Anda di halaman 1dari 4

KELOMPOK 3

Nama 1. Lala Nur Aini Setia Kinasih


: 2. Salsha Hafidya Putri
3. Asella Puteri
4. M. Mudzakkir Wahyu Adi
Surya
5. M. Miftah Maulana
6. M. Angga Algifary

Kelas: X-3

Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)


A. Asuransi
1. Pengertian Asuransi
Berdasarkan Pasal 246 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD)
disebutkan asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian dimana seorang
penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung dengan menerima
premi untuk penggantian kepadanya karena kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan mungkin akan dideritanya karena peristiwa
yang tidak tentu.
Pihak tertanggung adalah pihak yang mengasuransikan atau
memercayakan miliknya atas suatu resiko yang terjadi. Pihak penanggung atau
penjamin (perusahaan asuransi) adalah pihak penerima pertanggungan yang
memberikan jaminan sepenuhnya kepada pihak tertanggung apabila terjadi
musibah yang menimpa dirinya sesuai dengan persetujuan yang disepakati
Pihak penanggung diwajibkan membayar setiap kerugian yang diderita
tertanggung. Sebagai timbal baliknya pihak tertanggung diwajibkan untuk
membayar sejumlah uang yang dinamakan premi asuransi kepada pihak
penanggung
Tiap persetujuan pertanggungan harus didasarkan pada dokumen yang
disebut surat perjanjian asuransi atau polis. Polis adalah dokumen perjanjian
tertulis antara pihak penanggung (perusahaan asuransi) dengan tertanggung
(pihak yang dijamin) yang memuat berbagai persyaratan, isi polis yaitu
nomor polis, nama dan alamat tertanggung, uraian risiko, jumlah
pertanggungan, jangka waktu pertanggungan dan besar premi.
1. Fungsi Asuransi
a. Fungsi utama yaitu mengalihkan dan pengumpulan dana. Melalui
asuransi, seseorang atau perusahaan dapat mengalihkan yang
kemungkinan terjadi atas hidup dan harta benda karena sesuatu yang
tidak pasti.
b. Fungsi sekunder yaitu mendorong pertumbuhan usaha, adanya keamanan
sehingga tertanggung dapat berkonsentrasi pada usahanya, pencegahan
kerugian melalui identifikasi berbagai risiko potensial, pengendalian
kerugian, dan manfaat sosial yaitu mempercepat pemulihan
perekonomian.

2. Peran Asuransi
Peran asuransi antara lain, yaitu:
a. Memberikan keamanan. Asuransi menyediakan dukungan keuangan dan
mengurangi ketidakpastian dalam bisnis dan kehidupan seseorang.
b. Menghasilkan sumber dana. Premi yang dikumpulkan dari nasabah
asuransi dapat diinfestasikan perusahaan asuransi pada pembelian surat
berharga pemerintah atau saham. Dana hasil penjualan tersebut dapat
digunakan perusahaan untuk mengembangkan industri dan oleh
pemerintah untuk mengembangkan perekonomian negara.
c. Mendorong pertumbuhan ekonomi. Asuransi mengurangi kerugian
sehingga meningkatkan stabilitas keuangan dan mendorong aktivitas
perdagangan.

3. Jenis Asuransi
Menurut Umi Karomah asuransi dapat dibagi menjadi beberapa jenis:
a. Dari segi sifatnya, yaitu:
1. Asuransi sosial atau wajib. Warga negara harus ikut serta
asuransi, untuk menyediakan jaminan dasar bagi masyarakat dan
tidak untuk keuntungan komersial. Contohnya, BPJS (Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan.
2. Asuransi sukarela. Tidak ada paksaan bagi siapa pun untuk
menjadi anggota Contohnya, PT Jiwasraya.
b. Dari segi objek dan bidang usahanya, yaitu:
1. Asuransi orang. Meliputi asuransi jiwa, kecelakaan, kesehatan,
beasiswa, dan hari tua.
2. Asuransi umum atau kerugian. Mencakup asuransi untuk harta
benda, kepentingan keuangan, dan tanggung jawab hukum. Objek
pertanggungan asuransi ini adalah harta milik seseorang.
3. Perusahaan re-asuransi umum. Re-asuransi merupakan
pengalihan sebagian risiko kepada penanggung lain yang
dilakukan oleh penanggung pertama karena risiko yang dirasakan
terlalu besar. Contohnya, PT Re-Asuransi Nasional Indonesia.
4. Perusahaan asuransi sosial. Menanggung risiko finansial
masyarakat kecil kurang mampu. Perusahaan ini diselenggarakan
oleh pemerintah. Contohnya, PT Jasa Raharja.
B. Dana Pensiun
1. Pengertian
Berdasarkan UU No. 11 Tahun 1992 Tentang Dana Pensiun. Dana
pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program
yang menjanjikan manfaat pensiun. Lembaga yang mengurus pertanggungan
pensiun disebut Lembaga Dana Pensiun. Lembaga Dana Pensiun adalah
badan yang khusus mengurus dana pensiun dengan sumber dana dari
yayasan atau perusahaan sebagai jaminan hari tua bagi anggota yayasan atau
perusahaan bersangkutan.
Terdapat dua jenis program pensiun, yaitu:
a. Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) Defined Benefit. Manfaat
pensiun ditentukan berdasar rumus tertentu yang ditetapkan di awal.
Rumus biasanya dikaitkan dengan masa kerja dan besar penghasilan.
b. Program Pensiun luran Pasti (PPIP) Defined Contribution. Manfaat
pensiun tergantung pada besar iuran yang disetor dan hasil
pengembangan dana.
2. Fungsi
Fungsi utama adalah menyediakan dana atau uang pertanggungan apabila
peserta meninggal dunia atau mengalami kecelakaan (cacat) sebelum
mencapai usia pensiun. Dana pensiun dihimpun dari para peserta dalam
bentuk tabungan bagi keperluan peserta di hari tua, yang akan dibayarkan
setelah peserta mencapai usia pensiun.
3. Peran
Peran dana pensiun antara lain, yaitu:
a. Penyediaan biaya hidup di hari tua.
b. Sarana peningkatan ekonomi.
c. Penambah motivasi dan ketenangan kerja.
4. Jenis
Berdasarkan Pasal 2 UU No. 11 Tahun 1992 Tentang Dana Pensiun,
jenis dana pensiun adalah dana pensiun pemberi kerja dan dana pensiun lembaga
keuangan.
a. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) merupakan Lembaga yang
dibentuk oleh orang atau badan yang mempekerjakan karyawan.
b. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) merupakan dana pensiun
yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk
menyelenggarakan program pensiun iuran pasti bagi masyarakat umum.
C. Lembaga Pembiayaan
1. Pengertian
Pengertian lembaga pembiayaan tercantum dalam Peraturan Presiden
(Perpres) No. 9 Tahun 2009 Tentang Lembaga Pembiayaan. Lembaga
pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan
dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal.
2. Unsur
Pada lembaga pembiayaan terdapat unsur-unsur, yaitu:
a. Badan usaha, yaitu perusahaan pembiayaan yang khusus didirikan untuk
melakukan kegiatan termasuk bidang usaha lembaga pembiayaan.
b. Kegiatan pembiayaan, yaitu melakukan pekerjaan dengan cara
membiayai pihak atau sektor usaha yang dibutuhkan.
c. Penyediaan dana, yaitu perbuatan penyediaan uang untuk keperluan.
d. Barang modal, yaitu barang yang dipakai untuk menghasilkan sesuatu
seperti mesin, peralatan pabrik, dan sebagainya.
e. Tidak menarik dana secara langsung (non deposit taking), artinya tidak
mengambil uang secara langsung, baik dalam bentuk giro, deposito,
tabungan dan surat sanggup bayar, kecuali dipakai sebagai jaminan
hutang kepada bank yang menjadi krediturnya.
f. Masyarakat, yaitu sejumlah orang yang hidup bersama di suatu tempat,
terikat oleh kebudayaan yang mereka anggap sama.
3. Peran
Keberadaan lembaga pembiayaan ini sangat penting karena fungsinya
yang mirip bank. Lembaga pembiayaan banyak dimanfaatkan pelaku bisnis
ketika membutuhkan dana untuk kepentingan perusahaan. Lembaga
pembiayaan mempunyai peran penting dalam hal pembangunan, yaitu
menampung dan menyalurkan aspirasi minat masyarakat untuk berperan
aktif dalam pembangunan.
4. Jenis
Lembaga pembiayaan berdasarkan Peraturan Presiden No. 9 Tahun 2009
meliputi:
a. Perusahaan pembiayaan adalah badan usaha yang khusus didirikan untuk
melakukan sewa guna usaha, anjak piutang, pembiayaan konsumen, atau
usaha kartu kredit
b. Perusahaan modal ventura (venture capital company) adalah badan usaha
yang melakukan usaha pembiayaan modal ke dalam perusahaan yang
menerima bantuan pembiayaan (investee company) untuk jangka waktu
tertentu dalam bentuk penyertaan saham melalui pembelian obligasi
konversi, dan pembiayaan berdasarkan pembagian hasil usaha.
c. Perusahaan pembiayaan infrastruktur adalah badan usaha yang didirikan
khusus untuk melakukan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana
pada proyek infrastruktur.

Anda mungkin juga menyukai