam undang-undang mengenai dana pensiun.

d. Lembaga Pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk
penyediaan danaatau barang modal sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan
mengenai lembaga pembiayaan. Adapun perusahaan pembiayaan terdiri dari:
1) Sewa Guna Usaha.
2) Anjak Piutang.
3) Pembiayaan konsumen dan/atau perusahaan kartu kredit.
4) Perusahaan Modal Ventura.
5) Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur.

e. Lembaga Jasa Keuangan Lainnya, meliputi:


1. Pergadaian.
2. Lembaga penjaminan.
3. Lembaga pembiayaan ekspor Indonesia.
4. Perusahaan pembiayaan sekunder perumahan.
5. Lembaga yang menyelenggarakan pengelolaan dana masyarakat yang bersifat wajib, meliputi
penyelenggara program jaminan sosial, pensiun, dan kesejahteraan, sebagaimana dimaksud dalam
peraturan perundang-undangan mengenai pergadaian, penjaminan, lembaga pembiayaan ekspor
Indonesia, perusahaan pembiayaan sekunder perumahan, dan pengelolaan dana masyarakat yang
bersifat wajib, serta lembaga jasa keuangan lain yang dinyatakan diawasi oleh OJK berdasarkan
peraturan perundang-undangan

refrensi
EKSI4205 modul 2

Anda mungkin juga menyukai